SUHU
KESEIMBANGAN
TUBUH
TUBUH
SUHU TUBUH
Oleh :
Indra Ramdani
SUHU TUBUH
• Adalah keseimbangan antara panas yang diproduksi tubuh
dengan panas yang hilang dari tubuh
2. KONVEKSI:
penyebaran panas karena pergeseran antara daerah-daerah yang
kepadatannya tdk sama
3. EVAPORASI :
penguapan
4. KONDUKSI :
Pemindahan panas kepada objek lain dengan kontak langsun Mis. Berbaring
dilantai yang dingin, kompres
1.Faktor-faktor
Umur : yang mempengaruhi suhu tubuh
- Neonatus, Temp: 35,50 C -37,50 C
- Org.tua temp lebih rendah dari org dewasa
2. Exercise /latihan fisik
3. Hormone
4. Stress :
stress fisik/emosi dapat menaikan suhu tubuh
5. Lingkungan
6. Makanan /minuman
7. Waktu
8. Penyakit
PERUBAHAN DALAM
TEMPERATUR TUBUH
40 104,0
PYREKSIA/
39 102,2 HIPERTERMI
38 100,4
37 98,6
NORMAL
36 96,8
35 95,0
HIPOTERMI
34 93,2
+
Tempat-tempat pengukuran suhu tubuh
• Mulut /oral : 37 C
• Ketiak /axila : 36,7 C
• Rektum/rectal : 37,5 C
• Timpani
Oral
Keuntungannya:
• Mudah diambil dan didapat
Kerugiannya :
• Termometernya mudah pecah jika tergigit
• Tdk boleh diberikan pd bayi dan anak dibawah umur 6 thn,
Klien yang bingung dan Klien yang kejang
• Tdk akurat hasilnya jika klien makan/minum yang panas atau
dingin
• Kontra indikasi utk yang bedah hidung atau bedah mulut
Rektal :
Keuntungannya :
• Pengukurannya lebih dpt dipercaya
Kerugiannya :
• Tdk menyenangkan klien
• Akan melukai bila pd klien dgn bedah rektal
• Kontra indikasi utk klien infark myocardial merangsang
nervus va denyut jantung turun
• Feses akan mempengaruhi peletakan termometer
Axila :
• Paling aman dan non invasive
• Pengukurannya lebih lama utk mendapatkan hasil yang akurat
TANDA DEMAM = HYPERTHERMIA
DEVERVESCENCE
• Kulit terlihat merah dan terasa hangat
• Berkeringat
• Menggigil turun
• Kemungkinan dehidrasi
Penanganan Demam
Tingkatkan kehilangan panas dengan
• Kompres dingin
• Tepid sponge bath
• Penggunaan kipas angin
• Gunakan baju yang tipis
Hypothermia
• Temp dibawah normal :< 360 C
• Mengantuk koma
• Penyebabnya :
– Kehilangan panas yang berlebihan
– Tdk adekuatnya produksi panas untuk mengganti
kehilangan panas
– Ggn thermoregulasi di hipotalamus
14 15 16 17 18
14 15 16 17 18
Diberi warna
mis: biru utk rektal
siver utk oral dan axila
Termometer elelktronik digital
Angkat termometer setelah 2 – 5 menit
Mengukur Suhu Tubuh
Alat-alat : - Termometer: oral, rektal, axila
- Tissue
- vaselin
- sarung tangan
- air sabun & air bersih (dingin)
Intervensi
1. Kaji klien catat tanda-tanda hypertermia /hipotermia
2. Siapkan klien
ambil metoda yang cocok
oral, rektal, atau axila
3. Siapkan alat-alatnya
4. Ambil suhunya
oral : - letakkan termometer dibawah lidah kanan /kiri frenulum
- minta klien menutup mulut termometer jangan tergigit
- letakkan termometer selama 2 – 3 menit (utk mercury)
10 -20 detik utk termometer elelktrik
Axila :
• Keringkan ketiak klien
• Letakkan termometer di axila klien
• Bantu klien utk meletakkan tangannya kearah bahu
• Biarkan termometer ditempatnya 5-10 menit ,anak 5 menit, dewasa 9 – 10 menit
Rektal
• Beri vaselin pd tissue, kemudian oleskan pada termometer ± 2,5 menit
• Minta klien untuk menarik nafas dan masukkan termometer
1,5 – 4 cm ke dalam anus
1,5 infant
2,5 anak-anak
3,7 dewasa
• Jangan paksakan waktu masukkan termometer
Angkat termometer
• Lap termometer dg tissue kearah depan utk mengurangi kontaminasi
• Buang tissue ketempatnya
Baca termometer
• Letakkan termometer sejajar mata, putar sampai air raksanya jelas terlihat
• Tulis hasilnya
Bersihkan termometernya dgn menggunakan kapas alkohol, turunkan air raksa atau matikan pada termometer digital.
Lalu Simpan ditempatnya
PENGKAJIAN
1. Data untuk menunjang temperatur adekuat
DS: klien menyatakan perasaan nyaman yaitu tidak terlalu dingin
atau panas
DO: Temperatur normal : 36 – 37,5 celcius
Axila : 35,8 – 37,0 celcius
– Kulit teraba hangat
– Warna kulit normal, tidak pucat/kemerahan
– RR: 16 – 20 x/menit
– TD : 68 -140/90 mmHg
– Sensasi normal pada kaki dan tangan
– Orientasi waktu, tempat orang baik
– Tidak ada menggigil atau berkeringat
– Protein urine normal : 1000 – 2000 ml/hari
– Memakai baju yang sesuai dengan temperatur udara
2. Data yang menunjang peningkatan temperatur
DS: Mungkin melaporkan : merasa panas atau kedinginan, merasa
haus, pusing dan lemah
DO : Temperatur : oral : > 37, 5 celcius
Axila : > 37 celcius
Rectal : >38 celcius
• Kulit teraba dingin
• Kulit tampak kemerahan
• RR meningkat
• TD meningkat
• Nadi meningkat
• Menggigil atau berkeringat
• Produksi urine menurun
3. Data yang menunjang menurunnya temperatur
DS: klien dengan penurunan temperatur, biasanya akan akan mengeluh
• Merasa dingin
• Mengeluh tangan dan kaki membeku
• Menyatakan susah bernafas
2. Ruang lingkup
2.1. Pada radang persendian
2.2. pada kekejangan oto (spasmus)
2.3. bila perut kembung
2.4. bila ada bengkak (abses) akibat pemberian suntikan
2.5. bila pasein kedinginan (misalnya akibat narkose, iklim atau ketegangan dan
lain-lain)
2.6. pada bagian tubuh yang abses
2.7. bial ada haemotom
3. Acuan
3.1. Potter, P.A & Perry, AG (2005). Fundamentals of nursing. 2nd
Edition. St. Louis: Elsevier Mosley
3.2. Potter, P.A & Perry, AG (1994). Clinical nursing skills & techniques .
3rd Edition. St. Louis: Mosby Year Book
3.3. Kozier, B & Erb G (2000). Fundamentals of nursing: Concept and
procedures. 4th Edition. St. Louis: Mosby Year Book
3.4. Craven, R.F., Hirnle, CJ, & Sauer, E.S. (1996). Procedure checklist
to accompany fundamentals of nursing: Human health and
function. Philadelpia: Lippincott
4. Definisi
memberi rasa hangat kepada pasien dengan mempergunakan cairan atau alat yang
menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan
5. Prosedur
5.1. Tanggung jawab dan wewenang:
5.1.1. Bagian akademik sebagai penanggungjawab pembelajaran
5.1.2. Koordinator mata ajaran KDM yang beratnggung jawab dalam
pengelolaan ketercapaian prosedur memebrikan kompres panas
5.1.3. Pembimbing praktek pendidikan dan lahan yang bertanggung
jawab dalam membimbing dan menilai ketercapaian pelaksanaan
prosedur tindakan setiap peserta didik secara objektif baik di
laboratorium maupun dilahan praktek
5.2. Pelaksanaan:
5.2.1. Pastikan alat kebutuhan pasien yg diberikan kompres panas
5.2.2. Persiapan klien:
5.2.2.1. Sampaikan salam (lihat SOP KOmunikasi terapeutik)
5.2.2.2. Beritahu klien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan
5.2.3. Persiapan
Persiapan alat:
disesuaikan berdasarkan kebutuhan
1 . Untuk kompres basah ahangat
– Seperangkat peralatan
» Pinset dua buah
» Kasa secukupnya
» Mangkok bersisi cairan hangat
5.2.4.4. Pelaksanaan
1. untuk kompres hangat basah, kain kasa diambil
dengan pinset
2. kemudian dicelupkan kedalam cairan. Dperas sedikit
3. selanjutnya diletakkan pada bagian yg dikompres
4. kain kasa harus dibalut atau ditutup dengan kain kasa
kering, lalu diplester
5.2.4.7. Perhatian
1. untuk kompres basah-hangat pada luka terbuka,
peralatan harus steril
2. untuk kompres basah-hangat pada jaringan permukaan
yang tertutup (bengkak atau memar) , alat tidak perlu
steril tapi harus bersih
3. bila cairan atau alat kompres terlalu panas, pada bagian
kulit yang dikompres bisa terjadi luka bakar
4. cegah terjadinya luka bakar pada pemberian kompres
panas. Luka bakar bisa terjadi jika cairan atau alat
kompres terlalu panas
6. Pengendalian/Pemantauan
6.1. Absensi mahasisiwa dan dosen yang telah ditanda tangani
6.2. Dokumentasi laporan asuhan keperawatan
6.3. Format penialain tindakan menyiapkan kompres panasyang
telah ditanda- tangani dan diberi nama jelas instruktur yang
menilai dan peserta didikyang bersangkutan
6.4. Pedoman penialian kompetensi
7. Dokumentasi
7.1. SOP No……tentang mencuci tangan
7.2. SOP No……tentang komunikasi terapeutik
7.3. SOP No……tentang prosedur pemsangan sarung tangan
8. Pengesahan