Anda di halaman 1dari 21

LAUT TERITORIAL

&
INNOCENT PASSAGE
Oleh
M. Jhon, SH. MH
Dosen Fakultas Hukum Unand
Pengertian Laut Teritorial
KHL/82
• Psl 2 Ayat 1, menyebutkan : Kedaulatan suatu negara
pantai, selain wilayah daratan dan perairan
pedalamannya dan, dalam hal suatu Negara Kepulauan,
perairan kepulauannya, meliputi pulau suatu jalur laut
yg berbatasan dengannya yg dinamakan laut teritorial.
• Ayat 2, Kedaulatan ini meliputi ruang udara di atas laut
teritorial serta dasar laut dan tanah di bawahnya.
• Kedaulatan atas laut teritorial dilaksanakan dg tunduk
kepada ketentuan Konvensi ini dan peraturan hukum
internasional lainnya.
Kedudukan Hukum, Laut Teritorial
Pasal 49 KHL/82 & Psl 4 UU N0 : 6 / 1996
1. Kedaulatan suatu Negara Kepulauan meliputi
perairan yg ditutup oleh grs pangkal kepulauan, yg
ditarik sesuai dg Psl 47, disebut sebagai Perairan
Kepulauan, tanpa memperhatikan kedalaman atau
jaraknya dari pantai.
2. Kedaulatan ini meliputi ruang udara di atas perairan
kepulauan, juga dasar laut dan tanah dibawahnya,
serta sumber kekayaan yg terkadung di dalamnya.
3. Kedaulatan ini dilaksanmakan sesuai dg ketentuan
Bab ini.
Wilayah Perairan Indonesia
(Bab II Pasal 3 UU No: 6/1996)
(1). Wil. Perairan Ind, meliputi Laut Teritorial Ind, Perairan
Kepl, dan Peraiarn Pdlmn.
(2). Laut Teritorial Ind, adlh jalur laut selebar 12 mil yg
diukur dari Grs Pkl Kep Ind sbgmn yg dimaksud Psl 5.
(3). Perairan Kepl Ind, adlh semua perairan yg terletak pd sisi
dalam Grs Pkl Lrs Kepl tanpa memperhatikan kedalaman
atau jaraknya dari pantai.
(4). Perairan Pdlm Ind, adalah semua perairan yg terletak pd
sisi darat dari Grs Rendah dari pantai-pantai Ind, termasuk
kedalamnya semua bagian dr perairan yg terletak pd sisi
darat dr suatu grs penutup sebgmn dimaksud Psl 7.
Kedaulatan Negara Indonesia
(Psl 4 UU No : 6/1996)
Kedaulatan Negara RI di perairan Indoneia
meliputi Laut Teritorial, Perairan Kepulauan,
dan Perairan Pedalaman serta Ruang Udara di
atas Laut Teritorial, Perairan Kepulauan, dan
Perairan Pedalaman serta Dasar Laut dan
Tanah di bawahnya termasuk sumber
kekayaan alam yg terkandung di dalamnya.
HAK LINTAS BAGI KAPAL ASING
1. Hak Lintas Damai Psl 17 KHL/82 & Psl 11-17 UU No 6/96
Negara pantai dan negara tdk berpantai, memiliki Hak
Lintas Damai melalui Laut Teritorial.
2. Hak Lintas Alur Laut Kepulauan (Ps 53 KHl/82 dan Psl 18-
19 UU 6/96)
3. Hak Lintas Transit (Psl 37-44 KHL/82 & Psl 20-21 UU 6/96)
Ketentuan khusus mengenai selat-selat berlaku bg selat-
selat yg digunakan utk pelayaran internasional yg terletak
antara suatu bagian laut lepas atau ZEE, apabila tidak ada
rute alternatif yg sama fungsinya.
Lintas Damai di Laut Teritorial
• Hak Lintas Damai (Innocent Passage), hal ini juga diatur dlm
Psl 14 KHL/58. Menurut Brownlie, ini menunjukan kpd Hk
Kebiasaan Internasional.
• KHL /82 memberikan pengaturan yg lbh jls ttg Hak Lintas
Damai.
• Psl 17 KHL/82 “dg tunduk kpd ktt Konv ini, kapal semua
negara, baik negara pantai mapun negara tdk berpantai
menikmati Hak Lintas Damai melalui Laut Teritorial suatu
negara”.
• Dengan demikian kapal-kapal dari semua negara dg cara
damai memiliki Hak Lintas Damai melalui Laut Teritorial suatu
negara
Pengertian Lintas Damai (Psl 18 KHL / 82)
1. Lintas, berarti navigasi melalui laut teritorial utk
keperluan :
(a) Melintasi laut tanpa memasuki perairan
pedalaman atau singgah di tempat berlabuh di
tengah laut (roadstead) atau fasilitas pelabuhandi
luar perairan pedalaman; atau
(b) berlalu ke atau dari perairan pedalaman atau
singgah di tempat berlabuh di tengah laut
(roadstead) atau fasiltas pelabuhan tersebut.
2. Lintas hrs terus menerus…..dst
2. Lintas harus terus menerus, langsung serta
secepat mungkin. Namun demikian, Kapal
dapat berhenti dan membuang sauh / buang
jangkar, hanya sepanjang hal tersebut
berkaitan dengan navigasi yg lazim atau perlu
dilakukan karena force majore atau mengalami
kesulitan atau guna memberikan pertolongan
kepada orang, kapal atau pesawat udara yang
dalam bahaya atau kesulitan. (Psl 18 KHL/82)
Lintas adalah damai (Psl 19 (1)KHL/82 dan Psl
11 UU No 6 tahun 1996)
• Lindas Damai, adalah damai sepanjang tidak
merugikan bagi kedamaian, ketertiban atau
keamanan negara pantai.
• Lintas tersebut harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan KHL/82 dan aturan hukum
internasional lainnya, yaitu :
Terus menerus, langsung, secepat mungkin.
KEGIATAN YG TIDAK LINTAS DAMAI
(Psl 19 Ayat 2 KHL/82 & Psl 12 Ayat 2 UU N0. 6/1996)
1. Ancaman/ menggunakan kekuatan yg menganggu negara pantai
2. Laitihan penggunaan senjata apaupun
3. Perbuatan mengumpulkan informasi yg mencurigakan negara pantai
4. Tindakan propoganda
5. Pelepasan, pendaratan pswt terbang di kapal
6.Pelepasan, pendaratan pswt terbang dan alat apapun di kapal.
7. Memuat, menurunkan, suatu barang, mata uang atau orang yg melanggar
hukum
8. Menimbulkan volusi serius
9. Melaksanakan penangkapan ikan
10. Melakukan kegiatan survei dan riset
11. Kegiatan yg mengganggu sistem komunikasi atau fasiltas navigasi negara
pantai.
12. Kegitan lainnya yg tdk dititik beratkan kepada melakukan pelayaran lintas.
Kapal Selam dan kendaraan bawah air lainnya
(Psl 20 KHL/82 & Psl 15 UU No. 6/1996

• Di Laut teritorial, kapal-kapal Selam dan


kendaraan bawah air lainnya diharuskan
melaksanaan navigasi di atas permukaan air
dan menunjukan benderanya.
Negara Pantai Dapat Membuat Peraturan
Per Uuan (Psl 21 butir 1 KHL/82)
• Bertalian dg Lintas Damai Negara Pantai di Laut teritorialnya dpt
membuat Peraturan per Uuan, mengenai :
1. Keselamatan navigasi dan pengaturan lalu lintas maritim
2. Perlindunmgan alat-alat pembantu dan fasilitas navigasi serta
fasilitas atau instalasi lainnya.
3. Perlindungan kabel dan pipa laut
4. Konservasi kekayaan hayati laut
5. Pencegahan pelanggaran Pert Per Uuan Neg Pantai
6. Pelestarian lingkungan neg pantai
7. Penelitian ilmiah
8. Pencegahan pelanggaran Pert Per Uuan Bea Cukai, Fiskal,
Imigrasi atau Saniter Neg Pantai.
Jalur-Jalur Laut pd Laut Teritorial
(Pasal 22 KHL/82)
• Negara pantai, guna keselamatan pelayaran
dapat mengharuskan kapal-kapal asing untuk
melalui jalur-jalur laut khusus dalam
melaksanakan Hak Lintas Damai perairan
Teritorialnya dan memperhatikan aturan-
aturan pemisahan Lintas Laut
Kapal Nuklir di Laut Teritorial
Psl 23 KHL/82 dan Psl 16 UU N0 : 6/1996
• Kapal bertenaga Nuklir dan kapal pembawa
Nuklir atau bahan berbahaya lainnya, pada
waktu melakukan Hak Lintas Damai pada Laut
Territorial, harus membawa dokumen, dan
mematuhi peraturan-peraturan keselamatan
khusus yg ditetapkan dengan perjanjian
internasional.
Hak & Kewajiban Negara Pantai (Psl 24 -25 KHL/82)

• Psl 24 : Negara Pantai berkewajiban :


1. Tdk boleh menghalangi Lintas damai Neg Asing
kecuali sesuai dg Konvensi.
2. Dlm membuat Pert Per Uuan, Neg Pantai tidak akan :
- Menetapkan persyaratan ats kapal asing yg scr
praktis berakibat penolakan atau pengurangan Hak
Lintas damai.
- Mengadakan Diskriminasi formil atau Diskriminasi
nyata thd kapal manapun.
3. Negara Pantai hrs mengumumkan scr tepat bahaya
apapun bagi navigasi dalam laut teritorialnya.
Psl 25 : Hak Perlindungan Negara Pantai
1. Negara pantai, dpt mengambil langkah yg diperlukan
dlm laut teritorialnya utk mencegah Lintas yg Tdk Damai
2. Negara Pantai, dpt mengambil langkah utk mencegah
pelanggaran apaun thd persyaratan yg ditentukan bagi
masuknya kapal ke perairan pedalaman atau
persinggahan di suatu pelabuhan di luar perairan
pedalaman Negara pantai
3. Negara Pantai tanpa diskriminasi formil atau
diskriminasi nyata dpt menangguhkan sementara di
daerah tertentu Laut teritorialnya apabila sangat
diperlukan. Penangguhan ini berlaku setelah
diumumkan.
. Hak Lintas Alur Laut Kepulauan (Ps 53
KHl/82 dan Psl 18-19 UU 6/96)
• Lihat Psl 53 KHL/82
• Lihat Psl 18 & 19 UU No : 6/96
Hak Lintas Transit
• Psl 37-44 KHL/82 : ttg Lintas Transit & Psl 20, 21 UU N0. 6/1996
Ketentuan kgusus mengenai selat-selat berlaku bg selat-selat yg
digunakan utk pelayaran internasional yg terletak antara suatu
bagian laut lepas atau ZEE dan bagian laiut lepas atau suatu ZEE
lainnya.
Berarti letentuan ini bersifat khusus. digunakan apabila tidak
ada rute alternatif yg sama fungsinya.
• Psl 38 KHL/ 82 : Hak lintas Transit tdk berlaku pd selat-selat
internasional yg trletak antara sebuah pulau yg merupakan bgn
dr suatu negara pantai dan daratan utamanya apabila pd sisi ke
arah laut pulau itu ada rute yg sama fungsinya.
• Psl 44 KHL/82 : Negara yg berbatasan dg selat tdk dpt
menghalangi atau menangguhkan lintas transit.
Lanjutan
Psl 39 KHL/82 : Kewajiban Kapal dan Pesawat Udara pd
waktu Lintas Transit :
1. Kapal dan Pesawat Udara yg melaksanakan Lintas Transit
hrs :
a. lewat dg cepat melalui atau di atas selat
b. hrs menghindarkan diri dari ancaman atau
penggunaan kekerasan apapun thd negara yg
berbatasan dg selat,
c. menghindarkan diri dr kegiatan apapun selain transit
dan hrs mentaati peraturan internasional.
2. Kapal dlm Lintas Transit… (Lihat KHL/82)
3. Pesawat Udara dlm Lintas Transit … (Lihat KHL/82)
lanjutan
• Psl 41 KHL/82 :
Neg yg berbatasan dg selat dpt mewajibkan kapal
utk mengikuti rute-rute khusus utk lintasnya
melalui selat, walaupun rute tsb hrs sdesuai dg
peraturan int yg diterima umum, dan terlebih
dahulu hrs disampaikan kpd Org Internasional yg
berwenang (International Maritiime Organization.
• Psl 42 KHL/82 :
Neg tsb dpt membuat pert per Uuan ttg kapal-
kapal dan pesawat udara yg melaksanakan hak
lintas transit.

Anda mungkin juga menyukai