Anda di halaman 1dari 21

Mengatasi Perubahan dan Mengelola

Konflik dan Resistensi

Nama : Yeni Nurmalasari


NRP : 1853054
Mengatasi Perubahan
Pengertian Perubahan

• Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola


akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam
organisasi.
• Perubahan Organisasi adalah perubahan yang terjadi pada pelaku
organisasi, struktur organisasi dan teknologi dalam suatu organisasi dalam
rangka mengarah keefektifan.
Jenis-jenis Perubahan
• Perubahan yang Direncanakan
Merupakan perubahan yang direncanakan atau yang mempunyai tujuan. Sasaran
perubahan yang direncanakan adalah untuk mempertahankan organisasi tersebut agar
tetap seperti sekarang ini dan dapat hidup terus. Perubahan yang direncanakan biasanya
terbatasi pada masalah structural. Jenis perubahan bergantung pada tujuan yang hendak
dicapai.
• Perubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi begitu saja karena lingkungan yang
mempengaruhi dan mulanya tidak memiliki tujuan yang terencana.
Mengapa Perubahan Ditolak
Individual Resistance Organizational Resistance
• KEBIASAAN • INERSIA STRUKTURAL

• RASA AMAN • DAMPAK LUAS PERUBAHAN

• FAKTOR EKONOMI • INERSIA KELOMPOK KERJA


• ANCAMAN TERHADAP KEAHLIAN
• KETIDAKPASTIAN
• ANCAMAN KEKUASAAN
• PERSEPSI
• ANCAMAN ALOKASI SUMBER DAYA
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
mencapai perubahan

• Mengakui bahwa perubahan diinginkan dan layak


• Membuat orang mengenali bahwa perubahan diperlukan
• Membuat seseorang mengerti apa yang harus dicapai, mengapa,
bagaimana dan oleh siapa?
Mengidentifikasi 3 proses yang berurutan yang diperlukan
untuk mencapai perubahan startegis menurut Jacobs (1994)

• Membangun database umum


• Menemukan masa depan dalam berbagai presfektif
• Menciptakan komten untuk rencana aksi
SEJUMLAH CARA MENGATASI TANTANGAN
PERUBAHAN (ROBBINS, 1991: 643-644)
Enam taktik yang dapat dilakukan :
1. Pendidikan dan Komunikasi
2. Partisipasi
3. Fasilitasdan Bantuan
4. Negosiasi
5. Manipulasi dan kooptasi (Kooptasi merupakan sebuah bentuk manipulasi dan
partisipasi)
6. Paksaan (Ceorcion)
Mengelola Konflik
Pengertian Konflik

• Nardjana (1994) : Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau


kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain.
• Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara
pandang diantara beberapa orang, kelompok, atau organisasi.
Jenis Konflik
Konflik dilihat dari orang yang terlibat di dalamnya :
• Konflik dalam diri individu.
• Konflik antar individu.
• Konflik antar individu dan kelompok.
• Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
• Konflik antar organisasi.
• Konflik antar individu dalam organisasi.
Sebab Konflik
• Komunikasi
Informasi tidak lengkap, tidak dipahami, sulit dimengerti.
• Struktur
Perebutan kekuasaan / kepentingan, persaingan untuk memperebutkan
sumber daya yang terbatas, saling ketergantungan antar kelompok.
• Pribadi
Perbedaan nilai-nilai dan persepsi, emosi.
Akibat- akibat Konflik
Negatif Positif
• Menghabat Komunikasi • Berusaha Menyesuaikan diri dengan
lingkungan
• Mengganggu Kohesi (Keeratan Hubungan) • Melakukan adaptasi sehingga dapat terjadi
perubahan dan perbaikan dalam system dan
prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan
• Mengganggu Kerjasma atau “Team Work” • Memunculkan keputusankeputusan bersifat
inovatif
• Mengganggu Proses Produksi • Memunculkan Presepsi yang lebh kritis
• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap
pekerjaan
• Individu mengalami tekanan , mengganggu
konsentrasi,menimbulkan kecemasan,
mangkir, menarik diri, frustasi, dan apatisme
Mengelola Konflik

• Mengelola konflik berarti kita harus meyakini bahwa konflik memiliki


peran dalam rangka pencapaian sasaran secara efektif dan efisien.
• Mengelola konflik perlu skala prioritas, agar tidak menimbulkan
kekacauan dalam koordinasi dan integrasi antar fungsi/divisi dalam
organisasi.
Cara Pengelolaan Konflik
• Memahami masalah
• Diagnosis
• Menyepakati Solusi
• Pelaksanaan Solusi
• Evaluasi
Hal-hal yang perlu dperhatikan dalam
mengatasi konflik :
• 1. Ciptakan system dan pelaksanaan komunikas yang efektif
• 2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi
• 3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan
• 4. Atasan mempunya peran yang penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul
• 5. Ciptakan iklim dan suasana kerja yang harmons
• 6. Bentuklah Teamwork dan kerjasaa yang baik antar kelompok/ unit kerja
• 7. Bina dan kembangkan rasa solideritas , toleransi, dan saling pengertian antar unit/
departemen/ eselon
Mengelola Resistensi
Pengertian Resistensi Perubahan
• Resistensi : menunjukkan pada posisi sebuah sikap untuk berperilaku
bertahan, berusaha melawan, menentang.
• Resistensi : ketahanan atau daya tahan terhadap sesuatu.
• Resistensi Perubahan : adalah suatu keadaan dimana orang tidak siap akan
suatu perubahan.
• Resistensi atau Penolakan merupakan salah satu penyebab kurang
berhasilnya perubahan yang direncanakan dalam organisasi.
Alasan Terjadinya Resistensi Perubahan
Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, menyebutkan adanya 10 alasan untuk terjadinya Resistensi, yaitu:
• Kecenderungan Individu terhadap Perubahan (An Individual’s Predisposition Toward Change).
• Terkejut dan Takut atas Sesuatu yang Tidak Diketahui (Surprise and Fear of the Known).
• Iklim Ketidakpercayaan (Climate of Mistrust).
• Ketakutan akan Kegagalan (Fear of Failure).
• Hilangnya Status dan/atau Keamanan Kerja (Loss of Status and/or Job Security).
• Tekanan Kawan Sekerja (Peer Preesure).
• Gangguan Tradisi Budaya dan/atau Hubungan Kelompok (Disruption of Cultural Tradition and/or Group
Relationships).
• Konflik Kepribadian (Personality Conflict).
• Kurangnya Kebijaksanaan dan/atau Waktu Tidak Tepat (Lack of Tact and/pr Poor Timing).
• Sistem Penghargaan Tidak Memperkuat (Non-reinforcing Reward Systems).
Mengatasi Resistensi

Jerald Greenberg dan Robert A. Baron, memberikan pedoman untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan
organisasional, yaitu:
• Membentuk Dinamika Politik (shape political dynamics).
• Mengidentifikasi dan Menentukan Penolak Perubahan (identify and neutralize change resistance).
• Mendidik Angkatan Kerja (educate the work force).
• Mengikutsertakan Pekerja pada Usaha Perubaahan (involve employees in the change efforts).
• Menghargai Perilaku Konstruktif (reward contructive).
• Menciptakan Organisasi Pembelajaran (create a learning organization).
• Memperhitungkan Situasi (take the situation into account).
Untuk mengatasi resistensi tersebut diperlukan
adanya beberapa strategis, yaitu:
• Pendidikan dan Komunikasi (education and communication).
• Partisipasi dan Keterlibatan (participation and involvement).
• Fasilitasi dan Dukungan (facilitation and support).
• Negosiasi dan Kesepakatan (negotiation and agreement).
• Manipulasi dan Memilih (manipulation and co-optation).
• Pemaksaan Eksplisit dan Implisit (explicit and implicit coercion).

Anda mungkin juga menyukai