Anda di halaman 1dari 21

+

Fisiologi proses Kehamilan dan


Persalinan
Putri Handalasakti Ayogo - 1102012216
+
FISIOLOGI KEHAMILAN

Proses kehamilan merupakan matarantai yang


bersinambung dan terdiri dari; ovulasi, migrasi spermatozoa
dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

Kehamilan berlangsung kurang lebih 270 hari bila dihitung


dari pembuahan, atau 284 hari bila dihitung dari hari
pertama menstruasi terakhir.
+
OVULASI

 Ovulasiadalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh


sistem hormonal yang kompleks.
 Selama masa subur yang berlangsung 20-35 tahun, hanya 420
buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi
ovulasi.
 Hanya satu sperma yang dapat membuahi ovum. Pembuahan
terjadi di 1/3 luar (lateral) Tuba Falopii, setelah ovum dibuahi
akan terbentuk dinding yang dapat ditembus sperma lain.
+
SPERMATOZOA

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang


kompleks. Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus,
menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi
spermatid, akhirnya spermatozoa.

Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya


beberapa ratus yang dapat mencapai tuba falopii. Spermatozoa
yang masuk ke dalam alat genetalia wanita dapat hidup selama
tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.
+
KONSEPSI
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut
konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Zigot akan
bergerak ke uterus dan berada diampula 1-3 hari, sambil
terjadi mitosis dan terbentuk morula yang kemudian di
dorong ke uterus.

4-3 hari setelah ovulasi, korpus luteum mensekresi


progesteron untuk merelaksasikan tuba sehingga morula
dengan cepat di dorong ke uterus.

Fertilisasi harus terjadi dalam waktu 24 jam setelah ovulasi,


sedangkan sperma dapathidup 53-72 jam setelah
diejakulasikan kedalam vagina.
+
NIDASI / IMPLANTASI
Terjadi pada hari ke 6-7 sesudah ovulasi dan pada saat itu
endometrium sudah siap untuk implantasi dan morula sudah
berproliferasi dan berdegenerasi menjadi blastosit.

Perkembangan dan pertumbuhan berlangsung, blastosit dan


villi korealisnya dilapisi sel trofoblas telah siap untuk
nidasi. Pada fase sekresi, endometrium semakin menebal
dan banyak mengandung glikogen yang disebut desidua.

Sel trofoblas yang meliputi primer vili korealis melakukan


destruksi enzimatik-proteolitik, sehingga dapat
menanamkan diri di dalam endometrium.
+
PEMBENTUKAN PLASENTA

Pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang tumbuh tidak rata,


sehingga bagian blastula dengan inner cell mass akan tertanam
kedalam endometrium. Sel trofoblas menghancurkan
endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal
dari primer vili korealis.

Selama kehamilan plasenta berfungsi sebagai sistem pencernaan,


sistem respirasi dan ginjal bagi janin.
+
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA
KEHAMILAN
 Uterus

Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau


beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan
hiperplasia, sehingga menjadi seberat1000 gram saat akhir
kehamilan.
 Vagina

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah


karena pengaruh estrogen sehingga tampak semakin
berwarna merah dan kebiru-biruan.
+  Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu,
 Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai


persiapan memberikan ASI saat laktasi. Ini dapat terjadi karena
pengaruh hormon kehamilan yaitu estrogen, progestron, dan
somatomamotrofin.
 Sirkulasi darah Ibu

Meingkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat


memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam rahim.
+
HORMON PADA KEHAMILAN

 Human crionoc gonadotropin (hCG)


 Human Placental Lactogen (hPL)
 Estrogen

 Progesteron

 Oksirosin dan prolaktin


+
HORMON PADA PLASENTA

 Estrogen : merangsang pertumbuhan dan kekuatan uterus


 Progestron : mencegah uterus tidak berkontraksi pada waktu
kehamilan, mempersiapkan kelenjar mammae untuk laktasi,
merangsang sintesis reseptor oksitosin pada lahir.
 Human Chorionic Somatomamotropin (HCS) : merangsag
enzim untuk pembentukan ASI, mempertahankan
keseimbangan protein
 Relaksin : melemaskan serviks dan ligamen uterus pada saat
melahirkan
+
FISIOLOGI PERTUMBUHAN JANIN
+
FISIOLOGI PERSALINAN

 Persalinan dan kelahiran normal adalah proses


pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presenta
belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu ataupun pada janin.
(Wiknjosastro,2000)
+

 Pada akhir kehamilan terjadi penurunan progesteron dan


estrogen dalam plasma merangsang sensitivitas
miometrium terhadap oksitoksin merangsang sekresi
prostaglandin di uterus akhirnya kontraksi uterus
meningkat.

 Servikspada akhir kehamilan menjadi lembut dan dilatasi


karena pengaruh hormone relaksin.
+
Faktor-faktor penyebab Dimulainya
Persalinan
 Faktor hormonal : penurunan kadar estrogen dan progesteron
 Faktor syaraf : tekanan pada ganglion servikal dari pleksus
Frankenhauser yang terletak di belakang serviks sehinggs kontraksi
uterus
 Faktor kekuatan plasenta
 Faktor nutrisi : bila nutrisi janin berkurang, hasil konsepsi akan segera
dikeluarkan
 Faktor partus
+

 Faktorprostaglandin : kadar prostaglandin meningkat


mulai minggu ke 15 hingga aterm.

 Strukturuterus : uterus membesar dan tegang


menyebabkan iskemia otot uterus
+
Tanda Persalinan

 Kekuatan his bertambah, makin sering terjadi dan teratur


dengan jarak yang makin pendek sehingga menimbulkan rasa
sakit yang hebat.
 Keluar lendir dan darah lebih banyak.
 Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya.
 Padapemeriksaan dalam serviks mulai mendatar dan
pembukaan lengkap. (Praworohardjo,2000)
+
Kala dalam Persalinan
1. Kala I :

Dimulai dari saat persalinan sampai pembukaan lengkap 10cm. Proses ini
berlangsung antara 18-24 jam, terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Fase laten : berlangsung selama 8 jam, pembukaan sangat lambat sampai


ukuran 3cm.

b. Fase aktif, dibagi menjadi 3 fase yaitu :

 Fase akselerasi : dalam waktu 3 jam, pembukaan 3cm menjadi 4cm

 Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam, pembukaan berlangsung cepat


dari 4cm menjadi 9cm

 Fase deselerasi : pembukaan kembali melambat, dalam waktu 2jam dari 9cm
menjadi lengkap.
+
2. Kala II :

Pada kala II his menjadi lebih kuat dan cepat. Biasanya


janin sudah masuk ruang panggul, mkaa pada his dirasakan
tekanan pada otot-otot dasar panggul, secara refleks
menimbulkan rasa mengedan.

3. Kala III :

Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri


agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian uterus
kontraksi lagu untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.

4, Kala IV :

Dimulai saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama post


partum.
+
Refrensi

 Buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Edisi 2 penerbit


EGC

 http://repository.unimus.ac.id/1555/3/10.%20BAB%20II.pdf
+

Anda mungkin juga menyukai