Anda di halaman 1dari 48

1

MASA BAYI, ANAK-


ANAK DAN REMAJA
Selama masa bayi, anak-anak dan remaja,
gizi cukup penting untuk merangsang
pertumbuhan dan pengembangan kerangka
kesehatan.
Pertumbuhan adalah parameter paling
sederhana dan dasar untuk mengevaluasi
status gizi pada anak
Evaluasi pertumbuhan
2

 Gizi yang cukup dicerminkan oleh perkembangan


anak pada diagram pertumbuhan standar yang
menunjukkan hubungan TB-umur, BB-umur, TB-
BB, lingkar kepala.

 Setiap anak mempunyai pola pertumbuhan


tersendiri & pola ini mesti diikuti secara konsisten
Evaluasi dilakukan thd gangguan gizi dan medis, jika :
3

 Secara konsisten berada < 5 atau > 95 % unt setiap


parameter pertumbuhan
 Bila berada di luar persentil 5 & 95, tapi semua
konsisten dengan ukuran ortu & anggota keluarga
lainnya, pola pertumbuhannya normal
 Gagal tetap berada pada tanda satu persentil
parameter pertumbuhan sebelumnya
 Sebelumnya BB berada di persentil 75 & turun di
bawah tanda persentil 50.
Masa bayi
4

 Infan merupakan satu diantara periode nutrisional


paling kritis selama siklus hidup

 Pertumbuhan selama 1 tahun, lebih cepat daripada


beberapa masa kehidupan intrauterin, karena
pertumbuhan cepat, suplai nutrien esensial yang
konstan & adekuat merupakan hal yang vital
5

 Tidak adanya nutrien esensial adekuat, secara


klinik terjadi defisiensi nutrisi yang muncul lebih
cepat di masa infan dibanding usia lain & punya
konsekuensi suram
 defisiensi protein  defisiensi tetap dalam sel
pertumbuhan  retardasi fisik & mental serta
kerusakan pendengaran
 Nutrisi selama masa ini dapat mempengaruhi
kesehatan seluruh hidup
Masa bayi
6

 Perhatian khusus
 ASI dan formula susu bayi
 Dapat mencukupi kebutuhan bayi untuk umur 4 sampai 6
bulan pertama, yang mampu menyediakan 7 kkal/10 g
 Formula komersial tersedia dlm bentuk siap dimakan,
konsentrat dan bubuk
 Frekuensi & jumlah makanan
 Pola makan bayi sangat bervariasi, ASI diberikan dg
interval 3 jam, sedang formula setiap 4 jam
 Bayi yang bertambah BB & ngompol 6-8 kali/hari biasanya
mendapatkan makan yang cukup
Breast-feeding
7

 Breast milk adalah makanan ideal untuk infan baru


lahir dan merupakan nutrisi unik karena menjamin
imunologis yang maksimal & resiko reaksi alergi &
overfeeding minimal
 Ibu mentransfer elemen tertentu dari pertahanannya
ke infan, sementara imunnya sendiri berkembang
 Breast milk merupakan sumber makanan bayi
hanya untuk sampai usia 4-6 bulan
8

 ASI mengandung sejumlah antibodi terhadap


mikroorganisme usus tertentu, melindungi dari
infeksi GI
 Laktoferin menurunkan kadar besi susu melalui
khelating, shg menghambat proliferasi bakteri
melawan penyakit diare
 Faktor lain aktif terhadap streptococci &
stafilococci
9

 Kadar tinggi pengeluaran IgA juga ditransmisi


dalam colostrum saat pemberian & bahkan 1 tahun
kemudian
 Komponen lain (bifido, komplemen & lisosim)
bersama kadar tinggi laktose bertanggung jawab
untuk proliferasi bakteri L bifidus dalam ileum &
usus besar dari breast-fed infant
 Hasil produk metabolik bakteri ini sangat resisten
terhadap invasif bakteri usus & protozoa
10

 Breast milk when available in adequate amount, produce optimal


growth & health in new born.

 Although there may be trace amount of insecticides & chemical


in human milk, reflecting their presence in maternal diet &
environment, the human milk is still the preferred food for teh
new born
Breast feeding versus Botle feeding
11

 Mencegah paparan kontaminasi lingkungan


 Imunoglobin A
 Memacu pembentukan flora bifidobakteria
 Antibodi poliomyelitis oral
 Antibodi terhadap E coli penyebab diare
 Kehangatan, keamanan & cinta
 Kehangatan & stabilitas emosi ibu lebih penting
terhadap kesehatan emosional bayi
Transisi dari makanan formula ke susu sapi
12

 Diduga susu sapi utuh dapat menyebabkan


kehilangan darah pada saluran cerna
 Susu sapi mengandung jumlah besar protein, Ca, P
& Na, kurang Fe bagi bayi (<12 bulan  anemia)
 Susu skim tak cocok  tak mengandung asam
lemak esensial untuk pertumbuhan optimum &
pertahanan kesehatan kulit
Infant formula
13

 Susu sapi perlu modifikasi agar sebanding dengan


ASI, biasanya diencerkan karena tinggi protein &
mineral (fosfor)
 Produk akhir N & kelebihan fosfor yang dieliminasi
dapat menyebabkan overload kapsitas ginjal bayi
 Dengan pengenceran, energi akan berkurang, kadang
ditambah gula untuk menaikkan nilai kalori
 Jika diberi susu sapi atau hewan lain, infan biasanya
meninggal dalam 2 minggu kehidupan, kematian
mungkin hasil intoksikasi protein atau elektrolit
14

 1915 formula infan modern mulai introduksi skim


formula susu sapi dengan tambahan berbagai lemak
dan minyak untuk menstimulasi kandungan asam
lemak susu manusia
 Banyak formula infan didasarkan pada
 susu sapi,
 formula spesial
 isolat kedelai yang diberikan kepada infan alergi susu sapi,
 infan berat rendah atau problem medis atau kekeliruan
metabolisme saat lahir
15

 Susu formula mengandung 30-40% energi


 Hati-hati bila > 50%, jika tak terhidrolisa & diserap 
efek osmotik  diare
 Jika kurang laktase, laktose terakumulasi di usus,
bakteri akan bekerja menghasilkan CO₂ dan asam laktat
yang mengiritasi kolon dan berakibat buruk (diare)
 Biasanya digunakan sukrosa atau sirup jagung, terbaik
kombinasi maltosa & dextrin
 Susu formula yang telah diperlukan pemanasan tidak
mensuplai perlindungan imunologis
Special needs of the Premature
16
(Low Birth Weight) infant
 Premature (LBW) BBLR :
 Berat 2.500 g atau kurang saat lahir
 Dibagi 3 kelompok :
 Preterm lahir sebelum 37 minggu gestasi
 Fullterm secara gestasi matang tapi kecil
 Fullterm matang (small-for-dates) yang tumbuh dalam
utero mengalami retardasi

BBLR berdampak pada mortalitas perinatal &


infan secara bermakna
Premature (LBW) infants have unique problems
associated with feeding
17

 Unlike normal, fullterm infants, sedikit punya


reflek menghisap, suatu mekanisme meneguk tak
terkoordinasi, pelambatan pengosongan lambung
atau kombinasi itu
 Ketidak matangan perkembangan neurologis infan
ini cenderung untuk muntah & aspirasi
 Nutrisi adekuat selama waktu itu adalah vital
karena lahir dengan cadangan nutrisi rendah
LBW
18

 Suplementasi Fe & vitamin penting karena


penyimpanan Fe tidak dideposit hingga akhir bulan
gestasi. Infan prematur sering menjadi defisiensi Fe

 Selama masa pertumbuhan kritis otak & defisiensi


nutrisi dapat menghasilkan pertumbuhan &
perkembangan otak yang terlambat secara tetap
LBW
19

 Metode pemberian makan (nutrisi) periode ini


dalam praktek :
 Total intravenous alimentation (total parenteral
nutrition, TPN)
 Intravenous supplementation of oral feeding
 Nasojejunal feeding
 Human milk appears to be the best food, even for
the premature infant
Problema gizi pada bayi
20

 Gastroenteritis akut
 Diare akut & muntah biasanya diasosiasikan dengan
penyakit akibat virus, yang merusak mukosa
usus dan mengurangi aktivitas ensim laktase,
 Makanan yang mengandung laktosa tidak dicerna &
diserap dengan baik (efek osmolalitas), air
ditarik ke saluran cerna yang memperparah diare & tak
memberi waktu cukup untuk absorpsi lemak.
 Makanan berlemak sering memperpanjang diare &
memperlambat pengosongan saluran cerna, yang dapat
meningkatkan muntah
21

 Alergi
 Bayi dengan sejarah keluarga terkena alergi, sering
diberi makanan dg formula kedelai (soy formula) yang
kurang menyebabkan alergi dibanding susu sapi

 Bayi diketahui alergi susu sapi harus diberi formula


protein hidrolisat (nutramigen) yang kurang
menyebabkan alergi dibanding formula kedelai
Penatalaksanaan gizi
22

 1. Penilaian (lihat sebelumnya)


 2. Intervensi & pendidikan ortu, tujuan :
 Konsumsi diet cukup untuk pertumbuhan &
perkembangan optimum
 Menghindari hal penyebab obesitas, kesehatan gigi
yang buruk atau problem kesehatan lainnya
 Makan makanan beragam
Pengenalan makanan padat
23

 Alasan menunda pemberian makanan padat :


 Refleks ekstrusi lidah, cenderung mendorong makanan padat
keluar mulut (usia < 4 bulan).
 Produksi amilasi pankreatik, sangat rendah (< usia 4 bulan)
 Bayi dapat mempertahankan kontrol kepala dengan baik (4 bln) &
duduk (6 bln) partisipasi proses pemberian lebih baik
 Eksema & panyakit atopik sering terjadi pada bayi penerima
makanan padat awal, semakin beragam semakin berbahaya
 Pemberian awal makanan padat tak mempengaruhi pola tidur
 Makanan padat dapat menghambat penyerapan Fe & zat gizi
lainnya dari ASI
 Masa penyusuan lebih pendek (< 4 bln)
Metoda pengenalan makanan padat
24

 Mulai memberi sumber Fe & resiko alergi rendah


(serealia enrichment)
 Pengenalan dilakukan setiap 3-5 hari, perhatikan
reaksi alergi, bila alergi hentikan beberapa minggu
& kenalkan lagi, alergi lagi  bayi sensitif
 Mulai dengan 1 sendok teh setiap kali & teruskan
bila bayi siap
 Tawarkan makanan padat pada awal pemberian
jika bayi lapar
25

 Lapisi sedikit makanan dengan formula untuk


membantu transisi dari ASI/formula ke makanan
dengan konsistensi lebih besar
 Jangan mencampur makanan ke formula di botol,
biarkan bayi makan dengan sendok
 Jangan memberi makanan langsung dari botol
makanan. Makanan yang tersisa terkena ensim 
berair  bakteri berkembang
 Hidari dessert  rendah gizi, selera manis
Meminimumkan resiko obesitas
26

 Konsumsi formula / susu perlu dikurangi ketika


bayi mulai makan lebih banyak makanan padat
 Kenali tanda bayi kenyang :
 Melepaskan mulut, tertidur, menutup mulut dengan
keras, & memutar kepala
 Menggelengkan kepala, melempar alat/makanan,
memberikan mangkuk atau botol ke ortu
Suplemen yang pantas
27

 Vitamin
 Bila tak kena matahari, perlu 400 UI vitamin D
 Vegetarian rendah vitamin B12  suplemen
 Mineral
 Bayi menyusui perlu sereal enrichment Fe 10 mg/hari
sampai 6 bln
 Fluor 0,25 mg/hari jika diberi formula jadi
Promosi gigi
28

 Karies gigi disebabkan kontak jangka lama


terhadap cairan mengandung gula (susu, juice,
minuman buah)
 Jika bayi dengan botol, menyedot secara periodik
& mulut penuh cairan
 Jika bayi tidur dengan botol, botolnya hanya berisi
air sehingga gigi dengan cairan manis berkurang
Promosi pemberian makan yg aman
29

 Bayi < 1 th tidak semestinya mengkonsumsi madu,


karena spora Clostridium botalinum menyebabkan
botulisme (tetanus)

 Gejala : konstipasi sampai kelemahan yang


meningkat & hiporefleksia sampai meninggal
mendadak
Pengelolaan gastroenteritis
30

 Pemberian cairan bening (larutan elektrolit glukosa) :


 Pedialyte atau lytren dalam jumlah kecil (14-28 g) setiap
30 - 60 menit Mual / BAB turun
 Jika muntah berhenti, mulai dengan pati tawar (sereal,
kentang, roti kering & nasi), tanpa tambahan lemak,
hindari laktosa (kecuali ASI)
 Formula kedelai, bebas laktosa dapat digunakan,
perlahan tambah sayur, buah dan akhirnya daging
 Gastroeritis berat (dehidrasi)  rehidrsi oral atau
cairan intravena
Batita (2-3 thn) & Prasekolah (3-5
31
thn)
 Konsumsi kalori
 Pedoman umum 1000 + 100 kkal setiap tahun umur
 Anak 3 tahun butuh 1300 kkal/hari
 Kebutuhan protein, vitamin & mineral tetap tinggi
 Konsumsi mineral
 Kejadian anemia tertinggi (AS) usia < 5 thn, konsumsi
susu 1liter
 Kebutuhan Ca cukup tinggi (800 mg/hari) 
perkembangan tulang & gigi serta pencegahan
osteoporosis
Penatalaksanaan gizi
32

 1. Penilaian gizi (lihat sebelumnya)


 2. Pendidikan ortu, tujuan :
 Arah & kembangkan pola kebiasaan makan yang baik agar
gizi cukup, minimalisasi resiko obesitas & persoalan
kesehatan lain
 Kembangkan kebiasaan dan keahlian makan yang baik
 Diet beragam segala jenis makanan (diet seimbang)
 Kebiasaan ortu ditiru, hindari pengucapan ketidak
senangan terhadap makanan
 Pengenalan jenis makanan  perbaiki kesukaannya
33

 3. Konsumsi mineral
 Konsumsi Fe cukup paling tidak 2 sajian daging,
ayam, ikan atau leguminosa & 4 sajian roti whole
grain & sereal, serta sayuran hijau
 Konsumsi Ca cukup perlu
 Minum susu teratur
 Makan keju
 Gunakan susu bubuk instan
 Makan yogurt
34

 4. Minimalisasi resiko obesitas


 Batasi makanan goreng-gorengan
 Batasi nonton TV inaktivitas & ajakan makanan
rendah gizi
 Rangsang aktivitas menggunakan otot
35

 5. Promosi kesehatan gigi


 Faktor perkembangan gigi
 Ca, P, & F  perkembangan gigi tak berlubang
 Ca & P dicukupi oleh 4 sajian/hari susu
 Fluorida : < 2 th : 0,25 mg, 2-3 th : 0,5 mg & > 3 th : 1 mg
 Hindari karbohidrat yang lengket
 Kebiasaan gosok gigi & flosing (dengan benang gigi)
teratur
36

 6. Promosi keselamatan pemberian makanan


(hidari afiksia krn makanan)
 Anak < 3 th : hindari makanan sukar kunyah, menekan
pernafasan
 Modifikasi bahan pangan (potong kecil)
 Awasi sewaktu makan
 Paksa anak agar duduk sewaktu makan
 Suasana makan tenang, tertawa atau terlalu senang bisa
 tersendak
Anak usia sekolah
37

 Perhatian khusus
 Pengaruh luar terhadap konsumsi makanan
 Kritikan,guru atau orang dewasa mempengaruhi pilihan
makanan selama masa sekolah
 Uang saku lebih banyak  konsumsi snack & fast food (tinggi
lemak, garam & gula, tapi rendah vitamin/mineral)
 Kurang perhatian  mutu makanan yang dikonsumsi
 Diet ideal : rendah lemak, tinggi Ca & karbohidrat
komplek (serat & pati) dan adekuat & kalori tak berlebihan
 Konsumsi diet harian anak dapat pengaruhi kejadian kesehatan
kronik
Penatalaksanaan gizi
38

 1. Penilaian (lihat sebelumnya)


 2. Pengajaran keluarga/pasien
 Mengembangkan kebiasaan makan yg baik,
meminimumkan resiko obesitas & persoalan kesehatan
lain (diet seimbang & mendorong kegiatan fisik)
 Pilih diet seimbang (lima kelompok makanan)
 Makan bersama
 Ikut sertakan penyiapan makanan
 Sediakan snack bergizi setiap waktu
 Dorong pilih salad segar, ikan/ayam drpd gorengan
39

 Dorong aktivitas fisik


 Derajat kelebihan BB anak berkorelasi dengan kurang olah
raga
 Anak perlu aktivitas fisik harian (penggunaan otot besar), olah
raga kelompok atau aerobik individu
Lima kelompok pangan
40

 Kelompok susu, yogurt & keju (2-3 sajian)


 Kelompok sayur (3-5 sajian)

 Kelompok daging, unggas, ikan, kacang

kering, telur & bijian (2-3 sajian)


 Kelompok buah (2-4 sajian)

 Kelompok roti, sereal, beras & pasta (6-11

sajian)
Remaja
41

 Perhatian khusus
 Kalori
 Kebutuhan masa pertumbuhan 2200 kkal (pi) & 3000 kkal
(pa)
 Mineral
 Pertumbuhan tulang butuh Ca 1200 mg/hari, pertumbuhan
& menstruasi butuh Fe 15 mg/hari
 Makanan tradisional & fast food rendah Ca & Fe
42

 Diet & kebiasaan makan


 ¾ remaja putri di SMA paling tidak sekali pernah
berdiet & 40% berdiet secara sembarang waktu
 Snack mencakup 40% kalori diet remaja, snack
tradisional (keripik, kue) & minuman ringan rendah zat
gizi
 Es krim, es krim kocok (shakes), hamburger & pizza
memberi gizi penting, tapi tinggi lemak, Na & kalori
 Fast food dengan menu terbatas, tinggi kalori, lemak &
Na
43

 Vegetarian
 Masa remaja = masa coba-coba & adopsi pola makan
vegetarian
 Diet vegetarian secara gizi kemungkinan tidak adekuat
 Tipe vegetaris :
 Vegan (vegetarian ketat) : tidak makan hewani
 Laktovegeratian : konsumsi hasil susu tapi tidak hewani lain
 Ovolaktovegetarian : konsumsi hasil susu & telur
44
 Protein
 Kebanyakan sayur kekurangan 1 atau 2 asam amino
 Kombinasi 2 protein dengan beda pola asam amino
komplementer

 Mineral
 Menghindari hasil derivat susu kesulitan konsumsi Ca
 Pangan nabati biasanya rendah Zn & Fe vs hewani
 Fitat & oksalat membentuk komplek dengan mineral &
menghambat absorpsi
45

 Vitamin B12
 Hanya ditemui dari hewani
 Tak konsumsi telur/hasil derivat susu  kurang cukup
vitamin B12
Penatalaksanaan gizi
46

 1. Penilaian (lihat sebelumnya)


 2. Pendidikan keluarga/pasien, tujuan
 Membantu belajar membuat keputusan bijaksana thd
pilihan makanan bergizi yang diperlukan,
mempertahankan BB yang diinginkan.
47

 3. Makan diet bergizi seimbang, untuk


mempertahankan BB yang diinginkan
 Diet beragam, rendah lemak & kolesterol, tinggi
vitamin, mineral & serat serta kalori sedang
 Makan snack bergizi
 Dorong aktivitas fisik secara teratur
 Jangan anjurkan praktek mengurangi BB tidak sehat
 Dorong pilihan bergizi bagi pasien vegetarian
 Dorong penggunaan suplemen zat gizi yang aman
48

Anda mungkin juga menyukai