ASMAYUNI (2018-84-003)
Pembimbing:
dr. Carmilla Tamtelahitu, Sp. M
Nama : Tn. UR
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 48 tahun
Pekerjaan : Wirasuasta
Alamat : STAIN
No. MR : 129661
Waktu Pemeriksaan : 30 Januari 2020
Ruang Pemeriksaan : IGD RSUD Dr.M.Haulussy
ANAMNESIS
Keluhan utama : perih pada mata kiri
Anamnesis terpimpin : pasien datang dengan keluhan perih disertai penglihatan kabur
pada mata kiri sejak 4 jam sebelum masuk RS. Sebelum mata perih dan kabur pasien
sedang mengikis batu alam menggunakan alat, kemudian serpihan batu terpental
mengenai mata kiri pasien dan saat itu spontan pasien langsung mengucak matanya.
Keluhan lain yang dirasakan berair terus menerus, memerah dan terasa bengkak.
Untuk mata kanan tidak ada keluhan. Sebelumnya pasien sudah berobat ke Klink
Mata Utama dan didiagnosa adanya darah dan luka pada kornea mata kiri, dan
membutuhkan perawatan, maka pasien di rujuk ke RSUD dr. M. Haulussy Ambon dan
direncanakan akan dilakukan operasi pada mata pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat trauma (-)
b. Riwayat operasi mata (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
1. Status Generalis :
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Nadi : 68x/menit
Suhu : 37,8 º C
2. Visus ODS :
VOD : 6/6
VOS : LP (+)
SEGMEN ANTERIOR ODS
GAMBAR PASIEN
GAMBAR SISTEMATIK
Pergerakan bola mata
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gambar saat dilakukan pemeriksaan segmen anterior
dengan slit lamp.
Tampak adanya erosi pada kornea (sebelum Tampak adanya erosi pada kornea (setelah
fluorescent) fluorescent)
DIAGNOSIS KERJA
a. OS Hifema penuh
b. OS Erosi Kornea
PENATALAKSANAAN
Terapi :
a. Ciprofloxacin 2x500 mg
b. Ibuprofen 3x400 mg
Edukasi :
a. Penjelasan mengenai kondisi mata pasien saat ini
b. Tindakan yang harus dilakukan terhadap pasien
c. Komplikasi yang mungkin terjadi saat melakukan
tindakan atau akibat luka yang diderita
d. Prognosis dari pasien
PROGNOSIS
Teori Kasus
(spektrum luas neosporin, kloramfenikol dan sulfat 5000 IU tube dan Ofloxacin 3 mg.
siklopegik (tropikamida) obat golongan • Pada pasien terjadi kerusakan epitel kornea
48 jam.
Teori Kasus
Teori Kasus
Teori Kasus
Pasien laki-laki usia 48 tahun, masuk RS dengan keluhan pada mata kiri perih, merah dan
penglihatan kabur 4 jam setelah mengalami trauma tajam (percikan batu terlempar kearah
mata) dan spontan mengucak mata. Dari pemeriksaan fisik segmen anterior bola mata
didapatkan kelainan yaitu adanya darah yang memenuhi bilik mata depan. Sesuai teori adanya
darah yang penuh pada BMD menjadi dasar diagnosa hifema grade IV, dengan penangan yang
telah dilakukan yaitu parasentesis. Selain itu, saat dilakukan pemeriksaan penunjang dengan
pewarnaan flouresent dan dilihat dengan mikroskop ditemukan adanya erosi kornea yang luas
(¼ dari kornea), dengan penanganan yang dilakukan pemberian antibiotik, antikolinergik dan
anti nyeri. Setelah dilakukan parasentesis ditemukan adanya robek pembuluh darah pada iris
serta iris posisi iris tidak pada tempatnya, secara teori disebut Iridodialisis, dengan
penangannya adalah reposisi dari iris yang bergeser.