Anda di halaman 1dari 11

Nama Kelompok 2

1. Perwanti Sasnita 171310365


2. Yopi Wahyu Murtiyan 171310343
ANGGARAN BIAYA BOP

Pengertian BOP
Biaya Over Head Pabrik adalah Semua biaya biaya produksi selain biaya bahan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan ini terdiri dari biaya bahan tak
langsung, biaya tenaga kerja tak langsung dan semua biaya biaya yang tidak dapat
secara langsung dibebankan kepada produk atau pun job, atau lebih tepatnya semua
biaya produksi yang termasuk kedalam biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja
tak langsung dan biaya-biaya produksi lainnya yang tidak secara mudah
diidentifikasikan atau dibedakan langsung pada suatu proses produksi.
Karateristik biaya overhead pabrik :
a. Jumlahnya tidak proposional dengan volume produksi
b. Sulit di telusur dan diidentifikasi langsung keproduk atau pesanan
c. Jumlahnya tidak material
Jenis – Jenis BOP

Yang termasuk biaya overhead pabrik adalah


a. Biaya Bahan Penolong, yaitu biaya bahan yang digunakan untuk membantu
penyelesaian suatu produk yang jumlahnya relative kecil. Misalnya lem dalam
perusahaan percetakan, pernis dan paku dalam perusahaan meubel.
b. Biaya Tenanga Kerja Tak Langsung, yaitu upah yang dibayarkan kepada
karyawan pabrik, antara lain upah pisik tidak berhubungan dengan pembuatan
produk. Termasuk dalam kelompok ini adalah upah mandor, gaji manajer
produksi, gaji pegawai administrasi pabrik.
c. Biaya Penyusutan atas Aktiva Tetap yang dipergunakan dipabrik untuk
penyeesaian produk baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya biaya
penyusutan gedung pabrik, mesin-mesin, kendaraan pabrik.
d. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Pabrik, yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk perbaikan dan perawatan mesin, gedung pabrik dan peralatan
pabrik lainnya.
e. Biaya Asuransi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membagi resiko yang
terjadi dalam proses produksi, biaya asuransi gedung pabrik, biaya asuransi
karayawan pabrik.
f. Biaya-Biaya yang Timbul karena Pemakaian Jasa Pihak Lain, yaitu biaya-biaya
yang timbu karena penggunaan jasa pihak lain guna penyelesaian dan kelancaran
proses produksi, misalnya biaya air dan listrik untuk keperluan pabrik
g. Biaya-Biaya yang Terjadi di Departemen Pembantu, dalam perusahaan yang
memiliki departemen pembantu, misalnya departeman bengke atau pembangkit
tenaga listrik, maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu tersebut
diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik.
Penggolongan BOP

Biaya overhead pabrik dapat digolongkan sebagai berikut


a. Penggolongan berdasarkan sifatnya
1. Biaya bahan penolong
2. Biaya reparasi dan pemeliharaan
3. Biaya kerja tak langsung
4. Biaya yang timbul akibat penilaian terhadap aktiva tetap
5. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
6. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsungmemerlukan pengeuaran tunai
b. Ditinjau dari hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
1). BOP tetap (Fixed factory overhead cost), yaitu BOP yang sampai tingkat tertentu
jumlahnya konstan, tidak terpengaruh oleh adanya perubahan tingkatproduksi.
Misalnya, biaya penyusutan pabrik, PBB pabrik, amortisasi patent dan sebagainya
2). BOP variabel (Variabel factory overhead cost), yaitu BOP yang jumlahnya
terpengaruh dengan perubahan tingkat produksi volume kegiatan dimana perubahannya
sebanding dengan volume kegiatan. Misalnya, biaya istrik, uang lembur, biaya bahan
bakar, biaya perlengkapan pabrik.
3). BOP semi variabel, yaitu BOP yang mengandung unsur fix dan variabel. Jumlahnya
terpengaruh oleh perubahan tingkat produksi, tetapi perubahannya tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Termasuk dalam kelompok ini antara lain, PPH
karyawan yang di tanggung perusahaan, biaya pemeliharaan mesin, biaya pemeriksaan.
c. Ditinjau hubungannya dengan departemen-departemen yang ada didalam
pabrik.
1). BOP langsung departemen, yaitu BOP yang terjadi dalam suatu departemen itu.
Misalnya BOP departemen perakitan merupakan BOP langsung departemen perakitan.
2). BOP tak langsung departemen, yaitu BOP didistribusikan kepada departemen-
departemen yang ada dalam pabrik sehingga menjadi beban departemen-departemen
itu. Misalnya biaya penyusutan gedung pabrik yang didistribusikan kepada departemen
produksi merupakan BOP tak langsung bagi departemen.
Menyusun anggaran BOP

Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingakt kegiatan (kapasitas) yang
akan dipakai sebagai penaksiran BOP. Ada empat macam kapasitas yang dapat dipakai
sebagai dasar pembuatan anggaran BOP yaitu:
1. Kapasitas teoritis
2. Kapasitas praktis
3. Kapasitas normal
4. Kapasitas sesungguhnya
Memilih dasar pembebana BOP kepada produ
Ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkan :
1) . Harus diperhatikan jenis BOP yang dominan jumlahnya dalam departemen produksi
2). Harus diperhatikan sifat-sifat BOP yang dominan tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat
tersebut dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.
Selain itu, ada beberapa macam dasar yang dapat dipakai untuk
pembebanan BOP kepada produk yaitu :

a). Satuan Produk.


Metode ini merupakan metode paling sederhana dan langsung membebankan BOP
untuk setiap produk dihitung dengan formula berikut
Tarif BOP Persatuan = X 100%
b). Biaya Bahan Baku
Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan mentah (misal biaya asuransi
biaya baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah
biaya bahan baku yang dipakai. Formulanya :
Tarif BOP persatuan = x 100%
c). Biaya tenaga kerja langsung, jika sebagian besar elemen BOP mempunyai hubungan
yang erat dengan jumlah upah TKL (pajak penghasilan atas upah karyawan yang
ditanggung perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah biaya
TKL. Formulanya :
Tarif BOP satuan = x 100%
d). Jam tenaga kerja langsung, karena ada keterkaitan erat antara TKL dengan jumlah
jam kerja langsung, maka BOP dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung.
Formulanya :
Tarif BOP satuan = x 100%
e). Jam mesin, apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (bahan bakar
atau listrik untuk menjalankan listrik), maka waktu yang dipakai untuk
membebankannya adalah ja mesin. Formulanya :
Tarif BOP persatuan = x 100%
Menghitung tarif BOP
Setelah anggaran BOP selesai disusun dan ditentukan besar satuan kegiatan, maka
langkah terakhir adalah menghitung tariff BOP dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah BOP Dianggarkan = Tarif BOP x Tingkat Kegiatan Yang direncanakan
Anggaran BOP
Anggaran biaya overhead pabrik disediakan untuk berbagai macam tingkat produksi.
Jumlah biayanya dipecah menjadi kompenen-kompenen tetap (dinyatakan tarif dan
didasarkan atas jam kerja langsung).
Overhead tetap per item + (jumlah jam kerja langsung yang dianggarkan x tarif biaya
variabel per jam)
Tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik
a. Mengetahui penggunaan biaya secara efesien
b. Menentukan harag pokok
c. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat atau
departemen dimana biaya dibebankan
d. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik

Anda mungkin juga menyukai