atau homoseksual) tidak dikategorikan sebagai suatu gangguan jiwa ( PPDGJ III halaman 6 dan 228), orientasi seksual seseorang kini Dicantumkan sebagai bagian dari identitas diri, dan sebagai identitas diri lainnya, misalnya nama, usia, gender, tinggi badan, warna kulit, suku bangsa, agama, tradisi, pendidikan, dsb adalah sesuatu yang bersifat netral dan kita perlu menerima tentang itu sebagaimana adanya sesuai definisi kesehatan jiwa. • F66.0: Gangguan maturitas seksual • F66.1: Orientasi seksual egodistonik F68: Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa lainnya • F68.0: Elaborasi gejala fisik karena alasan psychologist • F68.1: Kesengajaan atau berpura-pura membuat gejala atau disabilitas, baik fisik maupun psikologis F7: Retardasi mental • Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap yang ditandai oleh timbulnya Handaya atau disfungsi keterampilan dalam masa perkembangan sehingga berpengaruh Pada semua tingkat intelegensia, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial. Pedoman diagnostik: • Penilaian taraf intelektual didasarkan atas: • Gambaran klinis (Onset dalam masa perkembangan, di bawah 18 tahun) • Kemampuan adaptif ( dinilai dalam kaitannya dengan latar belakang yang budaya individu) • tes psychometric: tes IQ kurang dari 70 Jenis: • F70 : retardasi mental ringan( IQ antara 50 - 69) • F71 : retardasi mental sedang ( IQ antara 35- 49) an • F72 : retaliation mental berat( IQ antara 20- 34) • F73 : retardasi mental sangat berat( IQ dibawah 20) F8: Gangguan Perkembangan Psikologis
• Yang membedakan gangguan dalam blog ini,
khususnya yang tergolong dalam F80 - F83 dengan retardasi mental (F7) adalah biasanya hanya satu aspek dan fungsi individu yang terganggu sehingga pada kasus-kasus yang murni, IQ-nya adalah normal • Sedangkan pada retardasi mental disfungsi yang terjadi adalah pada semua aspek perkembangannya yang terlambat atau terhenti perkembangannya sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensinya( dibawah 70) • Pada gangguan perkembangan pervasif(F84) gangguan dasarnya adalah abnormalitas kualitatif dalam interaksi timbal balik dengan orang lain, sehingga akibatnya pada kasus yang berat terjadi retardasi mental Ciri khas dari gangguan dalam blog ini adalah: • Awitan timbul bervariasi selama masa bayi atau kanak • Hendaya atau disfungsi atau perkembangan fungsi Rat hubungannya dengan kematangan biologis dan susunan saraf pusat • Berlangsung secara terus-menerus tanpa remisi dan kekambuhan biasanya khas bagi banyak gangguan jiwa. F80: Gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa • F80.0: Gangguan artikulasi berbicara khas • F80.1: Gangguan berbahasa ekspresif • F80.2: Gangguan berbahasa reseptif • F80.3 : Afasia yang didapat dengan epilepsi F81: Gangguan perkembangan belajar khas • F81.0: Gangguan membaca khas( disleksia) garis baru • F81.1: Gangguan mengeja khas • F81.2: Gangguan berhitung khas • F81.3: Gangguan belajar campuran • F81.8: Gangguan belajar lainnya F82: Gangguan perkembangan motorik khas F83: Gangguan perkembangan khas campuran F84: Gangguan perkembangan pervasif • F84.0: Autisme masa kanak • F84.1: Autisme tak khas • F84.2: Sindrom rett • F84.3: Gangguan disintegratif masa kanak lainnya • F84.5: Sindrom asperger F9: Gangguan perilaku dan emosional dengan awitan Biasanya pada masa anak dan remaja F90: Gangguan hiperkinetik Ciri khas: Kurang perhatian dan aktivitas berlebihan ( hiperaktivitas) • Gejala antara lain: tidak dapat menunaikan tugas, cepat teralih perhatiannya, impulsif, tidak dapat tekun, tidak dapat menunggu giliran, tidak dapat duduk tenang, bergerak kesana kesini, sering lari, empat, banyak bicara, dan ribut. • Gejala ini paling nampak apabila Iya berada dalam suatu situasi yang ber blablabla dan diatur Yang blablabla Suatu sikap pengendalian diri yang tinggi • Onset timbulnya di bawah 5 tahun F91 : Gangguan Tingkah Laku A. Ciri khas: pola tingkah laku disosial agresif atau menentang yang berulang dan menetap. B. Bentuk yang ekstrem adalah pelanggaran berat dari norma sosial. Gangguan ini bukan sekedar kerusakan anak atau sikap memberontak yang lazim terjadi pada anak remaja. Demikian pola, tingkah laku disosial atau kriminal yang terjadi hanya sekali, bukan dasar untuk menegakkan diagnosis ini. C. Gejala antara lain: secara berulang dan menetap melakukan perkelahian atau pelecehan yang berlebihan, kejam pada hewan atau sesama manusia, perusakan barang milik orang, membakar, berbohong, bolos sekolah, lari dari rumah, sering ngadat yang bebat, perilaku provokatif yang menantang, Sikap menantang yang hebat. berlangsung paling sedikit 6 bulan. • F91.0: Gangguan tingkah laku yang terbatas pada lingkungan keluarga • F91.1: Gangguan tingkah laku tak berkelompok • F91.2: Gangguan tingkah laku berkelompok • F91.3: Gangguan sikap menentang (Membangkang) F92: Gangguan campuran tingkah laku dan emosi F93: Gangguan emosional dengan awitan khas pada masa kanak • F93.0: Gangguan anxietas perpisahan masa kanak • ciri khas: Sang anak kuatir orangtuanya yang akrab dengan dirinya akan terkena bencana, hilang, tak akan kembali, Ma dirinya akan kesasar, diculik, dibunuh, dipisahkan dengan orang tua yang akrab dengan dirinya, terus-menerus enggan atau tidak mau bersekolah karena takut berpisah dengan orang tuanya, Tak mau tidur sendiri tanpa ditemani, takut ditinggal seorang diri, mimpi buruk tentang perpisahan, sering timbul gejala fisik ( muntah, sakit perut, sakit kepala) bila berpisah, menderita kesedihan yang hebat menjelang, selama, atau sesudah Perpisahan dengan orang tua yang akrab dengan dirinya • F93.1: Gangguan anxietas fobik masa anak • F93.2: Gangguan anxietas sosial masa anak • F93.3: Gangguan persaingan antar saudara F94: Gangguan fungsi sosial dengan awitan khas pada masa kanak dan remaja • F94.0: Mutisme elektif • F94.1: Gangguan kelekatan reaktif masa kanak F95: Gangguan TIK • F95.0: Gangguan TIK sementara • F95.1: Gangguan TIK motorik atau vokal kronik • F95.0: Gangguan campuran TIK vokal dan multiple F98: Gangguan perilaku dan emosional dengan awitan Biasanya pada masa kanak dan remaja • F98.0: Enuresis non organik • F98.1: Enkopresis non organik • F98.2: Gangguan makan masa bayi dan kanak Ciri khas: penolakan makan, rewel menghadapi makanan yang memadai dari pengasuh yang baik, tanpa penyakit organik. mungkin pola berkaitan dengan regurgitasi berulang tanpa nausea dan penyakit gastrointestinal. • F98.3: Pika masa bayi dan anak Ciri khas: terus-menerus makan zat yang tidak bergizi, misal: tanah, serpihan, cat, dsb • F98.4: Gangguan gerakan stereotipik • F98.5: Gagap • Beberapa contoh kondisi yang termasuk dalam kode Z (PPDGJ III hal 398- 404 ) dan kode V (DSM-TR-IV) Catatan: Pencantuman kode Z dan kode V a. Pada Axis I apabila problem itu tidak cukup memadai sebagai penyebab dari suatu gangguan jiwa tetapi menjadi pusat perhatian untuk mendapat bantuan medis atau psikologis. b. Pada Axis IV apabila problem itu jelas berkaitan dengan suatu gangguan jiwa dalam Axis I Kode Z (PPDGJ III hal 398- 404) Z00 pemeriksaan kesehatan umum dari seseorang tanpa keluhan dan diagnosis Yang dilaporkan, termasuk pemeriksaan Psikiatri umum Z03 observasi dan evaluasi media untuk penyakit dan kondisi yang dicurigai • misalnya titik2 observasi untuk gangguan jiwa dan perilaku yang dicurigai (Termasuk observasi untuk perilaku di sosial membakar, empat, mencuri, tanpa manifestasi gangguan psikiatrik) Kode Z (PPDGJ III hal 398- 404) Z04 pemeriksaan dan observasi untuk alasan lain • misalnya: pemeriksaan untuk alasan medikolegal, pemeriksaan psychiatric umum atas permintaan yang berwajib Z50 pelayanan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi