Anda di halaman 1dari 18

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
ASUHAN KEPERAWATAN IBU
HAMIL DENGAN HIPERTENSI

Dosen pembimbing :

Hj. Ns. Rosmiati S.kep.,M.pd.


 
 

 Disusun Oleh:
Asep Prayoga
Gian Faisal
Robi Kurniawan
Fina Meliani
Firda Alviani
Milla Fazriyya
Yosi Nurfitriani
 
APA YANG DIMAKSUD DENGAN HIPERTENSI?

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah
kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri).
Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa
yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan
normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Pengertian hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90
milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHg merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung
memompa darah ke seluruh tubuh atau saat berkontraksi. Sementara itu, angka 90 mmHg
mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung beristirahat atau dalam keadaan rileks
sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah. Hipertensi adalah salah satu penyakit
yang sering disebut dengan “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan
gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi yang
mengancam nyawa, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal
Penyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadisebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas.
Hipertensi adalah kelainan yang tidak diketahui etiologinya yang terjadi dalam kehamilan,
dimanifestasikan dengan hipertensi, (tekanan sistolik 30 mmHg dan atau tekanan diastolik
15 mmHg di atas nilai dasar) edema dan proteinura (preeklamasia) yang dapat berlanjut
pada kejang/koma (eklamsia). . 
ETIOLOGI

Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus, tidak diketahui sehinggadisebut
hipertensi esensial. Namun demikian, pada sebagian kecil kasus hipertensi
merupakan akibat sekunder proses penyakit lainnya, seperti ginjal; defek adrenal;
komplikasi terapi obat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah:
- Hipertensi  esensial : penyakit hipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter,
faktor emosi (Stress) dan lingkungan (pola hidup).
- Penyakit Ginjal : Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat dijumpai pada
wanita hamil adalah :
Glomerulonefritis akut dan kronik  
Plelenofritus akut dan kronik (Sinopsis Obstruksi, 1989)
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

- Hipertensi esensial. 
- Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.
- Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension,PIH)
- Pre-eklamansia
- Eklamsia
MANIFESTASI KLINIS
1. Hipertensi kronik
a. Menderita hipertensi sebelum hamil atau usia kehamilan sebelum 20 minggu.
b. Tekanan darah melebihi 140/90 mmHg.
c. Tidak ada proteinuria.
d. Kadar asam urat serum normal

2. Preeklamasi dan Eklamasi


a. Preeklamasi
Tanda dan gejala :
- Usia kehamilan lebih 20 minggu.
- Proteinuria lebih 0,3 g/L dalam air kencing 24 jam.
-Proteinuria melebihi 1 g/l dalam 2x pengambilan urin dengan kateter dalam jarak waktu 6 jam.
- Edema,pitin daerah pretibia, dinding abdomen, lumbo sacral, wajah dan tangan setelah tirah
baring.
- Kenaikan BB yang melebihi 300 gr/minggu,2000 gr/bulan atau 13 gr/ seluruh umur kehamilan.
- Pre eklamsia ditandai dengan gejala trias hipertemsi, edema, dan proteinuria. Pada pre
eklamsia ringan tidak dijumpai gejala-gejala obyektif. Tanda dan gejala pre eklamsia yang
disusun dengan serangan kejang menandakan adanya eklamsia.
PATOFISIOLOGI

Vasospasme adalah dasar patofisiologi hipertensi. Konsep ini yang pertama kali
dianjurkan oleh volhard (1918),, didasarkan pada pengamatan langsung pembuluh-
pembuluh darah halus dibawah kuku, fundus okuli dan konjungtiva bulbar, serta dapat
diperkirakan dari perubahan-perubahan histologis yang tampak di berbagai organ
yang terkena. Konstriksi vaskular menyebabkan resistensi terhadap aliran darah dan
menjadi penyebab hipertensi arterial. Besar kemungkinan bahwa vasospasme itu
sendiri menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah.
Selain itu, angiotensin II menyebabkan sel endotel berkonstraksi. Perubahan-
perubahan ini mungkin menyebabkan kerusakan sel endotel dan kebocoran di celah
antara sel-sel endotel.
Kebocoran ini menyebabkan konstituen darah, termasuk trombosit dan fibrinogen,
mengendap di subendotel. Perubahan-perubahan vascular ini bersama dengan
hipoksia jaringan di sekitarnya, diperkirakan menyebabkan perdarahan, nekrosis,
dan kerusakan organ lain yang kadang-kadang dijumpai dalamhipertensi yang berat.

 
KOMPLIKASI

a. Perubahan Kardiovaskuler,
 b. Perubahan ini pada dasarnya berkaitan dengan meningkatnya afterload jantung
akibat hipertensi, preload jantung yang se#ara nyata dipengaruhi oleh berkurangnya
secara patologis hipervolemia kehamilan.
c. Perubahan hematologis
d. Gangguan fungsi ginjal
e. Edema paru

Prognosis selalu dipengaruhi oleh komplikasi yang menyertai penyakit tersebut.


Prognosis untuk hipertensi dalam kehamilan selalu serius. Penyakit ini adalah penyaki
t paling berbahaya yang dapat mengenai wanita hamil dan janinnya. Angka kematian
ibu akibat hipertensi ini telah menurun selama 3 dekade terakhir ini dari 5% -10%
menadi kurang dari 3% kasus
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Medis

1. Preeklampsia Ringan ( Perawatan di rumah)


2. Preeklampsia Ringan (Perawatan di rumah sakit )
3. Preeklampsia Berat
ASUHAN KEPERAWATAN
IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

I. Pengkajian
A. Identitas
- Identitas Klien
- Identitas Penanggung jawab

B. Riwayat kesehatan
- Keluhan utama
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat kesehatan masa lalu
- Riwayat kesehatan keluarga
- Riwayat alergi
- Riwayat psikososial
- Pemeriksaan Fisik Data Fokus : Pemeriksaan Sistem Tubuh, Pemeriksaan Untuk Menentukan
Status Janin
Lanjutan...

C. Data Spiritual
D. Pemeriksaan Umum
E. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi , Auskultasi, Perkusi )

II. Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan yang umum untuk ibu dengan gangguan hipertensi pada kehamilan
hal-hal berikut.
- Perubahan perfusi jaringan atau organ: menurun berhubungan dengan vasospasme siklik,
edema serebral, perdarahan.
- Kelebihan volume cairan (ektrasel) berhubungan dengan perpindahan cairan dari sistem
intravaskuler ke jaringan ektrasel.
- Ansietas berhubungan dengan ancaman kesehatan ibu dan janin.
- Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan tahanan vaskular
sistemik.
- Risiko terjadinya cedera ibu berhubungan dengan iritabilitas sistem saraf pusat (SSP)
akibat edema otak,vasospasme, penurunan perfusi ginjal, terafi mgnesium sulfat dan
artihipertensi.
- Risiko cedera pada janin berhubungan dengan insufiensi uteroplasenta, kelahiran
prematur, solusio plasenta.
•Rencana tindakan keperawatan

III. Rencana tindakan keperawatan


meliputi : Tujuan, Kriteria hasil yang di harapkan, Rencana asuhan keperawatan,
Rasional

A. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia ibu.


B. Kelebihan volume cairan (ektrasel) berhubungan dengan perpindahan cairan dari
sistem intravaskuler ke jaringan ektrasel.
C. Ansietas berhubungan dengan ancaman kesehatan ibu dan janin.
D. Risiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan tahanan
vaskuler sistemik.
E. Risiko tinggi cedera pada ibu berhubungan dengan iritabilitas sistem saraf pusat
(SSP).
F. Resiko tinggi cedera pada janin berhubungan dengan fetal distress.
IV. Diagnosa
A. Diagnosa Keperawatan
- Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan vasospasme sistemik
- Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perpindahan cairan dari sistem
intravaskuler kejaringan ekstrasel
- Anxietas berhubungan dengan adanya ancaman terhadap kesehatan ibu dan janin
- Resiko tinggi terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan fetal distress
V. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1. Ketidakefektifan perfusi Tupan :Setelah 1. Kaji ulang adanya 1. Sakit kepala
jaringan berhubungan dilakukan tindakan pusing/nyeri kepala
khususnya pada
dengan vasospasme vasospasme sistemik frontal adalah
sistemik ditandai berkurang. klien, tanda preeklamsi
dengan: Tupen : Setelah 2. Kaji adanya 2. Merupakan
Ds : klien mengeluh dilakukan tindakan kehilangan tanda edema
nyeri kepala terutama selama 6 jam serebral atau
daerah dahi , pandangan -pusing berkurang penglihatan hemoragic
kurang jelas/kabur, -pandangan jelas (biasanya serebralyang
mudah lelah, sementara) akan segera
Do : klien tampak terjadi, yaitu
3. Kaji tanda-tanda
mengerutkan dahi saat komplikasi
pengkajian dilakukan vital tiap 1-2 jam eklamsia paling
4. Dorong dan atau serius
bantu ibu yang 3. Menyediakan
sumber untuk
menjalani tirah perbandingan
baring untuk selanjutnya
mengubah posisi 4. Perubahan
posisi
tiap 2 jam
meningkatkan
aliran darah dan
perfusi jaringan
Berikan obat- Obat
obatan sesuai antihipertensi
program dan memerlukan
pantau efek pemantauan
terurapetik dan TTV (TD)
efek sampingnya sebelum dan
sesudah
pemberian,

2. Kelebihan volume cairan Tupan : setelah 1.timbang BB tiap Penimbangan BB


berhubungan dengan dilakukan tindakan hari pada waktu, adalah indicator
perpindahan cairan dari dalam 24 jam edema 2. timbangan dan yang baik dalam
sistem intravaskuler berkurang pakaian yang penambahan
kejaringan ekstrasel Tupen : sama pula. atau kehilangan
ditandai dengan : Setelah 6jam 3. Kaji adanya cairan,
Ds : klien mengatakan -edema berkurang edema anasarka menimbang
bahwa kaki bengkak -protein urine (-) atau pitting pada waktu,
terutama pada sore dan 4. Kaji warna dan timbangan dan
malam hari jumlah urine tiap pakaian yang
buang air kecil sama dapat
memberikan
pengkajian yang
akurat
3. Ansietas sehubungan Tupan : kaji pengetahuan perawat
dengan adanya ancaman Setelah diberikan ibu tentang PRH memerlukan
terhadap kesehatan ibu penjelasan tentang kaji pengetahuan data dasar
dan janin ditandai kondisi dan dan penggunaan untuk
dengan bagaimana teknik/strategi menyesuaikan
Ds : klien mengatakan kemungkinan yang koping rencana
cemas dengan akan klien alami kaji factor yang penyuluhan dan
keadaanya setelah dan cemas klien hilang menyebabkan menghilangkan
mendengar penjelasan Tupen : ansietas pada ibu kesalahpahama
dari dokter bahwa klien Dalam waktu 1 jam kaji system n guna
harus dirawat . -cemas berkurang dukungan ibu mengurangi
  -klien tampak dengarkan ketakutan dan
Do : klien tampak tenang dengan aktif ansietas klien
cemas/sedikit gelisah kecemasan ibu strategi yang
mengenai diri pernah berhasil
sendiri, kondisi sebelumnya
dan kekuatannya kemungkinan
berikan obat besar akan
sesuai program berhasil untuk
menghadapi
situasi yang
menyebabkan
stress pada
klien.
4. Resiko tinggi terjadinya Tupan : monitor DJJ sesuai Peningkatan DJJ
cedera janin Setelah diberikan indikasi/ 1-2 jam sebagai indikasi
berhubungan dengan penjelasan tentang Kaji respon Janin terjadinya
fetal distress ditandai kondisi dan pada saat ibu hipoksia,
dengan bagaimana diberikan premature dan
Ds : klien mengatakan kemungkinan yang tindakan solusio placenta
saat ini gerakan janin akan klien alami pemberian MGSO4 Reaksi tehadap
masih dirasakan cemas klien hilang Jelaskan adanya MGSO4 dapat
Do : Tupen : tanda-tanda menurunkan
BB Dalam waktu 1 jam solusio placenta pernapasan
-cemas berkurang (nyeri perut, janin dan fungsi
-klien tampak perdarahan, jantung serta
tenang Rahim tegang, aktivitas janin
aktivitas janin Ibu dapat
menurun) mengetahui
Kolaborasi dengan tanda dan gejala
tim medis dalam solusio placenta
pemeriksaan USG dan tahu akibat
dan NST hipoksia pada
janin
USG dan NST
untuk
mengetahui
keadaan janin.
TERIMAKASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai