Anda di halaman 1dari 36

Pengeringan (Drying)

Iriany
Departemen Teknik Kimia
USU

1
Laju pengeringan konstan
W  Ws kg air
Xt 
Ws kg padatan kering
X  Xt  X *
Ls dX W = berat bahan basah
R
A dt Ws = berat bahan kering
X = kandungan air bebas
X* = kandungan air kesetimbangan
Ls = kg padatan kering

Pada laju pengeringan konstan, permukaan padatan


sangat basah dan selalu terdapat satu lapisan air yang
menutupi padatan  air tak terikat
2
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju konstan
a. Metode menggunakan kurva pengeringan

Suatu padatan yang


mana kurva penge-
ringannya seperti gam-
bar disamping akan
dikeringkan dari
X1 = 0,38 kg air/kg pdt k
menjadi
X2= 0,25 kg air/kg pdt k
Hitung waktu yang di-
perlukan
3
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju konstan (2)
a. Metode menggunakan kurva pengeringan

(a) Dari gambar:


X1 = 0,38  t1 = 1,28 jam
X2 = 0,25  t2 = 3,08 jam
Maka waktu yang diperlu-
kan
t = t2 – t1 = 1,80 jam

4
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju konstan (3)
(b). Laju pengeringan:
R = laju pengeringan kg air/jam.m2
Ls dX
R Ls = kg bahan yang digunakan
A dt A = luas permukaan, m2

Diketahui: Ls/A = 21,5 kg/m2 t 2 t X2


Ls dX
t   dt   (9.6-1)
t 0
A X1
R
1

Jika pengeringan terjadi pada periode laju konstan, maka R =


konstan = Rc
Ls
Persamaan di atas menjadi: t  X1  X 2  (9.6-2)
ARc
5
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju konstan (4)
(b). Laju pengeringan:

21,5
t  0,38  0,25
1,51
 1,85 jam

6
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju konstan (5)
b. Menggunakan koefisien perpindahan yang diprediksi
untuk periode laju konstan:

y w , Tw , H w
Gas, T, H, y
q NA Diasumsikan hanya terjadi
konveksi dari gas panas ke
permukaan padatan dan per-
Uap air ke pindahan massa dari permu-
permukaan
kaan ke gas panas.

Laju perpindahan panas karena konveksi (q):


q = h (T – Tw)A (9.6-3)
h = koef perpindahan panas, W/m2.K
7
A = luas permukaan yang dikeringkan, m 2
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju konstan (6)
b. Menggunakan koefisien perpindahan yang diprediksi
untuk periode laju konstan:
y = H/MA/(1/MB + H/MA)
NA= ky(yw – y) (9.6-4)

Pers. (9.3-15): y  HMB/MA, disubstitusi ke pers (9.6-4)


MB
NA  ky (H w  H ) (9.6-5)
MA

Jumlah panas yang diperlukan untuk menguapkan air sebanyak NA


(kgmol/s.m2) dengan mengabaikan panas sensibel yang kecil,
q = MA N A  wA (9.6-6)

w = panas laten pada Tw


8
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju konstan (7)
b. Menggunakan koefisien perpindahan yang diprediksi
untuk periode laju konstan:
Pers. (9.6-3) = pers (9.6-6)
h (T – Tw)A = MANA WA
MB
h(T  Tw )  M A k y w ( H w  H )
MA
h(T  Tw ) q
 M Bk y (H w  H )   Rc (9.6-7)
w Aw

Persamaan ini lebih dapat diandalkan untuk


menghitung Rc
9
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju konstan (8)
h dapat dihitung dari persamaan berikut:
• T udara 45 – 150oC
kecepatan massa G = 2450 – 29300 kg/jam.m2 (500 -6000
lbm/hr.ft2) atau kecepatan = 0,61 – 7,6 m/s ( 2 – 25 ft/s)
Udara mengalir paralel dengan permukaan padatan
 h = 0,0204G0,8 (SI) h [W/m2.K], G [kg/jam.m2]
h = 0,0128G0,8 (English) h [btu/hr.ft2.oF], G [lbm/hr.ft2.oF]
• Udara mengalir tegak lurus dengan permukaan
G = 3900 – 19500 kg/jam.m2 atau
kecepatan = 0,9 – 4,6 m/s ( 3 – 15 ft/s)
h = 1,17G0,37 (SI) h = 0,37G0,37 (English)

10
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju konstan (9)
Estimasi waktu yang diperlukan untuk pengeringan selama periode
laju konstan:
Lsw ( X 1  X 2 ) Ls ( X 1  X 2 )
t  (9.6-11)
Ah(T  Tw ) Ak y M B ( H w  H )

Contoh soal (9.6-3):


Suatu bahan basah berbentuk biji-bijian yang tak larut dikeringkan
dalam suatu panci 0,457 x 0,457 m dan kedalaman 2,54 mm. Tebal
bahan di dalam panci adalah 2,54 mm. pinggir dan dasar panci
diisolasi. Perpindahan panas terjadi karena konveksi dari suatu arus
udara yang mengalir paralel dengan permukaan dengan kecepatan
6,1 m/s. Udara bersuhu 65,6oC dan kelembaban 0,01 kg air/kg ud
kering. Hitunglah laju pengeringan pada periode laju konstan.

11
Contoh soal (9.6-3):

Penyelesaian:
H = 0,010 Tw = 28,9oC
T = 65,5oC Hw = 0,026

vH = (2,83x10-3+4,56x10-3H)T = (2,83x10-3+4,56x10-3x0,01)(273+65,6)
= 0,974 m3/kg ud 12
Contoh soal (9.6-3):
Densitas dari I kg udara kering + 0,01 kg uap air:
1  0,01
  1,037 kg / m 3
0,974
Kecepatan massa G:
G = v = (6,1 m/s)(3600s/j)(1,037 kg/m3) = 22770 kg/j.m2
h = 0,0204G0,8 = 0,0204 (22770)0,8 = 62,45 W/m2.K
Dari tabel steam pada tw= 28,9oC  w = 2433 kJ/kg
h(T  Tw ) 62,45
Rc   (65,6  28,9)(3600)  3,39kg / j.m 2
w 2433 x1000
Laju evaporasi total untuk luas permukaan 0,457 x 0,457 m2:
Laju total = RcA = 3,39 (0,457 x 0,457) = 0,708 kg air/jam
13
Pengeringan laju konstan
• Variabel-variabel yang berpengaruh pada periode ini:
– Kecepatan udara: efek kecepatan gas kurang penting jika
terdapat radiasi dan konduksi.
– Kelembaban gas
– Temperatur gas
– Tebal padatan yang dikeringkan

14
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju menurun
a. Integrasi secara grafik
Satu partai padatan basah akan dikeringkan dari X1 = 0,38 kg
air/kg pdt kering menjadi X2 = 0,04 kg air/kg p.k. Berat padatan
kering, Ls = 399 kg dan A = 18,58 m2 pada permukaan
pengeringan sebelah atas. Hitung waktu pengeringan.
Penyelesaian:
Xc = 0,195 kg air/kg p.k
 pengeringan pada periode laju konstan dan menurun
(a) Laju konstan
X1 = 0,38 X2 = Xc= 0,195
Rc = 1,51 kg air/kg p.k
Ls
t  X1  X 2 
ARc
399
 (0,38  0,195)  2,63 jam 15
18,58(1,51)
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju menurun (2)
(b) Laju menurun

X R 1/R X R 1/R Luas di bawah kurva dari


X1 = 0,195  X2 = 0,04
0,195 1,51 0,663 0,065 0,71 1,41
Luas = A1+ A2 + A3
0,150 1,21 0,826 0,050 0,37 2,70
= (2,5x0,024) + (1,18 x0,056)
0,100 0,90 1,11 0,040 0,27 3,70 +(0,84x0,075) = 0,189
4,0

X2
Ls dX 399
t
A  
R 18,58
(0,189)  4,06 j 3,0

X1 1/R
2,0

Waktu total = 2,63 + 4,06 = 6,69 jam 1,0


A1
A2
A3
0,0
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20
16 0,25
X
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju menurun (3)
b. Metode perhitungan untuk kasus spesial
Pada kasus tertentu pers untuk waktu pengeringan
dapat diintegrasi secara analitik.
1. Laju = fungsi linear dari X, jika X1 dan X2
R = aX + b didiff: dR = adX  dX = dR/a
sehingga pers (9.6-1) menjadi
R
Ls 2 dR Ls R1
t    ln
aA R R aA R2
1

R  R2 Ls ( X 1  X 2 ) R1
R1 = aX1 + b
a 1 t  ln
X1  X 2 A ( R1  R2 ) R2
R2 = aX2 + b

17
Metode perhitungan untuk periode
pengeringan laju menurun (4)
b. Metode perhitungan untuk kasus spesial
2. Laju = fungsi linear yang melalui titik 0
R = aX sehingga pers (9.6-1) menjadi
R2
Ls dR Ls R1 LsX c Rc
t    ln
aA R R aA R2
t
ARc
ln
R2
1

LsX c X c
Slope a = Rc/Xc t ln
ARc X2
X1 = Xc pada R1= Rc
Rc/R2 = Xc/X2

18
Perpindahan panas gabungan dalam
periode laju konstan
permukaan radiasi

gas qR panas radiasi


qC panas permukaan pengeringan
T, H, y NA
konveksi TS, HS , yS
ZS
padatan yang
dikeringkan
ZM baki logam
qk panas permukaan yang tak
gas
konduksi dikeringkan
T, H, y
Total laju perpindahan panas ke permukaan pengeringan:
q = qC + qR + qk (9.8-1)
19
Perpindahan panas gabungan dalam
periode laju konstan (2)
• Laju perpindahan panas konveksi
qC = hC(T – TS)A (9.8-2)
• Laju perpindahan panas radiasi
(9.8-3)
hR = koef. Perpindahan radiasi

• Laju perpindahan panas konduksi


(9.8-4)
20
Perpindahan panas gabungan dalam
periode laju konstan (3)
ZM = tebal logam, m
kM = konduktivitas termal logam, Watt/m.K
ZS = tebal solid
(9.8-5)

• Persamaan untuk laju perpindahan massa:


(9.8-6)

(9.8-7)

• Kombinasi pers. (9.8-1), (9.8-2), (9.8-3), (9.8-4), (9.8-6) dan (9.8-7):

(9.8-8)
21
Perpindahan panas gabungan dalam
periode laju konstan (4)
Pers. (9.8-8) dapat disusun menjadi:

(9.8-9)

hc/kyMB= cs

Suatu bahan basah berbentuk biji-bijian yang tak larut dikeringkan


dalam suatu panci berukuran 0,457 x 0,457 m dan kedalaman 25,4
mm.tebal dasar logam zM = 0,610 mm, kM = 43,3 W/m.K. Konduktivitas
termal padatan, kS = 0,865 W/m.K. Perpindahan panas karena
konveksi dari udara yang mengalir paralel dengan permukaan atas
pengeringan dan permukaan logam sebelah bawah dengan kecepatan
6,1 m/s. Temperatur udara masuk 65,6oC dan kelembaban H = 0,01 kg
air/kg ud kering.

22
Perpindahan panas gabungan dalam
periode laju konstan (5)
Permukaan sebelah atas juga menerima radiasi langsung dari pipa
yang dipanaskan oleh steam yang temperatur permukaannya TR =
93,3oC. Emisivitas padatan,  = 0,92. Estimasilah laju pengeringan
pada periode laju konstan.
Penyelesaian:
T = 65,5oC Tw = 28,9oC
H = 0,01 Hw = 0,026 kg air/kg u.k
TS > Tw = 28,9oC
Misalkan TS = 32,2oC  S = 2424 kJ/kg
 = 0,92
T1 = 93,3oC = 93,3 + 273,2 = 366,5 K
T2 = 32,2oC = 32,2 + 273,2 = 305,4 K

23
Perpindahan panas gabungan dalam
periode laju konstan (6)

(366,5 / 100) 4  (305,4 / 100) 4


hR  (0,92)(5,676)  7,96 W / m 2 .K
366,5  305,4
1
Uk 
1 / hC  z M / k M  z S / k S
1
  22,04 W / m 2 .K
1 / 62,45  0,00061 / 43,3  0,0245 / 0,865

cS  (1,005  1,88 x0,01)103  1,024 x103 J / kg.K


Pers. (9.8-9):

24
Perpindahan panas gabungan dalam
periode laju konstan (7)

( H S  0,01)S  22,04  7,96


3
 1  (65,6  TS )  (93,3  TS )
1,024 x10  62,45  62,45
 1,353(65,6 - TS )  0,1275(93,3  TS )

Trial I: TS = 32,2oC S = 2424x103 J/kg  HS = 0,031

(0,031  0,01)2424 x103


3
 1,353(65,6 - TS )  0,1275(93,3  TS )
1,024 x10
TS  34,4o C

Trial II: TS = 32,5oC S = 2423x103 J/kg  HS = 0,032


Asumsi: hR konstan (tidak banyak berubah)
25
Perpindahan panas gabungan dalam
periode laju konstan (8)
Trial II: TS = 32,5oC S = 2423x103 J/kg  HS = 0,032
Asumsi: hR konstan (tidak banyak berubah)

(0,032  0,01)2423x103
3
 1,353(65,6 - TS )  0,1275(93,3  TS )
1,024 x10
TS  32,8o C
Dengan demikian temperatur akhir = 32,8oC

(62,45  22,04)(65,6  32,8)  7,96(93,3  32,8) 2


 (3600)  4,83 kg / jam.m
2423x103

26
Pengeringan Periode Laju Menurun oleh Difusi
dan Aliran Kapiler

• Pada periode laju menurun, permukaan padatan yang


dikeringkan tidak lagi sepenuhnya basah dan laju
pengeringan menurun dengan waktu.
• Waktu pengeringan dapat diprediksi:
• Mengintegrasi secara grafik kurva laju pengeringan,
• Mengasumsikan suatu garis lurus menghubungkan
kandungan air bebas kritik dengan kandungan air bebas
nol  laju pengeringan diasumsikan merupakan fungsi
linier dari kandungan air bebas,
R = aX
Ls dX Ls dX
Dari pers. (9.5-3) R   R  aX
A dt A dt

27
Pengeringan Periode Laju Menurun oleh Difusi
dan Aliran Kapiler (2)

dX aA
 X
dt Ls
Laju pergerakan air pada periode laju menurun dikendalikan
oleh gerakan internal cairan secara difusi ataupun gerakan
kapiler.
• Difusi air di dalam pengeringan
Hukum Fick untuk difusi tak mantap
X 2 X DL = koefisien difusi, m2/jam
 DL 2
t x x = jarak di dalam padatan, m

Bila pers. Ini diselesaikan, dan diasumsikan pengeringannya


cukup lama, akan didapat

28
Pengeringan Periode Laju Menurun oleh Difusi
dan Aliran Kapiler (3)

X 8  DLt ( / 2 x1 ) 2 DL diasumsi konstan,


 2e
X1  DL = f(X, T, H).

Waktu pengeringan: 4 x12 8X


t  2 ln 2 1 (9.9-6)
 DL  X

X = kandungan air bebas rata-rata pada waktu t


X1 = kandungan air bebas pada waktu t = 0
x1 = ½ dari tebal lempengan jika pengeringan terjadi pada permukaan atas
dan bawah yang paralel,
x1 = tebal total lempengan jika pengeringan hanya terjadi pada permukaan
atas saja.

29
Pengeringan Periode Laju Menurun oleh Difusi
dan Aliran Kapiler (4)
Pers. (9.9-6) didiff terhadap t didapat: dX  2 DL X

dt 4x12

Kedua sisi dikalikan dengan –Ls/A

Ls dX  2 LsDL X R  f(kecepatan gas, H)


R 
A dt 4 x12 A R  X, DL
Contoh:
Koefisien difusi rata-rata hasil percobaan dari lembaban yang
terkandung dalam sejenis kayu adalah 2,97x10-6 m2/jam.
Potongan kayu besar dengan ketebalan 25,4 mm dikeringkan
dari kedua sisi oleh udara yang kelembabannya sedemikian
sehingga kandungan lembaban kesetimbangan dalam kayu, X* =
0,04 kg air/kg kayu kering.

30
Pengeringan Periode Laju Menurun oleh Difusi
dan Aliran Kapiler (5)
Contoh:
Kayu akan dikeringkan dari Xt1 = 0,29 menjadi Xt = 0,09.
Hitunglah waktu yang diperlukan.
Penyelesaian:
Kandungan lembaban bebas =, X1 = Xt1- X* = 0,29 – 0,04 = 0,25
X = Xt – X* = 0,09 – 0,04 = 0,05, x1 = 25,4/(2x1000) = 0,0127 m
4 x12 8X1 4(0,0127) 2 8(0,25)
t  2 ln 2  2 ln  30,8 jam
 DL  X  (2,97 x10 )  (0,05)
6 2

Fig. 5.3-13 dapat juga digunakan. Ea = X/X1 = 0,05/0,25 = 0,20,


didapat sumbu x (kurva untuk slab) = 0,56 = DLt/x12
x12 (0,56) (0,0127) 2 (0,56)
t  6
 30,4 jam
DL (2,97 x10 ) 31
Fig. 5.3-13. Konduksi tak tunak dan T rata-

rata untuk tahanan permukaan diabaikan.


Pengeringan Periode Laju Menurun oleh Difusi
dan Aliran Kapiler (6)
• Gerakan kapiler
– Air dapat mengalir dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke
bagian berkonsentrasi rendah sebagai akibat aksi kapiler
bukan difusi jika ukuran pori-pori bahannya sesuai.
– Teori kapiler mengasumsi bahwa suatu unggun tetap yang
terdiri dari bulatan-bulatan tak berpori mengandung ruang
kosong diantara bulatan-bulatan yang disebut pori-pori.
Ketika air menguap, gaya-gaya kapiler terbentuk akibat
tegangan antarmuka diantara air dan padatan. Gaya-gaya ini
menghasilkan gaya penggerak untuk menggerakkan air
melalui pori-pori ke permukaan pengeringan.
– Jika gerakan air mengikut persamaan aliran kapiler, laju
pengeringan R akan berubah secara linier dengan X.
Mekanisme penguapan selama periode ini akan = periode
laju konstan, sehingga efek kecepatan gas, T gas, H dll =
untuk laju pengeringan konstan.

33
Pengeringan Periode Laju Menurun oleh Difusi
dan Aliran Kapiler (7)

• Gerakan kapiler
Ls dX
R
A dt
X
jika R berubah secara linier terhadap X, R  RC
XC
LsX C X C
t ln
ARC X2
X = X2 ketika t = t dan Ls = x1As didapat
x1 s X C X C h(T  Tw )
t ln RC 
RC X w
x1 s w X C X C
t ln
h(T  Tw ) X 34
Perbandingan Difusi Cairan dan Aliran Kapiler

• Untuk menentukan mekanisme pengeringan pada periode


laju menurun (falling-rate periode), data perco-baan sering
dianalisis sbb.:
– Plot X/XC (rasio kandungan air bebas pada t terhadap air bebas total
pada mula-mula periode laju menurun) vs waktu pada kertas
semilog.
– Jika diperoleh garis lurus berarti dapat digunakan pers. Untuk difusi
atau aliran kapiler dapat digunakan.
– Jika digunakan pers kapiler, slope kurva B (X/Xc vs waktu)
berhubungan dengan pers.
x1 s X C X C
t ln
RC X
Rc dihitung dari slope –RC/x1sXC, jika sesuai dengan RC hasil
percobaan pada laju pengeringan konstan atau R prediksi, maka
gerakan air dikendalikan oleh aliran kapiler.
35
Perbandingan Difusi Cairan dan Aliran Kapiler (2)

• Jika harga RC tidak sesuai, gerakan


air akibat difusi dan slope garis =
-2DL/ 4x12
• Jika hasil percobaan menunjukkan
gerakan air mengikuti hukum difusi
maka difusivitas dapat dihitung
sbb.:
– X/XC tertentu dipilih didapat harga t
(dari kurva X/XC vs waktu) untuk
kurva B.
– Kurva A pada X/XC tertentu didapat
(DLt/x12)teori.
– Dengan memsubstitusi t dan x1 ke
pers
 DL t  x12
DL   2 
 x1 teori t
didapat DL percobaan pada rentang Kurva A: gerakan air akibat difusi,
X/Xc dari 1-(X/XC)tertentu.
Kurva B: aliran kapiler
36

Anda mungkin juga menyukai