Anda di halaman 1dari 19

KARYA TULIS ILMIAH

VALIDASI METODE ANALISA ANALISIS PENETAPAN KADAR SIRUP SPIRAMISIN


SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

Oleh:

Muhammad Ahdan (140141044)

PRODI DIII ANAFARMA


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MH. THAMRIN
PENDAHULUAN

LATAR PERUMUSAN PEMBATASAN


BELAKANG MASALAH MASALAH
SPIRAMISIN

E
f
Pengertian
e Fungsi
k

S
a
m
p
SIRUP

KOMPONEN
PENGERTIAN
SIRUP
KROMATOGRAFI CAIR
KINERJA TINGGI

PENGERTIAN
KOMPONEN KROMATOGRAFI
VALIDASI

P Pengertian
a
r
a
m
e
t
e
r
PROSEDUR KERJA
Larutan Baku Induk

Larutan Baku Kerja

Uji Kesesuaian
Sistem
Uji Presisi Uji Linearitas

Lalu masing-masing uji disuntikkan ke dalam sistem KCKT


menggunakan fase gerak Dapar Fosfat 0,05M Ph 2,4 : Asetonitril
(75:25) dan menggunakan detektor UV 232 nm.
Larutan Sampel Larutan
Uji Presisi
Induk Sampel Kerja

Uji Akurasi

Larutan baku untuk spiking


Larutan sampel
Ditimbang saksama lebih kurang 25 mg
Dipipet 2,0 mL sampel sirup (setara dengan
Spiramisin BPFI, dimasukkan ke dalam
50 mg spiramisin), dimasukkan ke dalam
labu tentukur 5 mL, ditambahkan lebih
labu tentukur 10 mL. Ditambahkan lebih
kurang 3 mL pelarut, kemudian disonikasi
kurang 5 mL pelarut, kemudian disonikasi
selama 3 menit dan diencerkan dengan
selama 3 menit dan diencerkan dengan
pelarut sampai tanda. Konsentrasi larutan 5
pelarut sampai tanda. Konsentrasi 5 mg/mL.
mg/mL.
Uji Spesifisitas

Larutan Baku
Larutan Baku Larutan Baku Larutan Baku
Terdegradasi Suhu
Terdegradasi Asam Terdegradasi Basa Terdegradasi H2O2
Ruangan

Larutan baku induk dipipet Larutan baku induk dipipet Larutan baku induk
1,0 mL dan dimasukkan ke 1,0 mL dan dimasukkan ke Larutan baku induk dipipet 1,0 dipipet 1,0 mL dan
dalam labu tentukur 10 mL. dalam labu tentukur 10 mL. mL dan dimasukkan ke dalam dimasukkan ke dalam
Ditambahkan 500 µL larutan Ditambahkan 500 µL larutan labu tentukur 10 mL. labu tentukur 10 mL,
HCl 1 N, didiamkan selama 1 NaOH 1 N, didiamkan selama Ditambahkan 1,0 mL larutan diencerkan dengan
jam. Kemudian dinetralkan 1 jam. Kemudian dinetralkan H2O2 10 ppm, didiamkan pelarut hingga tanda
dengan menambahkan 500 dengan menambahkan 500 selama 1 jam. Kemudian batas. Larutan didiamkan
µL larutan NaOH 1 N dan µL larutan HCl 1 N, diencerkan dengan pelarut pada suhu ruangan
diencerkan dengan pelarut diencerkan dengan pelarut sampai tanda dan disaring selama 24 jam, kemudian
sampai tanda. Disaring sampai tanda dan disaring dengan penyaring membran disaring dengan
dengan penyaring membran dengan penyaring membran 0,2 µm. penyaring membran 0,2
0,2 µm. 0,2 µm. µm.

Dari masing-masing larutan disuntikkan ke dalam sistem KCKT menggunakan fase


gerak Dapar Fosfat 0,05M Ph 2,4 : Asetonitril (75:25) dan menggunakan detektor
PDA (UV-232)
HASIL
Uji Kesesuaian Sistem Pertama Uji Kesesuaian Sistem Kedua
Waktu Waktu Faktor Plat
Faktor Plat Resolusi
Ulangan Retensi Area Resolusi Ulangan Retensi Area Ikutan Teoritis
Ikutan Teoritis
(menit) 1 6,197 618578 1,115 5960,048 2,022
1 6,360 579390 1,120 5696,693 2,031 2,259
2 6,429 585220 1,098 5543,019
2 6,365 584602 1,120 5783,6 2,036
3 6,230 605224 1,111 5977,171 2,088
3 6,363 583510 1,121 5762,679 2,065
4 6,375 585752 1,121 5746,965 2,051 4 6,248 610241 1,111 599,.35 2,129
5 6,372 576059 1,119 5834,912 2,060 5 6,252 612125 1,111 6025,531 0,500
6 6,346 576489 1,120 5780,493 2,027 6 6,225 608546 1,113 600,92 2,076
Rata-Rata 6,364 580967 Rata-Rata 6,264 606655,7
SD 0,010 4223,841
SD 0,083 11401,94
RSD 0,161 0,727
RSD 1,332 1,879

Uji Kesesuaian Sistem Ketiga


Waktu
Faktor Plat
No Retensi Area Resolusi
Ikutan Teoritis
(menit)
1 6,505 534273 1,163 5237,596 5,885
2 6,503 520242 1,159 5270,228 5,925
3 6,495 518709 1,153 5227,183 1,985
4 6,484 512931 1,154 5203,055 1,996
5 6,462 511362 1,155 5194,364 5,894
6 6,481 516386 1,154 5204,350 5,892
Rata-rata 6,488 518983,8
SD 0,016 8208,5
% RSD 0,249 1,582
Uji Linearitas Kurva Linearitas Seri 1
1200000
Konsentrasi 1000000
RT Area
Larutan Larutan Area 800000 f(x) = 38412440.41 x − 62728.8
(menit) Rata-rata R² = 1
(mg/mL)

Area
600000
50a 6,543 272520 400000
50b 0,009 6,733 278714 273910 200000
50c 6,578 270496 0
0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030
75a 6,565 453557
Konsentrasi (mg/mL)
75b 0,013 6,710 465734 457790
75c 6,572 454078
100a 6,557 609925
100b 0,018 6,698 609320 604821 Kurva Linearitas Seri 2
100c 6,565 595218 1000000
125a 6,530 778315 800000 f(x) = 37432167.99 x − 44127
125b 0,022 6,676 774693 771910 R² = 1
600000

Area
125c 6,555 762723 400000
150a 6,528 956175
200000
150b 0,026 6,668 948678 948803
0
150c 6,534 941557 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030
Konsentrasi mg/mL

Kurva Linearitas Seri 3


Kurva Linearitas Rata-rata 1000000
1000000 800000 f(x) = 37474846.77 x − 55492.4
800000 f(x) = 37773151.72 x − 54116.07 R² = 1
R² = 1 600000

Area
600000
Area

400000
400000
200000 200000
0 0
0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030
Konsentrasi (mg/mL) Konsentrasi mg/mL
Uji Presisi Baku

Konsentrasi
Konsentrasi (x) Kadar
No Baku Teoritis Slope Intersep Luas Area RT
mg/mL Baku (%)
(mg/mL)

Presisi 1 0,018 40000000 54116 616406 0,0168 93,33 6,354


Presisi 2 0,018 40000000 54116 617161 0,0168 93,33 6,374
Presisi 3 0,018 40000000 54116 624730 0,0170 94,44 6,354
Presisi 4 0,018 40000000 54116 616335 0,0168 93,33 6,348
Presisi 5 0,018 40000000 54116 621739 0,0169 93,89 6,357
Presisi 6 0,018 40000000 54116 619069 0,0168 93,33 6,348
Rata-rata 93,61 6,36
SD 0,46 0,01
RSD (%) 0,50 0,15
Uji Presisi Sampel

Bobot Rata-
Kandungan Faktor Jumlah Kadar
Waktu Konsentrasi Pemipetan Rata Spiramisin
Ulangan Area Slope Intersep Spiramisin/ Pengenceran Spiramisin Sampel
Retensi x (mg/mL) (mL) dalam Sirup
mL (mg) Sampel (mg) (%)
(mg)

5,923 282915
Presisi 1 40000000 54116 0,0084 1,0 25,0 25,0 1250 10,532 42,13
5,949 297515
Presisi 2 40000000 54116 0,0088 1,0 25,0 25,0 1250 10,988 43,95
5,966 286360
Presisi 3 40000000 54116 0,0085 1,0 25,0 25,0 1250 10,640 42,56
6,008 285267
Presisi 4 40000000 54116 0,0085 1,0 25,0 25,0 1250 10,606 42,42
6,016 283467
Presisi 5 40000000 54116 0,0084 1,0 25,0 25,0 1250 10,549 42,20
6,022 289678
Presisi 6 40000000 54116 0,0086 1,0 25,0 25,0 1250 10,744 42,97
Rata-Rata 42,71
SD 0,68
RSD 1,60
Uji Akurasi
Jumlah
Pemipeta Pengencer Kadar Jumlah Spiramisin Konsentrasi Jumlah Jumlah
No Ulangan n sampel an Sampel Slope Intersep Presisi Area Spiramisin dalam Baku Pemipetan Baku Baku Rekoveri Rata-Rata
Baku (mL) Teoritis Hitung (%)
(mL) (mL) (%) Total (mg) sampel (mg/mL) (mg) (mg)
(mg)

1 0.075 50 40000000 54116 42.71 323911 0.473 0.080 4.3863 0.075 0.329 0.3925 119.30
Akurasi
2 0.075 50 40000000 54116 42.71 322914 0.471 0.080 4.3863 0.075 0.329 0.3912 118.92 119.51
75%
3 0.075 50 40000000 54116 42.71 326554 0.476 0.080 4.3863 0.075 0.329 0.3958 120.30
1 0.100 50 40000000 54116 42.71 448593 0.628 0.107 4.3863 0.100 0.439 0.5216 118.92
Akurasi 2 0.100 50 40000000 54116 42.71 437090 0.614 0.107 4.3863 0.100 0.439 0.5072 115.64 116.50
100%
3 0.100 50 40000000 54116 42.71 434627 0.611 0.107 4.3863 0.100 0.439 0.5042 114.94
1 0.125 50 40000000 54116 42.71 569369 0.779 0.133 4.3863 0.125 0.548 0.6459 117.80
Akurasi
2 0.125 50 40000000 54116 42.71 569977 0.780 0.133 4.3863 0.125 0.548 0.6466 117.94 117.94
125%
3 0.125 50 40000000 54116 42.71 570544 0.781 0.133 4.3863 0.125 0.548 0.6474 118.07
Uji Spesifisitas

Larutan Baku Larutan Baku Larutan Baku


Terdegradasi Asam Terdegradasi Basa Terdegradasi H2O2

Larutan Baku Terdegradasi


Suhu Ruangan
Pembahasan Uji Spesifisitas :

Dari uji spesifisitas yang telah dilakukan di dapatkan bahwa


spiramisin tidak tahan dalam kondisi asam, basa, oksidasi
dan tidak stabil pada suhu ruang.
Kesimpulan dan Saran
• Kesimpulan
• Pada penelitian ini telah dilakukan validasi metode analisa penetapan kadar spiramisin dalam
sediaan sirup secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Dari kesuluruhan uji validasi
metode analisa dapat disimpulkan bahwa metode belum valid, hal ini dibuktikan dengan
adanya parameter validasi yang belum sesuai kriteria keberterimaan yaitu spesifisitas dan
akurasi, sehingga metode ini belum dapat digunakan dalam pengujian.
• Saran
• Validasi metode analisa yang tidak valid atau absah dipengaruhi oleh faktor pelaksanaan kerja,
bahan, maupun alat.
• Validasi perlu diulang kembali dengan dilakukan penyesuaian metode.

Anda mungkin juga menyukai