MATERI KOM TER 2018 Baru
MATERI KOM TER 2018 Baru
KEPERAWATAN
PERAWAT - PASIEN
DISAMPAIKAN
OLEH
ROHYATI,S Kep.Ns
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Menurut Haber (1987, hal. 226) komunikasi adalah
suatu proses dimana informasi ditransmisikan melalui
sebuah sistem lewat simbol, tanda atau perilaku yang
umum.
Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran
informasi atau proses pemberian arti sesuatu (Taylor,
1993).
Komponen komunikasi :
1. Pengirim pesan
2. Penerima pesan
3. Pesan
4. Variabel pesan (komunikasi verbal & non verbal,
bunyi, keterampilan komunikasi, setting, media,
umpan balik & lingkungan)
Tingkat komunikasi:
• Intrapersonal
• Interpersonal
• Komunikasi Publik
Jenis komunikasi:
1. Verbal terkait dengan ya:penggunaan kata-kata
atau tulisan, karakteristiknya
• Jelas dan ringkas
• Perbendaharaan kata
• Arti denotatif dan konotatif
• Intonasi
• Kecepatan berbicara
• Humor
2. Komunikasi non verbal
Disebut juga bahasa tubuh, meliputi isyarat,
pergerakan tubuh dan penampilan fisik
• Penampilan fisik
• Sikap tubuh dan cara berjalan
• Ekspresi wajah
• Sentuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
komunikasi:
• Perkembangan
• Persepsi
• Nilai
• Latar belakang sosial budaya
• Emosi
• Pengetahuan
• Peran
• Tatanan interaksi
Gangguan dalam komunikasi
• Pesan tidak jelas/pesan diterima dari orang
kedua
• •Adanya transaksi komunikasi:
Komplementer /apa adanya /flugar
• Silang
• Tersembunyi
a. Kesejatian/keikhlasan
b. Hormat/menghargai
c. Empati-merasakan,mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah klien
d. Kongkrit / akurat
2. Dimensi Tindakan
a. Konfrontasi
Carkhoff (dikutip oleh Stuart dan Sundeen,
1998) mengidentifikasikan 3 kategori
konfrontasi yaitu:
1) Ketidaksesuaian antara konsep diri klien (ekspresi
klien tentang dirinya) dan ideal diri (cita-
cita/keinginan klien)
2) Ketidaksesuaian antara ekspresi non verbal & perilaku
klien
3) Ketidaksesuaian antara pengalaman klien dan perawat
Konfrontasi seharusnya dilakukan secara
asertif bukan agresif/marah. Oleh karena itu
sebelum melakukan konfrontasi perawat perlu
mengkaji antara lain: tingkat hubungan saling
percaya dengan klien, waktu yang tepat,
b. Kesegeraan
c. Keterbukaan perawat
Tampak ketika perawat memberikan
informasi tentang diri, ide, nilai,
perasaan & sikapnya sendiri untuk
memfasilitasi kerjasama, proses
belajar, katarsis, atau dukungan klien.
d. Katarsis emosional
e. Bermain peran
TAHAP-TAHAP KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
PRA INTERAKSI
Merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan
berkomunikasi dengan pasien. Perawat perlu
mengevaluasi diri tentang kemampuan yang dimiliki.
1. Evaluasi diri. Terkait pengetahuan, pengalaman,
tingkat kecemasan, dan lain-lain
2. Penetapan tahapan hubungan/interaksi. Perlu
ditetapkan kontak pertama/ selanjutnya,
pengkajian/observasi/ pemantauan, cara
pelaksanaan tindakan.
3. Rencana interaksi. Menyiapkan rencana percakapan
& komunikasi dengan klien, penggunaan teknik
komunikasi yang terkait dengan tujuan hubungan
dengan klien, teknik observasi yang akan dilakukan
selama berhubungan dengan klien, langkah-langkah
tindakan yang dikerjakan (SOP).
FASE ORIENTASI
Fase orientasi dilaksanakan pada awal pertemuan,
kedua dan seterusnya. Tujuan fase orientasi adalah
memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah
dibuat dengan keadaan pasien saat ini dan
mengevaluasi hasil tindakan yang lalu.
• Memberi salam
Sama dengan fase perkenalan
• Memvalidasi perasaan & masalah pasien
Bagaimana perasaan… (sesuai nama panggilan)
hari ini? Coba… ceritakan ? Adakah suara-suara
yang tidak ada wujudnya? Sehingga dibawa ke RS
• Kontrak : topic, tujuan, tempat, waktu
Setiap berinteraksi dengan pasien dikaitkan
dengan kontrak pada pertemuan sebelumnya.
FASE KERJA
Merupakan inti hubungan perawat pasien yang
terkait erat dengan pelaksanaan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai. Tujuan tindakan
1. Meningkatkan
keperawatan pengertian dan pengenalan pasien
adalah:
akan dirinya, perasaan, pikiran dan perilakunya.
Ini sering disebut tujuan kognitif.
2. Mengembangkan, mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan pasien secara mandiri
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuan ini
sering disebut tujuan afektif & psikomotor.
3. Melaksanakan terapi/teknikal keperawatan
4. Melaksanakan pendidikan kesehatan
5. Melaksanakan kolaborasi
6. Melaksanakan observasi & monitoring.
Contoh fase kerja sp1 hal
terkait tujuan yg harus dicapai
Bagaimana dengan halusinasi yang ibu alami?
Saya bantu ibu, cara untuk menghilangkan halusinasi:
Pertama: ibu pahami dulu bahwa halusinasi yg ibu rasakan orang lain
tidak ikut mendengar/ kognitif.
Kedua : coba ibu sebutkan suara itu muncul ngomong ttg apa? Saat
sedang apa? Sehari brp x? waktunya?rasanya gmn? Terakhir muncul?
Ketiga : coba perhatikan saya jelaskan (beri contoh) tentang menghardik
Mari kita coba (bantu pasien melakukannya), beri pujian jika mampu
perhatikan afektif & psikomotornya.
DIFASE INI PERAWAT : wajib memberikan pemahaman penyakitnya,
menjelaskan cara mengatasi, mencontohi, pasien mendemontrasikan
sampai benar, memberi reword sesuai keberhasilan pasien.
FASE TERMINASI
Terminasi dibagi 2, yaitu sementara dan terminasi
akhir
1. Terminasi sementara
Pada terminasi sementara perawat akan bertemu
lagi dengan pasien pada waktu yang telah
ditentukan, misalnya ½ jam hari berikutnya.
Isi percakapan:
a. Evaluasi hasil DS & DO
• Coba ibu sebutkan hal-hal yang sudah kita
bicarakan
• Apa saja yang ibu telah dapatkan dari
percakapan kita tadi
b. Rencana tindak lanjut