PENGAWASAN MUTU
INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
Topik Bahasan
• PENGANTAR
• ASPEK –ASPEK POPP CPOTB Edisi tahun 2015
1. Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System)
2. Personalia
3. Bangunan, Fasilitas & Peralatan
4. Sanitasi & Higiene
5. Dokumentasi
6. Produksi
7. Pengawasan Mutu
8. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
9. Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat Tradisional yang Baik
10. Penanganan Keluhan Terhadap Produk, Penarikan Kembali Produk dan Produk Kembalian
11. Inspeksi Diri
12. Kualifikasi dan Validasi
• PENUTUP
6
Alur Produksi Obat Bahan Alam
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur tervalidasi yang telah ditetapkan;
dan memenuhi ketentuan CPOTB yang menjamin senantiasa menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar.
Rantai Pasokan Obat Bahan Alam - Dari Petani
ke Pabrik
Sortir
Pengeringan
Sortir Pengangkutan
Pil Gudang
Kapsul/Tablet Jamu Serbuk
From the Farmer to the Market
Proses Produksi sesuai CPOTB
• BAHAN AWAL
• PENCEGAHAN KONTAMINASI SILANG & KONTAMINASI MIKROBA
• SISTEM PENOMORAN BETS/LOT
• PENIMBANGAN DAN PENYERAHAN
• PENGOLAHAN
– BAHAN & PRODUK KERING
• Pencampuran & Granulasi
• Pencetakan Tablet
• Penyalutan
• Pengisian Kapsul Keras
• Penandaan Tablet Salut/Kapsul
– CAIRAN, KRIM & SALEP
• BAHAN PENGEMAS
• KEGIATAN PENGEMASAN
• PENYIMPANAN
Bahan Awal
PENYIAPAN BAHAN BAKU:
Pemeriksaan kebenaran bahan baku
Memenuhi persyaratan yang berlaku (dilakukan pemeriksaan secara
organoleptik maupun laboratoris)
Sortasi, pencucian dan pengeringan simplisia
Pengujian mutu bahan baku
Penyimpanan bahan baku
Gudang Penyimpanan
GUDANG
BAHAN AWAL &
BAHAN PENGEMAS
Gudang Penyimpanan
STAGING/RUANG STAGING
PENIMBANGAN
BELUM SEDIAAN
OBAT JADI
Proses Penimbangan
1. BANGUNAN
BAHAN AWAL & a. Kelas : KELAS 1A (tergantung produk)
BAHAN PENGEMAS b. Mempunyai landasan timbang yang kokoh (meja beton)
c. Dilengkapi sarana cuci alat dan dust extractor
d. Cukup luas untuk kegiatan penimbangan
PENIMBANGAN 2. PERALATAN
a.Mempunyai alat timbang (kg, g) dan alat ukur yang telah dikalibrasi
b.Alat pengambil bahan terbuat dari bahan yang tidak memberikan cemaran
atau bereaksi dengan bahan yang ditimbang atau ditakar
c.Mempunyai sarana pembersih yang sesuai dan tidak memberikan cemaran
PENGOLAHAN terhadap bahan yang ditimbang atau ditakar
(Sebaiknya mempunyai pengisap debu/vaccum cleaner)
3. ADMINISTRASI
Mempunyai catatan dari setiap pernimbangan atau pengukuran
PENGEMASAN (log book)
4. TENAGA PENIMBANG
a. Mempunyai kecakapan / pelatihan yang cukup
OBAT JADI b. Dilakukan oleh 2 orang (penimbang dan pemeriksa)
13
Proses Penimbangan
BAHAN AWAL &
BAHAN PENGEMAS
PENIMBANGAN
PENGOLAHAN
Dust Extractor
PENGEMASAN
Meja Beton
OBAT JADI
Proses Penimbangan
BAHAN AWAL &
BAHAN PENGEMAS
• Timbangan
terkalibrasi
• Dilakukan oleh 2
orang
PENIMBANGAN
Ruang Staging
PENGOLAHAN
PENGEMASAN
OBAT JADI
Proses Pengolahan
o Pemantauan terhadap suhu dan kelembaban ruangan prosedur sebelum
kegiatan pengolahan dimulai
o Nomor Batch identitas obat jadi
o Setiap ruang pengolahan harus diberi label jenis kegiatan dan nomor
batch produk yang sedang diproses dalam ruangan tersebut
o Pastikan bahwa mesin dan peralatan yang digunakan harus sudah
BERSIH dari produk sebelumnya.
o Operator: Mengenakan pakaian kerja dan sepatu kerja yg bersih
o Setiap wadah bahan baku HARUS diberi IDENTITITAS yang jelas
o Pelumas yang digunakan untuk mesin : Food Grade
o Dilakukan pemantauan kualitas lingkungan kerja secara periodik
2. ADMINISTRASI
Catatan Pengolahan Bets selalu berada pada tahap aktif
3. SISTEM
PENGOLAHAN (PROCESSING) Telah di-validasi
(non-steril) 4. PERALATAN
a. Tidak bereaksi dengan bahan yang diproses
b. Tidak mencemari bahan baku yang diproses
c. Bebas dari cemaran produk sebelumnya
d. Telah dinyatakan bersih dan siap untuk dipakai
PENGEMASAN e. Peralatan bukan manual dan telah dikualifikasi
5. OPERATOR
Telah mendapat pendidikan yang cukup
OBAT JADI - pendidikan dan pelatihan diluar tempat kerja
- pelatihan langsung ditempat kerja
Proses Pengolahan
BAHAN AWAL &
BAHAN PENGEMAS 6. PENGUJIAN
a. IPC = In Process Control
Pengujian yang dilakukan selama proses produksi berjalan
b. Pengujian sebelum dilakukan pengemasan primer
PENIMBANGAN c. Retained sample diambil setelah dilakukan pengemasan
sekunder
7. SANITASI RUANGAN
a. Berdasarkan cara / sistem yang telah di-validasi
PENGOLAHAN (PROCESSING) b. Memakai bahan sanitasi yang sesuai
(non-steril) 8. SANITASI PERALATAN
a. Berdasarkan cara / sistem yang telah di-validasi
b. Memakai peralatan yang tidak mencemari produk
c. Memakai bahan sanitasi yang mudah dihilangkan dari
permukaan peralatan dan tidak bereaksi dengan peralatan
PENGEMASAN d. Dinyatakan dengan label dengan batas waktu
e. Pembersihan :
- Dilakukan di ruangan pencucian
OBAT JADI - Dilakukan di ruangan produksi, antara lain :
CIP = Cleaning In Place
Proses Pengolahan
BAHAN AWAL &
BAHAN PENGEMAS
PENIMBANGAN
PENGOLAHAN (PROCESSING)
(non-steril)
PENGEMASAN
OBAT JADI
Sistem Pengemasan
1. TUJUAN
BAHAN AWAL & BAHAN PENGEMAS a. Sebagai wadah
b. Protektif
- Melindungi kualitas obat
- Melindungi lingkungan dari dampak obat
PENIMBANGAN c. Tujuan marketing
2. JENIS
a. Pengemasan primer
Pengemasan obat jadi dengan bahan pengemas pertama
PENGOLAHAN
- Pengemasan primer dilakukan di ruang kelas grey
b. Pengemasan sekunder
Pengemasan lanjutan setelah pengemasan primer
- Pengemasan sekunder dilakukan di ruang kelas black
PENGEMASAN
3. HAL-HAL YANG PERLU DIINSPEKSI
a. Perintah pengemasan berdasarkan persetujuan QC
b. “Line clearance” = kesiapan jalur
c. Bukti pengambilan bahan pengemas
d. Penanganan sisa bahan pengemas
e. Laporan hasil pengemasan
f. Bukti penyerahan obat jadi ke gudang obat jadi.
OBAT JADI g. Pengesahan supervisor / manajer produksi
Sistem Pengemasan
BAHAN AWAL &
BAHAN PENGEMAS
PENIMBANGAN
PENGOLAHAN
PENGEMASAN
OBAT JADI
Sistem Pengemasan & Penandaan
a. Pengecekan label, penggunaan label,
penyimpanan label dan rekonsiliasi
b. Pelaksanaan pengemasan
c. Protap dan Dokumen Pengemasan
d. Validasi Proses Pengemasan
e. Proses terkendali dan dipantau
f. Tidak ada sisa produk lain (line clearance)
g. Penandaan bets, Tanggal Produksi dan
kadaluwarsa
h. Perhitungan pemakaian vs hasil
(rekonsiliasi)
Prinsip Dasar
o Pengawasan Mutu (Quality Control/QC) merupakan bagian
essensial dari Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB)
o Pengawasan Mutu TIDAK TERBATAS pada kegiatan
laboratorium, tapi juga terlibat dalam SEMUA KEPUTUSAN yg
terkait dengan mutu produk
o Bagian Pengawasan Mutu HARUS independen (tidak
tergantung) dengan Bagian Produksi dan merupakan bagian
dari Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System)
dalam upaya menjamin SETIAP produk yang dihasilkan
Dept. Quality Control (Q.C.)
Tugas utama Dept. QC adalah :
Memastikan bahwa bahan awal untuk produksi obat memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan untuk identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas dan keamanannya
pemeriksaan bahan awal
Memastikan bahwa tahapan-tahapan proses produksi obat telah dilaksanakan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan
Pengawasan selama proses Produksi (In Process Control/IPC)
Memastikan bahwa semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan laboratorium
terhadap suatu batch obat telah dilaksanakan dan batch tersebut memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan sebelum didistribusikan
Evaluasi prosedur produksi dan pengkajian catatan produksi
Suatu batch obat memenuhi persyaratan mutunya selama waktu peredaran yang telah
ditetapkan
Program stabilitas
Bagian QC memiliki wewenang khusus untuk memberikan keputusan akhir meluluskan atau
menolak atas mutu Bahan Awal, Bahan Kemas, Produk Antara dan Produk Ruahan ataupun
hal lain yang mempengaruhi mutu obat
Berdasarkan fungsi (c-GMP) Laboratory Based Function
Quality Control
Cara Berlaboratorium Pengawasan Mutu Yang Baik
(Good Quality Control Laboratory Practices)
1. Bangunan dan Fasilitas
2. Personil
3. Peralatan
4. Pereaksi & Media Perbenihan
5. Baku Pembanding
6. Penandaan
7. Hewan Pengujian
8. Spesifikasi dan Prosedur Pengujian
9. Catatan Analisis
Bangunan dan Fasilitas
Persyaratan :
o Ukuran laboratorium disesuaikan dgn jenis & volume kegiatan, jumlah
peralatan dan personel laboratorium.
o Sebagai pedoman, luas lab = ( jumlah personel x 10 – 20 ) m2.
o Tata ruang laboratorium diatur sesuai dgn jenis kegiatan dan untuk
mencegah kontaminasi
o Tersedia tempat khusus untuk pengujian: fisiko-kimia, biologi,
mikrobiologi dan pengujian radioisotop (jika ada).
o Ruang Mikrobiologi harus dilengkapi dgn HEPA filter
Bangunan dan Fasilitas
Tersedia ruang khusus untuk :
1. Ruang instrumen
2. Tempat menyimpan sampel
3. Tempat menimbang bahan uji
4. Tempat menyimpan pelarut dan pereaksi
5. Ruang sampel pertinggal
Limbah & Residu ditampung dalam wadah yg tertutup rapat dan diberi
tanda yg jelas.
Bangunan terpisah dgn Ruang Produksi atau berjarak Min. 2 m.
Quality Control
Kepala Laboratorium/ QC
Manager
Assistant Manager
Sekretaris/Adm.
Bahan Pengemas
• 7.25 Pengambilan sampel bahan pengemas
– British Standard BS 6001-1, ISO 2859 or ANSI/ASQCZ1.4 -1993.(2003)
PERSYARATAN PENGUJIAN
• 7.33 Parameter pengujian tertentu untuk bahan awal yang telah disetujui pada saat
pemberian izin edar dapat dikurangi bila hasil tren seluruh parameter yang diuji telah
memenuhi syarat
Tujuan :
Program Stabilitas
Untuk memberikan bukti mengenai bagaimana mutu bahan baku atau produk berubah
sepanjang waktu karena adanya berbagai faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban
dan cahaya
Dengan program atau pengujian stabilitas, dimungkinkan ditetapkannya:
o Cara penyimpanan produk (yang direkomendasikan)
o Periode uji ulang
o Masa edar bahan baku aktif atau produk (expired date)
o Kelebihan jumlah yang perlu ditambahkan ke dalam suatu formulasi produksi
suatu obat (faktor perkalian) harus sesuai QbD
Cara Pengujian :
1. Pengujian Jangka Panjang
o Pengujian dilakukan pada kondisi penyimpanan normal yaitu pada suhu 30 + 2 o C
dan kelembaban 60 + 5% .
o Pengujian terbagi dalam beberapa interval :
o Minimum setiap tiga bulan pada tahun pertama
o Setiap enam bulan untuk tahun kedua
o Selanjutnya sekali setiap tahun
o Lama periode pengujian ditentukan oleh masa edar yang diperkirakan bagi produk
obat tersebut
Program Stabilitas
2. Pengujian Dipercepat
o Pengujian dilakukan pada kondisi penyimpanan tidak normal
(ekstrem) yaitu pada suhu 40 + 2oC dan kelembaban 75 + 5 % .
o Lama periode pengujian 3 – 6 bulan
o Pengujian terbagi dalam sedikitnya 4 interval waktu dengan kondisi
yang diperberat seperti temperatur, kelembaban dan paparan cahaya
o Hasil pengujian kemudian di ekstrapolasikan ke dalam kondisi
penyimpanan normal dan di dapat data stabilitas product
o
Climatic
chamber
Dari Kekayaan Bumi Indonesia
… Untuk Dunia
“Menjaga Tradisi Merawat Negeri”
Produk – Produk IOT
Bambang Priyambodo