Anda di halaman 1dari 20

HEPATITIS B

Ahdatul Islamiah,
S.Tr.Keb.,M.Keb
Hepatitis B
adalah suatu
penyakit hati yg
disebabkan oleh
"Virus
Hepatitis B"
• Virus hepatitis B (HBV)
adalah virus DNA rantai
ganda yang merupakan
penyebab hepatitis akut
pada kehamilan yang
paling sering.
• Masa inkubasi dari
waktu terpapar sampai
muncul gejala  6
minggu sampai 6 bulan.
• Mual dan muntah
• Selalu kecapekan
• Kehilangan nafsu makan
• Demam
• Sakit perut (terutama di sisi
kanan atas, lokasi hati berada)
• Sakit pada otot dan persendian,
serta jaundice alias penyakit
kuning — kulit dan bagian
putih mata yang menguning. 
• Urine menjadi lebih berwarna
gelap. 
 3,5% Risiko keseluruhan dari infeksi neonatal kira-
kira 75% jika ibu terinfeksi pada TM III atau masa
nifas dan risiko ini jauh lebih rendah (5-10%) jika ibu
terinfeksi pada awal kehamilan.
 Sebagian besar infeksi pada BBL kemungkinan terjadi
saat persalinan dan kelahiran atau melalui kontak ibu
bayi, daripada secara transplasental (selama
kehamilan).
• Walaupun sebagian besar
bayi menunjukkan tanda
infeksi ikterus ringan,
mereka cenderung menjadi
carrier.
• Status carrier ini
dipertimbangkan akan
menjadi sirosis hepatis dan
karsinoma hepatoseluler.
• Infeksi kronik terjadi kira-
kira 90% pada bayi yang
terinfeksi, 60% pada anak
< 5 tahun dan 2%-6%
pada dewasa.
IBU JANIN
1. Risiko terkena diabetes 1. Prematur
gestasional. 2. BBLR
2. Mengalami KPD 3. Kelainan anatomi tubuh
3. Berpotensi mengalami bayi
perdarahan berat TM III 4. Gangguan fungsi pada
4. Mengalami batu empedu tubuh bayi bisa terjadi bila
 penyakit kuning selama sudah terinfeksi hepatitis B
kehamilan yg diakibatkan kronis. 
perubahan garam empedu.
1. Mendapat kombinasi antibodi pasif (immunoglobulin) dan imunisasi
aktif vaksin hepatitis B.
2. Tidak minum alkohol
3. Menghindari obat-obatan yang hepatotoksis seperti asetaminofen yang
dapat memperburuk kerusakan hati.
4. Tidak mendonor darah, bagian tubuh dan jaringan.
5. Tidak menggunakan alat pribadi yang dapat terpapar darah dengan orang
lain.
6. Menginformasikan pada dokter anak, dokter Kebidanan dan bidan bahwa
mereka carrier hepatitis B.
7. Memastikan bahwa bayi mereka mendapat vaksin hepatitis B waktu lahir,
umur 1 bulan, dan 6 bulan.
8. Kontrol sedikitnya setahun sekali ke dokter
9. Mendiskusikan risiko penularan dengan pasangan mereka dan
mendiskusikan pentingnya konseling dan pemeriksaan
 Dengan imunoprofilaksis hepatitis yang sesuai, menyusui
tidak memperlihatkan risiko tambahan untuk penularan dari
carrier virus hepatitis B Asalkan bayi sudah mendapatkan
HBIG dan vaksin hepatitis B selama 12 jam pertama
kelahiran, maka ibu dapat menyusui tanpa khawatir si kecil
tertular.
 Awasi juga keadaan puting ibu, agar tidak terluka atau lecet.
 Setiap ibu selesai menyusui, puting susu dibersihkanlah
dengan air hangat tanpa sabun. Sabun dapat membuat kulit
kering dan mudah luka.
1. Semua wanita hamil saat ANC pertama kali harus di cek
HBsAg.
2. Setiap wanita yg akan melahirkan yang tidak menjalani
pmeriksaan HBsAg saat kunjungan ANC-nya.
3. Semua rentan kontak (termasuk semua anggota keluarga)
dengan panel hepatitis B (HBsAg, antiHBc, antiHBs).
4. Skrining dan vaksinasi yang rawan kontak harus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai