Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Manajemen Kualitas

Total dan Manajemen Rantai


Pasokan Terhadap Kinerja
Operasional Apotek

Distri Alfansyah
Ivan Rizky
Pendahuluan

 Revolusi besar di seluruh industry telah mengubah fokus utama industry farmasi dalam hal
efektivitas operasional. Permintaan akan kualitas tidak pernah setinggi sekarang ini.Perusahaan
farmasi harus menyingkirkan tantangan dengan menyediakan produk berkualitas pada waktu yang
tepat, tempat yang tepat, dan harga yang tepat. Persyaratan kualitas untuk produk farmasi telah
ditekankan oleh badan pengawas dari waktu ke waktu. Industri farmasi memainkan peran penting
dalam kesehatan individu maupun ekonomi dan karenanya industry ini harus kompetitif.
Perusahaan farmasi harus menyingkirkan tantangan dengan menyediakan produk berkualitas pada
waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan harga yang tepat. Persyaratan kualitas untuk produk
farmasi telah ditekankan oleh badan pengawas dari waktu ke waktu.

 Industri farmasi memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan individu maupun ekonomi,
dan karenanya industri ini harus kompetitif. Kepuasan pelanggan adalah tujuan akhir dari
perusahaan / industri mana pun, dengan hal yang sama berlaku untuk industri farmasi. Kepuasan
pelanggan memiliki dua komponen utama, yaitu fokus pelanggan (CF) dan hubungan pelanggan.
Di satu sisi, CF mendorong perusahaan untuk menyelaraskan persyaratan dan harapan pelanggan
saat melakukan manufaktur dan operasi terkait.
Hipotesa 1

 Dari hasil pengujian hipotesis untuk pengaruh antara Manajemen Kualitas Total
terhadap Manajemen Rantai Pasokan dengan nilai signifikan p-value adalah sebesar
0.000. karena nilai signifikan lebih kecil dari 0.01, maka dapat disimbulkan bahwa
terdapat pengaruh antara Manajemen Kualitas Total terhadap Manajemen Rantai
Pasokan. sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan Thailand dan Jie (2018) yang
mengatakan bahwa praktik TQM memiliki dampak positif pada praktik rantai
pasokan perusahaan. Banyak keputusan didasarkan pada data faktual yang dihasilkan
melalui proses dan Waller dan Fawcett (2013) manajemen data juga menjadi bagian
penting dan krusial dari TQM dan berdampak pada keputusan rantai pasokan.
  
  
Hipotesa 2

 Dari hasil pengujian hipotesis pengaruh positif antara manajemen rantai pasokan
terhadap performa operasional dengan nilai signifikan p-value adalah sebesar 0.053.
karena nilai signifikan lebih kecil dari 0.01, maka dapat disimbulkan bahwa terdapat
pengaruh antara Manajemen Kualitas Total terhadap Manajemen Rantai Pasokan.
sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan Brekalo dan Albers, (2016). Pasokan dan
kualitas di tingkat pabrik kegiatan rantai pasokan menghasilkan kolaborasi dengan
membangun aliansi antara pemangku kepentingan yang berbeda untuk mencapai
hasil operasional. SCM juga bertindak sebagai sarana untuk meminimalkan total
biaya sambil memenuhi persyaratan tingkat layanan dengan memuaskan Marino et
al., (2018). SCM, dengan demikian, membantu perusahaan untuk mengalokasikan
sumber daya dan menghasilkan produk secara tepat dan proporsional Oghazi et al.,
(2018). Ini juga akan membantu perusahaan menghasilkan produk pada waktu yang
tepat dan di lokasi yang tepat dengan memiliki jaringan terintegrasi dari produsen,
pemasok / dealer, dan gudang Dubey dan Ali, (2015).
Hipotesa 3

 Dari hasil pengujian pengaruh positif antara Manajemen Kualitas Total terhadap
Performa Operasional dengan nilai signifikan p-value adalah sebesar 0.000. karena
nilai signifikan lebih kecil dari 0.01, maka dapat disimbulkan bahwa terdapat
pengaruh antara Manajemen Kualitas Total terhadap Manajemen Rantai Pasokan.
sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan TQM adalah filosofi manajemen yang
mendorong perusahaan untuk terlibat terus menerus peningkatan (Prashar dan Antony,
2018; Tari, 2005). Selanjutnya, TQM adalah tentang manajemen jaminan kualitas dan
langkah-langkah kontrol kualitas untuk memenuhi harapan pelanggan (Koval et al.,
2018; Elassy, ​2015; Biazzo dan Bernardi, 2003). Implementasi yang efektif dari praktik
TQM secara langsung terkait dengan kepuasan pelanggan internal, yaitu peningkatan
kepuasan kerja dan / atau peningkatan sikap yang terkait dengan pekerjaan (Nasim,
2018; Abu-Doleh, 2012; Ooi et al., 2005, 2007), yang mengarah pada peningkatan
kinerja operasional (Hassan et al., 2014; Prajogo dan Sohal, 2004). TQM membantu
organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing untuk
mencapai operasi yang berkelanjutan (Yadav et al., 2018; Nadarajah dan Kadir, 2014).
Kesimpulan

 Bedasarkan hasil pembuktian yang telah dilakukan dengan


103 responden yang ada maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh positif antara manajemen kualitas
total, manajemen rantai pasokan manajemen kualitas
total terhadap Performa Operasional. yang artinya apa
bila manajemen kualitas total, manajemen rantai pasokan
dan manajemen kualitas berkerja dengan baik maka akan
dapat meningkatkan kinerja operasional.
Saran

 Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berikut


ini implikasi yang dapat diterapkan oleh manajer adalah
sebaiknya seorang manajer harus menguasai manajemen
kualitas total dengan agar dapat meningkatkan kinerja
operasional, selain itu seorang manajer juga harus
memperhatikan rantai pemasok dan manajemen kualitas
agar dapat meningkatkan kinerja yang baik.

Anda mungkin juga menyukai