Anda di halaman 1dari 32

JURNAL READING

Intratracheal Administration of
Budesonide/Surfactant to Prevent
Bronchopulmonary Dysplasia

Pembimbing : dr. Rifa Atuzzaqiyah, M.Sc, Sp.A

Afifah Rahmatiah Ardianti


H1A015003
Identitas Jurnal

Judul : Intratracheal Administration of Budesonide/Surfactant to


Prevent Bronchopulmonary Dysplasia
Penulis : Tsu F. Yeh, Chung M. Chen, Shou Y. Wu, Zahid Husan,
Tsai C. Li, Wu S. Hsieh, Chang H. Tsai, and Hung C. Lin
Tahun : 2016
Page : 86-95
Vol : 193
Number : 1
Jurnal : American Journal of Respiratory and Critical Care
Medicine Volume 193 Number 1
Abstrak
 Pendahuluan :
Bronchopulmonary dysplasia (BPD) adalah komplikasi penting dari
ventilasi mekanik pada bayi prematur, dan tidak ada terapi yang dapat
menghilangkan komplikasi ini. Patogenesis yang mendasarinya adalah
peradangan paru. Glukokortikoid adalah salah satu terapi potensial untuk
mencegah BPD
 Tujuan :
Untuk membandingkan efek pemberian surfaktan/budesonide intratrakeal
dengan surfaktan pada kejadian BPD atau kematian akibat BPD.
 Metode :
Dilakukan di tiga senter neonatal tersier di Amerika Serikat dan Taiwan, 265 bayi
dengan berat badan lahir sangat rendah dengan sindrom gangguan pernapasan
berat yang membutuhkan ventilasi mekanis dan oksigen inspirasi (fraksioksigen
inspirasi,> 50 %) dalam waktu 4 jam kelahiran. Kelompok intervensi 131
menerima surfaktan (100 mg/kg) dan budesonid (0,25 mg/kg), kelompok kontorl
134 hanya menerima surfaktan (100 mg/kg) hingga kebutuhan O2 < 30%
 Hasil :
Kelompok intervensi memiliki insiden BPD atau kematian yang secara signifikan
lebih rendah (55 dari 131 [42,0%] dibandingkan 89 dari 134 [66%]; risk ratio,
0,58; CI 95%, 0,44-0,77; P < 0,001; number need to treat (NNT), 4,1; CI 95%,
2,8-7,8). Kelompok intervensi memerlukan jauhlebih sedikit dosis surfaktan dari
pada kelompok kontrol
 Kesimpulan :
Pada bayi berat lahir sangat rendah dengan sindrom distress pernapasan berat,
pemberian surfaktan/budesonide intratrakeal dibandingkan dengan surfaktan saja
secara signifikan menurunkan kejadian BPD atau kematian tanpa efek samping yang
segera
 Kata Kunci :
Dysplasia broncopulmoner, bayi dengan berat badan sangat rendah,
surfaktan, budesonide, sindrom gangguan pernapasan
Pendahuluan
 Displasia bronkopulmonalis (BPD) adalah komplikasi paru yang paling
penting setelah ventilasi mekanik pada bayi premature
 Mekanisme BPD belum diketahui. Namun, peradangan paru berperan
dalam pathogenesis BPD. Pemberian deksametason sistemik tidak
dianjurkan karena efek jangka panjang dan glukokortikoid inhalasi secara
teknis tidak mudah dan efeknya terbatas
 Sebuah studi menunjukkan bahwa instilasi budesonide intratrakeal,
menggunakan surfaktan sebagai sarana, secara signifikan meningkatkan
status paru
 Uji klinis multisenter acak dilakukan untuk menentukan apakah pemberian
awal budesonide/surfaktan intratrakeal akan mengurangi kejadian BPD atau
kematian
Metode

Gambar 1. Disposisi pasien. IMV = ventilasi wajib intermiten; IVH = perdarahan intraventrikular;
NICU = unit perawatan intensif neonatal; RDS = sindrom gangguan pernapasan; VLBW = berat lahir
sangat rendah
Populasi Penelitian

 Tanggal 1 April 2009 hingga 1 Maret 2013, semua bayi yang baru lahir
dengan gangguan pernapasan di tiga pusat tersier: John H. Stroger, Jr.
Rumah Sakit Cook County (JSH, Chicago, IL), Rumah Sakit Universitas
Nasional Taiwan (NTUH, Taipei, Taiwan), dan Rumah Sakit Universitas
Medis Tiongkok (CMUH, Taichung, Taiwan)
 Kriteria Inklusi : (1) berat lahir kurang dari 1.500g, (2) bukti radiografi
sindrom gangguan pernapasan berat (RDS) (derajat III-IV), (3) diberikan
ventilasi mekanis, (4) ) fraksi oksigen inhalasi (FIO2) setidaknya 0,5, dan
(5) tidak adanya anomali kongenital yang parah atau gangguan
kardiopulmoner yang mematikan
Pemberian budesonide/surfaktan intratrakeal
 Kelompok kontrol hanya menerima surfaktan (Survanta, 100 mg atau 4
ml/kg) dan kelompok intervensi menerima surfaktan (100 mg atau 4 ml /
kg) dan budesonide (0,25 mg atau 1 ml / kg) dengan rasio 50:1
 Campuran menggunakan surfaktometer dan kromatografi yang tidak
mempengaruhi sifat biofisik dan kimia surfaktan
 Sebelum diberikan secara intratrakeal, jarum suntik dengan lembut diputar,
dan campuran surfaktan atau surfaktan/budesonide diberikan dengan cara
yang mirip dengan terapi surfaktan rutin
 Surfaktan/budesonide atau surfaktan yang berulang hanya diberikan setiap
8 jam kepada bayi dalam kelompok intervensi atau kontrol hingga
memerlukan FIO2 kurang dari 0,3, telah diekstubasi, atau menerima
maksimum enam dosis
Perawatan respirasi
 Perawatan sehari-hari dilakukan oleh perawat NICU, rekan neonatologi,
residen dan praktisi keperawatan
 Bayi dengan gangguan pernapasan setelah lahir, percobaan tekanan jalan
napas positif terus menerus hidung (NCPAP) dimulai di ruang bersalin dan
bayi dengan retraksi yang buruk diintubasi
 Bayi yang gagal merespon NCPAP (FIO2> 0,6 dan saturasi O2 <85%)
selanjutnya diintubasi
 Bayi yang tidak bisa mentolerir udara ruangan atau terapi O 2 melalui
sungkup diberi nasal canule atau CPAP sesuai kebutuhan
 Pengukuran gas dan asam basa darah dilakukan setiap pagi sebelum rotasi
NICU dan Nitric oxide tidak diberikan kepada bayi dengan berat badan
lahir rendah saat masa studi
 Indometasin diberikan kepada bayi yang memiliki paten ductus arteriosus
signifikan
 Deksametason sistemik diberikan jangka pendek pascanatal hanya
diperuntukkan bagi bayi yang menderita penyakit paru parah yang
mendasari dan mengalami gagal napas yang sulit ditangani (menerima IMV
dengan FIO2 1,0, atau HFOV) dengan 3 hingga 5 dosis 0,25 mg/kg setiap
12 jam
Pengukuran Hasil
 Diagnosis BPD dibuat jika bayi mengalami gangguan pernapasan terus
menerus sejak lahir dan membutuhkan oksigen tambahan (>21% O 2) pada
usia 36 minggu pascapersalinan
 Bayi yang membutuhkan terapi oksigen tambahan pada 28 hari
pascakelahiran tetapi tidak memerlukan terapi O2 tambahan pada usia 36
minggu pasca-menstruasi dianggap memiliki BPD ringan
 BPD sedang didefinisikan sebagai kebutuhan akan oksigen kurang dari 30%
 BPD parah didefinisikan sebagai kebutuhan akan sedikitnya 30% oksigen
pada usia 36 minggu pascapersalinan
Studi follow-up

 Dilakukan ketika subjek berusia 2-3 tahun

 Pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan neurologis (termasuk


koordinasi, refleks umum, dan tonus otot)

 Disfungsi neuromotor diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, atau berat


berdasarkan mobilitas anak

 Evaluasi psikomotor dan mental dilakukan dengan menggunakan Bayley


Scales of Infant Development (BSID-II)
Analisis Stastistik

 Analisis dilakukan sesuai dengan prinsip intention-to-treat, dengan data


yang hilang diperhitungkan dengan metode observation-carry-forward
terakhir yang memberikan hasil lebih konservatif dan dapat disajikan

 Variabel kategorik (kematian, BPD, BPD atau kematian, dan keparahan


BPD menggunakan Uji Chi-squere atau Fisher exact test

 Variabel kontinu FIO2, PO2, PCO2, pH, indeks oksigen, dan tekanan jalan
napas rata-rata dengan membandingkan nilai dari waktu ke waktu

 Wilcoxon rank-sum tes digunakan untuk membandingkan kadar interleukin


dalam aspirasi trakea antara kelompok
 Kaplan-Meier cumulative incidence plots dihitung untuk menunjukkan titik
akhir waktu ke peristiwa termasuk mulai ektubasi dan dihentikan ke udara
kamar

 Analisis post-hoc dari hasil primer dilakukan untuk menyesuaikan steroid


prenatal, skor Apgar, dan korioamnionitis

 Hasil sekunder dan efek samping langsung, tidak ada penyesuaian yang
dilakukan. Semua nilai P dua sisi dan dianggap signifikan jika P kurang dari
0,05
Hasil

Populasi Pasien

Sebanyak 858 bayi lahir


dengan berat badan
sangat rendah dan
gangguan pernapasan
memerlukan intubasi
dalam waktu 4 jam
kelahiran dan dirawat di
NICU. Jumlah yang
dipilih 265
Hasil Utama

Bayi dalam kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol memiliki


insiden BPD atau kematian yang lebih rendah (55 dari 131 [42,0%] vs 89 dari 134
[66%], masing-masing; rasio risiko, 0,58; CI 95% [CI] , 0,44-0,77; P <0,001; NNT,
4,1 [95% CI, 2,8-7,8])
Hasil Skunder

 .
 Gambar 2. Perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik (BP), elektrolit serum,
glukosa, berat badan (BB), panjang (L), dan lingkar kepala (HC) antara kelompok kontrol
dan intervensi selama penelitian. Tidak ada perbedaan signifikan dalam salah satu
variabel ini antara kelompok. BUN (urea nitrogen darah).
Hasil Eksplorasi

 Gambar 3. Perubahan gas darah, indeks oksigen (OI), dan tekanan udara
rata-rata (MAP) selama penelitian
 Gambar 4. Jumlah bayi yang membutuhkan terapi bantuan O 2 selama penelitian
 Gambar 5. Jumlah dan proporsi (A) bayi yang diekstubasi atau (B) bayi yang beralih ke udara
ruangan dari waktu ke waktu selama penelitian
Studi lanjutan

Hingga saat ini, 192 (85,0%) dari 226 bayi yang selamat sedang dipantau
Diskusi
 Pada bayi dengan berat badan lahir sangat rendah dengan RDS berat,
pemberian budesonide/surfaktan intratrakeal secara signifikan mengurangi
kejadian BPD atau kematian dan tidak ada efek samping yang serius
dibandingkan dengan surfaktan saja

 Alasan menggunakan surfaktan sebagai pelarut adalah surfaktan yang


diberikan ke paru-paru bayi dengan RDS dapat memudahkan budesonide
ke paru-paru sehingga meningkatkan fungsi paru-paru

 Surfaktan juga dapat meningkatkan kelarutan budesonide dan


meningkatkan penyerapan budesonide
Analisis PICO

Patient, Population, Problem : Penelitian ini mempelajari 265 bayi


berat badan lahir sangat rendah (<1500gram) dengan RDS berat yang
membutuhkan ventilasi mekanis dan inspirasi oksigen dalam waktu 4
jam setelah lahir

Intervention, Prognostic, Factor, Exposure: Pada penelitian ini


kelompok intervensi diberikan surfaktan (100 mg/kg) dan budesonide
(0,25 mg/kg)

Comparison, Control: Kelompok kontrol hanya menerima surfaktan


(100 mg/kg), sampai kebutuhan inspirasi O2 setiap bayi kurang dari 30%
atau telah diekstubasi

Outcome: Hasil klinis yang diharapkan pada penelitian ini adalah


kejadian BPD atau kematian akibat BPD
Crtical Appraisal
B. Apa hasil studi ini?
1 Seberapa besar pengaruh terapi tersebut?
Control Event Rate: 45 / (45+89) = 0,33
Experimental Event Rate: 76 / (76+55) = 0,58
Relative Risk Reduction (RRR):
|(Control event rate (CER)-Experimental Event Rate (EER)|
CER
= | (0,33-0,58): 0,33 |= 0.75
Absolute Risk Reduction (ARR): | CER – EER | = 0.25
Number Need to Treat (NNT) = 1/ARR = 4
Berdasarkan hasil perhitungan berikut, dapat kita lihat bahwa hasil penelitian ini dapat
dikatakan cukup bermakna. Hal ini ditunjukkan dengan nilai NNT yang diperoleh
cukup kecil yaitu 4. Nilai 4 berarti terdapat 1 pasien yang mengalami keberhasilan
terapi diantara 4 pasien yang diberikan intervensi dibandingkan dengan kontrol.
Kesimpulannya adalah penggunaan budesonide/surfaktan cukup signifikan.

RRR 75% mengurangi secara relatif risiko kegagalan terapi


ARR 25% pengurangan absolut risiko kegagalan terapi
2. Seberapa akurat efek terapi yang ditimbulkan?
Cukup akurat
Pada penelitian ini menilai pengaruh penggunaan budesonide/surfaktan terhadap
kematian akibat BPD: Pada aspek ini memiliki relative risk sebesar 0,58 dengan P
value <0.001 yang artinya intervensi yang dilakukan dapat menurunkan aspek ini (RR
<1) dan hal ini signifikan secara statistik (P<0.05) CI: 95%, 0,44-0,77  cukup akurat
C. Apakah hasil studi bisa di
aplikasikan ke masyarakat?
Apakah pasien didalam studi sama dengan Ya (√)
pasien ditempat saya? Pasien dalam penelitian ini merupakan
bayi dengan gangguan pernapasan segera
setelah lahir yang mana merupakan
komplikasi yang sering terjadi pada bayi
dengan berat badan lahir sangat rendah
Apakah terapi ini dapat digunakan di Ya (√)
tempat saya? Penerapan hasil studi dapat diaplikasikan
secara umum di Indonesia, namun belum
adanya pedoman yang khusus
merekomendasikan terapi
budesonide/surfaktan dalam penanganan
BPD
Apakah manfaat potensial dari pengobatan Ya (√)
lebih besar daripada potensi bahaya Pada penelitian ini tidak timbul efek
perawatan untuk pasien saya? langsung. Tetapi penelitian lanjutan perlu
dilakukan untuk melihat efek terapi jangka
panjang.
Kesimpulan

Hasil atau rekomendasi adalah Valid (form A) Valid

Hasil bermanfaat secara klinis ( form B) Bermanfaat secara klinis

Hasil relevan dengan praktek nyata (form C) Dapat digunakan di masyarakat kita
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai