(PDF) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi & Kesalahan
(PDF) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi & Kesalahan
Hari 3 Sesi 2
KebĘ k Akuntonsi,
Perubahan i i
Akuntonsi, don
Kesalahan
EditRd by:
Taufik Hidayat dan Rahfiani K.
2 200
6 9
Pa nduan pemilihan kebijakan akuntansi Tidak a d a .
ketiko tidok ada SAK yang secora spesifik.
Ketidakproktisan Tidok o d a .
Pengungxopon atos pe r uboha n kebijakon Tidok o d o .
okuntonsi yonh okon d o t a n g ketika entitos
belum meneropkon suatu PSAK boru
yong teloh diterbitkon tetopi belum
efektif berloku.
Pengungkapan yanp detail a t a s jumlan Tidak o d a .
penyesuaion yang dinasilkan dari
perubanan kebijokan akuntansi
otau kesolanan periode awal.
2
Agenda
2
3
.
3
1. Lingkup don Aplikosi Stondar
o Entitas diharuskan untuk menerapkan PSAK 25 (Rev 2009)
Kebij”akan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan dalam hal:
1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi, dan
2. Akuntansi untuk
a. Perubahan kebijakan akuntansi,
b. Perubahan estimasi akuntansi, dan
c. Koreksi kesalahan periode IaIu.
o Dampak pajak perbaikan kesalahan periode sebelumnya
dan penyesuaian retrospektif untuk perubahan kebijakan
akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai dengan PSAK
46: Akuntansi Pajak Penghasilan.
. Kebijakan Akuntonsi don Estimasi
Akuntonsi
o Kebilakan akuntansi menurut PSAK 25
o adalah princip, dasar, konvensi, peraturan dan
praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam
en u unan dan e n d i a n laporan keuangan.
o Penyusunan dan penyajian laporan keuangan
berimplikasi kepada en akuan, pengukuran dan
penvaiian atas elemen seperti aset, liabilitas,
ekuitas, pendapatan dan beban, pada
keuangan. laporan
7
Pemilihon an Penero kan
n
a Dalam menentukan
Akuntonsi
kebijakan akuntansi,
entitas
tidak memiliki pilihan kecuali harus tunduk pada
urutan ketentuan berikut :
1. Kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk item tersebut
Ada SAK
menggunakan SAK bersan kutan dan
mempertimbangkan Panduan Aplikasi SAK yang spesifik
relevan.; dan
2. Dalam hal tidak ada SAK secara s esifik
untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya, maka
berlaku ldak ada
manajemen menggunakan pertimbangannya SAK spesifik
dalam
mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan
akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan &
andal.
Pemilihon on Penero kan
n
o
Akuntonsi
Dalam hal tidak ada SAK yang secara spesifik, manajemen
menggunakan pertimbangannya dalam menerapkan suatu
kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang:
1. relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan
ekonomi oleh pemakai; dan
Tidak ada SAK
2. andal, dalam laporan keuangan yang: spesifik
a. menyajikan secara jujur
b. substansi ekonomi mengungguli bentuk
hukumnya;
c. netral,
d. pertimbangan sehat; dan
e. lengkap dalam semua hal yang material.
3. Pemilihon don Peneropon
Kebijokon Akuntonsi
Tidak ada
SAK spesif
y a n g dikeluarkan oleh b a d a n penyusun standar Akuntonsi
lain yang m e n g g u n a k a n kerangko d a s a r yong s a m a
untuk m e n g e m b a n g k a n s t a nd a r akuntansi,
3. Pemilihon dan Peneropon
Kebijakan Akuntonsi
Jika terdapat perubahan kebijakan kun ansi :
a Entitas memilih dan menerapkan kebijakan
akuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa
dan kondisi lainnya yang serupa,
a kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau mengizinkan
kelompok item-item dimana kebijakan akuntansi yang
berbeda adalah hal yang mungkin sesuai dengan keadaan.
o Jika PSAK mengatur atau mengizinkan pengelompokkan
semacam itu,
o Maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan diterapkan
secara konsisten untuk setiap kelompok.
1J
4. Perubehon Kebijakan
AkuntonSÏ
Pe ubahan kebijakan akun a si erjadi jika e dapa
peru ahan pada sarah sa u ko pone beriku :
i. k i e ia pengakuan,
2. dasar pen uku a ,
dan
3. me›dak
J›ka ode satupun
pen ajian.
dan komponen di a as
e u ah, ra k a perubahan terse pang
ut dika egorikan
seba ai er bahan estimasi.
12
4. Perubahan Kebijakan Akuntonsi
Dalam rangka mencapai konsistensi dalam
kebijakan akuntansi, perubahan kebijakan
akuntansi ada dasarn a tidak di erkenankan,
kecuali :
1. dipersyaratkan oleh suatu PSAK /mondotory};
atau
2 menghasilkan laporan keuangan yang memberikan
informasi yang andal dan lebih relevan tentang dampak
transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi
keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.
tvoluntary)
Pe Do bijoLo
Abu Contort
14
4. Perubehon Kebijakan
AkuntonSİ
a Berikut ini bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:
1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa atau
kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang terjadi
sebelumnya; dan
2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa
atau kondisi lainnya yang țidak pernah teriadi sebelumnya atau tidak
material.
o Penerapan awal suatu kebijakan untuk menilai kembali aset
sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak
Berwujud adalah suatu perubahan dalam kebijakan akuntansi
yang berhubungan dengan suatu revaluasi sesuai dengan
PSAK 16 atau PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini.
15
P ba Kebijaka Aku
e
o Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi
kepada : bergantung
1. entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan
awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisinya,
jika ada; dalam PSAK tersebut, dan
2. Situasi lain, yaitu
o entitas mengubah kebijakan akuntansi untuk penerapan awal
suatu PSAK yang tidak mengatur ketentuan transisi
perubahan tersebut, untuk
o Perubahan kebijakan akuntansi secara sukarela,
16
4. Perubehon Kebijakan
AkuntonSÏ
Pe era an retros ektif adalah
o penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut
telah diterapkan sejak awal transaksi.
Ke ika pe ubahan kebijakan akuntansi diterapkan
secara e rospek i , aka entitas e yesuaikan
o saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode sajian paling awal, dan
o iumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap
periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru
tersebut sudah diterapkan sebelumnya.
erapkan seca a re ro ek
17
4 Perubo n KeDijokon Akunto
Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis keti ka
entitas ti dak dapat menerapkannya setetah seturuh usaha
idak
an rasional dilakukan. rakti
Sumber
PPA-
FEUI
18
4. Perubahan Kebijakan Akuntonsi
Ketika tidak praktis untuk menentukan:
a) Dampak periode-spesifik akibat perubahan kebijakan
akuntansi dalam informasi komparatif untuk satu atau lebih
periode sajian, maka entitas
menerapkan kebijakan akuntansi baru untuk jumlah tercatat aset dan
liabilitas pada awal periode paling awal dimana penerapan retrospektif
adalah praktis, mungkin periode berjalan, dan
membuat penyesuaian saldo awal setiap komponen ekuitas yang
terpengaruh untuk periode itu.
b) Dampak kumulatif dari, pada awal periode berjalan,
penerapan kebijakan akuntansi baru untuk seluruh periode
IaIu, maka entitas
menyesuaikan informasi komparatif untuk menerapkan kebijakan
akuntansi baru secara prospektif dari tanggal paling awal yang dapat
diterapkan.
19
4. PeruDohon Kebijakan
Akuntonsi
Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru
yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku,
maka entitas mengungkapkan:
(a) fakta ini; dan
(b) informasi relevan yang dapat diestimasi secara
wajar atau dapat diketahui untuk menilai
dampak yang mungkin atas penerapan PSAK
baru tersebut pada laporan keuangan pada
periode awal penerapannya.
2
0
4. Perub Kebijoko Ak
o PT B mencatat pendapatan atas kontrak konstruksi dengan metode
recovery, sesuai dengan ketentuan pajak. cost
o Pada tahun 2011 PT B mengubahnya
menjadi penyelesaian. metode
o Tarif pajak yang berlaku adalah 40 0a. persentase CoüCoh
o Berikut adalah Laba Sebelum Pajak kedua metode:
J
4
5. P e r u b a h a n EstİfT\OSl / \ U
OÜSİ
Pengungkapan untuk Perubahan Estimasi
Akuntansi
o Entitas mengungkapkan sifat dan
jumlah perubahan estimasi akuntansi
yang
o berdampak pada periode berjalan, atau
o diperkirakan akan berdampak pada periode
mendatang, kecuali pengungkapan dampak pada
periode mendatang tidak praktis untuk
mengestimasi dampak itu.
o Jika jumlah dampak pada periode mendatang
adalah tidak diungkapkan karena estimasinya
j tidak praktis, maka entitas mengungkapkan hal
’* İtU.
C ont oh
27
6. KorekSi Kesalahan Periode
Lalu
Kes dapa Ciubul da am pengakuan,
ahan
pengukura , pen ajian atau pe gun kapa
u sur-unsur aporan keuangan.
Laporan keuangan tidak sesuai denga
SAK
jika enga du g:
o kesalahan material atau
o tidak material yang disengaja untuk mencapai
suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja
keuangan atau arus kas tertentu.
J
8
KorekSi Kesol eri e
Lol
o Kesalahan Periode Lalu
o adalah penghilangan dari, dan kesalahan-pelaporan dalam,
laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu
yang timbul dari ke alan untuk mem er unakan atau
kesalahan en unaan informasi andal yang:
I tersedia ketika laporan keuangan untuk periode tersebut disahkan
untuk diterbitkan; dan
b) secara rasional dihara kan da at di eroleh dan di er
unakan dalam penvusunan dan penya|ian laporan keuangan
tersebut.
o oKesalahan semacam
dampak kesalahan itu termasuk
perhitungan matematik,
o kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
o kekeliruan (oversights) atau interpretasi fakta,
kesalahan kecurangan. dan
6. KorekSi Kesalahan Periode
Lalu
Koreksi kesalahan material periode lalu
a Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara
retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang
diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu
sajian dimana kesalahan terjadi; atau
(b) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling
awal, menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan
ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal.
Koreksi Kesol n eri
Lolpraktis untuk menentukan :
Ketika tidak
a) Dampak periode-tertentu dari kesalahan pada informasi komparatif
untuk satu atau lebih periode sajian
• maka entitas menyajikan kembali embuka aset,
liabilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal di mana
penyajiankembali retrospektif adalah praktis (mungkin periode
• berjalan).
b Ketika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif, pada awal
periode berjalan, dari kesalahan pada semua periode lalu, maka
• entitas menyajikan- informasi komparatif
kembali mengoreksi prospektif untuk dari tanggal
kesalahan secara praktis. paling
31
Kesalahan Periode Lalu:
llustrasi — Penvaiian kembali retrospektif kesalahan:
Pada tahun 2010 staf akuntansi menemu kan adanya kesalahan pencatatan beban depresiasi.
Yaitu, pada tahun 2009 perusa haan betum mencatat beban depresiasi sebesar Rp.40 juta atas
bangunan baru di Cikarang. DaTam perhitungan pajak terhutangnya perusahaan telah memasu
kkan nitai beban depresiasi ini. Pada Tabet 1 terlihat tampiTan Tagoran laba rugi
perusahaan untuk tahun 2009 (perbandingan antara format penyajian yang benar dengan yang
sarah). Sedangkan pada Tabel 2 ditampilkan perbandingan jurna1 untuk format penyajian yang
benar dengan yang salah.
• Dari Tabet 1 tertihat bahwa ketalaian mencatat beban depresiasi sebesar Rp.40 juta dagat
menyebabkan efek sebagai berikut:
Efek pada Laporan Laba Rugi:
• Beban depresiasi (2009) kurang catat sebesar Rp.40 juta
• Beban pajak penghasiïan 2009) lebih catat sebesar Rp.12 juta
(Rp.40 juta ” 30%)
•Laba bersih lebih catat sebesar Rp.28 juta (Rp.40 juta — Rp.12 juta).
Efek pada Neraca
• AkumuTasi depresiasi — bangunan kurang catat sebesar Rp.40 juta.
• Kewajtban pajak tangguhan lebth catat sebesar Rp.12 juta (Rp.40
juta ” 30%)
Sumber: PPA - FEU I 32
Periode (lanjutan
Lalu: )
1. Pada laporan keuangan tahun 2009 terjadi kesalahan, yaitu kurang catatnya beban depresiasi
sebesar Rp.40 juta. Laporan keuangan 2009 disajikan kembali untuk membetulkan kesalahan
ini. Dampak dari penyajian kembali laporan keuangan tersebut diringkaskan berikut ini. Tidak
ada dampak pada 2010.
38