MAGISTER AKUNTANSI
PASCASARJANA UNIVERSITAS SURABAYA
MEN HK
MELAWAN HK
Unsur perikatan
• 1. Hubungan hukum
• 2. Terletak dalam hukum harta kekayaan
• 3. Pihak-pihak
• 4. Prestasi (1234)
Schuld & haftung
• Schuld: Kewajiban debitur menyerahkan
prestasi kepada kreditur
• (kewajiban membayar utang)
• Haftung: kewajiban debitur untuk
membiarkan harta kekayaan diambil
kreditur guna pelunasan hutangnya apabila
debitur tidak memenuhi kewajiban
membayar utang
PERJANJIAN
• PASAL 1313:
• Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang
lain atau lebih
Unsur-unsur dalam perjanjian
• 1. Essentialia
• 2. Naturalia
• 3. Accidentalia
Bagian essentialia
• Bagian perjanjian yang merupakan unsur
yang harus ada pada perjanjian tertentu
• Misalnya:
• Dalam perjanjian sewa menyewa harus
ada:
• Obyek sewa, harga sewa, masa sewa
Bagian naturalia
• Bagian perjanjian yang karena sifat
perjanjian dianggap ada tanpa
diperjanjikan secara khusus oleh para
pihak, diantaranya:
• Pasal 1553, 1554, 1555, 1559 ay 1 dan 2
dst
Bagian accidentalia
• Bagian dari perjanjian berupa ketentuan
yang ditambahkan secara khusus oleh para
pihak
• Misalnya:
• Tempat penyerahan barang
Syarat sahnya perjanjian
• Pasal 1320:
• 1. Kesepakatan
• 2. Kecakapan
• 3. Hal tertentu
• 4. Sebab yang halal/diperbolehkan
Asas kebebasan berkontrak
• Pasal 1338
• Pasal-pasal yang terdapat dalam hukum
perjanjian hanya optional law
• Dapat dikesampingkan/disimpangi
• Para pihak dapat membuat perjanjian sebagai
mana dikehendaki
• Asal tidak bertentangan dengan kepatutan dan
ketertiban dalam masyarakat maupun kesusilaan
Asas konsensual
• Konsensus=sepakat
• Sejak tercapainya kata sepakat mengenai
hal2 yang menjadi obyek perjanjian maka
lahirlah perjanjian
wanprestasi
• Suatu keadaan dimana debitur tidak
memenuhi kewajiban yang ditetapkan
dalam perikatan
• Tidak dipenuhinya kewajiban yang
ditetapkan dalam perikatan:
• Kesalahan debitur
• Di luar kesalahan debitur
• Pasal 1243
Debitur tidak memenuhikewajiban yang
ditetapkan dalam perikatan
• Kesengajaan debitur
kelalaian
Keadaan memaksa/overmacht
Di luar dugaan
INGKAR JANJI/WANPRESTASI
Ada 4 macam wujud wanprestasi:
1. Debitur sama sekali tidak memenuhi
perikatan
2. Debitur terlambat memenuhi perikatan
3. Debitur keliru/tidak sesuai dalam
memenuhi perikatan
4. Debitur melakukan sesuatu yang menurut
perjanjian tidak boleh dilakukan
Saat debitur dikatakan tidak
memenuhi perikatan
• Sulit untuk menentukan, karena sering kali ketika
mengadakan perjanjian pihak-pihak tidak
menentukan waktu untuk melaksanakan perjanjian
tersebut. Bahkan walau pihak-pihak menentukan
waktu untuk pelaksanaan , cidera janji tidak terjadi
dengan sendirinya
• (berbeda untuk perikatan untuk tidak berbuatan
sesuatu), shg bila orang itu melakukan perbuatan
yang dilarang, maka ia sudah tidak memenuhi
perikatan
Pernyataan lalai
• Bila debitur tidak memenuhi perikatan, maka ia
dapat minta GR atas biaya, rugi dan bunga yang
dideritanya
• Untuk adanya kewajiban ganti rugi, maka debitur
harus terlebih dahulu dinyatakan berada dalam
keadaan lalai
• Hal ini merupakan upaya hukum untuk sampai
pada keadaan debitur dinyatakan wanprestasi
Berada dalam keadaan lalai,
maksudnya:
• Peringatan atau pernyataan dari kreditur
tentang saat selambat-lambatnya debitur
wajib memenuhi prestasi.
• Apabila saat ini dilampauinya, maka debitur
wanprestasi
• Lihat pasal 1238 KUHPerdata
Dalam hal apa pernyataan lalai
diperlukan?
• Pernyataan lalai diperlukan dalam hal seseorang
meminta GR atau meminta pemutusan perikatan
dengan membuktikan adanya ingkar janji.
• Menurut ilmu Hk Perdata, kalau kreditur menuntut
adanya pemenuhan, maka pernyataan lalai tidak
diperlukan sebab hak untuk mendapatkan
pemenuhan sudah ada dalam perikatan, sedangkan
hak untuk meminta GR, dasarnya adalah sudah
dilakukan wanprestasi, disini pernyataan lalai
diperlukan
Pernyataan lalai tidak diperlukan
• 1. Jika debitur menuntut pemenuhan prestasi
• Debitur tidak memenuhi prestasi sama sekali
• Keliru memenuhi prestasi
• Telah ditentukan oleh UU (1626)
• Jika dalam perjanjian ditentukan waktu
• Debitur mengakui bahwa ia dalam keadaan lalai
Contoh pernyataan lalai tidak
diperlukan
• Jika seorang penjahit mempunyai kewajiban
untuk membuat pakaian pengantin, maka ia
harus menyerahkan sebelum dilangsungkan
perkawinan, karena jika diserahkan sesudah
itu, prestasi debitur sudah tidak berarti bagi
kreditur
Contoh diperlukan adanya
penetapan lalai
• A berkewajiban menyerahkan barang
kepada B pada tanggal 18 Pebruari 2005,
akan tetapi sudah satu bulan A belum
menyerahkan barangnya. Dalam hal ini B
masih harus memberikan pernyataan lalai
untuk menentukan saat terjadinya
wanprestasi
Keadaan memaksa
• 1244: jika ada alasan untuk itu, si berutang
harus dihukum mengganti biaya, rugi dan
bunga apabila ia tidak dapat membuktikan,
bahwa hak tidak atau tidak pada waktu
yang tepat dilaksanakannya perikatan itu,
disebabkan karena suatu hal yang tidak
terduga pun tidak dapat dipertanggung
jawabkan padanya semuanya itupun jika
itikad buruk tidaklah ada pada pihaknya
Keadaan memaksa
• Suatu keadaan dimana DEBITUR TIDAK
MEMENUHI PRESTASI
• Tidak dipenuhinya prestasi oleh debitur
TERLETAK DI LUAR KESALAHAN
DEBITUR
• FAKTOR PENYEBAB ITU TIDAK DAPAT
DIDUGA SEBELUMNYA DAN TIDAK
DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN
PADA DEBITUR
AKIBAT KEADAAN
MEMAKSA
• Kreditur tidak dapat menuntut agar perikatan itu
dipenuhi
• Debitur tidak dapat dikatakan dalam keadaan
lalai
• Kreditur tidak dapat meminta pemutusan
perjanjian
• Gugurnya kewajiban untuk melakukan kontra
prestasi (perikatan tetap ada hanya daya kerjanya
yg lenyap)
Teori tentang keadaan memaksa
• Ajaran yang obyektif
• Ajaran yang subyektif
Ajaran yang obyektif
• Debitur berada dalam keadaan memaksa,
apabila pemenuhan prestasi itu tidak
mungkin dilaksanakan oleh siapapun juga
atau oleh setiap orang
Ajaran yang subyektif
• Keadaan memaksa itu ada, apabila debitur
masih mungkin melaksanakan prestasi,
tetapi dalam melaksanakan itu mengalami
kesukaran atau pengorbanan, sehingga
dalam keadaan yang demikian itu kreditur
tidak dapat menuntut pelaksanaan prestasi
risiko
• Suatu ajaran tentang siapakah yang harus
menanggung ganti rugi apabila debitur
tidak memenuhi prestasi dalam keadaan
memaksa
RESIKO
PASAL 1545
PASAL 1237 PASAL 1553
PASAL 1444
CONTOH PEMBERIAN
HADIAH MUSNAH
Pembuktian dalam keadaan
memaksa
• 3 syarat:
• 1. Ia harus membuktikan bahwa ia tidak bersalah
• 2. Ia tidak dapat memenuhi kewajibannya secara
lain
• 3. Ia tidak mengngung risiko baik menurut
ketentuan undang-undang maupun ketentuan
perjanjian atau karena ajaran itikad baik harus
menanggung risiko
Onrechtmatige daad
• Perbuatan Melawan Hukum