MENGALAMI PREEKLAMSI
BERAT DAN KEHAMILANNYA DI
TERMINASI SETELAH 12 HARI
RAWAT INAP
Pembimbing:
Dr. dr. Hj. Aryani Aziz Sp.OG (K), Oleh: Yuni Ayu Lestari, S.Ked.
MARS (712018039)
BAB I
PENDAHULUAN
Preeklamsi adalah gangguan kehamilan yang
berhubungan dengan hipertensi onset baru, yang paling
sering terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu atau pun
memasuki usia kehamilan aterm.
Preeklamsi merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan bayi di
seluruh dunia.
Tujuan
• Diharapkan bagi semua dokter muda dapat
memahami kasus preeklamsi berat.
• Diharapkan munculnya pola berpikir yang kritis
bagi semua dokter muda setelah dilakukannya
diskusi dengan dosen pembimbing klinis tentang
kasus preeklamsi berat.
Manfaat
1. Teoritis
• Diharapkan laporan kasus ini dapat menambah
referensi dan studi kepustakaan dalam bidang obstetri
dan ginekologi
2. Praktis
• Diharapkan laporan kasus ini dapat diaplikasikan pada
kegiatan kepaniteraan klinik senior dalam penegakkan
diagnosis yang berperdoman pada anamnesis dan
pemeriksaan fisik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PREEKLAMSI BERAT
Definisi
.
Etiologi dan
Faktor
- ParitasRisiko
- Usia
- Riwayat hipertensi
- Sosial ekonomi
- Genetik
- Obesitas
Plasentasi Normal dan pada preeklampsia
Sumber: (Powe et al., 2011: 2858)
12
13
Diagn
osa
• Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas
abdomen (akibat teregangnya kapsula Glisson)
• Edema paru – paru dan sianosis
• Hemolysis mikroangiopatik
• Trombositopenia berat: <100.000 sel/mm3 atau penurunan
trombosit dengan cepat.
• Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoseluler):
peningkatan kadar alanine dan aspartate aminotransferase
• Pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat.
Klasifikasi
• Preeklamsi onset dini
• Preeklamsi onset lambat
Diagnosa
• Tekanan darah meningkat
• Proteinuria
• Oligouria
• Peningkatan kreatinin plasma
• Gangguan visus dan serebral
Penatalaksanaan
Aktif (Terminasi)
Tindakan aktif, yaitu kehamilan diakhiri
(diterminasi) tanpa memandang umur
kehamilan dilakukan dengan indikasi
sebagai berikut:
a. Keadaan ibu
- Kehamilan >37 minggu
- Adanya tanda impending eklamsi
- Perawatan konservatif gagal
b) Keadaan Janin
- Adanya tanda gawat janin (fetal distress)
- Adanya tanda IUGR
- Terjadi oligohidrmnion
3
0
Riwayat Perjalanan Penyakit
Selain itu, os juga mengaku sulit tidur. Keluhan pandangan kabur, nyeri ulu
hati, mual, muntah dan sakit kepala hebat disangkal. Riwayat darah tinggi
sebelumnya disangkal. Os mengaku hamil belum cukup bulan. Hari pertama haid
terakhir os yaitu 17 Februari 2019.
3
1
Riwayat
Penyakit Dahulu
33
Riwayat
Tidak memakai
Kontrasepsi alat
kontrasepsi
Riwayat
Os melakukan ANC setiap bulannya di
ANC
praktik dokter Sp.OG dan poli RS
Muhammadiyah Palembang
Riwayat Kehamilan
1) Sekaran
dan Persalinan
g
34
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 180/100
PEMERIKSAA mmHg
Nadi : 86 x/menit, reguler, isi dan tegan
N FISIK cukup
Pernapasan : 20 x/menit, reguler, napas cepat
dalam
Suhu : 36,6ºC
Berat Badan : 79 kg
Tinggi Badan : 155 cm 35
Status
Pemeriksaan
Obstetrikus Luar
Leopold I : Teraba bokong janin, TFU 25cm
Leopold II : Bagian kiri teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas), teraba
punggung bagian kanan
Leopold III : Teraba kepala janin
Leopold IV : bagian janin belum masuk pintu PAP
HIS : Tidak ada
DJJ : 183 x/menit
TFU : 25 cm
TBJ : 1860 gram
3
Pemeriksaan Dalam
Tidak dilakukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 11,9 12,0-14,0 g/dL
Leukosit 9.9 4.200–11.000 /ul
Hitung Jenis
Eosinofil 3.6 1-3
Basofil 0.4 0-1
Neutrofil Segmen 67.1 40-60
Limfosit 22.0 20-50
Monosit 6.9 2-8
LED 1 Jam 56 <20 mm/jam
Masa Pembekuan/ CT 7 <15 menit
Masa Perdarahan/ BT 2 <6 menit
Kimia Darah
SGOT 12 0-35 u/L
SGPT 8 0-35 u/L
Glukosa darah sewaktu 70 70-140 mg/dl
Ureum 14 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.6 0.6-1.5 mg/dl
38
URIN
Urin Rutin
Makroskopis
Warna Kuning Muda Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat Jenis 1.010 1,005-1,030
pH 6.5 4,5-7,5
Protein Urin (+) Negatif
Glukosa Urin Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Sedimen
Epitel 3 <15/lpk
Leukosit 2-3 <5/lpk
Eritrosit 2-4 <3/lpk
Silinder Negatif
Kristal Negatif
G1P0A0 hamil 33-34 minggu dengan preeklamsi berat,
belum inpartu, Janin Tunggal Hidup, Presentasi kepala
DIAGNOS
IS
PENATALAKS
- ANAAN
Observasi keadaan umum, tanda vital ibu, dan denyut jantung janin
- Rencana pemeriksaan penunjang laboratorium (pemeriksaan darah rutin dan urin rutin)
- Terapi medikamentosa:
IVFD D5% + MgSO4 40% 1 fls gtt 15 x/m
Inj. Dexamethasone 2x2 amp (iv) selama 2 hari.
Nifedipin 3 x 10 mg
Antasida syr 3x1 C
41
FOLLOW UP
Tanggal/Jam S O P
10 Oktober 2018 Os datang keponek KU : Baik -Observasi KU,TVI, dan DJJ
22.00 WIB dengan keluhan Sens : compos mentis - IVFD D5% + MgSO4 40% 1 fls gtt 15
tekanan darah tinggi TD : 180/110 mmHg x/m
dan sulit tidur. N : 86x/menit - Inj. Dexamethasone 2x2 amp (iv) selama
RR : 21x/menit 3 hari.
T: 36,7°C - Nifedipin 3 x 10 mg
TFU: 32 cm - Antasida syr 3x1 C
DJJ: 142x/m
Lahir bayi laki-laki, berat bayi lahir 1760 gr, panjang badan
lahir 42 cm, lingkar kepala 29cm,lingkar dada 27 cm,
APGAR score menit pertama 8, menit kelima 9, plasenta
lengkap
LAPORAN
OPERASI
43
KEADAAN IBU
•PASCA OPERASI: Baik
Keadaan umum
• Kesadaran : Compos
mentis
• Tekanan darah : 150/90
mmHg
• Nadi : 78x/menit
• Frekuensi napas :
20x/menit
• Temperatur : 36.7ºC
• TFU : Sepusat
• Kontraksi uterus : Baik
• Lochia : Rubra
• Perdarahan : Biasa 44
PENATALAKSANAAN
PASCA
• Observasi keadaan umum,OPERASI
tanda vital ibu, kontraksi uterus, dan
perdarahan.
• IVFD Ringer Lactate 500 cc + 2 ampul oxytocin + 2 ampul ketorolac gtt
20x/menit
• Kateter menetap 24 jam
• Mobilisasi bertahap
• ASI on demand
• Diet tinggi karbohidrat tinggi protein
• Ceftriaxone 2x1 gram/i.v
• Metronidazole 3x500 mg/i.v
• Asam tranexamat 3x500 mg/i.v
• Pronalges suppositoria 2x100 mg/anal
• Nifedipine 3x10 mg/oral
45
FOLLOW UP
Tanggal Catatan Tindakan
22 Oktober S: nyeri bekas luka operasi Non-Farmakologi:
2019 - Observasi keadaan umum, tanda vital ibu,
Pukul 13.00 WIB O: kontraksi uterus, dan perdarahan.
KU: Baik - IVFD Ringer Lactate
TD: 150/80 mmHg HR: 82 x/menit 500 cc + 2 ampul oxytocin + 2 ampul
RR: 18 x/menit T: 36,8ºC ketorolac gtt 20x/menit
TFU: sepusat - Kateter menetap 24 jam
Kontraksi: baik - Mobilisasi bertahap
Perdarahan: aktif (+) sedikit Lochia: rubra (sedang) - ASI on demand
- Diet tinggi karbohidrat tinggi protein
A: P1A0 Post SC atas indikasi preeklampsi berat
Farmakologi:
- Ceftriaxone 2x1 gram/i.v
- Metronidazole 3x500 mg/i.v
- Asam tranexamat 3x500 mg/i.v
- Pronalges suppositoria 2x100 mg/anal
- Dopamet 3x1 tab/oral
- Nifedipine 3x10 mg/oral
46
23 Oktober S: nyeri bekas luka operasi berkurang. Non-farmakologi:
2019 - Aff infus
Pukul 07.00 WIB O: - kateter 24 jam aff
KU: Baik - Mobilisasi bertahap
TD:150/100mmHg HR: 80 x/menit - ASI on demand
RR: 20 x/menit T: 36,8ºC - Diet tinggi karbohidrat tinggi protein
TFU: 2 jari di bawah pusat Kontraksi: baik - Ganti opsite
Perdarahan: aktif (+) sedikit Lochia: rubra
(sedang) Farmakologi
- Cefadroxil 2x500mg p.o
A: P1A0 Post SC hari pertama atas indikasi - Asam mefenamat 3x500mg p.o
preeklampsi berat - Inbion 1x1 tab
- Lactamor 2x1 tab/p.o
- Dopamet 3x1 tab/oral
- Nifedipine 3x10 mg p.o
Tanggal Catatan Tindakan
19 S: (-) Non-farmakologi:
Septembe - Observasi keadaan umum, tanda
r 2019 O: vital ibu, kontraksi uterus, dan
Pukul KU: Baik perdarahan.
07.00 TD: 140/80 mmHg - IVFD aff bila injeksi habis
WIB HR: 80 x/menit - Mobilisasi bertahap
RR: 20 x/menit - ASI on demand
T: 36,8ºC - Diet tinggi karbohidrat tinggi
TFU: 2 jari di bawah pusat protein
Kontraksi: baik - Ganti opsite
Perdarahan: aktif (+) sedikit - Terapi oral
Lochia: rubra (sedang)
Farmakologi
A: P4A1 Post SC hari ketiga atas indikasi - Ciprofloxacin 3x500 mg/oral
hipertensi kronis dan riwayat SC 1x + - Asam Mefenamat 3x500 mg/oral
Tubektomi - Neurodex 2x1 tab/oral
- Nifedipin 3x10 mg/oral
BAB IV
PEMBAHASAN
APAKAH PENEGAKKAN
DIAGNOSIS PADA PASIEN INI
SUDAH BENAR?
Ny. P berusia 29 tahun dengan diagnosa: