Anda di halaman 1dari 22

TUGAS AKHIR

SKIZOFRENIA PARANOID
Agung Prasetio, S.Ked
71 2017 067

Pembimbing Klinik
dr. Meidiana Sari, Sp.KJ
BAB 1
STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI Pasien
Tn. F 29 Tahun

 Belum Menikah
 Tamatan SMA
Diantar ibu dan kakaknya menggunakan
mobil

Sukabangun 2, Palembang - Sumatera Selatan

Rabu, 4 Desember 2019


Pukul 11.00 WIB
RIWAYAT PSIKIATRI
A. Sebab Utama
Pasien berteriak-teriak didalam rumah

B. Riwayat Perjalanan Penyakit


(Alloanamnenis)
Pasien berteriak-teriak didalam rumah sejak 2 jam SMRS.
Pasien sering terlihat gelisah, mudah marah, berbicara
sendiri, dan membanting barang – barang yang ada di
rumah.
RIWAYAT PSIKIATRI
(Autoanamnesis)
Pasien mengatakan jika pasien punya kekuatan seperi “Superman”, pasien tidak
bisa tidur, sehari-hari pasien hanya merokok dan menonton film porno. Pasien
merokok 4 bungkus sehari. Pasien mengatakan tidak tahu mengapa ia menjadi
sulit tidur. Pasien mengatakan bahwa ia sering mendengar bisikan – bisikan orang
yang tidak jelas sehingga pasien teriak-teriak.
(Alloanamnesis)
Kakak pasien mengatakan pasien tidak mau makan, hanya merokok dan
menonton saja, saat dilarang menonton pasien marah, menjeri dan memukul
kakaknya dan pernah mendorong ibunya sampai hampir dicekik.
RIWAYAT PSIKIATRI
(Alloanamnesis)
4 hari SMRS pasien baru pulang dari RS Ernaldi Bahar setelah
menjalani rawat inap selama 14 hari karena sebelumnya juga mengalami
keluhan seperti ini. Setelah pulang pasien belum sempat kontrol dan
pasien sudah megalami keluhan serupa lagi. Saat dirumah pasien tidak
rutin mengonsumsi obat.
RIWAYAT GANGGUAN PSIKIATRI SEBELUMNYA

Pasien memiliki riwayat penyakit kejiwaan sejak + 2 tahun yang lalu saat ayah
pasien meninggal, dengan gejala perubahan tingkah laku seperti sering tertawa,
berbicara sendiri, dan mendengar bisikan – bisikan orang. Kemudian pasien di
rawat di RS Ernaldi Bahar dan di nyatakan sudah sembuh sehingga keluarga pasien
tidak membawa pasien untuk kontrol kembali ke dokter.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
A. Riwayat Premorbid
• Bayi : Lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis
• Anak : Tidak pernah mengalami kejang, pendiam, mudah bergaul
• Remaja : Menurut keluarga, pasien tidak pernah berbuat masalah di
sekolah dan sudah merokok sejak SMP
• Dewasa : Menurut keluarga, pasien adalah orang yang pendiam dan
mudah tersinggung

B. Riwayat Kehidupan Sekarang


• Tidak berkerja
• Tinggal bersama ibu kandung dan saudarinya
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
C. Riwayat Keluarga
• Gejala penyakit yang sama disangkal

D. Riwayat Pendidikan
• Tamat SMA

E. Riwayat Pekerjaan
• Tidak ada
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
F. Riwayat Pernikahan
• Belum menikah

G. Agama
• Islam

H. Riwayat Pelanggaran Hukum


• Tidak ada
V. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Keadaan Umum : Compos Mentis

Penampilan : pasien laki-laki sesuai


Pasien belum pernah ke dokter
usia yang dikatakan, perawatan diri
Perilaku dan aktivitas psikomotorik:
baik
Penderita tampak gelisah
Sikap Terhadap Pemeriksaan :
Mood : Eutimik Kontak (+), kooperatif terhadap
Afek : Sesuai pemeriksaan
Pembicaraan :
Spontan
Next

Gangguan Persepsi : terdapat halusinasi


audiotorik serta terdapat waham kebesaran
Daya nilai : RTA terganggu, tilikan
derajat 2: pasien sedikit menyadari
Pikiran : Asosiasi longgar, isi pikiran terdapat bahwa dirinya sakit dan memerlukan
waham kebesaran bantuan namun pada saat yang sama
menyangkalnya
Taraf dapat dipercaya: penjelasan yang
diberikan pasien dapat dipercaya
Kesadar dan Kognisi : Kompos Mentis,
orientasi baik, daya ingat baik, atensi baik,
kemampuan menolong diri sendiri baik.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

Pemerikasaan dilakukan pada hari Rabu, 4 Desember 2019

Status Internus :
Tanda Vital : TD = 100/70 mmHg, N= 79 x/menit, RR = 19 x/menit Tem=
36.8OC

• Kepala dalam batas normal


• Thorax dalam batas normal
• Abdomen dalam batas normal
• Ekstremitas dalam batas normal

Status Neurologikus dalam batas normal


IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• Pasien datang ke IGD RS Ernaldi Bahar bersama
ibu dan kakanya pada tanggal Desember 2019.
Pasien di bawa ke IGD karena 2 jam sebelum
MRS pasien berteriak-teriak.
• Pasien mengalami sulit tidur, sering menontonn
film porno, berbicara sendiri dan mudah
mengamuk. Pasien sering mendengar bisikan
tidak jelas dan beberapa kali menunjukkan alat
kelaminnya.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• Pasien pernah menderita keluhan yang sama 1
bulan yang lalu.
• Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki
keluhan serupa.
• Pasien tidak memiliki masalah pada kesadaran,
daya ingat, fungsi kognitif dan orientasi. Memori
jangka panjang, pendek, dan segera pasien baik.
• Mood eutimik dan afek sesuai.
• Pasien merokok 4 bungkus sehari tetapi tidak
pernah mengkonsumsi narkotika maupun zat
• PasienIKHTISAR
mengalamiPENEMUAN
halusinasiBERMAKNA
auditorik
• Reality Testing Ability pasien terganggu.
• Pasien lahir normal di bidan, tanpa ada riwayat
kejang demam dibawah usia 5 tahun. Pasien tidak
memiliki masalah tumbuh kembang. Memasuki
usia anak-dewasa, pasien pendiam namun mudah
bergaul. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
fisik.
• Pasien tinggal bersama ibu kandung dan saudari
kandung. Keluarga pasien saat ini mendukung
FORMULASI DIAGNOSIS
Pasien mengalami halusinasi auditorik dan AKSIS I
waham kebesaran sejak 1 bulan lalu yang
menunjukkan gejala Skizofrenia Paranoid
(F.20.00) Tidak ditemukan gangguan dalam konstitusi
AKSIS II
karakteriologis dan kecendrungan perilaku pasien
 Tidak ada diagnosis (Z.03.2)
Tidak ditemukan adanya gangguan kondisi medik
umum yang menyertai pasien. Maka pada aksis ini
AKSIS III
tidak ada diagnosis Primary support group
AKSIS IV

GAF Scale: 70-61 beberapa gejala ringan dan AKSIS V


menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik.
DAFTAR MASALAH

Organobiologik:
Tidak ditemukan
faktor genetik Psikologik
gangguan Halusinasi auditori dan visual,
kejiwaan Lingkungan dan Sosial
serta waham kebesaran
Ekonomi
Pasien tinggal dengan ayah
kandung, ibu tiri, dan kedua
saudara tiri.
PROGNOSIS

Quo ad vitam :
bonam
Quo ad functionam : bonam

Quo ad sanasionam : dubia


ad bonam
Rencana Penatalaksanaan
Psikofarmaka
Risperidone 2 X 2 mg
Sebagai anti-psikosis Triexyphenidile 2 x
atipikal 2 mg
Sebagai anti-kolinergik
Psikoterapi

Terhadap pasien Memberikan informasi dan edukasi tentang


penyakit yang diderita, agar pasien tetap taat
minum obat, dan pengaturan dosis hanya boleh
diatur oleh dokter
Memberikan intervensi dan dukungan untuk
perbaikan fungsi sosial dan pencapaian kualitas
Memberikan informasi danmemberi cara menahan emosi dengan
hidup serta
edukasi tentang penyakit yang Terhadap keluarga
tarik nafas dalam dan memukul bantal atau kasur
diderita pasien jika emosi
Meminta keluarga untuk selalu
mendukung pasien
Meminta keluarga untuk selalu
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai