Penggunaan
• Desinfektan permukaan instrumen dan Sebagai antiseptik
Kulit
Keuntungan
Kerugian
• Cepat Menguap
Klorin
Penggunaan
• Desinfektan permukaan instrumen
Keuntungan
Kerugian
Penggunaan
• Chemisterililant
Keuntungan
Kerugian
Keuntungan
Kerugian
Keuntungan
Kerugian
• Bersifat korosif
Asam Perasetat
Penggunaan
• Sterilant perangkat medis
Keuntungan
Kerugian
Penggunaan
• Desinfektan peralatan medis (tangki hidroterapi, tiang infus)
Keuntungan
Kerugian
Keuntungan
Kerugian
Penggunaan
• Membersihkan lantai, dinding, perabot
Keuntungan
Kerugian
Glutaraldehid 2% formulasi-tingkat desinfeksi Non-korosif terhadap logam Sangat mengiritasi dan toksik pada
tinggi untuk peralatan sensitif panas. Aktif pada bahan organik kulit dan membran mukosa.
Paling sering digunakan untuk Cocok dengan instrumen lensa Umur penyimpanan lebih pendek
endoskopi, peralatan terapi Sterilisasi mungkin saat diencerkan
pernapasan dan dicapai dalam 6-10 (efektif selama 14-30 hari
peralatan anestesi jam bergantung kepada
Formulasi)
Harga tinggi
Bahan Desinfektan Penggunaan Keuntungan Kerugian
Hidrogen Peroksida Peralatan yang digunakan untuk Oksidan kuat Dapat bersifat korosif terhadap
rumah sakit Kerja cepat aluminium, tembaga,
Membersihkan lantai, dinding, dan Terurai menjadi kuningan atau seng
perabot air dan oksigen Kemampuan pentrasi terbatas
Disinfektan tingkat tinggi
(6%). Desinfeksi endoskopi
Konsentrasi lebih tinggi digunakan
sebagai chemisterilant khususnya
mesin untuk dekontaminasi
perangkat medis.
Hidrogen peroksida yang distabilkan
(0,5%) digunakan disinfektan
permukaan tingkat tinggi
Asam Perasetat sterilant untuk peralatan peka panas Tidak berbahaya Dapat bersifat korosif
Konsentrasi lebih tinggi dekomposisi (air, Tidak stabil saat diencerkan
digunakan sebagai bahan kimia oksigen, asam asetat,
sterilisasi khususnya pada hidrogen peroksida)
mesin untuk dekontaminasi Kerja cepat disuhu rendah
perangkat medis Aktif pada bahan organik
Bahan Desinfektan Penggunaan Keuntungan Kerugian
Iodofor Desinfektan tingkat menengah pada Kerja Cepat Tidak cocok untuk digunakan
peralatan (tangki hidroterapi Relatif bebas dari sebagai desinfektan yang kuat untuk
, termometer) toksisitas dan iritasi permukaan
Disinfektan tingkat rendah untuk Korosif terhadap logam kecuali
Permukaan yang keras dan peralatan dikombinasikan dengan inhibitor
dan tidak menyentuh membran Disinfektan dapat terbakar
mukosa (misalnya, tiang infus, kursi Tidak aktif pada bahan
roda, tempat tidur, telepon) organik
Dapat menodai kain dan
bahan sintetis
Fenolik Membersihkan lantai, dinding, dan Meninggalkan sisa Jangan gunakan di kamar anak
perabot Pada permukaan lingkungan Tidak disarankan untuk
Membersihkan permukaan yang keras Secara komersial dengan Digunakan bila ada kontak pada
dan peralatan dan tidak menyentuh menambahkan deterjen maka permukaan makanan
membran mukosa (misalnya, tiang bisa digunakan sebagai Dapat diserap melalui kulit atau
infus, kursi roda, tempat tidur, telepon) pembersih dan disinfektan dengan karet.
Beberapa lantai sintetis
mungkin menjadi lengket dengan
penggunaan berulang
Senyawa Amonium Bersihkan lantai, dinding, dan Umumnya tidak menyebabkan Jangan gunakan untuk mendisinfeksi
perabot iritasi di tangan instrumen
Bersihkan tumpahan darah Biasanya memiliki deterjen Tidak korosif
properti Penggunaan terbatas sebagai
desinfektan karena
mikrobiosidal spektrum sempit
Bilik Desinfektan
Disinfection
COVID-19
Chamber
Diluted klorin
etanol 70% kloroksilenol
bleach dioksida
Resistensi Iritasi
bakteri/ membran
virus mukosa
Efek
kandungan
Desinfektan
Iritasi
saluran Iritasi kulit
pernapasan
Bilik Desinfektan
• Akhir-akhir ini, marak digunakan bilik disinfeksi (disinfection chamber) di berbagai titik
fasilitas umum, bahkan di titik masuk perumahan, untuk pencegahan penyebaran virus
SARS-CoV-2 sebagai penyebab wabah COVID-19.
• Berbagai macam cairan disinfektan yang digunakan untuk bilik disinfeksi ini diantaranya
adalah diluted bleach (larutan pemutih/natrium hipoklorit), klorin dioksida, etanol 70%,
kloroksilenol, electrolyzed salt water, amonium kuarterner (seperti benzalkonium
klorida), glutaraldehid, hidrogen peroksida (H2O2 ) dan sebagainya
• World Health Organization (WHO) tidak menyarankan penggunaan alkohol dan klorin ke
seluruh permukaan tubuh karena akan membahayakan pakaian dan membran mukosa
tubuh seperti mata dan mulut . Penelitian yang dipublikasikan pada JAMA Network Open
Oktober 2019 menemukan bahwa sebanyak 73.262 perawat wanita yang rutin tiap
minggu menggunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan alat-alat medis
berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan paru-paru kronik .
Bilik Desinfektan
• Penggunaan larutan hipoklorit pada konsentrasi rendah secara terus menerus dalam
jangka waktu lama dapat mengakibatkan iritasi kulit dan kerusakan pada kulit. Dan
penggunaannya pada konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kulit terbakar parah.
Walaupun data masih terbatas, inhalasi hipoklorit (OCl -) dapat menimbulkan efek iritasi
ringan pada saluran pernafasan
• Sejauh ini, potensi penggunaan electrolyzed salt water untuk menginaktivasi virus, yang
dipublikasikan pada Journal of Veterinary Medical Science, ditentukan dengan
mencampurkan virus dengan air, sehingga waktu kontak juga berpengaruh pada
efektivitas inaktivasinya.
• Penyemprotan disinfektan ke tubuh manusia, udara, dan jalan raya dipandang tidak
efektif. Selain itu, penggunaan berlebihan disinfektan berpotensi menimbulkan bahaya
bagi kesehatan dan lingkungan. Salah satunya adalah timbulnya resistensi, baik resistensi
bakteri ataupun virus terutama apabila disinfektan tidak digunakan pada konsentrasi
idealnya.