Anda di halaman 1dari 47

Karbohidrat

fungsi
klasifikasi
Struktur
Analisis karbohidrat
• Biomolekul yang paling banyak ditemukan di alam

• Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi keton atau zat-zat yang


bila dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-senyawa
tersebut.
• Mempunyai rumus molekul (CH2O)n untuk monosakarida
• Disintesis dari CO2 dan H2O dlm proses fotosintesis
• Dikenal juga sebagai sakarida

• Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna


putih, yang sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut
dalam air ( kecuali beberapa sakarida ). Sebagian besar
karbohidrat dengan berat melekul yang rendah, manis rasanya.
Karena itu, juga digunakan istilah gula untuk zat-zat yang
tergolong karbohidrat
3
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya
sebagai berikut:
1) Sebagai sumber energi, terutama untuk beberapa organ tubuh
seperti otak, lensa mata, dan sel saraf, sumber energinya
sangat bergantung pada glukosa dan tidak dapat digantikan
oleh sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa
menghasilkan 4,1 kkal;
2) Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan
asam dan basa, membentuk struktur sel, jaringan, dan organ
tubuh;

Karbohidrat
yang
membentuk
struktur sel
Membran sel bakteri
tersusun dari
peptidoglikan

Komponen utama tulang


rawan

Asam gula yang merupakan Gula amin yang terdapat pada


vitamin C musin dalam saliva
3) Membantu proses pencernaan makanan, misalnya selulosa;
4) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa;
5) Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak;
6) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa dan deoksiribosa, merupakan
komponen DNA dan RNA yang berperan penting dalam pewarisan sifat.

7) Identitas sel  berikatan


dgn protein atau lipid dan
berfungsi dlm proses
pengenalan antar sel (cell-
cell recognition) 
oligosakarida
Klasifikasi
• Berdasarkan kompleksitasnya, dapat
dibagi menjadi 3 golongan
– Monosakarida karbohidrat tunggal.
Hanya terdiri dari 1 sakarida

– Oligosakarida  karbohidrat yang


tersusun dari 2-10 monosakarida

– Polisakarida karbohidrat yang


tersusun dari lebih dari 10 monosakarida
Monosakarida
• Gula paling sederhana
• Rumus molekul (CH2O)n
• Terdapat dalam 2 bentuk, Aldosa dan Ketosa
• Monosakarida plg sederhana mempunyai jumlah
karbon 3  gliseraldehid dan dihidroksiaseton

• Monosakarida yang paling umum adalah heksosa


• Di alam biasa terdapat dlm konformasi D
Monokarida dapat dikelompokkan berdasar jumlah
carbon penyusunnya :

9
Gliseraldehid dan proyeksi Fischer

• Gula aldehid dengan 3


karbon
• Terdapat dalam 2
L
stereoisomer / mirror
images

Ketotriosa
(dihidroksiaseton)
Stereoisomer

Pengaturan 3D atom-atom dalam molekul


yang merupakan bayangan kaca antara satu
dengan yang lain

Molekul-molekul dengan sifat


tersebut  ENANTIOMER

D dan L  berdasar kemampuannya dalam


memutar bidang polarisasi ke kiri atau ke
kanan
11
Diastereoisomers
• C chiral  membtk stereoisomer
• Molekul yang memiliki stereoisomer  mempunyai
formula dan struktur yg sama tapi berbeda dalam
pengaturan 3D atom2nya
• Monosakarida dengan atom C asimetris, mempunyai
banyak konfigurasi 3 dimensi
• Secara umum  dengan C chiral m maka memiliki
konfigurasi 3 D sebanyak 2m
• Stereoisomer yang bukan mrpkn bayangan cerminnya
 diastereoisomer.

12
CHO CHO
CH2OH CH2OH
H OH H OH
O O
H OH HO H
HO H H OH
OH H HO H
H OH HO H
HO H
H OH
H OH HO H
C H2O H
C H 2O H
L -M anosa CH2OH CH2OH
D -G alaktosa
D- Fruktosa L- Fruktosa

diastereomer enantiomer
Enantiomer: bentuk D atau L dengan nama yang sama;
diastereomer: stereoisomer yang bukan merupakan bayangan cermin satu dengan yang lain dan
memiliki nama yang berbeda
STRUKTUR MONOSAKARIDA

– RANTAI TERBUKA :
– Diproyeksikan oleh
– FISCHER

– SIKLIK :
– Dirumuskan oleh
– HAWORTH
PROYEKSI HAWORTH
UNTUK CINCIN FURAN :

1CH2OH

2 C=O

HO C-H
3
H C-OH
4
H C-OH
5

6
CH2OH

D-fruktosa
Pembentukan cincin furanosa

16
Mutarotasi pd D –
glukopiranosa

Ingat….
ANOMER!!!

Kemungkinan orientasi gugus -OH


Monosakarida yang umum

Glukosa: Galaktosa: Fruktosa :


Terdapat di dlm darah, Dikenal sebagai gula Gula dalam madu
sumber ATP dlm dalam susu dan dan buah-buahan
respirasi seluler yoghurt sebagai Juga berasal dari
Tersimpan dlm btk bagian dr laktosa hasil hidrolisis
polimer: pati dan Terdapat dlm polimer sukrosa
glikogen sbg agar
Struktural:selulosa
Oligosakarida

Ikatan glikosida antar monosakarida akan


membentuk  oligosakarida dan polisakarida
Oligosakarida yg paling sederhana  Disakarida
Dlm proses Ikatan
penggabungan 2 o- glikosida
monomer tst  H2O
akan dibebaskan
C12H22O11 =
2 C6H12O6 − H2O
• Ikatan glikosida  terbentuk dari eliminasi air
antara gugus hidroksil dari suatu monosakarida
berbentuk siklis dengan gugus hidroksil senyawa
yang lain.
tri rini nuringtyas - Fakultas Biologi UGM
Maltosa : Sukrosa : Laktosa :
hasil hidrolisis pati Dikenal sebagai Dikenal sebagai gula
t.d 2 glukosa yg gula meja  susu
terikat dgn ikatan α diperoleh dr tebu t.d galaktosa dan
1-4 dan beet glukosa yg terikat dgn
Hidrolisis  t.d. glukosa dan cara C1 β gal – C4 glu
maltase fruktosa yang terikat Hidrolisis  laktase / β
dgn cara C1α glu - galaktosidase
C2 β fru
Hidrolisis 
sukrase / invertase

Maltosa dapat difermentasi


membentuk etanol dan dapat mereduksi
pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens.
tri rini nuringtyas - Fakultas Biologi UGM 23
Gula mereduksi : gula yg
mempunyai gugus keton atau
aldehid shg mampu mereduksi
ion Cu2+ mjd Cu+
Sukrosa tidak dapat difermentasi.
Selain itu, sukrosa juga tidak dapat
mereduksi pereaksi Fehling,
Benedict, dan Tollens. Hal ini
disebabkan gugus aldehid sukrosa
terikat pada fruktosa.
Polisakarida
• Merupakan polimer unit monosakarida
• Unit monomer bisa homopolisakarida dan
heteropolisakarida
Berbeda antara satu dgn yg lain pada unit
penyusunnya, ikatan yg menghubungkan, rantai
cabang yg terbentuk
Common polysacharides
Polysaccharide Monomeric Linkages
Glycogen D-Glucose α 16 branches
Cellulose D-Glucose β14
Chitin N-Acetyl-D- β14
glucosamine
Amylopectin D-Glucose α 16 branches
Amylose D-Glucose α 1 4
Pati
Merupakan polimer glukosa
Terdiri dari 2 macam polisakarida
• Amilosa  tidak bercabang
• Amilopektin  byk cabang  C 1-6 setiap 10-30
residu
Hidrolisis   amilase (endoglikosidase)
Tidak larut dalam air, sehingga byk digunakan sbg
bentuk simpanan karbohidrat pd tnman.
Enable to react with iodine
Glikogen

Polimer glukosa dengan struktur yg mirip dgn


amilopektin  tp byk cabang (setiap 8 residu) dan
lebih pendek

Terdapat di hewan sebagai bentuk simpanan


karbohidrat  ktk dibutuhkan energi  dipecah mjd
glukosa  glicogenolisis
Tersimpan dlm  hati dan otot
selulosa
• Struktural karbohidrat utama pada tumbuhan
berkayu dan berserat
• Polimer D-glukosa linear dgn iktn β14
• Dengan iktn tersebut menyebabkan mempy
karakter yg sangat berbeda dgn amilosa
• Bentuk spt fiber / serat lurus dan memanjang
• Setiap residu glukosa membtk pita yang antr
satu dgn yg lain saling berputar 180 °
kitin
• Merupakan polimer N-asetil β – D
glukosamin
• Terhubung dengan ikatan β 14 , sehingga
memiliki struktur yg mirip dengan selulosa
kecuali pada gugus OH atom C 2 diganti
dengan gugus amino yg terasilasi
• Terdistribusi luas di banyak organisme
terutama menyusun eksoskeleton bbrp
moluska dan artropoda
Structural polysacharides
Glikosaminoglikan
• heterosakarida yg berulang dan mengandung
derivat gula amino apakah itu glukosamin atau
galaktosamin.
• pada setiap unit penyusunnya tersebut selalu
bermuatan negatif  krn adanya gugus
karboksilat dan sulfat
• Major glukosamine a.l. : dermatan sulfat,
kondroitin sulfat, heparan sulfat, keratan
sulfat, heparin, hyaluronate
Kondroitin sulfat dermatan sulfat

Heparin Hyaluronat
Oligosakarida dan Polisakarida
sbg marker sel
• Struktur karbohidrat bervariasi pada
permukaan sel  penting
• Berperan sebagai sisi untuk interaksi
antar sel dan dengan lingkungannya
• Lektin 
– protein mengikat spesifik karbohidrat,
– banyak terdapat di hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme
– Fungsi lektin beragam, beberapa belum pasti
– Pada tumbuhan  tidak jelas
The ability of viruses to infect
specific cell types is dictated in
part by the ability of these
viruses to bind to particular
structures or receptors on the
surfaces of cells. Structure of a Part of
Influenza hemagglutinin
influenza virus recognizes sialic
acid residues present on cell-
surface glycoproteins. The viral
protein that binds
to these sugars is called
hemagglutinin
Structures of A, B, and O
Oligosaccharide Antigens.
Fuc, fucose;
Gal, galactose;
GalNAc, N-
acetylgalactosamine;
GlcNAc, N-
acetylglucosamine.
Reaksi identifikasi karbohidrat
1) Uji Molisch
Uji Molisch dilakukan dengan mencampurkan
sampel dengan pereaksi Molisch, yaitu
pereaksi yang terdiri atas larutan α-naftol
dalam alkohol. Campuran selanjutnya diberi
asam sulfat pekat perlahan-lahan. Hasil positif
adanya karbohidrat dalam sampel ditunjukkan
dengan terbentuknya cincin berwarna ungu
di bagian bawah tabung reaksi.
Uji iodin
Larutan iodin digunakan untuk menguji keberadaan
polisakarida, misalnya amilum.
Cara pengujiannya dengan melarutkan amilum dalam air
hingga membentuk suspensi, kemudian dipanaskan hingga
terbentuk koloid. Selanjutnya koloid tersebut ditetesi
dengan larutan iodin hingga terbentuk warna biru.
Polisakarida lain dapat pula diuji dengan larutan iodin
dengan warna hasil positif yang berbeda, misalnya,
glikogen (zat pati hewan) memberikan warna merah cokelat,
sedangkan dekstrin memberikan warna merah anggur.
Uji gula pereduksi
Uji gula pereduksi dilakukan dengan pereaksi Fehling,
Benedict, atau Tollens.
• Pereaksi Fehling terdiri atas Fehling A (larutan
CuSO4) dan Fehling B (campuran larutan garam K-
tartrat atau Na-tartrat dan larutan NaOH).
• Larutan Benedict berupa larutan CuSO4, natrium
karbonat, dan natrium sitrat. Gula pereduksi
bereaksi dengan Fehling atau Benedict embentuk
endapan merah bata yang disebabkan oleh
tereduksinya Cu2+ menjadi Cu+ oleh gula pereduksi
Adapun pada uji Tollens, keberadaan gula
pereduksi teridentifikasi dengan adanya
endapan cermin perak yang terbentuk akibat
gula pereduksi mereduksi Ag+ dalam pereaksi
Tollens
Daftar Pustaka
• Mathews, van Holde and Ahern. 2000.
Biochemistry, 3rd edition.
Benjamin/Cummings. San Fransisco. 278-
310
• Lehninger. Principle of Biochemistry. 4th
edition. 238-271
• Berg, J.M., Tymoczko, J.L., and Stryer, L.
Biochemistry. 5th edition. Freeman and Co.
453-487

Anda mungkin juga menyukai