Slide KH
Slide KH
fungsi
klasifikasi
Struktur
Analisis karbohidrat
• Biomolekul yang paling banyak ditemukan di alam
Karbohidrat
yang
membentuk
struktur sel
Membran sel bakteri
tersusun dari
peptidoglikan
9
Gliseraldehid dan proyeksi Fischer
Ketotriosa
(dihidroksiaseton)
Stereoisomer
12
CHO CHO
CH2OH CH2OH
H OH H OH
O O
H OH HO H
HO H H OH
OH H HO H
H OH HO H
HO H
H OH
H OH HO H
C H2O H
C H 2O H
L -M anosa CH2OH CH2OH
D -G alaktosa
D- Fruktosa L- Fruktosa
diastereomer enantiomer
Enantiomer: bentuk D atau L dengan nama yang sama;
diastereomer: stereoisomer yang bukan merupakan bayangan cermin satu dengan yang lain dan
memiliki nama yang berbeda
STRUKTUR MONOSAKARIDA
– RANTAI TERBUKA :
– Diproyeksikan oleh
– FISCHER
– SIKLIK :
– Dirumuskan oleh
– HAWORTH
PROYEKSI HAWORTH
UNTUK CINCIN FURAN :
1CH2OH
2 C=O
HO C-H
3
H C-OH
4
H C-OH
5
6
CH2OH
D-fruktosa
Pembentukan cincin furanosa
16
Mutarotasi pd D –
glukopiranosa
Ingat….
ANOMER!!!
Heparin Hyaluronat
Oligosakarida dan Polisakarida
sbg marker sel
• Struktur karbohidrat bervariasi pada
permukaan sel penting
• Berperan sebagai sisi untuk interaksi
antar sel dan dengan lingkungannya
• Lektin
– protein mengikat spesifik karbohidrat,
– banyak terdapat di hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme
– Fungsi lektin beragam, beberapa belum pasti
– Pada tumbuhan tidak jelas
The ability of viruses to infect
specific cell types is dictated in
part by the ability of these
viruses to bind to particular
structures or receptors on the
surfaces of cells. Structure of a Part of
Influenza hemagglutinin
influenza virus recognizes sialic
acid residues present on cell-
surface glycoproteins. The viral
protein that binds
to these sugars is called
hemagglutinin
Structures of A, B, and O
Oligosaccharide Antigens.
Fuc, fucose;
Gal, galactose;
GalNAc, N-
acetylgalactosamine;
GlcNAc, N-
acetylglucosamine.
Reaksi identifikasi karbohidrat
1) Uji Molisch
Uji Molisch dilakukan dengan mencampurkan
sampel dengan pereaksi Molisch, yaitu
pereaksi yang terdiri atas larutan α-naftol
dalam alkohol. Campuran selanjutnya diberi
asam sulfat pekat perlahan-lahan. Hasil positif
adanya karbohidrat dalam sampel ditunjukkan
dengan terbentuknya cincin berwarna ungu
di bagian bawah tabung reaksi.
Uji iodin
Larutan iodin digunakan untuk menguji keberadaan
polisakarida, misalnya amilum.
Cara pengujiannya dengan melarutkan amilum dalam air
hingga membentuk suspensi, kemudian dipanaskan hingga
terbentuk koloid. Selanjutnya koloid tersebut ditetesi
dengan larutan iodin hingga terbentuk warna biru.
Polisakarida lain dapat pula diuji dengan larutan iodin
dengan warna hasil positif yang berbeda, misalnya,
glikogen (zat pati hewan) memberikan warna merah cokelat,
sedangkan dekstrin memberikan warna merah anggur.
Uji gula pereduksi
Uji gula pereduksi dilakukan dengan pereaksi Fehling,
Benedict, atau Tollens.
• Pereaksi Fehling terdiri atas Fehling A (larutan
CuSO4) dan Fehling B (campuran larutan garam K-
tartrat atau Na-tartrat dan larutan NaOH).
• Larutan Benedict berupa larutan CuSO4, natrium
karbonat, dan natrium sitrat. Gula pereduksi
bereaksi dengan Fehling atau Benedict embentuk
endapan merah bata yang disebabkan oleh
tereduksinya Cu2+ menjadi Cu+ oleh gula pereduksi
Adapun pada uji Tollens, keberadaan gula
pereduksi teridentifikasi dengan adanya
endapan cermin perak yang terbentuk akibat
gula pereduksi mereduksi Ag+ dalam pereaksi
Tollens
Daftar Pustaka
• Mathews, van Holde and Ahern. 2000.
Biochemistry, 3rd edition.
Benjamin/Cummings. San Fransisco. 278-
310
• Lehninger. Principle of Biochemistry. 4th
edition. 238-271
• Berg, J.M., Tymoczko, J.L., and Stryer, L.
Biochemistry. 5th edition. Freeman and Co.
453-487