TRIDAYA PUTRI
HANDAYANI
119810054
Pembimbing :
dr. H. Edy Riyanto Bakri, Sp.THT-
KL
Didapatkan keluhan nyeri pada mata kiri dan penglihatan berkurang dengan
visus mata kanan 6/8.5 dan mata kiri 0. Riwayat hidung tersumbat disertai
bersin di pagi hari bila udara terlalu dingin.
Riwayat sekret hidung bercampur darah dan mimisan dari kedua hidung
disangkal. Tidak didapatkan keluhan pada telinga, tenggorok maupun
benjolan dileher.
Riwayat penyakit sistemik disangkal
Riwayat asma dan alergi disangkal
Membran timpani
Perforasi (-), intak (-), intak
Refleks cahaya (+) arah jarum jam 5 (+), arah jarum jam 7
Warna Bening Bening
Bentuk Normal, bulging (-) Normal, bulging (-)
HIDUNG DAN SINUS
PARANASAL
Hidung
Dextra Sinistra
Bentuk Normal, simetris Normal, simetris
Septum Deviasi (-) Deviasi (-)
Concha Konkha media : dalam batas Konkha media : udem,
normal, Konkha inferior : didaptkan cairan seromukus
dalam batas ormal warna putih di meatus medius,
konkha inferior : hipertrofi
minimal
Ukuran T1 T1
Medikamentosa:
Cefriaxon 2x1 g i.v
Metronidazol 3x500 mg
Metilprednisolon 1x125 mg i.v
Kloramfenikol 2x1 tetes E.D
Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad bonam
Quo ad sanationam: dubia ad bonam
ANATOMI
Dorsum Nasi
Kerangka tulang
Os nasalis
Procesus frontalis os maksila
Procesus nasalis os frontal
Tulang rawan ( kartilago)
Sepasang kartilago nasalis lateralis superior
Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior
Beberapa kartilago alar minor Septum Nasi
Tepi anterior kartilago septum
ANATOMI
Cavum Nasi Mukosa Hidung
ANATOMI
Vaskularisasi
Inervasi
PERSARAFAN HIDUNG
Bagian atas dan depan rongga hidung :
N. V – N.opthalmikus – N.ethmoidalis anteri
Vaskularisasi :
a. maksila interna
a. sphenopalatina
a. palatina mayor
a. alveolaris anterior - posterior
SINUS FRONTALIS
Sempurna usia > 8 tahun
Mukosa olfactorius
Olfaktorius reseptor
Potensial aksi
Sistem
Limbik & Hipotalamus
Hipokampus
Sistem Respon
Perilaku Primitif
RHINOSINUSITI
S?
Viral Bacteria
• Bermacam rinitis
terutama rinitis
alergi
• Polip hidung
• Kelainan anatomi
seperti deviasi
• Infeksi tonsil
septum atau
hipertrofi konka
• Sumbatan
kompleks
ostiomeatal (KOM)
Perubahan
Material terlarut Kompsisi mukus
Stagnasi sekret metabolisme udara
diabsorbsi mukosa normal
mukosa
Edema mukosa /
Sekresi mukus Kerusakan epitel dan
kelainan anatomi
Material sisa dan normal mukosa
hambat drainase
bakteri dikeluarkan
oleh mukosilia
Penebalan mukosa
Infeksi tercegah menambah obstruksi
ostium
Mentap,
Perubahan pH dan
Ostium tersumbat pertumbuhan
hipooksigenasi
bakteri
Rhinosinusitis
bacterial
Mukosa saling
Fungsi silia berhadapan, silia
Sekret purulen
menurun tidak dapat
bergerak
Jaringan menjadi
Epitel sel
hipertrofi,
mensekresikan Bila terjadi edema
polipoid,
mukus kurang baik
pembentukan kista
Penyebaran infeksi rhinosinusitis ke orbita dapat melalui penyebaran
langsung melalui defek kelainan bawaan, foramen atau garis sutura yang
terbuka, erosi tulang terutama pada lamina papirasea dan tromboflebitis
retrogard langsung melalui pembuluh darah vena yang tidak berkatup
yang menghubungkan orbita dengan wajah, kavum nasi, dan sinus
paranasal.
Klasifikasi komplikasi orbita menurut Chandler terdiri dari :
1. Selulitis periorbita: peradangan pada kelopak mata yang
ditandai dengan edema pada kelopak mata.
2. Selulitis orbita: peradangan dan edema sudah meluas ke
orbita, ditandai dengan adanya proptosis, kemosis dan
gangguan pergerakan bola mata. Biasanya bisa meluas
menjadi abses orbita dan kebutaan.
3. Abses periorbita (abses subperiosteal): pembentukan dan
pengumpulan pus antara periorbita dan dinding tulang
orbita, yang ditandai dengan proptosis dengan perubahan
letak bola mata, gangguan pergerakan bola mata dan
penurunan visus.
4. Abses orbita: terdapat pembentukan dan pengumpulan pus di
orbita ditandai dengan optalmoplegi, proptosis dan kehilangan
penglihatan
5. Trombosis sinus kavernosus: sudah terjadi perluasan infeksi ke
sinus kavernosus yang ditandai dengan proptosis, optalmoplegi,
kehilangan penglihatan disertai perluasan tanda infeksi ke mata
yang sehat dan tanda-tanda meningitis.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Sakit kepala
RINOSKOPI POSTERIOR
Tampak pus pada nasofaring (post nasal drip)
TRANSILUMINASI
PEMERIKSAAN SINUS MAKSILARIS, FRONTALIS
RUANG GELAP
PENILAIAN SKALA 0 – 3
0 : GELAP
1 : SURAM / REDUP
2 : AGAK TERANG
3 : TERANG
X-Ray
Waters CT – Scan Endoskopi
(Gold
Standar)