Anda di halaman 1dari 13

LIMBAH GAS

DEFINISI LIMBAH GAS

Limbah Gas adalah semua materi


berbentuk gas atau materi partikulat yang
terbawa gas yang apabila berada di udara
dapat bersifat sebagai polutan Partikel dalam udara terdiri dari :
 Asap : hasil dari pembakaran
 Debu : partikel kecil dengan
diameter 1 mikron
 Kabut : partikel cairan dengan
garis tertentu
Limbah gas dapat juga didefinisikan  Aerosol : inti dari kondensasi uap
sebagai bahan sisa gas yang  Fume : hasil pengauapan
dihasilkan dari proses pembakaran
atau pembusukan suatu bahan.
Sumber utama pencemaran udara yang disebabkan
oleh aktivitas manusia :
1. Pengangkutan dan transportasi
2. Kegiatan rumah tangga
3. Pembangkitan daya yang menggunakan bahan
bakar fosil
4. Pembakaran sampah
5. Pembakaran sisa pertanian dan kebakaran hutan
6. Pembakaran bahan bakar dan emisi proses
Jenis industri yang menjadi industri limbah gas
diantaranya :
• Industri besi dan baja
• Industri semen
• Industri kendaraan bermotor
• Industri pupuk
• Industri alumunium
• Industri pembangkit tenaga listrik
• Industri kertas
• Industri kilang minyak
• Industri pertambangan
KLASIFIKASI LIMBAH GAS
JENIS KETERANGAN
Karbon Monoksida ( CO ) Gas tidak berwarna, tidak
berbau
Karbon Dioksida ( CO2) Gas tidak berwarna, tidak
berbau
Nitrogen Dioksida ( NO2 ) Gas berwarna dan berbau
Sulfur Oksida ( SO ) Tidak berwarna dan berbau
tajam
Asam Klorida ( HCl ) Berupa Uap
Amoniak ( NH3 ) Gas tidak berwarna, berbau
Metana ( CH4 ) Gas berbau
Hidrogen Fluorida ( HF ) Gas tidak berwarna
Nitrogen Sulfida ( Ns ) Gas berbau
Klorin ( Cl2) Gas berbau
Unsur-Unsur Pencemar Udara/Gas

Berasal dari Partikulat


CO sumber
alami
Hasil pembakaran
CO2
bahan bakar
Sumber dari
Nox
Antropogenik
Menyebabkan efek
CH4
rumah kaca

SOx

Asap Kabut

HC
Hujan Asam
Sebaran polutan

Polutan yang diemisikan dari sistem akan tersebar ke

atmosfer.

Konsentrasi polutan di udara sebagai hasil sebaran polutan

dari sumber emisi dapat diperkirakan dengan berbagai

pendekatan, diantaranya adalah dengan model kotak hitam

(black box model), model distribusi normal Gaussian

(Gaussian Model), dan model lainnya.


Plume rise (kenaikan kepulan asap)

Gerakan ke atas dari kepulan gas dari ketinggian cerobong (stack), hingga

asap mengalir secara horisontal dikenal sebagai "plume rise" atau kenaikan

kepulan asap. Kenaikan ini disebabkan adanya momentum akibat kecepatan

vertikal gas maupun perbedaan suhu "flue gas" dengan udara ambien. Karena

adanya plume rise ini, tinggi stack secara fisik tidak dapat digunakan pada

persamaan Gauss.

Sebagai gantinya, tinggi stack perlu ditambah dengan tinggi kenaikan

kepulan asap sehingga dikenal adanya tinggi stack efektif.


Korelasi Antara Pencemaran Udara dan Kesehatan

Pencemaran udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui


berbagai cara, antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor
pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan
golongan berpenghasilan rendah yang biasanya tinggal di kota-kota besar dengan
kondisi perumahan dan lingkungan yang buruk. Menelaah korelasi antara 
pencemaran udara dan kesehatan, cukup sulit. Hal ini karena:
1. Jumlah dan jenis zat pencemar yang bermacam -macam.
2. Kesulitan dalam mendeteksi zat pencemar yang dapat menimbulkan bahaya pada
konsentrasi yang sangat rendah.
3. Interaksi sinergestik di antara zat-zat pencemar.
4. Kesulitan dalam mengisolasi faktor tunggal yang menjadi penyebab, karena
manusia terpapar terhadap sejumlah banyak zat-zat pencemar yang berbahaya
untuk jangka waktu yang sudah cukup lama.
5. Catatan penyakit dan kematian yang tidak lengkap dan kurang dapat dipercaya.
6. Penyebab jamak dan masa inkubasi yang lama dari penyakitpenyakit (misalnya:
emphysema, bronchitis kronik, kanker, penyakit jantung).
7. Masalah dalam ekstrapolasi hasil percobaan laboratorium binatang ke manusia.
Terdapat korelasi yang kuat antara pencemaran udara dengan penyakit bronchitis
kronik (menahun). Walaupun merokok hampir selalu menjadi urutan tertinggi
sebagai penyebab dari penyakit pernafasan menahun akan tetapi sulfur oksida, asam
sulfur, partikulat, dan nitrogen dioksida telah menunjukkan sebagai penyebab dan
pencetusnya asthma brochiale, bronchitis menahun dan emphysema paru.

Hasil-hasil penelitian di Amerika Serikat sekitar tahun 70-an menunjukkan bahwa


bronchitis kronik menyerang 1 di antara 5 orang laki-laki Amerika umur antara 40-60
tahun dan keadaan ini berhubungan dengan merokok dan tinggal di daerah perkotaan
yang udaranya tercemar.

Hubungan yang sebenarnya antara pencemaran udara dan kesehatan ataupun


timbulnya penyakit yang disebabkannya sebetulnya masih belum dapat diterangkan
dengan jelas betul dan merupakan problema yang sangat komplek. Banyak faktor-
faktor lain yang ikut menentukan hubungan sebab akibat ini. Namun dari data
statistik dan epidemiologik hubungan ini dapat dilihat dengan nyata.
Pada umumnya data morbiditas dapat dianggap lebih penting dan berguna daripada
data mengenai mortalitas. Apalagi penemuan-penemuan kelainan fisiologik pada 
kehidupan manusia yang terjadi lebih dini sebelum tanda-tanda penyakit dapat
dilihat atau pun dirasa, sebagai akibat dari pencemaran udara, jelas lebih penting
lagi artinya. Tindakan pencegahan mestinya telah perlu dilaksanakan pada tingkat
yang sedini mungkin.

WHO Inter Regional Symposium on Criteria for Air Quality and Method of
Measurement telah menetapkan beberapa tingkat konsentrasi pencemaran udara
dalam hubungan dengan akibatnya terhadap kesehatan/ lingkungan sebagai berikut:

Tingkat I : Konsentrasi dan waktu expose di mana tidak ditemui akibat apa-apa, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Tingkat II : Konsentrasi di mana mungkin dapat ditemui iritasi pada panca indera,
akibat berbahaya pada tumbuh-tumbuhan, pembatasan penglihatan atau akibat-
akibat lain yang merugikan pada lingkungan (adverse level).
Tingkat III : Konsentrasi di mana mungkin timbul hambatan pada fungsi-fungsi faali
yang fital serta perubahan yang mungkin dapat menimbulkan penyakit menahun atau
pemendekan umur (serious level).
Tingkat IV : Konsentrasi di mana mungkin terjadi penyakit akut atau kematian pada
golongan populasi yang peka (emergency level).
Beberapa cara menghitung/memeriksa pengaruh pencemaran udara
terhadap kesehatan adalah antara lain dengan mencatat: jumlah
absensi pekerjaan/dinas, jumlah sertifikat/surat keterangan dokter,
jumlah perawatan dalam rumah sakit, jumlah morbiditas pada anak-
anak, jumlah morbiditas pada orang-orang usia lanjut, jumlah
morbiditas anggotaanggota tentara penyelidikan pada penderita dengan
penyakit tertentu misalnya penyakit jantung, paru dan sebagainya.

Penyelidikan-penyelidikan ini harus dilakukan secara prospektif dan


komparatif antara daerah-daerah dengan pencemaran udara hebat dan
ringan, dengan juga memperhitungkan faktor-faktor lain yang mungkin
berpengaruh (misalnya udara, kebiasaan makan, merokok, data
meteorologik, dan sebagainya).
Soal Latihan
1. Jenis partikel apa saja yang ada diudara?
2. Tuliskan sumber utama pencemaran udara!
3. Unsur apa saja yang dapat mencemari udara?
4. Jelaskan tentang plume rise!
5. Jelaskan tingkat hubungan antara pencemaran
dan akibatnya!

Anda mungkin juga menyukai