Anda di halaman 1dari 18

Diabetes dalam Kehamilan

(Diabetes Gestasional)
 Diabetes gestasional adalah diabetes yang
muncul saat hamil dan biasanya berlanjut
hingga melahirkan.
 Sebanyak 5% hingga 8% wanita hamil
mengalami diabetes gestasional dan
biasanya muncul pada minggu ke 24
hingga minggu ke 28 kehamilan.
Faktor Resiko

 Usia saat hamil 30 tahun keatas


 Wanita dengan riwayat diabetes tipe 2
 Wanita dengan berat badan berlebih
 Wanita yang memiliki riwayat diabetes gestasional
 Wanita yang memiliki riwayat melahirkan bayi
besar atau memiliki riwayat komplikasi obstetrik
Pengaruh terhadap Ibu
 Infeksi saluran kemih lebih mudah terjadi
pada seseoang dengan kadar gula darah
tinggi
 Polihidramnion yaitu cairan ketuban terlalu
banyak. Polihidramnion dapat menyebabkan
bayi lahir terlalu cepat
 Seksio caesaria/operasi lebih sering
dilakukan pada ibu dengan diabetes
gestasional terutama jika bayi yang akan
dilahirkan besar.
Pengaruh terhadap bayi

 Bayi lebih besar dari nomal


 Jumlah gula darah bayi terlalu rendah
 Bayi kuning (ikterik)
 Sindrom gangguan nafas
Penanganan
 Cek gula darah secara teratur
 Atur pola makan
 harus tetap mengkonsumsi karbohidrat
dalam jumlah kecil pada setiap waktu makan
 Ganti gula yang biasa digunakan dengan
gula khusus diabetes
 Hindari minum jus buah terlalu banyak.
 Hindari makanan terlalu manis seperti
permen, biskuit, kue dan coklat.
 Tetap konsumsi buah dengan porsi 2-3 buah
perhari.
 Susu tetap dikonsumsi karena
mengandung protein dan kalsium yang
baik untuk tubuh
 Lakukan aktivitas fisik
HATI-HATI TERHADAP GEJALA DIABETES
 Rasa haus berlebihan, contoh : sering bangun malam hari
intuk minum
 Frekuensi buang air kecil sering
 Sering mengalami infeksi terutama jamur pada bagian
lipatan-lipatan tubuh
 Pandangan kabur
 Nyeri otot dan mudah kram
Hipertensi dalam Kehamilan
(Preeklampsia)
 Preeklampsia atau hipertensi dalam
kehamilan adalah penyakit yang
hanya didapatkan saat hamil atau
segera setelah bayi lahir.
 Penyakit ini dapat mempengaruhi
ibu dan janin.
 Preeklampsia juga biasa disebut
toksemia.
 Kebanyakan ibu mengalami preeklampsia
saat beberapa minggu terakhir kehamilan,
namun preeklampsia juga dapat terjadi saat
usia kehamilan 20 minggu atau (sangat
jarang) lebih awal.
 Preeklampsia juga dapat terjadi saat
melahirkan atau segera setelah bayi lahir
Preeklampsia menyebabkan perubahan
pada pembuluh darah seluruh tubuh
sehingga menyebabkan :
 Tekanan darah meningkat
 Protein dari darah terdapat pada urine
(air kencing)
Gejala

 Sakit kepala seperti migren yang


tidak kunjung sembuh hingga
muntah-muntah
 Pandangan kabur
 Nyeri hebat pada perut kanan atas
 Bengkak hebat terutama pada
tangan dan wajah atau tubuh
bagian atas (bengkak pada tungkai
dan kaki umum terjadi pada
kehamilan normal)
Efek pada janin
 Janin tumbuh lambat karena
tidak cukup darah masuk ke
plasenta. Hal ini dapat
mempengaruhi kesehatan
janin.
Faktor resiko
 hamil pertama kali
 keluarga dekat (ibu, saudara perempuan) memiliki riwayat
preeklampsia
 memiliki riwayat tekanan darah tinggi
 memiliki riwayat diabetes, penyakit ginjal atau migren
 usia 40 tahun ke atas
 janin yang dikandung kembar
 memiliki IMT (Indeks Massa Tubuh) 35 atau lebih
 jarak kehamilan 10 tahun sejak kehamilan terakhir
 sebelumnya pernah mengalami preeklampsia
Penyebab

 Preeklampsia disebabkan masalah pada


plasenta.
 Plasenta adalah organ spesial yang
membawa makanan dan oksigen dari ibu
ke janin.
 Pada preeklampsia plasenta tidak mendapat
cukup darah sesuai yang dibutuhkan
sehingga mempengaruhi ibu dan janin.
INGAT
 Sangat penting untuk memberi tahu bidan atau dokter jika pernah
mengalami preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
 Selalu datang ke pemeriksaan antenatal
 Selalu cek tekanan darah dan protein urine setiap pemeriksaan
antenatal
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai