Anda di halaman 1dari 12

kelompok 1

Anggota : Noviany Kusumah W 1701183


Muhamad Ikbal 1703367
Toriszha Sudrajat 1705602
Moh. Barkah 1705771
Teori, Model, dan prosedur
pengembangan Materi Pips
Teori tentang materi kurikulum
Teori adalah komposisi yang dihasilkan dari
pengembangan sejumlah proposisi atau generalisasi
yang dianggap memeiliki keterhubungan secara
sistematis ( Goetz dan LeCompte, 1984:36 )
Menurut Fraenkel dalam Husein Achmad Teori dapat
disusun berdasarkan kekuatan-kekuatan yang ada pada
teori-teori tersebut. Kriterianya adalah sebagai berikut
(1) Bagaimana luasnya proposisi yang dihubungkan
(breath).
(2) Bagaimana kompleksnya proposisi yang
dihubungkan (comlexity).
(3) Sampai sejauh mana teori tersebut dapat
diterapkaan pada daerah, kejadian, orang, dan objek
yang dikenal teori tertentu (Applicabilitit).
(4) Sampai seluas mana hubungan dari proposisi-
proposisi melukiskan dan menerangkan unsur yang
penting dari tingkah laku manusia serta menerangkan
segi-segi yang penting dewasa ini (explanatory power).
(5) Sampai sejauh mana teori membimbing kearah
pendalaman yang lain (depth).
(6) Berapa banyak konsep yang diharapkan pada
kenyataan yang ada dalam teori (conceptual strength).
(7) Sampai sejauh mana terujinya hipotesis yang dapat
diambil dari proposisi yang dihubungkan dengan teori
tersebut dapat teruji (testabilility).
Model-model pengembangan materi PIPS
Pendekatan Masyarakat Meluas (expanding
community approach)
Dalam hal ini, bahan ajar dimulai dengan
membicarakan tentang keluarga sebagai kesatuan
unit terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak
dan anggota keluarga lainnya, hubungan dan status
antar individu dalam keluarga, fungsi masing-
masing anggota, sistem nilai yang berlaku dalam
keluarga, adat istiadat yang dianut dan sebagainya.
Pendekatan lingkungan meluas (spiral approach)
Pendekatan lingkungan meluas adalah suatu cara dalam
mengurutkan sebuah materi dari yang mudah
Pendekatan lingkungan meluas ini sasaran bahan
ajarannya dapat meliputi dari banyak aspek, seperti aspek
kehidupan, aspek lingkungan alam, aspek keilmuan. Oleh
karena itu, dikenal dengan beberapa istilah dalam
menyebutkan pendekatan lingkungan meluas, seperti
pendekatan masyarakat meluas (expanding community
approach), pendekatan lingkungan meluas (expanding
enviromental approacch), pendekatan sistematik meluas
(interdicipliniory approach) dan pendekatan multi
kultural (multi cultural approach).
Pendekatan tematik meluas (Expanding thematical
approach)
Dalam hal ini, bahan ajar dimulai dari studi kasus  yang
dapat diamati langsung oleh anak-anak di lingkungan
tempat tinggalnya. Seperti penebangan hutan secara
besar-besaran setelah itu baru pembahasan yang lebih
meluas dan bertalian seperti masalah ekosistem, dan
upaya pelestariannya.
Prosedur pengembangan materi
Paling tidak ada lima langkah utama dalam prosedur
pengembangan materi yang baik, sebagai berikut:
ANALISIS
Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta didik, dengan
perilaku awal dan karakteristik yang dimiliki. Perilaku awal
berkenaan dengan penguasaan dan kemampuan bidang ilmu atau
mata tataran yang sudah dimiliki peserta. Seberapa jauh peserta
sudah menguasai mata tataran itu? Sementara itu karakteristik awal
memberikan informasi tentang ciri-ciri peserta.
Jika informasi tentang peserta sudah diketahui, maka inplikasi
terhadap rancangan bahan ajar (materi) dapat ditentukan, dan
bahan ajar dapat segera dikembangkan. Pengenalan yang baik
terhadap perilaku awal dan karakteristik awal peserta sangat
diperlukan untuk menentukan kebutuhan peserta dan kemudian
merancang bahan ajar yang bermanfaat bagi peserta.
PERANCANGAN
Dalam tahap perancangan, ada beberapa hal yang harus
dilakukan atau diperhatikan yaitu:
Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis
Pemilihan topik
Pemilihan media dan sumber
Pemilihan strategi pembelajaran
PENGEMBANGAN
Persiapan dan perancangan yang matang sangat diperlukan
untuk mengembangkan bahan ajar dengan baik.
EVALUASI DAN REVISI
Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi
dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang dikembangkan.
Reaksi ini hendaknya dipandang sebagai masukan untuk
memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan ajar lebih
berkualitas. Evaluasi sangat diperlukan untuk melihat
efektifitas bahan ajar yang dikembangkan. Apakah bahan ajar
yang dikembangkan memang dapat digunakan untuk belajar-
dimengerti, dapat dibaca dengan baik dan dapat
membelajarkan peserta. Di samping itu evaluasi diperlukan
untuk memperbaiki bahan ajar sehingga nmenjadi bahan ajar
yang baik.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai