Anda di halaman 1dari 46

SEORANG LAKI-LAKI 63 TAHUN DENGAN STROKE

NON HEMORAGIK dd STROKE HEMORAGIK

Oleh:
Helena Christina Y. 991902027
Joshua Jota R. 991906018
Safrilia Syifa D. A. 992003132
Sya'irul Tandi Alla 992003140

Pembimbing:
dr. Pepi Budianto Sp. S 
Identitas Pasien

Nama : Tn. U

Umur : 63 th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Karanganyar

No RM : 061xxx

Tanggal Masuk : 24 Mei 2020

Tanggal Periksa : 26 Mei 2020


Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dibawa oleh keluarganya karena merasakan kelemahan pada


tubuh sebelah kiri sejak 4,5 jam SMRS. Keluhan dirasakan mendadak. Pasien bangun
tidur lalu kemudian mengerang dan susah diajak komunikasi. Pasien masih bisa
menjawab pertanyaan ya dan tidak dengan mengangguk dan menggeleng. Keluhan
dirasakan terus menerus dan tidak membaik. Pasien sebelumnya tidak merasakan
pusing, mual, maupun muntah. BAB dan BAK pasien tidak ada keluhan.
Pasien tidak memilki riwayat penyakit hipertensi, penyakit jantung, penyakit
paru-paru, dan diabetes sebelumnya. Pasien memiliki riwayat merokok lama namun
istri pasien tidak ingat sudah berapa lama.
Riwayat Penyakit Dahulu

●Riwayat Penyakit Serupa : Disangkal


●Riwayat mondok : Disangkal
●Riwayat jatuh : Disangkal
●Riwayat kolesterol : Disangkal
●Riwayat darah tinggi : Disangkal
●Riwayat diabetes mellitus : Disangkal
●Riwayat sakit jantung : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

●Riwayat Penyakit Serupa : disangkal


●Riwayat darah tinggi : disangkal
●Riwayat diabetes mellitus : disangkal
●Riwayat sakit jantung : disangkal
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik

KU: Composmentis GCS: E4V5M6

Vital Sign
Tekanan darah : 170/90 mmHg
Fr ekuensi pernapasan : 20 x/menit
Frekuensi nadi : 88x/menit
Suhu : 36’C
SpO2 : 99 %
Kepala
Pemeriksaan Bentuk mesocephal, jejas (-),
Fisik Kulit
Warna sawo matang, pucat (-),
ikterik (-), petechie (-), hematom
(-), turgor kulit normal
Telinga
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret
(-/-)
Mata
konjungtiva palpebrae pucat (-/-),
konjunctiva bulbi hiperemis (-), sklera
ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil
Hidung isokor (3mm/3mm), oedem palpebra (-/-),
sekret (-/-),
Nafas cuping hidung (-/-),
deformitas (-), darah (-/-), sekret
(-/-)

Mulut
Mulut deviasi ke kanan, lidah deviasi kekanan Leher
(didalam) dan kiri (menjulur),Chvostek sign (-), bibir pembesaran kelenjar getah bening (-), nyeri
kering (-), lidah kotor tepi hiperemis (-), tremor bila lidah tekan (-), benjolan (-)
dijulurkan (-), sianosis (-), tonsil T1-T1, stomatitis (-),
mukosa pucat (-), gusi berdarah (-), gusi bengkak (-),
papil lidah atrofi (-)
Abdomen Jantung
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
dada, distended (-) Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
Auskultasi : bising usus (+), dalam batas Perkusi : Batas jantung kesan normal
normal 13x per menit Auskultasi : terdengar bunyi jantung I dan II
Perkusi : timpani, reguler, intensitas normal, bising (-)
Palpasi : supel, NT(-),massa(-)

Ekstremitas Thorax
Inspeksi : Pengembangan dinding dada
- - - -
kanan dan kiri simetris, retraksi
dinding dada (-)
- - - -
Palpasi : fremitus teraba kanan dan kiri
sama,
Perkusi : sonor/sonor
AD Oed Auskultasi : suara dasar vesikuler
normal, RBK (-/-), RBH (-/-)
Pemeriksaan Neurologi

1. Pemeriksaan Fungsi Luhur

Kesadaran : GCS E4V5M6

Fungsi luhur : Dalam batas normal

2. Pemeriksaan Rangsang Meningeal


3. Pemeriksaan Nervi Craniales
N.I : Dalam batas normal
N.II : Lapang pandang normal, pandangan ganda (-),
N. III, IV, VI
Kanan Kiri
Ptosis (-) (-)
Strabismus (-) (-)
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Refleks cahaya langsung (+) (+)

Refleks cahaya tidaklangsung (+) (+)

Gerakan bola mata Dalam batas normal


N. V Kanan Kiri
Sensorik V1 – V3 Dalam batas normal
M. masseter dan m. Dalam batas normal
temporalis
Refleks kornea (+) (+)

N.VII Kanan Kiri

Kerutan dahi Ada Ada


Tinggi alis Sama tinggi Sama tinggi

Memejamkan mata Normal Normal

Lipatan nasolabial Normal Normal

Meringis Normal Lumpuh

Simpulan Terdapat parese N. VII sisi kiri


N.VIII
Fungsi pendengaran dalam batas normal
Fungsi keseimbangan dalam batas normal
N. IX dan N.X
Inspeksi orofaring: arcus farinegus kedua sisi simetris, uvula di tengah
N. XI
Dalam batas normal
N.XII
Kanan Kiri
Atrofi lidah Tidak ada Tidak ada
Fasikulasi Tidak ada Tidak ada
Posisi lidah saat diam tertarik ke kanan
Posisi lidah saat dijulurkan tertarik ke kiri

Simpulan Paresis pada N. XII sisi kiri


4. Pemeriksaan Fungsi Motorik

5 0 Normal Menurun

5 0 Normal Menurun

Kekuatan Tonus

5. Pemeriksaan Fungsi Sensorik

Dalam batas normal


Refleks Fisiologi Refleks Patologis

Kanan Kiri
Kanan Kiri
Hoffman - -
Refleks biceps +2 +1
Trommer - -
Refleks triceps +2 +1 Babinski - -
Chaddock - -
Refleks patella +2 +1
Oppenheim - -
Refleks achilles +2 +1
Schaeffer - -

Rossolimo - -

Mendel B - -
Pemeriksaan Fungsi Otonom
Dalam batas normal

Pemeriksaan Fungsi Koordinasi


Dalam batas normal

Pemeriksaan Fungsi Columna Vertebralis

Laseque (-)
Kontra Laseque (-)
Patrick (-)
Kontra Patrick (-)
= (2,5 x kesadaran) + ( 2 x muntah) + (2 x nyeri kepala)
+ (0,1 x diastole) – (3 x atheroma) – 12

= (2,5 x 0) + ( 2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 90) – (3 x 0) – 12

= 0 + 0 + 0 + 9 – 0 – 12

= -3
Pemeriksaan Penunjang - Hasil Laboratorium Darah
Diperiksa 24 Mei 2020
Pemeriksaan Penunjang - Hasil Laboratorium Darah
Diperiksa 24 Mei 2020
Pemeriksaan Penunjang - Hasil Laboratorium Darah
Diperiksa 24 Mei 2020
Pemeriksaan Penunjang - Hasil Laboratorium Darah
Diperiksa 24 Mei 2020
Pemeriksaan Penunjang - Hasil Laboratorium Darah
Diperiksa 25 Mei 2020
Pemeriksaan Penunjang - CT Scan Kepala Tanpa Kontras

Kesan:
● Infark pada ganglia basalis
kanan serta lobus temporal
dan nukleus lentiformis kiri.
● Tak tampak perdarahan
maupun SOL intracranial
● Tak tampak tanda
peningkatan tekanan
intracranial
Pemeriksaan Penunjang - Foto Thorax AP

Kesan:
● Kardiomegali (LV)
● Pulmo tak tampak kelainan
Assessment

Klinis : disartria, paresis N. VII


dan N. XII sinistra, hemiparesis
sinistra
Topis : Ganglia basalis dekstra
serta lobus temporal dan
nukleus lentiformis sinistra
Etiologi : Stroke Non
Hemoragik
Terapi

Injeksi Citicolin 500 mg / 12 jam


Aspilet 80 mg / 24 jam
Atorvastatin 20mg ./ 24 jam
Oros 30mg / 8 jam
Planning

Konsul Rehabilitasi Medik


Stroke Non Hemoragik
Definisi

Stroke iskemi merupakan kumpulan gejala defisit


neurologis akibat gangguan fungsi otak akut baik fokal
maupun global yang berlangsung selama 24 jam atau lebih
dan disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya aliran darah
pada parenkim otak, retina atau medulla spinalis, akibat
adanya infark. Berdasarkan lokasi gumpalan atau
sumbatannya, stroke non hemoragik dapat diklasifikasikan
menjadi:
• Stroke Non Hemoragik Embolus
• Stroke Non Hemoragik Trombus
Faktor Resiko

Faktor Risiko yang Dapat Diubah


Faktor Risiko yang Tidak Dapat • Hipertensi
Diubah • Penyakit kardiovaskuler
• Diabetes melitus
• Usia
• Hiperkolesterolemia
• Jenis kelamin • Dislipidemia
• Ras • Anemia sel sabit
• Riwayat keluarga stroke / • Terapi hormone pascamenopause
TIA • Obesitas
• Pola diet berlebih
• Riwayat migraine headeches
• Merokok
• Ribromuscular dysplasia • Aktifitas fisik
Patofisiologi

Sumbatan pada pembuluh darah akibat adanya


kejadian tromboemboli menyebabkan terjadinya
iskemi. Iskemia menyebabkan sel otak kekurangan
oksigen (hipoksia) dan penurunan ATP. Tidak adanya
ATP mengakibatkan hilangnya energi untung menjaga
gradien ion pada membran sel dan depolarisasi.
Masuknya sodium dan kalsium serta masuknya cairan
secara pasif ke dalam sel mengakibatkan edema
sitotoksik.
Patofisiologi

Dalam beberapa jam hingga hari setelah stroke, gen


spesifik akan teraktivasi mengakibatkan terbentuknya sitokin
dan faktor lain yang mengakibatkan inflamasi dan gangguan
mikrosirkulasi lebih lanjut. Pada akhirnya daerah penumbra
akan terkena kerusakan progresif ini dan bergabung dengan
bagian inti yang mengalami infark. Infark menyebabkan
kematian astrosit serta sel-sel oligodendroglial dan
mikroglial. Jaringan infark akhirnya mengalami nekrosis dan
dihilangkan oleh makrofag mengakibatkan hilangnya valume
parenkim.
Anamnesis

Gangguan global : gangguan kesadaran


Gangguan fokal :
• Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, kelumpuhan satu extremitas,
kelumpuhan otot-otot penggerak bola mata, kelumpuhan
otot-otot untuk proses menelan, wicara dan sebagainya
• Gangguan fungsi keseimbangan.
• Gangguan fungsi penghidung
• Gangguan fungsi penglihatan
• Gangguan fungsi pendengaran
• Gangguan fungsi Somatik Sensoris
• Gangguan Neurobehavioral
Pemeriksaan Fisik

• Penurunan GCS
• Kelumpuhan saraf kranial
• Kelemahan motorik
• Defisit sensorik
• Gangguan otonom
• Gangguan neurobehavior
Kriteria Diagnosis
Terdapat gejala defisit neurologis global atau salah satu/beberapa
defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak dengan bukti gambaran
neuroimaging (CT-Scan atau MRI).

Diagnosis Banding

Stroke Hemoragik (bila belum dilakukan CT/MRI Otak)


Pemeriksaan Penunjang

• CT Scan + CT Angiografi /MRI + MRA Otak


• EKG
• Doppler Carotis
• Transcranial Doppler
• TCD Bubble Contrast & VMR
• Laboratorium
• Urinalisa
• Echocardiografi (TTE/TEE)
• Pemeriksaan Neurobehavior (Fungsi Luhur)
• DSA Serebral
Tatalaksana
Tatalaksana Umum :
• Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
• Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
• Pengendalian tekanan intrakranial (manitol jika diperlukan)
• Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
• Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
• Gastroprotektor, jika diperlukan
• Manajemen nutrisi
• Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau LMWH
Tatalaksana
Tata Laksana Spesifik :
• Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke
iskemik onset <6 jam
• Terapi endovascular : trombektomi mekanik, pada stroke iskemik dengan
oklusi karotis interna atau pembuluh darah intracranial, onset <8 jam
• Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE inhibitor, Calcium channel
blocker, beta blocker, diuretic).
• Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
• Pencegahan stroke sekunder (antiplatelet: aspirin, clopidogrel, cilostazol
atau antikoagulan; warfarin, dabigatran, rivaroxaban)
• Neuroprotektor (citicholin, piracetam, pentoxyfiline, DLBS 1033)
• Perawatan di Unit Stroke
• Neurorestorasi/neurorehabilitasi
Tatalaksana

Tindakan intervensi/operatif
• Carotid Endartersctomy (CEA), sesuai indikasi
• Carotid Artery Stenting (CAS), sesuai indikasi
• Stenting pembuluh darah intrakranial, sesuai indikasi
Edukasi
• Penjelasan Sebelum MRS (rencana rawat, biaya, pengobatan,
prosedur, masa dan tindakan pemulihan dan latihan,
manajemen nyeri, risiko dan komplikasi)
• Penjelasan mengenai stroke iskemik, risiko dan komplikasi
selama perawatan
• Penjelasan mengenai factor risiko dan pencegahan rekurensi
• Penjelasan program pemulangan pasien (Discharge Planning)
• Penjelasan mengenai gejala stroke, dan apa yang harus
dilakukan sebelum dibawa ke RS
Prognosis

Ad vitam : dubia adbonam


Ad Sanationam : dubia adbonam
Ad Fungsionam : dubia adbonam
Komplikasi
DAFTAR PUSTAKA

Adward JC. Ischemic Stroke. Medscape.


https://emedicine.medscape.com/article/1916852-overview. Diakses 30 Mei
2020

Mardjono M, Sidharta P. Mekanisme Gangguan Vaskular Susunan Saraf. In:


Mentri Kesehatan Republik Indonesia. 2019. KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/394/2019 TENTANG PEDOMAN NASIONAL
PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA STROKE

Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat; 2010:269-292.


PERDOSSI. Acuan Praktik Klinis Neurologi. PERDOSSI 2016: 150-156
Sacco RL, Kasner SE, Broderick JP, Caplan LR, Connors JJ, Culebras A, et al. An
updated definition of stroke for the 21st century. Stroke. 2013;44:1–26.
Donald Easton J, Saver JL, Albers GW, Alberts MJ, Chaturvedi S, Feldmann E, et al.
Definition and Evaluation of Transient Ischemic Attack. Stroke. 2009;40:2276–93.
Harris S, Kurniawan M, Rasyid A, Mesiano T, Hidayat R. Cerebral small vessel disease in
Indonesia: Lacunar infarction study from Indonesian Stroke Registry 2012–2014. SAGE
Open Med [Internet]. 2018 Jan 20;6. Available from:
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/2050312118784312
Goldstein LB, Bushnell CD, Adams RJ, Appel LJ, Braun LT, Chaturvedi S, et al. Guidelines
for the primary prevention of stroke: A Guideline for Healthcare Professionals from the
American Heart Association/American Stroke Association. Stroke. 2011;42(2):517–84.
Meschia JF, Bushnell C, Boden-Albala B, Braun LT, Bravata DM, Chaturvedi S, et al.
Guidelines for the primary prevention of stroke: A statement for healthcare professionals
from the American heart association/American stroke association. Stroke.
2014;45(12):3754–832.
Chobanian A V., Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. Seventh report of the
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.
Vol. 42, Hypertension. 2003. p. 1206–52.

Ackerson T, Adeoye OM, Brown M, Demaerschalk BM, Hoh B, Leslie-mazwi TM, et al. AHA / ASA
Guideline 2018 Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke. 2018.
D’Agostino RB, Wolf PA, Belanger AJ, Kannel WB. Stroke risk profile: adjustment for
antihypertensive medication. The Framingham Study. Stroke [Internet]. 1994;25(1):40–3.
Available from: http://stroke.ahajournals.org/cgi/doi/10.1161/01.STR.25.1.40
Patel P, Pandya J, Goldberg M. NOACs vs. Warfarin for Stroke Prevention in Nonvalvular
Atrial Fibrillation. Cureus [Internet]. 2017; Available from:
http://www.cureus.com/articles/6727-noacs-vs-warfarin-for-stroke-prevention-in-
nonvalvular-atrial-fibrillation
Bang OY, Lee J, Ryoo S, Kim J, Kim W. Patent foramen ovale and stroke – Current status. J
Stroke. 2015;
Tsivgoulis G, Stamboulis E, Sharma VK, Heliopoulos I, Voumvourakis K, Teoh HL, et al.
Safety of transcranial doppler “bubble study” for identification of right to left shunts: An
international multicentre study. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 2011;

Anda mungkin juga menyukai