Anda di halaman 1dari 11

PREVENTIVE

DENTISTRY
Preventive dentistry:
bagian dari kedokteran gigi yang bertujuan
mencegah terjadinya penyakit atau mencegah
keparahannya dalam rangka melindungi
kesehatan mulut, untuk menjaga manusia tetap
sehat
Pencegahan:
mencegah timbulnya atau berkembangnya
suatu penyakit atau memulihkan fungsi tubuh
yang hilang atau berkurang karena penyakit
Tingkatan pencegahan penyakit:
1. pencegahan primer
mencegah seseorang terkena penyakit
c/ imunisasi, kontrol plak, anjuran diet, fissure
sealant, fluoridasi air minum
2. Pencegahan sekunder
membatasi perkembangan dan dampak
penyakit sedini mungkin setelah penyakit
muncul
c/ restorasi, scalling, pulp capping
3. Pencegahan tersier
upaya membatasi berkembangnya kerusakan
jaringan atau ketidakmampuan setelah suatu
penyakit menyebabkan terjadinya keterbatasan
fungsi.
Pada tahap ini status kesehatan telah berubah dan
tidak dapat kembali ke kondisi sebelum terkena
penyakit tersebut.
c/ protesa, ekstraksi gigi, bedah periodontal
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya
penyakit:
1. Host (pejamu)

seluruh faktor yang ada di dalam diri


manusia
2. Agent (bibit penyakit)
substansi atau elemen yang kehadirannya
dapat menimbulkan penyakit
3. Environment (lingkungan)
agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh luar
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
suatu organisme
3 KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI
TIMBULNYA PENYAKIT

host

Environment
agent
Lima tahap pencegahan menurut Leavel dan
Clark:
1. Health promotion

2. Specific protection

3. Early diagnosis and prompt treatment

4. Disability limitation

5. Rehabilitation
KONSEP PENCEGAHAN
Prepatogenesis Patogenesis
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tertier
Health Specific Early Disability Rehabilitation
Promotion Protection Diagnosis Limitation

“Five Levels Of Prevention”


Seorang ibu mempunyai anak berusia 6 tahun setiap
pagi dan malam ibu melatih, membantu dan
menyikatkan gigi anak tersebut, ibu juga rutin
membawa anak tersebut untuk memeriksakan
giginya keunit pelayanan kesehatan gigi, suatu
ketika si anak mengeluhkan giginya terasa ngilu, ibu
segera membawa anak tersebut ke dokter gigi,
ternyata gigi anak tersebut sudah berlobang, dan
dokter menganjurkan agar gigi anak tersebut di
tambal.
Seorang bapak berusia 55 tahun, datang ke unit
pelayanan kesehatan gigi, dengan keluhan gigi
kesulitan mengunyah makanan karena gigi geligi
dibelakang kanan dan kiri sudah tidak ada lagi, dan
bapak ingin memasang protesa (gigi palsu).

Seorang drg menganjurkan pasiennya yang berumur


30 tahun untuk menjalani perawatan pembersihan
karang gigi, karena berdasarkan hasil
pemeriksaannya sebagian besar permukaan giginya
tertutupi karang gigi, dan pasienpun menjalani
scalling secara bertahap.
Seorangperawat gigi memberikan penyuluhan
kesehatan gigi tentang pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut anak pada ibu-ibu pengunjung posyandu

Anda mungkin juga menyukai