Anda di halaman 1dari 10

Penyakit yang mucul sebagai

dampak disaster
Nurul Laili
Macam-macam penyakit
Penyakit yang muncul pasca terjadinya bencana yaitu:
1. kolera,
2. diare,
3. malaria,
4. infeksi dada/pernafasan,
5. demam berdarah dengue, 
6. thypoid,
7. Hepatitis A,
8. infeksi vagina,
9. dan penyakit anak-anak.
Faktor Resiko yang Berkontribusi dalam
Penyebaran Penyakit
Pertama, terjadinya pengungsian besar-besaran secara
mendadak dalam waktu singkat menyebabkan pengelompokan
orang pada titik tertentu, dengan kondisi apa adanya.
Kedua, rusaknya berbagai fasilitas kesehatan, baik rumah sakit
maupun puskesmas serta terbatasnya persediaan obat dan
logistik kesehatan serta personil di lapangan membatasi
pelayanan kesehatan bagi korban bencana. Dalam kondisi
bencana, petugas kesehatan di lokasi bencana mengalami
trauma dan dilema. Mereka adalah korban, tapi di lain pihak
mereka juga harus menolong orang lain karena kompetensi
dan keahliannya.
Ketiga, dalam kondisi darurat, kita sulit
memprediksi kapan kondisi ini akan berakhir.
Semua tergantung pada jenis dan seberapa
besar bencana yang terjadi, populasi yang
terkena dampak serta juga berat-ringannya
dampak yang ditimbulkan oleh bencana, baik
pada manusia maupun infrastruktur pendukung
kehidupan, serta cepat lambatnya upaya
pertolongan berlangsung.
Pencegahan dan Pengurangan Penyakit
Akibat Disaster
Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (APHA)
menegaskan pentingnya tindakan segera untuk
mengurangi ancaman penyakit menular dan
wabah pascabencana. Pemerintah dan para tim
relawan di lapangan harus menjamin
ketersediaan pelayanan kesehatan di lapangan
berangsur-angsur normal.
Tindakan yang Perlu dilakukan untuk
Pencegahan adalah
1. Tindakan promosi kesehatan dan imunisasi terhadap
penyakit berpotensi wabah harus mulai dilakukan di
lapangan, dengan mempertimbangkan kondisi dan
kebutuhan setempat.
2. Pemerintah perlu menyediakan infrastuktur
kesehatan termasuk fasilitas dasar dengan dan
jumlah staf kesehatan yang kompeten.
3. Pemerintah juga perlu menjamin obatan-obatan dan
logistik, termasuk peralatan yang disediakan sesuai
dengan standar dan aturan pemerintah Indonesia.
Kontroling (Pengendalian)
Kontroling dapat dilakukan berdasarkan jenis
penyakit yang muncul akibat bencana terhadap
ketersediaan pelayanan kesehatan yang
memadai yaitu sarana dan prasarana kesehatan
sesuai kebutuhan, tenaga ahli di lapangan dan
kerjasama yang dilakukan oleh berbagai pihak
yang ada di lapangan.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan surveilans ketat terhadap faktor
lingkungan (air, sanitasi, penanganan sampah)
dan pengendalaian vektor penyakit (nyamuk dan
lalat) harus mulai diperhatikan. Kelompok-
kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-
anak, orang tua, serta orang cacat harus didata
agar bisa mendapat pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhannya.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat keberhasilan
penatalaksanaan terhadap penyakit yang
ditimbulkan melalui prevalensi penyakit, jenis
penyakit dan bentuk penanganan yang
diberikan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai