Anda di halaman 1dari 17

Regulasi Penjaminan Mutu

DISUSUN OLEH :
DANU PRASETYO AK2318934
LENI DANI USKARI AK2318935
MELI MAUDINA SUSYANI AK2318936
RISKA SYNTIA AK2318942

AKPER ALKAUTSAR TEMANGGUNG


2020/2021
A. Pendahuluan

Masyarakat modern mempunyai karakteristik perubahan perilak


u, perubahan tutur kata dan perubahan performa. Perubahan ma
syarakat mengikuti hukum dialektika, semua kondisi obyektif so
sial saling berhubungan berbagai unsur membentuk satu sistem.
Hal ini saling terjadi konflik atau kontradiksi, dimana yang lema
h kalah kemudian lenyap dan yang kuat menang menjelma menj
adi kualitas baru kemudian membentuk sistem baru.Sistem baru
membawa arus transformasi nilai, norma dan budaya akan mena
mpilkan wajah baru. Hal itu didasarkan globalisasi mempunyai
dimensi ideologi kapitalisme, ekonomi pasar bebas dan teknolo
gi informasi yang tidak mengenal batas-batas negara.
Perubahan-perubahan di atas merupakan dampak dari era globalisasi. Glob
alisasi menjadi tantangan eskternal dari organisasi pendidikan. Tantangan
eksternal itu adalah;
Pergeseran
(1) struktur ekonomi dari pertanian ke arah perdagangan, industri
dan jasa
Pengaruh
(2) globalisasi yang sangat kuat yang menuntut persaingan sumber
daya manusia
Lapangan
(3) kerja semakin menuntut keahlian, keterampilan dan keprofesio
nalan yang tinggi
Meningkatnya
(4) urbanisasi
Perkembangan
(5) ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat
Arus
(6) informasi yang sangat cepat
.
B. Kepemimpinan Berbasis TQM

Kepemimpinan mempunyai kedudukan menggerakkan visi,


misi dan tujuan yang telah direncanakan oleh organisasi per
guruan tinggi. Sebagaimana penelitian Edmonds menjelaska
n bahwa organisasi-organisasi yang dinamis senantiasa beru
paya meningkatkan prestasi kerjanya dipimpin oleh pemimp
in yang baik. Kepemimpinan yang baik adalah mampu mem
erankan dalam delapan peran: organisator (the organizer), pe
ngakrobat berdasarkan nilai (the value-based juggler), penol
ong sejati (the authentic helper), perantara (the broker), hum
anis (the humanist), katalis (the catalyst), rasionalis (the rati
onalist), dan politicus (the politician)
Peran-peran ini mampu menunjukan pengemban
gan visi, kemampuan adaptasi, kemampuan pem
berdayaan, kemampuan tim yang terlatih dan
kepekaan organisasi terhadap proses sistematis,
mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh b
ukti obyektif untuk menemukan kriteria audit ya
ng obyektif akan memberikan jaminan, bahwa sis
tem manajemen mutu diterapkan dan dipelihara s
esuai dengan kebijakan, sasaran dan rencana yan
g telah ditetapkan.
Kepemimpinan adalah cara menghadapi peran-peran
organisasi pendidikan dalam menjebati langkah penj
amian mutu sebagai sebuah sistem yang saling melen
gkapi diantara unsur-unsur sub-sistem organisasi sec
ara menyeluruh. Perspektif total quality management
(TQM), kepemimpinan didasarkan pada filosofi perb
aikan metode dan proses kerja secara berkesinambun
gan akan dapat memperbaiki kualitas, biaya, produkt
ivitas, ROI dan pada gilirannya juga meningkatkan d
aya saing.
Sejalan dengan penjelasan di atas bahwa kepemimpinan menu
rut Yukl definisi kurang lebih ada sepuluh penjelasan sebagai b
erikut :
1) Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang
memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan
yang ingin dicapai bersama (shared goal).
2) Kepemimpinan adalah pengaruh antarpribadi yang dijalank
an dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses
komunikasi ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan terte
ntu.
3) Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaa
n struktur dalam harapan dan interaksi.
4) Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi s
edikit, pada dan berada di atas kepatuhan mekanik terhadap pe
ngarahan-pengarahan rutin organisasi.
Menurut Nanus, pemimpin visioner memiliki empat peran yang
harus dijalankan seorang guru dalam melaksanakan kepemimpin
annya, yaitu :

1. Peran penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan p


eran di mana seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyak
inkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diraih
pada masa depan, dan melibatkan orang-orang.
2. Agen perubahan (agent of change). Agen perubahan merupa
kan peran penting kedua dari seorang pemimpin visioner. Dala
m konteks perubahan, lingkungan eksternal adalah pusat.
3. Juru bicara (spokesperson). Memperoleh pesan ke luar, dan
juga berbicara, boleh dikatakan merupakan suatu bagian penti
ng dari memimpikan masa depan suatu organisasi.
C. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Pe
rguruan Tinggi

Karakteristik Mutu Pelayanan Jasa


Dalam institusi pendidikan leader dan manager diterjemahk
an tidak sebatas jabatan struktur, namun ini diletakkan seba
gai sebuah jiwa yang melekat kepada setiap individu yang
berkumpul dalam mencapai tujuan organisasi. Tujuan organ
isasi yang menterjemahkan adalah setingkat rektor dan dek
an jika di satuan kerja universitas. Kesesuaian pendekatan
penjaminan mutu perguruan tinggi ditentukan oleh fungsi k
epemimpinan. Kepemimpinan dapat memposisikan bahwa
orientasi layanan jasa dan layanan barang sangat berbeda.
Menurut Berry bahwa bidang usaha jasa mempu
nyai karakteristik empat macam, yaitu : intagibili
ty, inseparibility, variability dan perishability.
Karakterisrik tersebut menjadi ukuran memperjel
as kedudukan orientasi mutu perguruan tinggi da
n strategi untuk menyesuaikan jumlah permintaa
n agar sama besarnya dengan jumlah penawaran.
Menurut operasional total quality management dalam
dunia pendidikan ada beberapa pokok yang perlu dipe
rhatikan.
(1) Perbaikan secara terus-menerus (continuous impr
ovement)
(2) Menentukan standar mutu (quality assurance)
(3) Perubahan kultur (change of culture)
(4) Perubahan organisasi (upside-down organization)
(5) Mempertahankan hubungan dengan pelanggan (ke
eping close to the customer)
2. Konsep Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mu
tu

Persepsi mutu jasa pendidikan berbeda dengan mutu


barang industri. Keberhasilan institusi pendidikan me
lahirkan perdebatan manakala pengguna menilai mut
u dengan membandingkan persepsi mereka tentang ap
a yang mereka terima dengan apa mereka harapkan. T
ujuan analisis adalah menempatkan pendidikan sebag
ai sebuah noble industy (industri mulia). Noble indust
ry adalah lembaga-lembaga yang mengemban misi ga
nda: profit dan sosial sekaligus
Tujuan analisis adalah menempatkan pendidikan sebagai sebuah n
oble industy (industri mulia). Noble industry adalah lembaga-lem
baga yang mengemban misi ganda: profit dan sosial sekaligus. Mi
si sosial dapat dicapai secara maksimal apabila lembaga tersebut
memiliki capital human capital dan social capital yang memadai,
dan memiliki tingkat keefektifan yang tinggi. Itulah sebabnya, me
ngelola dan memimpin noble industry tidak hanya melakukan pro
fesionalisme yang tinggi, tetapi juga misi suci. Kategori noble ind
ustry adalah lembaga pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, yaya
san sosialdan lembaga swadaya masyarakat. Landasan ini dibutuh
kan untuk mendefinisikan jasa mutu dan standar yang diterapkan.
Nilai-nilai menjadi spirit perubahan mindset seseora
ng yang bersifat instrinsik, abadi yang mempunyai
kekuatan mendasar. Perubahan sesunggunya dimula
i cara berpikir setiap individu-individu di organisasi
, bukan dimulai dari imbal balik bersifat materi. Per
ubahan terus-menerus menuju kepuasan pelanggan
dan standar mutu yang telah direncanakan oleh perg
uruan sehingga membutuhkan core values yang diu
nggulkan diperguruan tinggi dan tradisi apa yang re
ncanakan melaksanakan nilai itu.
Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan instrumental value untuk mengger


akkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggu
ng jawab secara total quality management terhadap usaha men
capai tujuan organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan ini be
rarti menempatkan karakteristik leader maupun manager menu
ju perubahan total terhadap penjaminan mutu lembaga. Setiap
lembaga pendidikan perguruan tinggi mempunyai visi dan mis
i untuk mewujudkan tujuan perguruan tinggi. Dalam hal ini, ap
a yang akan dikerjakan ditentukan dan dirancang lembaga oleh
manager yang menempatkan fungsi manajemen, sedangkan ta
hapan dalam cara melaksanakan fungsi manajemen melalui lea
der dalam fungsi kepemimpinan.
Lanjutan …

Keberhasilan kepemimpinan adalah kemampuan mewujudkan


standar mutu kelembagaan. Institusi pendidikan melahirkan pe
rdebatan manakala pengguna menilai mutu dengan membandi
ngkan persepsi terima dengan apa harapkan di antara penggun
a pendidikan. Tujuan analisis adalah menempatkan pendidikan
sebagai sebuah noble industy (industri mulia). Noble industry
adalah lembaga-lembaga yang mengemban misi ganda: profit
dan sosial sekaligus. Misi sosial dapat dicapai secara maksima
l apabila lembaga tersebut memiliki capital human capital dan
social capital yang memadai, dan memiliki tingkat keefektifan
yang tinggi. Itulah sebabnya, mengelola dan memimpin noble
industry tidak hanya melakukan profesionalisme yang tinggi, t
etapi juga misi suci.
TERIMAKASIH 😊

Anda mungkin juga menyukai