Masyarakat modern mempunyai karakteristik perubahan perilak
u, perubahan tutur kata dan perubahan performa. Perubahan ma syarakat mengikuti hukum dialektika, semua kondisi obyektif so sial saling berhubungan berbagai unsur membentuk satu sistem. Hal ini saling terjadi konflik atau kontradiksi, dimana yang lema h kalah kemudian lenyap dan yang kuat menang menjelma menj adi kualitas baru kemudian membentuk sistem baru.Sistem baru membawa arus transformasi nilai, norma dan budaya akan mena mpilkan wajah baru. Hal itu didasarkan globalisasi mempunyai dimensi ideologi kapitalisme, ekonomi pasar bebas dan teknolo gi informasi yang tidak mengenal batas-batas negara. Perubahan-perubahan di atas merupakan dampak dari era globalisasi. Glob alisasi menjadi tantangan eskternal dari organisasi pendidikan. Tantangan eksternal itu adalah; Pergeseran (1) struktur ekonomi dari pertanian ke arah perdagangan, industri dan jasa Pengaruh (2) globalisasi yang sangat kuat yang menuntut persaingan sumber daya manusia Lapangan (3) kerja semakin menuntut keahlian, keterampilan dan keprofesio nalan yang tinggi Meningkatnya (4) urbanisasi Perkembangan (5) ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat Arus (6) informasi yang sangat cepat . B. Kepemimpinan Berbasis TQM
Kepemimpinan mempunyai kedudukan menggerakkan visi,
misi dan tujuan yang telah direncanakan oleh organisasi per guruan tinggi. Sebagaimana penelitian Edmonds menjelaska n bahwa organisasi-organisasi yang dinamis senantiasa beru paya meningkatkan prestasi kerjanya dipimpin oleh pemimp in yang baik. Kepemimpinan yang baik adalah mampu mem erankan dalam delapan peran: organisator (the organizer), pe ngakrobat berdasarkan nilai (the value-based juggler), penol ong sejati (the authentic helper), perantara (the broker), hum anis (the humanist), katalis (the catalyst), rasionalis (the rati onalist), dan politicus (the politician) Peran-peran ini mampu menunjukan pengemban gan visi, kemampuan adaptasi, kemampuan pem berdayaan, kemampuan tim yang terlatih dan kepekaan organisasi terhadap proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh b ukti obyektif untuk menemukan kriteria audit ya ng obyektif akan memberikan jaminan, bahwa sis tem manajemen mutu diterapkan dan dipelihara s esuai dengan kebijakan, sasaran dan rencana yan g telah ditetapkan. Kepemimpinan adalah cara menghadapi peran-peran organisasi pendidikan dalam menjebati langkah penj amian mutu sebagai sebuah sistem yang saling melen gkapi diantara unsur-unsur sub-sistem organisasi sec ara menyeluruh. Perspektif total quality management (TQM), kepemimpinan didasarkan pada filosofi perb aikan metode dan proses kerja secara berkesinambun gan akan dapat memperbaiki kualitas, biaya, produkt ivitas, ROI dan pada gilirannya juga meningkatkan d aya saing. Sejalan dengan penjelasan di atas bahwa kepemimpinan menu rut Yukl definisi kurang lebih ada sepuluh penjelasan sebagai b erikut : 1) Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal). 2) Kepemimpinan adalah pengaruh antarpribadi yang dijalank an dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan terte ntu. 3) Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaa n struktur dalam harapan dan interaksi. 4) Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi s edikit, pada dan berada di atas kepatuhan mekanik terhadap pe ngarahan-pengarahan rutin organisasi. Menurut Nanus, pemimpin visioner memiliki empat peran yang harus dijalankan seorang guru dalam melaksanakan kepemimpin annya, yaitu :
1. Peran penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan p
eran di mana seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyak inkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diraih pada masa depan, dan melibatkan orang-orang. 2. Agen perubahan (agent of change). Agen perubahan merupa kan peran penting kedua dari seorang pemimpin visioner. Dala m konteks perubahan, lingkungan eksternal adalah pusat. 3. Juru bicara (spokesperson). Memperoleh pesan ke luar, dan juga berbicara, boleh dikatakan merupakan suatu bagian penti ng dari memimpikan masa depan suatu organisasi. C. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Pe rguruan Tinggi
Karakteristik Mutu Pelayanan Jasa
Dalam institusi pendidikan leader dan manager diterjemahk an tidak sebatas jabatan struktur, namun ini diletakkan seba gai sebuah jiwa yang melekat kepada setiap individu yang berkumpul dalam mencapai tujuan organisasi. Tujuan organ isasi yang menterjemahkan adalah setingkat rektor dan dek an jika di satuan kerja universitas. Kesesuaian pendekatan penjaminan mutu perguruan tinggi ditentukan oleh fungsi k epemimpinan. Kepemimpinan dapat memposisikan bahwa orientasi layanan jasa dan layanan barang sangat berbeda. Menurut Berry bahwa bidang usaha jasa mempu nyai karakteristik empat macam, yaitu : intagibili ty, inseparibility, variability dan perishability. Karakterisrik tersebut menjadi ukuran memperjel as kedudukan orientasi mutu perguruan tinggi da n strategi untuk menyesuaikan jumlah permintaa n agar sama besarnya dengan jumlah penawaran. Menurut operasional total quality management dalam dunia pendidikan ada beberapa pokok yang perlu dipe rhatikan. (1) Perbaikan secara terus-menerus (continuous impr ovement) (2) Menentukan standar mutu (quality assurance) (3) Perubahan kultur (change of culture) (4) Perubahan organisasi (upside-down organization) (5) Mempertahankan hubungan dengan pelanggan (ke eping close to the customer) 2. Konsep Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mu tu
Persepsi mutu jasa pendidikan berbeda dengan mutu
barang industri. Keberhasilan institusi pendidikan me lahirkan perdebatan manakala pengguna menilai mut u dengan membandingkan persepsi mereka tentang ap a yang mereka terima dengan apa mereka harapkan. T ujuan analisis adalah menempatkan pendidikan sebag ai sebuah noble industy (industri mulia). Noble indust ry adalah lembaga-lembaga yang mengemban misi ga nda: profit dan sosial sekaligus Tujuan analisis adalah menempatkan pendidikan sebagai sebuah n oble industy (industri mulia). Noble industry adalah lembaga-lem baga yang mengemban misi ganda: profit dan sosial sekaligus. Mi si sosial dapat dicapai secara maksimal apabila lembaga tersebut memiliki capital human capital dan social capital yang memadai, dan memiliki tingkat keefektifan yang tinggi. Itulah sebabnya, me ngelola dan memimpin noble industry tidak hanya melakukan pro fesionalisme yang tinggi, tetapi juga misi suci. Kategori noble ind ustry adalah lembaga pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, yaya san sosialdan lembaga swadaya masyarakat. Landasan ini dibutuh kan untuk mendefinisikan jasa mutu dan standar yang diterapkan. Nilai-nilai menjadi spirit perubahan mindset seseora ng yang bersifat instrinsik, abadi yang mempunyai kekuatan mendasar. Perubahan sesunggunya dimula i cara berpikir setiap individu-individu di organisasi , bukan dimulai dari imbal balik bersifat materi. Per ubahan terus-menerus menuju kepuasan pelanggan dan standar mutu yang telah direncanakan oleh perg uruan sehingga membutuhkan core values yang diu nggulkan diperguruan tinggi dan tradisi apa yang re ncanakan melaksanakan nilai itu. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan instrumental value untuk mengger
akkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggu ng jawab secara total quality management terhadap usaha men capai tujuan organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan ini be rarti menempatkan karakteristik leader maupun manager menu ju perubahan total terhadap penjaminan mutu lembaga. Setiap lembaga pendidikan perguruan tinggi mempunyai visi dan mis i untuk mewujudkan tujuan perguruan tinggi. Dalam hal ini, ap a yang akan dikerjakan ditentukan dan dirancang lembaga oleh manager yang menempatkan fungsi manajemen, sedangkan ta hapan dalam cara melaksanakan fungsi manajemen melalui lea der dalam fungsi kepemimpinan. Lanjutan …
Keberhasilan kepemimpinan adalah kemampuan mewujudkan
standar mutu kelembagaan. Institusi pendidikan melahirkan pe rdebatan manakala pengguna menilai mutu dengan membandi ngkan persepsi terima dengan apa harapkan di antara penggun a pendidikan. Tujuan analisis adalah menempatkan pendidikan sebagai sebuah noble industy (industri mulia). Noble industry adalah lembaga-lembaga yang mengemban misi ganda: profit dan sosial sekaligus. Misi sosial dapat dicapai secara maksima l apabila lembaga tersebut memiliki capital human capital dan social capital yang memadai, dan memiliki tingkat keefektifan yang tinggi. Itulah sebabnya, mengelola dan memimpin noble industry tidak hanya melakukan profesionalisme yang tinggi, t etapi juga misi suci. TERIMAKASIH 😊