Anda di halaman 1dari 24

HUBUNGAN DOKTER

DENGAN PASIEN
ASPEK ETIKA MEDIS PADA ERA MEDIA SOSIAL

1st SEMARANG SURGICAL UPDATE


Eka Yudhanto
SABTU, 14 MARET 2020
Beberapa pandangan filosofis tentang etika:

1. Teori etika yang bersifat fitri (Socrates & Plato):


Dorongan berbuat baik sesungguhnya telah ada pada sifat alami manusia
2. Teori etika empiris klasik (Aristoteles):
Bukan bersifat alam idea platonik yang supranatural. Orang harus belajar dan
berlatih → memilih sesuatu yang bersifat tengah tengah (contoh: keberanian dan
ketakutan disebut baik jika dapat menempatkan pada posisinya)
3. Teori etika post modernisme:
Hilangnya kepercayaan terhadap narasi narasi besar tentang modernisme →
kebenaran bersifat relatif terhadap waktu, tempat, dan budaya
Di dunia etika berkembang menjadi
3 golongan:
1. Etika hedonism → untuk menghasilkan sebanyak banyaknya kesenangan bagi
manusia
2. Etika Utilitaristik → etika yang baik memberi kesenangan dan kebahagiaan bagi
sebanyak mungkin orang
3. Etika Deontologis → sumber bagi perbuatan etis adalah rasa kewajiban
Profesionalisme (Komalawati):
1. Pekerjaan yang berkedudukan tinggi dari para ahli yang terampil dalam menerapkan
pengetahuan secara sistematis
2. Mempunyai kompetensi yang eksklusif.
3. Didasarkan pada pendidikan yang intensif dan disiplin tertentu
4. Bertanggung jawab untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
mempertahankan kehormatan
5. Memiliki etika tersendiri sebagai pedoman untuk menilai pekerjaannya
6. Cenderung mengabaikan pengendalian dari masyarakat/individu
7. Pelaksanaannya membutuhkan pengakuan terhadap kemandiriannya (tidak
hidup di ruang hampa)
UNDANG-UNDANG
PRAKTIK KEDOKTERAN
NOMOR 29 TAHUN 2004

 Pasal 1 : Ayat 1
Bagian Kedua
TENTANG PELAKSAAN PRAKTIK
 Pasal 39
PERSETUJUAN TINDAKAN
KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN GIGI
 Pasal 45 : Ayat 1 dan 2
Perihal
RAHASIA KEDOKTERAN
 Pasal 48 : Ayat 1
PERMENKES
NOMOR 36 TAHUN 2012
Tentang RAHASIA KEDOKTERAN
 BAB II, Pasal 3 : Ayat 1 Butir a,b,c
Ayat 2
 Pasal 4
 Pasal 13 : Ayat 1,2
UNDANG-UNDANG ITE
Nomor 19 Tahun 2016 (Perubahan atas UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008)

 Pasal 26 : Ayat 1 dan 2


 Pasal 45 : Ayat 1 dan 3
 Pasal 45A : Ayat 1
KODEKI
Pasal 4
 Pasal 6 dan 16
M N
A U
T W
U U
R N

Anda mungkin juga menyukai