Anda di halaman 1dari 35

KEBIJAKAN

PEMERINTAH
PROVINSI SUMATERA
UTARA UNTUK
MENDUKUNG
KELOMPOK UPPKS
MELALUI DANA DESA
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA PROVINSI SUMATERA UTARA
DASAR
HUKUM
PERMENDAGRI:
1.Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan di Desa
2.Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa
3.Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan
PP 43/2014 Desa
tentang 4.Permendagri No. 20/2018 Tentang Pedoman Pembangunan
Peraturan Desa
Pelaksanaan PERMENDES:
1.Permendes No.1/205 tentang Pedoman Kewenangan Lokal Berskala
UU 6/2014 Desa
2.Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa
3.Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan Desa
UU PP 47/2015
4.Permendes No.4/2015 tentang Pendirian, Pengurusan,
6/2014 tentang Pengelolaan,dan Pembubaran BUMDes
tentang Perubahan atas 5. Permendes Nomor 16 Tahun 2018 tentang Penetapan Skala Proritas
Dana Desa Tahun 2019
Desa PP 43/2014
PP 8/2016 Tentang PMK Nomor 193/PMK.07 2018
Perubahan kedua atas Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran,
PP 60/2014 Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa.
tentang Dana Desa
Bersumber dari APBN 145/PMK.07/2018
TENTANG PENYALURAN DAN PENGGUNAAN TRANSFER
KE DAERAH DAN DANA DESA
PP 22/2015 tentang
TAHUN ANGGARAN 2018 DAN TAHUN ANGGARAN 2019
Perubahan atas PP
UNTUK
60/2014
MENDUKUNG PERCEPATAN REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
PASCABENCANA GEMPA BUMI
PROSES PERENCANAAN
RPJMDes

1. TOKOH
RKPDes MASYARAKAT
2. KARANG TARUNA
3. LSM
4. WARTAWAN

APBDes

MASYARAKA
BPDes
T
APARAT
DESA
DANA DESA
TAHUN 2015 PROVINSI SUMUT RP. 1.4 TRILIUN
DANA PER/DESA TAHUN 2015 RP. 280,3 JUTA
TOTAL SERAPAN : 95.73
%
TAHUN 2016 PROVINSI SUMUT RP. 3,2 TRILIUN
DANA PER/DESA TAHUN 2016 RP. 565,640JUTA
TOTAL SERAPAN : 99.24
%
TAHUN 2017 PROVINSI SUMUT RP. 4,19TRILIUN
DANA PER/DESA TAHUN 2017 RP. 720,442 JUTA
TOTAL SERAPAN : 98.66
%
TAHUN 2018 PROVINSI SUMUT RP. 3,87TRILIUN
DANA PER/DESA TAHUN 2018 RP. 616,345 JUTA
TOTAL SERAPAN :
98.68%
TAHUN 2019 PROVINSI SUMUT RP. 4,45TRILIUN
DANA PER/DESA TAHUN 2019 RP. 821,866 JUTA
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA
Pendapatan asli Desa

Alokasi APBN :
• Dari realokasi
Lain-lain 1
Pendapatan anggaran pusat
berbasis desa
yang sah 7 2 • 10% dari dan diluar
dana transfer ke
daerah secara
hibah dan bertahap
PENDAPATA
sumbangan
N DESA
pihak ketiga 6 3 Bagian dari PDRD
kabupaten/kota
• Paling sedikit 10%

bantuan 4 Alokasi Dana Desa (ADD)


5
keuangan dari • Paling sedikit 10% dari dari dana
perimbangan yang diterima
APBD
kab/kota dikurangi DAK
Prov/Kab/Kota • Pemerintah dapat menunda
dan/atau mengurangi dana
perimbangan jika kab/kota tidak
mengalokasikan ADD
6
Prinsip Penggunaan Dana Desa

KEADILAN, dengan mengutamakan hak atau


1
kepentingan seluruh warga desa tanpa membeda-
bedakan;

KEBUTUHAN PRIORITAS, dengan mendahulukan yang


2 kepentingan Desa yang lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan
berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar
masyarakat Desa.

TIPOLOGI DESA, dengan mempertimbangkan


3 keadaan dan kenyataan karakteristik geografis,
7
sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi desa
yang khas, serta perubahan atau perkembangan
kemajuan desa
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PRIORITAS DANA
DESA

a. Peningkatan Pelayanan
Dasar;
b. Pembangunan dan
Pemeliharaan Meningkatkan KUALITAS
Infrastruktur dan HIDUP Manusia
Lingkungan
c. Pengembangan Ekonomi
DANA Pertanian Berskala Meningkatkan
Produktif; KESEJAHTERAAN
DESA Masyarakat Desa
d. Pengembangan dan
Pemanfaatan Teknologi
Tepat Guna
PENANGGULANGAN
e. Peningkatan Kualitas KEMISKINAN
Ketertiban dan
Ketenteraman
Masyarakat Desa
KEBIJAKAN PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK PENCEGAHAN
STUNTING

•PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 16


TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019

•Pasal 6
1) Peningkatan pelayanan publik ditingkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(3), yang diwujudkan dalam upaya peningkatan gizi masyarakat serta pencegahan anak
kerdil (stunting).
2) kegiatan pelayanan gizi dan pencegahan anak kerdil (stunting) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. penyediaan air bersih dan sanitasi;
b. pemberian makanan tambahan dan bergizi untuk balita;
c. pelatihan pemantauan perkembangan kesehatan ibu hamil atau ibu menyusui;
d. bantuan posyandu untuk mendukung kegiatan pemeriksaan berkala kesehatan
ibu hamil atau ibu menyusui;
e. pengembangan apotik hidup desa dan produk hotikultura untuk memenuhi
kebutuhan gizi ibu hamil atau ibu menyusui;
f. pengembangan ketahanan pangan di Desa; dan
g. kegiatan penanganan kualitas hidup lainnya yang sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
a. Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa

1) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana


Desa
a) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
lingkungan pemukiman, antara lain:
1. pembangunan dan/atau perbaikan rumah sehat untuk fakir miskin;
2. penerangan lingkungan pemukiman;
3. pedestrian;
4. drainase;
5. tandon air bersih atau penampung air hujan bersama;
6. pipanisasi untuk mendukung distribusi air bersih ke rumah penduduk;
7. alat pemadam kebakaran hutan dan lahan;
8. sumur resapan;
9. selokan;
10. tempat pembuangan sampah;
11. gerobak sampah;
12. kendaraan pengangkut sampah;
13. mesin pengolah sampah; dan
14. sarana prasarana lingkungan pemukiman lainnya yang sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA
DESA TAHUN 2019
a. Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa

2) Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar


a) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana
kesehatan, antara lain:
1. air bersih berskala Desa;
2. sanitasi lingkungan;
3. jambanisasi;
4. mandi, cuci, kakus (MCK);
5. mobil/kapal motor untuk ambulance Desa;
6. alat bantu penyandang disabilitas;
7. panti rehabilitasi penyandang disabilitas;
8. balai pengobatan;
9. posyandu;
10. poskesdes/polindes;
11. posbindu;
12. reagen rapid tes kid untuk menguji sampel-sampel makanan; dan
13. sarana prasarana kesehatan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyawarah Desa.
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
a. Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa

2)Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar


b) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana
pendidikan dan kebudayaan antara lain:
1. taman bacaan masyarakat;
2. bangunan Pendidikan Anak Usia Dini;
3. buku dan peralatan belajar Pendidikan Anak Usia Dini lainnya;
4. wahana permainan anak di Pendidikan Aanak Usia Dini;
5. taman belajar keagamaan;
6. bangunan perpustakaan Desa;
7. buku/bahan bacaan;
8. balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;
9. sanggar seni;
10. film dokumenter;
11. peralatan kesenian; dan
12. sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
b. Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

1)Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar


a) pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain:
1. penyediaan air bersih;
2. pelayanan kesehatan lingkungan;
3. kampanye dan promosi hidup sehat guna mencegah penyakit seperti penyakit menular, penyakit
seksual, HIV/AIDS, tuberkulosis, hipertensi, diabetes mellitus dan gangguan jiwa;
4. bantuan insentif untuk kader kesehatan masyarakat;
5. pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi bagi balita dan anak
sekolah;
6. kampanye dan promosi hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak dan perlindungan Anak;
7. pengelolaan balai pengobatan Desa dan persalinan;
8. perawatan kesehatan dan/atau pendampingan untuk ibu hamil, nifas dan menyusui;
9. pengobatan untuk lansia;
10. keluarga berencana;
11. pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas;
12. pelatihan kader kesehatan masyarakat;
13. pelatihan hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak dan perlindungan Anak;
14. pelatihan pangan yang sehat dan aman;
15. pelatihan kader Desa untuk pangan yang sehat dan aman; dan
16. kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat Desa lainnya yang sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,
DAN TRANSMIGRASI NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
b. Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

1)Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar


b) pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan kebudayaan antara lain:
1. bantuan insentif guru PAUD;
2. bantuan insentif guru taman belajar keagamaan;
3. penyelenggaraan pelatihan kerja;
4. penyelengaraan kursus seni budaya;
5. bantuan pemberdayaan bidang olahraga;
6. pelatihan pembuatan film dokumenter; dan
7. kegiatan pengelolaan pendidikan dan kebudayaan lainnya yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 16 TAHUN 2018
TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
Bagian Kedua
Bidang Pemberdayaan Manusia
Pasal 10 f. dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial
1)Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan dasar di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan
kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang warga miskin, pemberdayaan perempuan dan anak,
ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas serta pemberdayaan masyarakat marginal dan
masyarakat Desa dalam penerapan hasil pengembangan anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas;
ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan g. dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian
temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian lingkungan hidup;
masyarakat Desa dengan mendayagunakan potensi dan h. dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam
dan konflik sosial serta penanganannya;
sumberdayanya sendiri.
i. dukungan permodalan dan pengelolaan usaha
2)Kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa yang
ekonomi produktif yang dikelola oleh BUMDesa
diprioritaskan antara lain:
dan/atau BUMDesa Bersama;
a.peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses
j. dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompok
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
masyarakat, koperasi dan/atau lembaga ekonomi
pembangunan Desa;
b.pengembangan kapasitas masyarakat Desa yang masyarakat Desa lainnya;
dilaksanakan di Desa setempat; k. pendayagunaan sumberdaya alam untuk kemandirian
c. pengembangan ketahanan masyarakat Desa;
Desa dan peningkatan kesejahteran masyarakat;
d.pengembangan ketahanan keluarga; l. penerapan teknologi tepat guna untuk pendayagunaan
e. pengelolaan dan pengembangan sistem informasi Desa sumberdaya alam dan peningkatan usaha ekonomi
melalui pengembangan kapasitas dan pengadaan pertanian berskala produktif;
m.pengembangan kerja sama antar Desa dan kerja sama
aplikasi perangkat lunak Desa dengan pihak
(software) dan perangkat keras (hardware) komputer untuk ketiga; dan
pendataan dan penyebaran informasi pembangunan dan n. kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa lainnya
pemberdayaan masyarakat Desa yang dikelola secara terpadu; yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
TAHUN 2019
PENCEGAHAN ANAK KERDIL (STUNTING)
Anak Kerdil (stunting) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi
dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir. Akan tetapi, kondisi stunting baru nampak
setelah bayi berusia 2 tahun. Balita/Baduta (Bayi dibawah usia Dua Tahun) yang mengalami stunting akan
memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di
masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan
dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut:
1.praktek pengasuhan anak yang kurang baik;
2.masih terbatasnya layanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan, layanan kesehatan untuk
Balita/Baduta dan pembelajaran dini yang berkualitas;
3.masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi;
4.kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
LANJUTAN

Pengunaan Dana Desa diprioritaskan untuk menangani anak kerdil (stunting) melalui
kegiatan sebagai berikut:
1.Pelayanan Peningkatan Gizi Keluarga di Posyandu berupa kegiatan:
a. penyediaan makanan bergizi untuk ibu hamil;
b. penyediaan makanan bergizi untuk ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan; dan
c. penyediaan makanan bergizi untuk ibu menyusui dan anak usia 7-23 bulan.
2.menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih;
3.menyediakan dan memastikan akses terhadap sanitasi.
4.menjaga konsumsi masyarakat terhadap pangan sehat dan bergizi,
5.menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
6.memberikan pendidikan pengasuhan anak kepada pada orang tua;
7.menyediakan fasilitas dan memberikan pendidikan anak usia dini (PAUD);
8.memberikan pendidikan gizi masyarakat;
9.memberikan pembelajaran tentang kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi kepada
remaja;
10.meningkatkan ketahanan pangan dan gizi di Desa.
REGULASI DAERAH
DALAM MENDORONG
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PEMBANGUNAN BERBASIS PEMBERDAYAAN DESA

Kegiatan pembangunan yang berlangsung di Desa yang dilaksanakan


secara terpadu dengan mengembangkan dan memberdayakan swadaya
gotong royong masyarakat dan seluruh potensi yang ada di desa

TUJUAN SASARAN
MEMPERBAIKI KUALITAS
TERCAPAINYA MASYARAKAT
HIDUP MASYARAKAT
DESA YANG SEJAHTERA,
MELALUI PENDAYAGUNAAN
MANDIRI, BERIMAN DAN
POTENSI DENGAN BERBAGAI
BERTAKWA KEPADA TUHAN
KEGIATAN PEMBERDAYAAN
YANG MAHA ESA
MASYARAKAT DESA
PEMBANGUNAN BERBASIS PEMBERDAYAAN DESA

PRINSIP- PRINSIP ;
 Partisipasi Masyarakat
 Gotong Royong
 Kearifan Lokal
 Kepentingan Umum
 Kemandirian
 Kesetaraan dan
 Kebebasan Mobilisasi Keadilan
 Keterlibatan dalam  Prioritas atau tingkat
pengambilan Keputusan Kemendesakan
 Keterbukaan  Keberlanjutan
9 PILAR PEMBANGUNAN BERBASIS
PEMBERDAYAAN DESA
Pembangunan berbasis pemberdayaan desa
meliputi bidang-bidang pembangunan dan
pemberdayaan sebagai berikut :
1. Pembangunan keimanan dan ketakwaan
2. Pembangunan kapasitas aparatur dan
kelembagaan desa
3. Pengelolaan kekayaan dan keuangan desa
4. Pembangunan sarana dan prasarana desa
5. Pembangunan pendidikan masyarakat desa
6. Pembangunan kesehatan masyarakat desa
7. Pemberdayaan keluarga
8. Pemberdayaan Masyarakat
9. Peraturan Desa
IMPLEMENTASI

1. Program Pembangunan Keimanan dan


Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
diarahkan untuk menjadikan masyarakat desa
yang selalu menjunjung tinggi nilai –nilai agama
dalam kehidupan sehari-hari dalam kerangka
masyarakat madani, yang santun, jujur amanah,
bersahaja dan toleran terhadap suatu perbedaan

2. Pelatihan Aparatur bertujuan agar aparatur


mampu untuk mendampingi dan memotivasi
masyarakat dalam membangun desanya secara
partisipatif dan pelatihan kelembagaan bertujuan
agar kelembagaan desa mampu untuk
menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal.
IMPLEMENTASI

3. Kekayaan Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan


dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa. Dimana Kepala Desa
sebagai Kepala Pemerintahan Desa adalah Pemegang
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan mewakili
Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan Desa yang
dipisahkan

4. Menggerakan Masyarakat dalam pembangunan sarana dan


prasarana secara partisipatif, dengan melibatkan peran
serta masyarakat dan potensi desa dan menyerahkan
pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana desa
kepada Pemerintah Desa dan masyarakat, serta membina
aparatur dan masyarakat desa dalam pengelolaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana desa melalui
swakelola.
IMPLEMENTASI

5. Menyadarkan masyarakat desa agar meningkatkan


pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal,
membentuk dan membina pusat kegiatan pendidikan dan
keterampilan di desa sesuai kebutuhan dan potensi
masyarakat desa, serta membentuk, menyiapkan dan
membina kader kader pendidikan yang diambil dari
masyarakat desa untuk mengelola pusat kegiatan
pendidikan dan keterampilan di Desa

6. Mengembangkan Desa Siaga Aktif dengan indikator :


- Forum Desa
- Kader Pemberdayaan Masyarakat
- Kemudahan akses Pelayanan Dasar
- Posyandu dan UKBM lainnya aktif
- Dukungan Dana untuk kegiatan kesehatan daripemerintah
desa, masyarakat dan dunia usaha
- Peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
- Pembinaan PHBS di Rumah Tangga
IMPLEMENTASI

7. Upaya pemberdayaan keluarga diarahkan kepada


terwujudnya keluarga yang maju, mandiri, harmonis dan
mempunyai anak yang ideal, sehat dan sejahtera.

8. Peningkatan Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat


Desa, dimana urusan pemerintahan yang secara langsung
dapat meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan
masyarakat diserahkan pengaturannya kepada kepala
desa, ditujukan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan
masyarakaat, peningkatan peran serta masyarakat dalam
pembangunan;pengembangan kemitraan; pemberdayaan
masyarakat dan pengembangan kegiatan lain sesui dengan
kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.
IMPLEMENTASI

9. Meningkatkan kompetensi Kepala Desa, Perangkat Desa


dan Badan Pernusyawaratan Desa dalam bidang
pembentukan peraturan perundang-undangan, dimana
Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa dapat
menetapkan dan memberlakukan peraturan desa yang
mengatur kehidupan dalam masyarakat desa di
wilayahnya.
HAL-HAL PENTING
YA N G P E R L U D I L A K U K A N

1. MENJADIKAN DESA SEBAGAI TEMPAT KEHIDUPAN


DAN PENGHIDUPAN;
2. MENEMPATKAN DESA SEBAGAI SUBYEK
PEMBANGUNAN;
3. MENJADIKAN DESA SEBAGAI UJUNG TOMBAK
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN,
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.

27
MENGEMBANGKAN
KELOMPOK UPPKS
(USAHA PENINGKATAN
PENDAPATAN KELUARGA
SEJAHTERA)
OLEH PEMERINTAH
• (1) memberikan bantuan fasilitas permodalan kepada kelompok
yang meliputi dana bergulir, dana BUMN, Kukesra, Kredit
Pengembangan Kemitraan Usaha (KPKU dan Kukesra Mandiri
• (2) pembinaan dan pengembangan usaha kelompok UPPKS
melalui kegiatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM yang terlibat dalam kegiatan), pembinaan kemitraan baik
dalam hal permodalan, SDM, produksi, manajemen usaha,
penerapan teknologi tepat guna dan pemasaran;
• (3) pembinaan jaringan usaha yang bertujuan untuk
meningkatkan akses anggota kelompok ini dengan
berbagai pihak;
• (4) pembinaan produksi agar kelompok UPPKS
menghasilkan produk, baik kuantitas maupun kualitas,
yang sesuai dengan permintaan pasar
1) rehabilitasi irigasi;
2) pembersihan daerah
1. pembangunan dan/atau pengadaan
aliran sungai;
sarana prasarana serta pengelolaan
3) pembangunan jalan
dukungan pendidikan bagi anak usia
rabat beton;
dini, wajib belajar dan pendidikan luar
4) pembangunan embung
sekolah remaja seperti
Desa;
a) PAUD, taman bermain, taman bacaan,
5) penanaman hutan Desa; 1. Pelaksanaan alat bermain tradisional anak usia dini;
6) penghijauan lereng
pegunungan; Pembanguna 3.Pelayanan b) perpustakaan Desa, fasilitas belajar
7) pembasmian hama n Desa Pendidikan Bagi tambahan bagi remaja, buku bacaan,
peralatan olah raga; dan
tikus; Dengan Pola Anak c) pengembangan sarana produksi
Padat Karya pertanian, pengembangan pembibitan
untuk tanaman, perikanan, dan/atau
Tunai perkebunan, perbengkelan otomotif
1) Pelayanan Peningkatan Gizi
Keluarga di Posyandu sederhana, alat bermain tradisional,
2) menyediakan dan DANA sanggar seni dan budaya.
d) menyediakan bea siswa bagi anak-
memastikan akses DESA anak Desa yang berprestasi
terhadap air bersih,
sanitasi; 2019
3) menjaga konsumsi
masyarakat terhadap
pangan sehat dan bergizi,
4) menyediakan akses kepada
2. Penanganan 4. Pencegahan dan 1. penyediaan layanan informasi
layanan kesehatan dan
Keluarga Berencana (KB). Kerdil (Stunting) Penanganan tentang bencana;
2. pelatihan kesiapsiagaan masyarakat
5) memberikan pendidikan Bencana Alam dalam menghadapi bencana;
pengasuhan anak kepada 3. pelatihan tenaga sukarelawan
pada orang tua; untuk penanganan bencana; dan
6) memberikan pendidikan 4. penguatan kesiapsiagaan masyarakat
tentang gizi masyarakat, yang lainnya sesuai dengan
kesehatan seksual dan 5. kewenangan Desa yang diputuskan
reproduksi; dalam musyawarah Desa. Dll.
7) meningkatkan ketahanan
pangan dan gizi di Desa.
LINGKARAN SETAN KEMISKINAN
(Vicious Circle Of Poverty)
Ragnar Nurske (1953)
PENDEKATAN RUMAH TANGGA SASARAN/MISKIN
No VARIABEL KRITERIA MISKIN
1. Luas lantai Bangunan tempat tinggal <8M² per Kapita
2. Jenis lantai terluas Tanah/bambu/kayu kualitas rendah
3. Jenis Dinding Bangunan Terluas Bambu/Rumbia/kayu kualitas rendah
4. Fasilitas tempat BAB (jamban/kakus) Tidak punya/bersama/ umum
5. Sumber air minum Sumur/mata air tak
terlindungi/sungai/air hujan
6. Sumber penerangan utama Bukan listrik
7. Jenis BB memasak sehari-hari Kayu bakar/arang

8. Frekwensi makan sehari < 3 kali


9. Frekuensi membeli daging/ayam/susu Tidak pernah membeli
10. Banyak stel pakaian baru, dibeli setiap angg.kel Tidak pernah membeli
11. Kemampuan berobat (puskesmas/Polklinik) dari Tidak mampu berobat
anggota RT
12. Lapangan pekerjaan Kepala RT Petani gurem, pekerja bebas dgn
upah<Rp. 500.000/ bulan
13. Pendidikan Kepala RT SD/MI kebawah
14. Kepemilikan Tabungan/Barang berharga Batas Rp.500.000
HAMBATAN

• DENGAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014,


TKPK PUSAT DAN JUGA TKPK/D PROVINSI SUMATERA UTARA BELUM
BERJALAN SEBAGAIMANA MESTINYA,
• TIDAK JELASNYA KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI DALAM
PELAKSANAAN DANA DESA
• DOKUMEN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA UTARA SAMPAI SAAT INI BELUM ADA
• DANA YANG DIALOKASIKAN UNTUK PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN TIDAK OPTIMAL, KARENA KETERBATASAN DANA
• KAPASITAS PEMERINTAHAN DESA YANG BELUM MEMADAI
SEKIAN & TERMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai