Anda di halaman 1dari 21

PERNIKAHAN

XI IPA, IPS DAN BAHASA


PENGERTIAN PERNIKAHAN
• Pengertian secara bahasa al- aqdu yaitu akad
yang bermakna ikatan atau kesepakatan.
• Bisa juga bermakna al-wath’I artinya
hubungan kelamin atau hubungan seksual.
• Pengertian secara istilah: akad yang meliputi
beberapa rukun dan beberapa syarat.
DASAR PERNIKAHAN
• QS. An- Nur (24): 32
û m hi l i m ğ hû l h
iűŹjŶŤȬi ;hAŋhŪȯ AźŵźȲi hŽ` ?űôûȲi ɋĵŲ˯h űûȱi jIĵĸhŠj ŴûŲj ǻh Ņj jۊɻ ů‹bhűûȲi ŶŲj ǖŠhŠɔhƁ‹AźŅi Ȳj ŵ=bh
j j j
x h f hi ğ h û h i ğ
̡ űžjŰŠ ş Ŏj Šɩ Ĭ ‹b ĀñjŷjŰŘŦŴŲj Ĭ ‹
LANJUTAN
• Terjemah:
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di
antara kalia, dan orang-orang yang layak
(menikah) dari hamba-hamba sahaya kalian
yang laki-laki dan hamba-hamba sahaya kalian
yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan
Allah Mahalua (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui (QS. An- Nur (24): 32)
Lanjutan
• Dasar Hadist
‫• النكاح من سنتي فَ َم ْن لَ ْم يَ ْع َمل بِ َسنَتِي فليس مني‬

“Menikah itu bagian dari sunnahku, maka


barang siapa yang tidak beramal dengan
sunnahku, bukanlah ia dari golonganku.”
(HR.Ibnu Majah)
Lanjutan
• Dasar Hadist

‫ َو َم ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَ َعلَ ْي ِه‬، ْ‫طا َع ِم ْن ُك ُم ْالبَا َءةَ فَ ْليَتَ َز َّوج‬


َ َ‫ب َم ِن ا ْست‬ ِ ‫• يَا َم ْع َش َر ال َّشبَا‬
.‫بِالص َّْو ِم فَإِنَّهُ لَهُ ِو َجا ٌء‬
“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian
telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia
dapat menundukkan pandangan dan memelihara
kemaluan. Barang siapa belum mampu hendaknya
berpuasa, sebab ia dapa mengendalikanmu.” (Muttafaq
‘alaihi)
HUKUM NIKAH
• Mubah Hukum asal
• Wajib Bagi yang ingin menikah,
mampu menikah dan khawatir zina
• Sunah Bagi yang ingin menikah,
mampu menikah dan mampu mengendalikan
diri dari perzinahan
• Makruh Bagi yang ingin menikah tapi
belum mampu memberi nafkah
• Haram Tidak mampu memberi nafkah
dan tidak mampu berhubungan.
TUJUAN PERNIKAHAN
• Membentk keluarga sakinah, mawaddah dan
rahmah
 Sakinah : ketenangan dan ketentraman
 Mawaddah : penuh cinta
 Rahmah : Kasih sayang
Lanjutan
 Memenuhi kebutuhan seksual secara sah dan
diridlai Allah
 Memperoleh keturunan yang sah dalam
masyarakat
 Mewujudkan keluarga bahagia akhirat
 Meningkatkan ibadah kepada Allah Swt.
‫‪DASAR TUJUAN‬‬
‫‪PERNIKAHAN‬‬

‫‪• QS. Ar- Rum (30): 21‬‬

‫َو ِم ۡن َءايَٰ ِت ِه ٓۦ َأ ۡن َخلَ َق لَمُك ِ ّم ۡن َأن ُف ِسمُك ۡ َأ ۡز َ ٰو ٗجا ِل ّت َ ۡس ُكنُ ٓو ْا لَهۡي َا َو َج َع َل‬
‫َّ ِإ‬ ‫ّ‬ ‫ٓ‬ ‫ۚ‬
‫ون ‪٢١‬‬ ‫بَيۡنَمُك َّم َو َّد ٗة َو َرمۡح َ ً َّ ٰ َٰ ٖ ۡ ٖ َ َ ُ َ‬
‫ر‬ ‫ك‬ ‫َ‬
‫ف‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫م‬‫و‬ ‫َ‬
‫ق‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫أَل‬ ‫َ‬ ‫كِل‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫يِف‬ ‫ن‬ ‫ة‬
‫ِإ‬
RUKUN NIKAH
• Calon Suami Istri (Az-zaujani, mahallul ‘aqd,
atau al- aqidani)
• Wali nikah
• Dua orang saksi
• Ijab dan qabul
Lanjutan
• Wali Nikah
 Wali nasab (Wali yang punya pertalian darah dengan wanita yang
mau dinikahkan):
1. Bapak kandung
2. Kakek (bapak dari bapak mempelai perempuan)
3. Saudara laki-laki sekandung
4. Saudara laki-laki sebapak
5. Anak laki-laki dari saudara lakik-laki sekandung
6. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
7. Paman (saudara laki-laki bapak), dan
8. Anak laki-laki paman
Lanjutan
• Wali hakim (Kepala negara yang beragama
Islam) Menteri Agama Kepala
KUA.
• Wali hakim bertindak sebagai wali nikah jika
wali nasab tidak ada atau tidak bisa
memenuhi tugasnya.
Syarat-syarat Wali Nikah
 Beragama Islam
 Laki-laki
 Baligh dn berakal
 Merdeka dan bukan hamba sahaya
 Bersifat adil
 Tidak sedang ihram haji dan umrah
MAHRAM
• Secara bahasa: yang diharamkan
• Secara istilah fikih: wanita yang haram dinikahi
MAHRAM SEBAB HUBUNGAN
DARAH/KETURUNAN/ NASAB
1. Ibu (terus ke atas)
2. Anak perempuan (termasuk cucu)
3. Saudara perempuan (kandung, seayah, seibu)
4. Saudara perempuan bapak (bibi)
5. Saudara perempuan ibu (bibi)
6. Anak perempuan saudara laki-laki (keponakan)
7. Anak perempuan saudara perempuan
(keponakan).
MAHRAM SEBAB PERKAWINAN
1. Mertua perempuan termasuk mertua tiri
2. Anak tiri jika istri (ibunya) telah dicampuri
3. Bekas menantu perempuan
4. Bekas ibu tiri (janda bapak)
MAHRAM SEBAB PERSAUDARAAN
1. Saudaranya istri
2. Bibinya istri
3. Kemenakannya istri
MAHRAM SEBAB SUSUAN (RADLA’)
1. Ibu dan bapak tempat menyusu
2. Saudara perempuan sepersusuan, baik
saudara susuan sekandung, seayah, maupun
seibu.
KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
1. Suami dan istri mempunyai kewajiban
masing-masing, yakni suami mempunyai
kewajiban pada istrinya dan istri mempunyai
kewajiban pada suaminya.

Anda mungkin juga menyukai