Anda di halaman 1dari 63

Working At Height

1
STATISTICS

Terjatuh adalah kasus penyebab kematian menonjol yang terdapat pada bidang
industri konstruksi .
Terjatuh juga merupakan penyebab kedua tertinggi pada non-fatal injuries terhadap
pekerja industri
80 persen orang yang terjatuh – celaka, adalah terjatuh dengan ketinggian kurang
dari 3 meter

2
KAPAN KITA MENGGUNAKAN FALL PROTECTION ?

Kapanpun ada potensi bahaya terjatuh dari satu tingkat


ke tingkat lain, fall protection harus digunakan
Semua bahaya terjatuh dapat di cegah
All falls can be prevented

Hanya memerlukan waktu 5 menit untuk step


back dan merencanakan kerja

3
MERENCANAKAN TUGAS – MENILAI RESIKO

 Bagaimana anda akan melakukan kerja dengan aman?


 Apakah anda hanya akan memulai dan memperhatikan bagaimana pekerjaan itu
berlangsung?
 Apakah anda akan memikirkan pekerjaan itu terlabih dahulu?
 Apakah anda akan mendiskusikan rencana kerja anda dengan anggota tim yang
lain?
 Bahaya/Risiko apa yang mungkin terjadi?
 Apa yang dapat menjadi kesalahan?
 Tanyakan pada diri anda “Jika Apa”?
 Bagaimana anda memastikan semua anggota tim mengerti akan bahaya dan
bagaimana mengawasinya?

4
HIRARKI PENGAWASAN

 Hirarki proses seleksi pengawasan akan menentukan


pencegahan/perlindungan yang dibutuhkan sebelum memulai
pekerjaan.
 Pengawasan yang paling aman dan paling dapat dipraktekkan
harus di gunakan.

5
PROSES PENILAIAN RISIKO

 Kenali semua potensi bahaya dimana seseorang bisa terjatuh


 Nilai resiko terjatuh dan kecelakaan yang diakibatkannya.
 Pilih dan pergunakan pengontrolan yang paling efektif untuk
digunakan
 Review / Update sesuai perubahan situasi
 Sebelum melakukan pekerjaan, risk assessment harus
dilakukan .
 Bagian yang paling penting adalah untuk menjelaskan apakah
ada potensi orang terjatuh dalam melakukan pekerjaan.

6
POTENTIAL HAZARDS YANG MENYEBABKAN JATUH
 Pinggiran terbuka yang tidak diproteksi
 Hand grip hilang
 Foot wear yang tidak memadai
 Permukan yang mudah pecah / Fragile surface
 Licin
 Berpindah dari satu permukaan ke permukaan lainnya
 Kena objek bergerak

7
KETIKA MENILAI RESIKO

Anda harus mengadopsi standard bilamana


ada potensi untuk orang terjatuh dari satu
level ke level lainnya, hazard, harus
dihilangkan atau dikurangi sampai kepada
tingakatan yang dapat diterima.

8
MEMILIH TINDAKAN PENGONTROLAN

Jatuh dapat dicegah menggunakan “Hierarchy of


Controls”

Eliminate
Substitute MOST
effective

Isolation
Engineering Controls
Administrative Controls
LEAST
Personal Protective Equipment effective

9
PENGONTROLAN / CONTROLS
 Elimination
Bilamana memungkinkan , pindahkan kebutuhan atas pekerjaan di
ketinggian.
 Substitution
Selesaikan pekerjaan di daerah yang memiliki potensi bahaya
rendah (mis., gedung yang dekat dengan ground daripada ditempat
yang tinggi ).
 Isolation
Isolatsi hazard atau daerah berbahaya (pasang handrails, edge
protection, cages pada ladders, dsb.).

10
PENGONTROLAN / CONTROLS

 Engineering Controls
Engineer atau redesign structure atau peralatan untuk
mengurangi bahaya
 Administration
Research dan mengembangkan safe work procedures
bagi pekerjaan, menyediakan training , dan menggunakan
warning sign dan barricade untuk mengontrol bahaya.
 Personal Protective Equipment
PPE digunakan hanya sebagai alternatif terakhir dari
pengontrolan sebelumnya .

11
PERTIMBANGAN / CONSIDERATIONS

 Memasangl Edge Protection


 Memasang Scaffolding
 Menggunakan Elevated Work Platform
 Bekerja dengan ladder dengan pengontrolan yang sesuai

DON’T JUST REACH FOR THE


BODY HARNESS

12
PREFERRED OPTION
Scaffolding

 Setiap temporary elevated platform (supported atau


suspended) digunakan untuk supporting pekerja, material atau
kedua-duanya .
 Scaffolding terdiri atas tube dan couplers, modular frames,
drop staging, swing stages, purpose design stages all with full
decking, guardrails, dan fender boards.
 Standard scaffold tubing adalah plain steel diameter 48mm
dengan tebal minimum 4 mm.

13
KONSTRUKSI SCAFFOLDING
 Scaffolds dirancang oleh qualified person dan dibangun
serta dibebani sesuai dengan desain peruntukkannya.
 Scaffolds dibangun, dipindahkan, dibongkar, atau diubah
hanya dibawah pengawasan dan panduan dari orang
yang berkompeten dan memiliki kualifikasi atas hal
tersebut.
 Hanya orang yang terlatih dan berpengalaman saja yang
dapat melakukan pekerjaan tersebut.

14
GUARDRAIL SYSTEM
Guardrail systems terdiri
atas top rail, mid-rail, dan Top Rail
toe-board.
Guardrails dan mid-rails
disangga dengan jarak tidak
lebih dari 3m.
Top rail harus berjarak
antara 900mm dan
1100mm diatas platform.
Mid-rails harus diposisikan
dekat dengan midway
antara guardrail dan toe-
board
Toe-board minimum
150mm diatas permukaan
platform
Mid-rail
Toe-board
15
SCAFFTAG SYSTEM

Green Scafftag harus ditandai dan ditempatkan oleh


scaffolder bersertifikat sebelum scaffold dipergunakan .
Details semua inspeksi harus direcord dibalik sisi
(kuning) scafftag
Scaffolds harus diinspeksi minimum setiap 14 hari.
Ketika scaffold dalam konstruksi, label Merah JANGAN
GUNAKAN / DO NOT USE harus ditempatkan pada tiap
sisi akses.
Sampai dengan tag HIJAU dipasang, hanya scaffolders
yang dapat menaiki scaffold

16
133
SCAFFTAGS
TYPE JATUH
 Total Restraint
Tidak ada kemungkinan jatuh (orang tidak menyentuh
pinggiran)
 Restrained Fall
Sliding fall is possible (may lose footing and slide)
 Limited Free Fall
Fall of up to 600mm is possible (ascending a ladder)
 Free Fall
Free fall greater than 600mm (complete free fall)

18
TOTAL RESTRAINT

 Total Restraint bilamana


tidak ada kemungkinan
terjatuh .

 Pekerja tidak sampai ke


pinggir .

 6KN Anchorage Selalu menjadi pilihan yang disukai


required.
19
FREE FALL

Free fall adalah


jatuh kurang dari
600mm.

Anchorage required
is 15 KN.

20
PILIHAN YANG DISUKAI / PREFERRED OPTIONS

Suatu risk assessment di JSA diperlukan bagi setiap


pekerjaan yang memililki potensi jatuh .
Pilihan yang disukai selalu Total Restraint
Pilihan terakhir adalah Fall Arrest.
Fall-arrest control measure hanya dipergunakan sebagai pilihan
terakhir / last resort dan hanya bilamana tindakan pongontrolann
lainnya tidak memungkinkan untuk dipergunakan , atau tidak
tersedia, atau akan memunculkan bahaya bagi pekerjaan

Fall arrest system tidak akan menghentikan


orang terjatuh, hanya menghentikan mereka
agar tidak membentur tanah / ground

21
PFAS

PFAS: Personal Fall Arrest Systems


3 Components:
 Anchor point
 Full body harness
 Lanyard dengan shock absorber

22
ANCHOR POINT
Jika memungkinkan cari anchor yang dapat mencegah orang agar tidak jatuh.
Bilamana ada potensi untuk terjatuh, suatu anchor harus memenuhi faktor berikut:
1.Min b/s of 15kN (kurang lebih. 1500kg)
Handrail hanya diperuntukkan withstand a force % kN. Coba pikirkan .Apakah handrail dapat
menyangga berat anda?
2. Setinggi mungkin / As high as possible, diatas rear ‘D’ ring bilamana
memungkinkan .
Jarak maksimum jatuh suatu fall arrest harness adalah 2.00 Mtrs. (Sesuai sticker pada harness).
Berapa jauh saya akan jatuh tanpa terbentur dengan objek lain?
3. Anchorpoints bila memungkinkan ditempatkan ditengah, tidak lebih
dari 15 derajat dari tengah / centre.
Pikirkan ayunan tubuh bila jatuh mengakibatkan . – Pendulum effect

23
FULL BODY HARNESS

Full-Body Harness: straps yang


akan mendistribusikan
kekuatan fall arrest melalui
paha,selangkangan, pinggang,
dada dan bahu yang
dihubungkan dengan
komponen lain dari personal fall
arrest system.
Note: “D” Ring ditempatkan
antara pundak dan leher.

24
BAGAIMANA BODY HARNESS BEKERJA /
HOW DOES A BODY HARNESS WORK ?
Beban mengallir dari anchor point turun ke Lanyard atau Fall
Arrester dan ke ‘D’ ring dibelakan harness, dari sana akan terbagi
menjadi dua dan ditransfer ke webbing dan kemudian dialihkan ke
tubuh melalui :
Kaki / Direct the load to the legs
Menjaga tubuh tetap tegak / Keeps the body upright
Menjaga sakit / kerusakan pada leher
Langsung membuka saluran pernafasan

25
Memakai Harness / Fitting the Harness
Ketika mengenakan harness point dibawah ini
harus diperhatikan:

1. Temukan ‘D’ ring,


2. Guncang dan pindahkan semua lilitan ,
3. Periksa harness dari kerusakan
4. Buka harness dan bentuk bagian lengan
dan kaki,
5. Pakai harness seperti waist coat,
6. Mulai dengan chest attachment, (atur
sampai nyaman dipakai),
7. Hubungkan leg loops (jangan silangkan,
usahakan sedatar mungkin dan tidak
menyebabkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan bila terjatuh).

26
MEMERIKSA KONDISI HARNESS /
CHECK HARNESS FIT

 Squat slightly, two inches or 50mm


below groin, one palm inside.
Can I reach the rear ‘D’ ring?
 Rear ‘D’ ring should be placed
between the shoulder blades at the
base of the neck.

 Two palms inside for waist belt, tuck


away all the loose ends.

27
LANYARD

Lanyard: Suatu line yang digunakan , biasanya


sebagai bagian dari lanyard assembly,
penghubung fall-arrest harness kepada anchorage
point atau static line dalam situasi bilamana ada
resiko terjatuh.
Back hooking dari lanyards tidak diperbolehkan.

28
DECELERATION DEVICE

• Shock-absorber
deceleration device …
dirancang untuk
membagi energy dan
mengurangi
deceleration forces.
• Selalu hubungkan
shock-absorber
sedekat mungkin ke
tubuh.
29
SNAPHOOK

"Snaphook“ suatu hook-shaped body dan gate yang menutup


sendiri / self-closing dan type self-locking yang mempunyai
locking gate overriding latch yang akan tertutup sampai hook
tidak dikunci dan dibuka oleh dua manual operations yang
terpisah

30
DOUBLE ACTION SNAPHOOK

Hook
Body
Hook Nose

Gate
Release

Lock

Eye Hinge

31
SNAPHOOKS – DO’S AND DON’TS

Snaphooks dapat berputar / roll out, sehingga single


acting (non-locking) snaphook tidak diperkenankan .
Untuk mencegah “roll-out”, lebar “D” Ring harus
lebih lebar dari lebar hook nose.
Snaphooks dapat mengalami crush out.
Crush out disebabkan pembebanan pada sisi safety
hook, hal ini dapat juga ditemui pada crane hooks.
Pikirkan kemana anda akan pergi untuk menghook
up dari kemungkinan side loading
Snaphooks tidak boleh dicantolkan pada :
 Langsung ke webbing, atau rope.
 Satu sama lain.
 Ke D-ring yang mana snaphook lainnya atau
penghubung lain dikaitkan.

32
KARABINERS

Karabiners haruslah type double action.


Karabiners yang disebutkan diatas
termasuk screwgate karabiners dan
twistlock (atau auto lock) karabiners.
Clipgate karabiners, seperti yang digunakan
oleh pendaki gunung, tidak dapat
digunakan.
Bilamana memakai karabiner harus
dipastikan :
1. Gate is dibaut kencang / terkkunci (screwed closed)
2. Baut diputar ke arah bawah

33
SETTING UP PFAS – FALL FACTOR

 Tempatkan anchor
Rumusan Fall factor :
setinggi mungkin
 Kekuatan regang Distance the load falls = Fall factor
Length of rope
system bilamana
Distance fallen 4 m = Fall factor 1
ada beban yang Length of rope 4m
jatuh, dapat dihitung
Distance fallen 3 m = Fall factor 0.75
melalui rumusan Length of rope 4m
sederhana. Distance fallen 6 m = Fall factor 2
Length of rope 3m
PERHATIAN – Jangan Distance fallen 5 m = Fall factor 1.75
letakkan beban diatas Length of rope 3M
anchor !
34
FALL FACTORS

1m

1m

2m
CLEARANCE DISTANCE

Jika seorang pekerja dapat


terjatuh, mereka harus
mempunyai deceleration
device pada lanyardnya..
Harus memililki clearance
below untuk menghentikan
dari terjatuh .

Approx. 6.5m
required for fall-
arrest system to
work

36
Ketika memiliki peralatan, harus
memperhatikan :
 Ketinggian tempat bekerja;
 Bilamana akan berada dalam confined space;
 Lama waktu yang dibutuhkan untuk bekerja;
 Flexibility gerakan yang ditentukan dalam pekerjaan ;
 Jarak kerja dengan anchor points; dan
 Jumlah orang yang dibutuhkan untuk
melakukanpekerjaan.

37
SEBELUM DIGUNAKAN

PERHATIKAN DENGAN
SEKSAMA PERALATAN
ANDA

Sebelum digunakan!
“Hidup anda tergantung
kemampuan dalam memahami dan
menginspeksi peralatan anda ”

38
Before - Using fall protection equipment
Check the harness for any signs of
wear or damage.

Check the lanyard is firmly attached


to the lanyard.
Strap or belt
lanyard

Connect the lanyard to a static line or


a secure anchor point.

Make sure the anchor point is


positioned above where you are
working.

If you are using a strap or belt type


Self-retracting lanyard ensure there is a minimum of
lanyard slack so that you cannot fall any
further than two metres.

39
Pemeriksaan Peralatan / Equipment
inspection
Ada empat komponen utama yang diperlukan dalam inspeksi .
Flexible Anchorage
Lines
Mechanical
Devices

Rigid Anchorage
Lines
Harness and
Connectors

40
DIMANA MENYIMPANNYA ?

Bersih, kering dan bebas dari kontaminasi


41
MEMBERSIHKAN PERALATAN

GUNAKAN
Air dingin yang bersih
Sabun lembut (mis. Lux
flakes)

MENCUCI dalam air dingin

MENGERINGKAN TANPA
PANAS ATAU SINAR
MATAHARI LANGSUNG
42
Bila telah digunakan sebagai arrest a fall

BILA SUATU FALL


ARRESTING SYSTEM DAN
KOMPONENNYA TELAH
DIPERGUNAKAN SEBAGAI
ARREST A FALL, SEMUA
PERALATAN HARUS
DISERVIS DAN DIINSPEKSI
OLEH ORANG YANG
BERKOMPETEN.
43
INSPECTIONS:

Fall Protection Equipment harus diinspeksi:


 Informal Inspection sebelum dipergunakan oleh orang
yang akan mempergunakannya.
 Formal quarterly inspection oleh competent person.
 Menggunakan Colour tag sesuai dengan waktunya
 Detail Inspeksi di record dalam register
 Detail Peralatan dimasukkan dalam register

44
REGISTER

Harus mengandung informasi berikut ini:


Nama dan alamat manufaktur atau supllier;
Manufacturer’s batch atau serial number;
Tahun manufacture;
Tanggal purchase;
Tanggal pertama penggunaan; dan
Tanggal service serta inspections.
Inspection:
Fibre: Inspect belt fibre atas lengkungan pada inverted
"V" dengan jarak 15 sampai 20 cm. Perhatikan frayed
edges, broken fibers, pulled stitches, terpotong dan
kerusakan kimiawi. Perhatikan secara seksama disekitar
buckles dan D-ring.
D-rings: Periksa atas distorsi, sharp edges, burns, cracks
atauoun worn parts.

45
PROSEDUR PENYELAMATAN

Operators yang menggunakan fall arrest equipment


tidak boleh bekerja sendiri .
Seorang operator yang tergantung fall arrest harness
should harus diselamatkan sesegera mungkin.
Terdapat pekerja lain yang dapat melakukan
penyelamatan terhadap operator , atau memahami
prosedur penyelamatan di site..
Buat diri anda lebih peduli terhadap prosedur di site
dan pastikan hal tersebut sudah terdapat di dalam
Risk Assessment dan JSA.

46
BERAPA LAMA DAPAT MENYEBABKAN
KEMATIAN ?

SUSPENSION
MENYEBABKAN
SHOCK
SYNDROME,
SUSPENSION
TRAUMA

47
APAKAH SUSPENSION TRAUMA ?

Suspension Trauma adalah potential hazard bagi setiap orang


yang bekerja diketinggian menggunakan harness

Dapat menyebabkan Unconsciousness, dan kematian kurang


dari 30 menit

48
PENYEBAB

Tergantung dalam
periode yang
lamadengan
pergerakan minimal
Jatuh
Kecelakaan akibat
kurangnya
pergerakan

49
TANDA BAHAYA

 Pingsan
 Detak jantung meningkat
 Tekanan darah naik
 Pucat
 Hot Flushes
 Berkeringat / Sweating
 Sesak nafas / Breathlessness
 Unconciousness

50
TUJUAN PENYELAMATAN DARI KETINGGIAN /
AIM OF RESCUE FROM HEIGHT

Mengupayakan kembali agar orang


berada dalam keadaan yang selamat,
dan mengurangi gejala Suspension
Trauma

51
SPESIFIKASI TANGGA

 Tangga kayu harus memiliki bahan pengawet khusus /


preservative treatment.
 Straight ladders tidak lebih dari duappuluh (20) feet (6
meter).
 Extension ladders tidak lebih dari tiga puluh enam (36) feet
bila dipanjangkan secara penuh
 Memiliki alas injakan yang anti selip.
 Stepladders dan platform ladders tidak lebih dari duabelas
(12) feet bagi medium duty dan duapuluh (20) feet bagi
heavy duty.
 Tangga kayu tidak boleh dicat..

52
SET UP AND USE

Inspect ladder sebelum digunakan


Straight dan Extension Ladders harus
diikat
Stepladders harus dilocked
fully opened and set level
Selalui menghadap tangga bila menaiki
atau menuruninya.
Pergunakan dua tangan bila menaiki
tangga
Jangan berdiri pada ujung tangga atau
injakan paling atas
Gunakan 4:1 rule guna memastkan
sudut tangga

53
SET UP AND USE

Ujung straight ladder harus


dipanjangkan paling ttidak 1m diluar
supporting object bila tangga digunakan
sebagai jalan atas daerah yang miring
Tangga harus diikat pada bagian
atsnya.Ladder must be tied off at the
top.
Supported by second person until tied
off.
Maintain minimum 10m
separation from electrical lines
Metal ladders must never be
used when conducting electrical
welding operations or when
working near any electrical lines

54
SET UP DAN PENGGUNAAN

Satu orang saja yang dapat


menggunakan satu tangga
Highest Menghadap tangga bila naik /
Standing turun tangga
point Gunakan dua tangan
Three point of contact
Gunakan semua injakan
Melangkah dengan benar pada
tangga/Step onto and off the ladder

Posisi badan ditengah antara


stiles
Jangan menggapai lebih dari
jangkauan lengan dari tangga

55
SET UP DAN PENGGUNAAN

Ladder 1 meter past


access

Lashed with
rope to
prevent
movement

Feet on firm and Set up at ratio


level ground of 4:1

56
INSPECTIONS
 Tangga harus dalam kondisi baik setiap waktu.
 Pemakai/User harus memeriksa tangga sebelum
digunakan.
 Orang yang berkompeten harus melakukan ispeksi
terhadap tangga tiap tiga bulan sekali.
 Inspeksi harus didokumentasikan, dan tangga diberi
tanda sesuai quarterly inspection.

57
PEMERIKSAAN TANGGA KAYU

Inspect tangga atas :


 Burns atau charring
 Kerusakan akibat rayap
 Terbelah
 Retak
 Moisture damage

58
PEMERIKSAAN TANGGA METAL

Pemeriksaan tangga metal dari:


 Sharp edges dan lubang
 Metal fatigue dan keretakan
 Karat karena paparan zat kimia
 Bengkok atau deformed parts
 Baut yang hilang

59
PEMERIKSAAN TANGGA SINGLE TYPE

Loose rungs

Loose or bent tie rods

Even spacing
300mm spacing
between
stiles

Stile twisted

Loose or missing tie rod ends Missing feet

60
PEMERIKSAAN EXTENSION LADDERS

Twisted stile

Frayed or cut
haul ropes Bowed stiles

Cracked or
loose rungs Loose steel wire or plastic fibre reinforcing

Clutch fails
to lock

Condition of
anti-slip feet

61
PEMERIKSAAN STEP LADDERS

Loose top plate

Seized hinges Loose batten screws

Warped or twisted back leg


Loose tread or missing screws
Loose or split brace

Cracked or split batten


Split or cracked stile

Frayed or cut cords

62
Pertanyaan ?

63

Anda mungkin juga menyukai