Anda di halaman 1dari 17

KONTRAK BISNIS

(PERJANJIAN)
Buyung Luhur Pambudi
Kontrak brasal dari istilah “perjanjian”. Dalam bahasa Inggris disebut
“Contract Of Law”. Dalam bahasa Belanda disebut sebagai
“Overenkomst”. Kontrak adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
dua atau lebih pihak dimana masing-masing pihak yang ada
didalamnya dituntut untuk melakukan satu atau lebih prestasi.
Sedangkan Bisnis adalah tindakan-tindakan yang mempunyai nilai
komersial. Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam
bentuk tertulis dimana substansi yang disetujui oleh para pihak
yang terikat didalamnya bermuatan bisnis.
Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian
dalam bentuk tertulis dimana substansi yang
disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya
bermuatan bisnis.
PENGERTIAN, SYARAT
SAHNYA, ASAS – ASAS, DAN
SUMBER HUKUM KONTRAK
Hukum Kontrak adalah sebagai aturan hukum yang berkaitan dengan
pelaksanaaan perjanjian atau persetujuan. (Michael D. Bayles)
 
PENGERTIAN, SYARAT SAHNYA, ASAS – ASAS, DAN SUMBER HUKUM
KONTRAK

• Dalam pasal 1320 KUH Perdata, kontrak sah apabila :


1. Syarat subjek, syarat ini apabila dilanggar, maka kontrak dapat dibatalkan (avoid of law/vernietigbar), meliputi:
2. Kecakapan untuk membuat kontrak (dewasa dan tidak sakit ingatan), dan
3. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya.
4. Syarat objektif, syarat ini bila dilanggar maka kontraknya batal demi hukum (null and void of
law/nietiganrechswege), meliputi:
1. Suatu hal (objek) tertentu, dan
2. Sesuatu sebab yang halal (karena kuasa resmi)

• Asas–asas dalam berkontrak


1. Asas Konsesualisme kesepakatan para pihak.
2. Asas Kebebasan Berkontrak Pasal 1338 (Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
para pihak yang membuatnya)
3. Asas Pacta Sunt Servanda akibat dari perjanjian
4. Asas Itikad Baik (Goede Trouw) pasal 1338 Ayat (3) Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad yang baik.
5. Asas Kepribadian (Personalitas) para pihak bertindak atas nama dirinya sendiri
 
PENGERTIAN, SYARAT SAHNYA, ASAS – ASAS, DAN SUMBER HUKUM
KONTRAK

• Asas – asas lain dalam berkontrak :


1. Asas Kepercayaan
2. Asas Persamaan Hukum
3. Asas Keseimbangan
4. Asas Kepastian Hukum
5. Asas Moral
6. ASAS Kepatuhan Terhadap isi Kontrak
7. Asas Perlindungan (Debitor)
8. Asas Keabiasaan

• Sumber hukum kontrak:


1. Persetujuan antar pembuat kontrak
2. Undang – undang karena suatu perbuatan: yang dibolehkan dan yang tidak dibolehkan.
RISIKO, WANPRESTASI,
DAN KEADAAN
MEMAKSA
Menurut Subekti (2001:144), risiko berarti kewajiban untuk memikul
kerugian apabila ada kejadian di luar kesalahan salah satu pihak yang
menimpa benda yang dimaksaudkan dalam kontrak.
RISIKO, WANPRESTASI, DAN
KEADAAN MEMAKSA
Catatan: Lebih baik ditulis dalam kontrak agar risiko ditanggung kedua belah pihak.
Menurut Pasal 1234 KUH Perdata, presatasi adalah seseorang yang menyerahkan
sesuatu, melakukan sesuatu,dan tidak melakukan sesuatu, sebaliknya dianggap
wanprestasi bila seseorang:
1. Tidak melakukan apa- apa yang disanggupi akan dilakukan.
2. Melaksanakan tapi tidak sesuai dengan janjinya.
3. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat.
4. Melakukan sesuatu yang menurut kontrak tidak boleh dilakukan.
5. Akibat dari wanprestasi adalah sanksi berupa ganti rugi, pembatalan kontrak,
peralihan risiko, maupun membyar biaya perkara.
RISIKO, WANPRESTASI, DAN
KEADAAN MEMAKSA
Catatan: dalam kontrak bisnis cantumkan mengenai risiko, wanprestasi,
dan keadaan memaksa.
Menurut Subekti (2001:144), keadaan memaksa (overmatch/force mayeure)
bila:
1. Di luar kekuasaanya.
2. Memaksa.
3. Tidak dapat diketahui sebelumnya.
Keadaan memaksa bersifat mutlak : bencana alam, banjir, gempa bumi,
tanah longsor, dan lain – lain. Keadaan tidak mutlak :krisis ekonomi,dll
MACAM – MACAM
KONTRAK DAN
BERAKHIRNYA
KONTRAK
MACAM – MACAM KONTRAK DAN
BERAKHIRNYA KONTRAK
• Macam Kontrak
1. Kontrak Nominaat -> Jual Beli, Tukar Menukar, Sewa Menyewa, Penitipan Barang, Pinjam Pakai, Pinjam Meminjam. (dikenal
dalam KUH Perdata)
2. Kontrak Innominaat-> Perjanjian Internasional, Perjanjian Pijaman Luar Negeri, Perjanjian Pinjaman Daerah, Perjanjian
Pembiayaan, Kontrak Pengadaan Jasa Konsultasi, Kontrak Produksi, Kontrak/Perjanjian Waralaba.

•BERAKHIRNYA KONTRAK
1. Karena pembayaran
2. Karena penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpangan atau penitipan
3. Karena pembaharuan utang
4. Karena perjumpaan utang
5. Karena percampuran utang
6. Karena pembebasan utang
7. Karena musnahnya barang yang terutang
8. Karena kebatalan atau pembatalan
9. Karena berlakunya suatu syarat-batal
10. Karena lewatnya waktu
PERJANJIAN MENURUT
PRINSIP EKONOMI
SYARIAH
PERJANJIAN MENURUT PRINSIP
EKONOMI SYARIAH
• Sumber hukum dari Al Quran dan hadist, ijma ulama.Rukun dan Syarat Perjanjian (Akad)
1. Rukun akad: penjual, pembeli, barang, harga, akad.
2. Syarat akad :
3. Barang dan jasa harus halal
4. Harga harus jelas
5. Tempat penyerahan harus jelas
6. Barang yang ditransaksikan harus dalam status kepemilikan sepenuhnya.
• Hybrid kontrak dapat diartikan sebagai kesepakatan dua pihak untuk melaksanakan suatu
muamalah yang meliputi dua akad atau lebih. Pentingnya tau hybridkontrak:
1. Terkait dengan pajak,
2. Terkait dengan PSAK (Pernyataan standar akuntansi keuangan)
3. Terkait dengan inovasi produk
4. Terkait regulasi
5. Putusan hakim pengadilan
6. Aspek syariah, dll
PERJANJIAN MENURUT PRINSIP
EKONOMI SYARIAH
• Praktik bisnis menurut ekonomi syariah:
1. Bagi hasil
2. Jual beli
3. Ada pula simpanan, sewa, jasa, atau kegiatan lain yang lazim sepanjang
disetujui oleh Dewan Syariah Nasional.
BENTUK KONTRAK
DAN PENULISAN
PENYUSUNAN KONTRAK
• Pra kontrak
1. Negoisasi
2. Memorandum of Understanding (MoU)
3. Studi Kelayakan
4. Negoisasi (lanjutan)
• Kontrak
1. Penulisan naskah awal;
2. Perbaikan naskah;
3. Penulisan naskah akhir;
4. Penandatanganan.
• Pascakontrak
1. Pelaksanaan;
2. Penafsiran;
3. Penyelesaian sengketa.
PENYUSUNAN KONTRAK
1. JUDUL
2. PEMBUKAAN
3. PIHAK-PIHAK
4. LATAR BELAKANG KESEPAKATAN
5. ISI
6. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai