Anda di halaman 1dari 30

Konsep 'New Normal' dari aspek

Perawatan Kesehatan Masyarakat


oleh
Purwadi
Ketua Umum
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia
(IPKKI)
Sistematika penyajian

1. Review kewenangan dan tugas


Ikatan/Himpunan
2. Analisa situasi ‘New Normal’
3. Konsep ‘New Normal’
4. Review Perawatan Kesehatan Masyarakat
5. ‘New Normal’ dari aspek Perawatan Kesehatan
Masyarakat
Review Kewenangan dan Tugas Ikatan/Himpunan
(AD/ART DPP PPNI Tahun 2015)
Pasal 57 ..Kewenangan
a. membina anggota ikatan dan atau himpunan;
b. memberikan masukan kepada PPNI untuk pengembangan profesi; dan
c. menjadi pelaksana kerjasama antara PPNI dengan pihak lain dalam
wilayah Ikatan dan atau Himpunan.
Pasal 58 …Tugas
Ikatan dan atau Himpunan memiliki tugas pokok membina anggota dan
pengembangan profesi dalam kekhususannya serta memberikan
masukan kepada PPNI dalam menentukan kompetensi kekhususan
dimaksud.
Program Kerja Ikatan/Himpunan sesuai
Pedoman Organisasi Ikatan/Himpunan
Bab II Bagian Kedua Pasal 3,4,5,6 dan 7
1. Memelihara dan mengembangkan kompetensi
Ikatan/Himpunan.
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan pelayanan
keperawatan Ikatan/Himpunan.
3. Memelihara dan mengembangkan penelitian.
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat baik
secara mandiri maupun bersama-sama PPNI, Badan
Kelengkapan lain, Lembaga Pemerintah, LSM dan/atau
Kelompok Masyarakat sesuai kompetensi.
Analisa Situasi ‘New Normal’
Konsep ‘New Normal’
Beberapa pendapat/pernyataan terkait ’New Normal’

‘New Normal’ adalah perubahan perilaku masyarakat


agar tetap dapat menjalankan aktifitas normal dengan
menerapkan atau mematuhi protocol Kesehatan, untuk
mencegah penularan Covid-19.

‘New Normal’ adalah tahapan baru setelah kebijakan


WFH atau PSBB untuk mencegah penyebaran Covid-19
karena belum ditemukan vaksinnya.
Review Perawatan Kesehatan Masyarakat
(perkesmas)
Perkesmas adalah pelayanan keperawatan
professional yang merupakan perpaduan antara
konsep kesehatan masyarakat dan konsep
keperawatan yang ditujukan pada seluruh
masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, melalui upaya promotif dan
preventif di semua tingkat pencegahan dengan
melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam
perencanaan, pelaksanan dan evaluasi (Kemenkes,
2006 dalam Mary & Melanie, 2019)
Tujuan perkesmas
Meningkatkan kemandirian keluarga dan
masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan.
◦ (sesuai dengan UU Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan)

Rangkaian interaksi Perawat dengan Klien


& lingkungannya untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan & kemandirian Klien
dlm merawat dirinya
Sasaran perkesmas
Tatatan layanan perkesmas
1. Di fasilitas pelayanan Kesehatan
(Puskesmas/FKTP)
2. Di rumah
3. Di sekolah
4. Di tempat kerja/industry
5. Di barak penampungan
6. Di kegiatan puskesmas keliling
7. Di panti atau kelompok khusus lainnya
8. Di pelayanan kelompok khusus resiko tinggi;
kelompok anak sekolah, lansia, anak jalanan, dll
Karakteristik perkesmas
1. Perpaduan pelayanan keperawatan
dengan kesehatan masyarakat.
2. Continuum or care
3. Fokus pada promotif dan preventif
4. Ada proses alih peran dari perawat ke
klien.
5. Kemitraan menjadi kunci kemandirian
klien.
‘New Normal’ dari aspek Perawatan Kesehatan Masyarakat
1. Di fasyankes (Puskesmas/FKTP)
No Kebijakan New Normal Contoh kegiatan Perkesmas

1 Transmisi Covid-19 1. Terus mengkampanyekan PHBS kepada


dikendalikan pengunjung dg selalu memakai masker, sering
cuci tangan, menjaga jarak aman.
2. Memantau status kesehatan anggota keluarga
yang ODP, PDP dan OTG.
3. Memberikan asuhan keperawatan sesuai SOP dan
protocol kesehatan
2 Pembatasan secara bertahap 1. Membatasi pengunjung dan menjaga jarak aman.
dan di evaluasi 2. Mengatur jumlah perawat yang bertugas dengan
tetap mengikuti protocol kesehatan.

3 Sistem kesehatan dalam 1. Melakukan triase terhadap pengunjung


mendeteksi, melacak, Puskesmas/FKTP
menangani dan mengisolasi 2. Melakukan tracking kasus Covid-19 khususnya
kontak pada klien/keluarga dg kontak erat.
3. Memastikan dan memantau keluarga yang
dilakukan isolasi mandiri sesuai protocol
kesehatan
‘New Normal’ dari aspek Perawatan Kesehatan Masyarakat
1. Di fasyankes (Puskesmas/FKTP)
N Kebijakan New Normal Contoh kegiatan Perkesmas
o
4 Resiko penularan diminimalkan 1. Memantau pengunjung memakai masker, menjaga
ditempat rentan jarak dan sering mencuci tangan.
2. Menggunakan APD sesuai standar dan kebutuhan.

5 Tempat2 umum menetapkan 1. Memastikan Puskesmas melakukan skrining suhu


langkah pencegahan tubuh.
2. Menyediakan fasilitas mencuci tangan dan
handsanitizer.
3. Selalu mengingatkan pengunjung mematuhi protocol
Kesehatan.
6 Masy sepenuhnya dididik, 1. Selalu mengingatkan pengunjung mematuhi protocol
dilibatkan dan diberdayakan Kesehatan.
hidup di era new normal 2. Menegur pengunjung apabila tidak mematuhi protocol
Kesehatan seperti tidak memakai masker, tidak
mencuci tangan, tidak menjaga jarak, dll

7 Setiap langkah menuju transisi Mengevaluasi kepatuhan pengunjung dan petugas


new normal harus dipantau Puskesmas dalam menerapkan protocol kesehatan.
‘New Normal’ dari aspek Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Di rumah
No Kebijakan New Normal Bentuk peran perawat

1 Transmisi Covid-19 1. Terus mengkampanyekan PHBS kepada


dikendalikan keluarga dg selalu memakai masker,
sering cuci tangan, menjaga jarak aman.
2. Memantau status Kesehatan anggota
keluarga yang ODP, PDP dan OTG.
2 Pembatasan secara bertahap 1. Mengedukasi keluarga agar membatasi
dan di evaluasi keluar rumah, apalagi bagi yang sedang
sakit dan wajib memakai masker.
2. Memantau keberadaan keluarga yang
beresiko Covid-19 selama masa transisi
new normal.
3 Sistem Kesehatan dalam 1. Melakukan tracking kasus Covid-19
mendeteksi, melacak, khususnya pada klien/keluarga dg kontak
menangani dan mengisolasi erat.
kontak 2. Memastikan dan memantau keluarga
yang dilakukan isolasi mandiri sesuai
protocol kesehatan
‘New Normal’ dari aspek Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Di rumah
N Kebijakan New Normal Bentuk peran perawat
o
4 Resiko penularan diminimalkan 1. Memantau keluarga tidak mengunjungi tempat
ditempat rentan rentan penularan Covid-19 kecuali mendesak
dengan protocol Kesehatan.
2. Melaporkan kepada Gugus Tugas apa bila
menjumpai kerumunan orang yang mengabaikan
protocol kesehatan
5 Tempat2 umum menetapkan 1. Melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas
langkah pencegahan Tingkat Desa/RW/Kampung untuk memastikan
tempat2 umum memberlakukan protocol
Kesehatan.
6 Masy sepenuhnya dididik, 1. Bekerjasama dengan lintas program dan sektroal
dilibatkan dan diberdayakan untuk terus mengkampanyekan PHBS kepada
hidup di era new normal keluarga dg selalu memakai masker, sering cuci
tangan, menjaga jarak aman.
2. Aktif dalam Gugus Tugas di semua tingkatan
masyarakat.
7 Setiap langkah menuju transisi Mengevaluasi kepatuhan keluarga dalam menjalani
new normal harus dipantau protokol kesehatan selama masa new normal.
‘New Normal’ dari aspek Perawatan Kesehatan Masyarakat
3. Di tempat kerja
No Kebijakan New Normal Contoh kegiatan Perkesmas
1 Transmisi Covid-19 1. Terus mengkampanyekan PHBS kepada karyawan
dikendalikan dg selalu memakai masker, sering cuci tangan,
menjaga jarak aman.
2. Memantau status kesehatan karwayan dan keluarga
yang ODP, PDP dan OTG.
3. Memberikan asuhan keperawatan sesuai SOP dan
protocol Kesehatan
2 Pembatasan secara bertahap 1. Membatasi karyawan secara bertahap dan tetap
dan di evaluasi menjaga jarak aman.
2. Mengatur jumlah kehadiran karyawan yang
bertugas dengan tetap mengikuti protocol
kesehatan.
3 Sistem kesehatan dalam 1. Melakukan triase terhadap karyawan yang sakit
mendeteksi, melacak, 2. Melakukan tracking kasus Covid-19 khususnya
menangani dan mengisolasi pada karyawan/keluarga dg kontak erat.
kontak 3. Memastikan dan memantau karyawan yang
dilakukan isolasi mandiri sesuai protocol kesehatan
‘New Normal’ dari aspek Perawatan Kesehatan Masyarakat
3. Di tempat kerja
N Kebijakan New Normal Contoh kegiatan Perkesmas
o
4 Resiko penularan diminimalkan 1. Memantau karyawan untuk selalu memakai masker,
ditempat rentan menjaga jarak dan sering mencuci tangan.
2. Menggunakan APD sesuai standar dan kebutuhan.

5 Tempat2 umum menetapkan 1. Memastikan tempat kerja melakukan skrining suhu


langkah pencegahan tubuh.
2. Menyediakan fasilitas mencuci tangan dan
handsanitizer.
3. Selalu mengingatkan karyawan mematuhi protocol
Kesehatan.
6 Masy sepenuhnya dididik, 1. Selalu mengingatkan karyawan mematuhi protocol
dilibatkan dan diberdayakan Kesehatan.
hidup di era new normal 2. Menegur karyawan apabila tidak mematuhi protocol
Kesehatan seperti tidak memakai masker, tidak
mencuci tangan, tidak menjaga jarak, dll

7 Setiap langkah menuju transisi Mengevaluasi kepatuhan karyawan dalam menerapkan


new normal harus dipantau protocol kesehatan.
Indikator keberhasilan perawatan Kesehatan masyarakat dalam
New Normal dengan sasaran keluarga antara lain ..

1. Keluarga memahami pencegahan penularan Covid-19


2. Keluarga mandiri dalam memenuhi kebutuhan diri sendiri selama
masa isolasi mandiri
3. Anggota keluarga tidak mengeluh 6 gejala yaitu a) ada tidaknya
gejala yang dialami, b) demam ≥ 380C, c) sakit tenggorokan, d)
batuk, e) pilek dan f) sesak nafas selama isolasi mandiri.
4. Keluarga berespon aktif menjawab telepon atau whatsapp setiap di
hubungi perawat.
5. Anggota keluarga selalu memakai masker, saat keluar rumah.
6. Anggota keluarga tidak keluar rumah selama isolasi mandiri di
rumah, kecuali ada kepentingan mendesak
7. Keluarga mampu mengisolasi diri selama 14 hari, bagi yang ODP,
PDP atau OTG.
8. Hasil pemeriksaan swab negative untuk semua anggota keluarga
(apabila dilakukan) pasca isolasi mandiri.
Indikator keberhasilan perawatan kesehatan masyarakat
dalam New Normal dengan sasaran kelompok khusus antara
lain …
1. Tidak ada penambahan kasus Covid-19 baru.
2. Masyarakat memakai masker dalam beraktifitas diluar rumah.
3. Masyarakat menjaga jarak saat beraktifitas diluar rumah.
4. Kapasitas layanan public (angkutan umum, sarana ibadah, sarana
layanan umum lainnya) hanya dipenuhi 50% dari total kapasitas.
5. Tersedianya fasilitas mencuci tangan di setiap layanan public atau
handsanitizer.
6. Adanya thermal screen yang berfungsi sesuai standar di setiap
layanan public
7. Masyarakat mematuhi protocol kesehatan lainnya dalam menjalankan
kegiatan sehari-hari.
8. Pencatatan dan pelaporan kasus harian Covid-19 dilakukan secara
terus menerus dan dipantau.
9. Tidak ada stigma Covid-19 terhadap keluarga, kelompok khusus
termasuk tenaga Kesehatan.
10. Gugus Tugas Covid-19 terbentuk dan berfungsi secara berjenjang.
Perawat aktif dalam memantau
komunitas mematuhi protocol
kesehatan

Ayu
Ners a
l
Kepa as
sm
Puske
Kesimpulan …
1. Beberapa prinsip dalam “New Normal”
dari aspek Perkesmas bukan hal baru yang
sesungguhnya sudah menjadi karakteristik
dari Perkesmas itu sendiri.
2. Perkesmas dapat menjadi leader dalam
“New Normal” baik pada Individu,
Keluarga, Kelompok dan Komunitas
dalam pencegahan penularan Covid-19.
Ners Ayu
Kepala
Puskesmas
Terima kasih
Refensi
•Mary & Melanie (2019). Keperawatan Kesehatan komunitas dan
keluarga, edisi pertama
•Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
•Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, Kemenkes Tahun
2020.
•Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas pada masa Pandemi Covid-19,
Kemenkes Tahun 2020.
•Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, DPP PPNI Tahun 2017
•Paparan Gubernur DKI Jakarta tentang PSBB pada Masa Transisi, 4
Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai