Fasilitas produksi biasanya dibagi dalam beberapa lokasi sesuai dengan tahapan produksi
1. Lokasi untuk penyimpanan bahan baku dan produk jadi (gudang)
2. Lokasi pencucian : untuk pencucian dan preparasi kemasan produk serta asesorinya (misal penutup
kemasan, karton, dsb)
3. Lokasi preparasi : untuk pencampuran, preparasi, dan penyaringan komponen bahan aktif obat
4. Lokasi untuk proses sterilisasi
5. Lokasi pengisian produk
6. Lokasi pengemasan produk akhir
Sistem pengontrolan lingkungan terdiri atas:
1. Perangkat keras sistem mekanikal, elektrikal, dan elektronika dari alat-alat yang
diperlukan terkait dengan pengontrolan sistem lingkungan
2. Perangkat Lunak dokumen berisi informasi tentang operasi, perawatan, kontrol, dan
pemantauan sistem lingkungan
Kebersihan bukan satu-satunya faktor lingkungan yang harus dikontrol. Faktor lain yang
diperlukan adalah : suhu, kelembaban, dan pencahayaan
2. Suhu dan Kelembaban Diperlukan untuk mendapatkan kenyamanan
di lingkungan kerja.
Kelembaban Kelembaban alamiah dapat dijaga melalui sistem penyejuk udara (AC).
Mesin tersebut secara kontinyu mengalirkan udara kering menuju ruangan
terkendali dengan cara mendehumidifikasi udara berkesinambungan
Pengering udara digunakan untuk menjaga tingkat kelembaban yang lebih
rendah. Pengering udara bekerja dengan prinsip absorpsi dan
menggunakan senyawa kimia untuk menarik air
Kelembaban untuk manufaktur bervariasi, misalnya RH 40-55%, maupun
RH 15-30% (terutama di tempat berlangsungnya freeze dried)
Personalia
3. Kebersihan Sumber kontaminasi
Udara
Seluruh kontaminan tersebut merupakan bagian dari aerosol alam atau suspensi dari partikel kecil
terdapat partikel hidup dan tidak hidup di dalamnya.
Konsentrasi partikel hidup (mikroorganisme) dapat meningkat dan menurun tergantung tipe dan
jumlah industri di lingkungan sekitar
Perbandingan konsentrasi mikroorganisme patogen dan non patogen bergantung pada sanitasi
4. Tipe Ruang Bersih
Sumber Kontrol
Personalia Menutup badan secara total di daerah kritikal dan menutup secara parsial di daerah nonkritikal
Gerakan personal secukupnya, dan ada pembatasan akses ke lingkungan aseptik
Lokasi peralatan yang sesuai untuk mencegah penanganan material secara berlebihan, gerakan
personalia seminimal mungkin
Prosedur operasi yang cukup untuk personalia
Proses Prosedur pembersihan dan sterilisasi yang cukup dan jelas untuk peralatan
Halangan dan pemisahan di antara operasi yang beresiko tinggi dan beresiko rendah
Desain peralatan yang cukup dengan pemberian penutup dan penghalang untuk mencegah
kontaminasi dari bagian yang bergerak
Prosedur operasi yang cukup untuk pembersihan serta sterilisasi mesin dan peralatan
Standar yang cukup dan tepat untuk peralatan dan pemilihan material konstruksi
Penyediaan alat pembersih vakum untuk serbuk dan operasi yang menimbulkan kontaminasi
Udara Sistem penyaringan udara yang cukup
Pemantauan tingkat kebersihan udara yang cukup
Prosedur validasi sistem udara
Adanya prosedur perawatan yang cukup
II. VALIDASI PROSES STERILISASI :
INDIKATOR FISIK, KIMIA, DAN BIOLOGI
Validasi : suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses,
prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi
dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan
Tujuan : Keterbatasan :
1. Memberikan informasi mengenai 1. Tidak menunjukkan bahwa keadaan steril telah
temperatur, tekanan, waktu dan tercapai, melainkan hanya memberikan
fungsi fisik lainnya berfungsi informasi tentang fungsi alat dalam
dengan baik. sterilisasi
2. Memberikan indikasi adanya 2. Karena bersifat mekanik, maka tidak dilakukan
masalah apabila alat rusak dan kalibrasi alat yang terlalu sering
memerlukan perbaikan.
2. Indikator Kimiawi
• Indikator yg menandai terjadinya paparan sterilitas pada objek
yang disterilkan
• Prinsip : Apabila dalam proses sterilisasi, terjadi perubahan war
na berarti sterilisasi telah berhasil dilakukan
• Berupa: Strip kertas, vial
• Terbagi atas dua jenis, yakni: indikator eksternal dan indikator i
nternal
a. Indikator eksternal
Tujuan :
a) Memberikan informasi bahwa bagian luar
kemasan benda yang disterilkan telah melewati
proses sterilisasi
b) Membedakan antara benda yang sudah dan
belum disterilkan
c) Berfungsi sebagai segel/pengaman kemasan,
biasanya diletakkan ditengah-tengah
bagian luar kemasan
Tujuan :
a) Memberikan informasi bahwa benda
didalam kemasan telah melewati
proses sterilisasi dapat
dilihat dari perubahan warna strip.
b) Menunjukkan bahwa kondisi sterilisasi
(suhu, tekanan, dan kejenuhan uap)
telah tercapai.
• Melibatkan transfer sampel secara aseptik dari larutan • Dilakukan jika produk memungkinkan
yang akan diuji ke dalam medium pertumbuhan • Dalam prosesnya, dilakukan penyaringan dengan
• Harus dibuktikan terlebih dahulu bahwa produk sendiri tekanan atau vakum dari larutan yang diuji melalui
tidak menghambat pertumbuhan mikroorganisme peralatan penyaring steril yang disambungkan dengan
“indikator” spesifik membran filter (sehingga menahan setiap kontaminan)
• Walaupun sederhana, tetapi mensyaratkan presisi kemudian pembilasan menggunakan pengencer steril
adanya gerakan berulang menimbulkan • Tujuan pengencer steril:
kecenderungan kesalahan manusia a. Membilas setiap sel mikroba yang terdapat pada
aparatus penyaringan dan menjamin
keberadaannya pada permukaan filter
b. Mengencerkan atau mencuci semua produk yang
tinggal
a. Prosedur inokulum langsung Sediaan Cair
Secara aseptik,
pindahkan cairan yang
Siapkan MTC dan Inokulasikan bahan
akan diuji dari
SCD uji ke dalam media
wadahnya dengan
jarum suntik steril
Gunakan penyaring
membran dengan Saring sediaan atau Cuci membran dengan
ukuran tidak lebih dari bahan yang akan diuji cairan pengencer steril
0,45 µm
Masukkan membran
Amati ada atau
ke dalam media dan
tidaknya pertumbuhan
inkubasi selama tidak
bakteri pada media
kurang dari 14 hari