Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan
pengendara yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya pada satu ruas jalan dan lingkungannya. Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan karakteristiknya akan bervariasi baik berdasarkan lokasi maupun waktunya. KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang lewat pada suatu titik ruas jalan atau pada suatu lajur selama interval waktu tertentu. Satuan dari volume secara sederhana adalah kendaraan. Walaupun dapat dinyatakan dengan cara lain yaitu satuan mobil penumpang (smp) tiap satu satuan waktu Kapasitas Ruas Jalan Kapasitas Kapasitas ( C ): ruas lalu lintas maksimal yang melalui suatu titik pada suatu jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu.
Persamaan Dasar Kapasitas:
( C ) = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
Derajat Kejenuhan Derajat Kejenuhan Derajat kejenuhan ( DS ) didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas
Ditulis dengan rumus:
( DS ) = Q / C Arus dan Komposisi Lalu lintas
Arus lalu lintas ( Q ) adalah jumlah kendaraan
bermotor yang melalui suatu titik pada jalan per satuan waktu. Variabel Utama Arus LL di Jalan Raya Variabel utama yang mempengaruhi karakteristik aliran lalulintas di jalan raya adalah : Kecepatan, volume dan kepadatan lalu lintas. Kecepatan : didefinisikan sebagai jarak tempuh kendaraan pada suatu bagian jalan tertentu dalam satuan waktu tertentu (km/jam; mil/jam; m/dt, dll). Volume : didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang melewati suatu titik pada bagian ruas jalan tertentu dalam satuan waktu tertentu (kend/jam; kend/menit; kend/detik; smp/jam, dsb). Kepadatan : didefinisikan sebagai jumlah kendaraan per-satuan panjang jalan tertentu (kend./km Rata2 Kendaraan Bergerak Sepanjang L Kepadatan Lalu Lintas GREENSHIELD GREENSHIELD MODEL GREENBERG Mengasumsikan bahwa arus lalu lintas mempunyai kesamaan dengan arus fluida. Greenberg (1959) mengadakan studi yang dilakukan diterowongan Lincoln, dan menganalisis hubungan antara volume, kecepatan, dan kepadatan dengan mempergunakan asumsi persamaan kontinuitas dari persamaan benda cair, sbb. : METODE UNDERWOOD Underwood mengemukakan, bahwa hubungan antara kecepatan dan kepadatan adalah merupakan hubungan eksponensial dengan bentuk persamaan, sbb. : CONTOH SOAL