5 Internal Combustion Engine Bhs Indo
5 Internal Combustion Engine Bhs Indo
1
11.09.19
2
Mesin pembakaran dalam (Internal combustion (IC) engine)
a) penyulutan dengan busi (spark ignition (SI))
b) penyulutan dengan kompresi (compression ignition (CI or Diesel process))
Karakteristik:
1. dua-langkah (two-stroke) vs. empat-langkah (four-stroke)
2. bolak-balik (reciprocating (piston & cylinder)) vs. berputar (rotary engine (Wankel motor))
3. penyedotan alamiah (natural aspirated) vs. turbocharging
4. karbulator (carburated) vs. injection
5. pendinginan oleh udara (cooling by air) vs. oleh air (by water)
6. pengaturan pentil/katup (valve arrangement) dengan poros
bubungan atas (with overhead cam) vs. batang tekan (pushrod)
7. sejalan (in-line, vee) vs. bertolak (opposed)
8. bensin (gasoline) vs. bahan bakar solar (Diesel fuel (direct vs. indirect)
3
Tiga macam siklus daya ideal:
1. perubahan keadaan oleh siklus Carnot dgn 2 isentrop dan 2
isotherm
2. siklus Ericsson dgn 2 isobaric dan 2 isotherm
3. siklus Stirling dgn 2 isochor (isometric) dan 2 isotherm
Carnot process
4
Ericsson
Stirling
5
Diesel
Otto-cycle
6
Joule-cycle (Brayton)
7
Siklus daya reversibel secara external seperti siklus Stirling, Carnot dan
Ericson merupakan siklus empat-proses dan memiliki dua proses
isothermal utk pemanasan dan pendinginan ke lingkungan.
Efisiensi thermal ηth = 1 – Tout/Tin dimana
Tout: suhu heat sink (penerima panas)
Tin : suhu heat source (sumber panas)
Siklus Carnot: bukan sebuah siklus daya yang praktis sebab untuk
mengatasi friksi kerja sisa daya spesifiknya sangat kecil
9
Single-acting, single-
cylinder Stirling-cycle
engine
10
Double-acting, multiple-cylinder, Stirling-cycle engine
11
Metode kerja dari double-acting Stirling engine:
burner tunggal melayani empat silinder yang dikumpulkan
dalam sebuah ruang. Hot end dari satu silinder tersambung ke
cool end dari silinder di sebelahnya via sebuah regenerator
yang mengoleksi panas dari gas panas pada gerakannya ke
bawah dan memulihkan panas (restore heat) untuk
mendinginkan gas yg turun ketika ia naik. Tidak ada piston
penggeser (displacer piston) dan cool end ditutup rapat
terhadap crankshaft dan tidak lagi bertekanan. Ke-ampat2
piston rod (torak) tersambung ke sebuah swash plate. Rods
digerakkan terpandu dan tidak menekuk serta bergetar. Mereka
menekan angled plate dan mentransmisikan sebuah wedging
action (aksi pemisahan) yang menyebabkan swash plate
memutar output shaft. Empat piston, dengan jarak 90 derajat
mengeluarkan 1 daya impuls untuk setiap perempat putaran
dari output shaft.
12
Double-acting Stirling engine:
menggunakan hydrogen
sebagai medium kerja. Daya
ditransmisi dari piston ke poros
penggerak (drive shaft) melalui
sebuah sistem penggerak
swash-plate.
Alasan utama peminatan pada
mesin ini adalah karena adanya
harapan bahwa polusi rendah
yang dicapai dengan
pembakaran eksternal dan
kemungkinan pemanfaatan
bahan bakar tingkat rendah.
13
Siklus mesin pembakaran dalam (IC: internal combustion):
lebih mencemarkan dari pada mesin pembakaran luar yang disebabkan
pembentukan NOx, CO serta hydrocarbons yg tak terbakar.
15
4-stroke SI engine (Siklus SI (spark ignition) 4 langkah)
16
2-stroke cycle (Siklus Diesel 2 langkah)
17
2-stroke SI engine (Siklus SI 2 langkah)
18
Keunggulan dari mesin 4 langkah terhadap yg 2 langkah:
a) ekonomi bahan bakar lebih baik
b) pelumasan yg lebih baik sebab adanya pelumasan terpisah
c) pendinginan yang lebih mudah
d) memakai bahan bakar murni bensin (tak dicampur dengan
minyak pelumas)
e) hasil pembakaran yg lebih bersih
20
Contoh dari design ruang pembakar DI Diesel:
Pada umumnya ruang awal terlapiskan bahan dgn konduktivitas
rendah (keramik) utk meningkatkan suhu permukaan serta
menyimpan panas supaya bahan bakar dapat cepat menguap.
21
Kelemahan dari sistem IDI (indirect injection) termasuk karakteristika
cold start yg buruk dikarenakan laju pemindahan panas yg tinggi
dari udara terkompresi ke dinding ruangan yang disebabkan oleh
kecepatan dan level turbulensi yg tinggi dalam ruangan.
Busi pijar (glow plugs) sering dipasang di dalam tiap prechamber
utk memanaskan udara utk perbaikan cold start.
Rasio kompresi tinggi juga dipakai utk mesin IDI utk
meningkatkan cold start.
22
Aplikasi dari mesin 2 langkah, DI (direct injection) type Diesel:
a) lokomotif
b) pendorong kapal
c) pembangkit listrik (genset)
23
IDI combustion chambers
24
Different cylinder arrangements for reciprocating engines:
25
Aplikasi dari mesin-mesin yg berbeda:
a) vertical in-line: biasanya dipakai pd mesin kendaraan dgn 4 atau 6
silinder
b) vee-type: biasanya dipakai pd kendaraan dgn 6 atau 8 silinder
c) horizontal: dipakai dalam motor atau mobil VW dan BMW
d) radial engine: terdiri dari sebuah lingkaran dgn beberapa silinder
pd sebuah pesawat. Satu “master rod” (torak utama) disambung
ke engkol tunggal pd kruk as dan semua torak2 piston lainnya
disambung dengan torak utama. Mesin memiliki rasio power-to-
weight yg tinggi dan dipakai dalam pesawat sebelum
ditemukannya turbojet.
e) opposed-piston engine: terdiri dari satu silinder, 2 piston, 2 kruk
as yg disambung dgn gerigi supaya bisa disinkronisasi, dipakai
dalam mesin Diesel.
f) delta engine: terdiri dari 3 silinder dgn piston berlawanan yg
disambung menjadi sebuah pengaturan delta, yg diaplikasikan
dalam industri perminyakan.
26
V-8-Motor
27
Aluminium V-8 SI engine (Ford)
28
Rotary engine or Wankel engine:
29
Mesin Wankel:
ia menggunakan sebuah cuping (lobe) berbentuk segitiga dan kurva yg
dilintasi ketiga titik dr cuping disebut “trochoide” sebagai bagian
putarannya. Daya ditransfer dari trochoide ke poros penggerak (drive
shaft) yg kecepatan sudutnya 3 kali dari putaran cupingnya, maka dari
itu ia merupakan mesin high-speed dgn putaran drive shaft sebesar
3000-8000 rpm.
Keuntungan:
a) lebih ringan
b) lebih sedikit bagian yg bergerak
c) lebih murah dalam pembuatannya
d) operasional yg lebih lembut (roda gila yg lebih kecil)
Kelemahan:
a) masalah sealing
b) boros bahan bakar
menyebabkan minat berkurang . Dipakai pd mobil NSU Ro-80 dan
30
Mazda
Efisiensi dari siklus Otto pd dasarnya dapat dinyatakan sbb:
η = 1 – rκ-1 dimana r = V1/V2 dan κ = cp/cv. Utk gas ideal κ = 1,4
31
Efisiensi η dari proses Diesel yg ideal vs. rasio kompresi r:
Mesin CI beroperasi pd rasio kompresi lebih tinggi (12 – 24) dari
pd mesin SI yg mendasarkan utk efisiensi operasi tipikalnya yg
relatif lebih tinggi dibandingkan dgn mesin SI.
32
Siklus aktual:
Wilayah yg diarsir merepresentasikan net indicated work output
per cycle
33
Kontrol dari mesin IC (internal combustion) :
34
Proses pembakaran normal dari mesin SI:
dua kategori: a) normal, b) abnormal
a) proses normal timbul dalam tiga tahap:
1. pembakaran awal (initiation of combustion)
2. persebaran api (flame propagation)
3. pemutusan pembakaran (termination of combustion)
Keterangan:
1. penyulutan dgn percikan api, sedikit energi dilepas dan inti api
yg kecil timbul
2. front api menyulut campuran yg belum terbakar dan
persebaran api ditunjang oleh:
- perpindahan panas dalam campuran
- migrasi dari radikal aktif front api ke dalam zona yg belum
nyala
3. ketika front api mendekati dinding ruang bakar, laju
perpindahan panas yg tinggi ke dinding memperlambat
penyebaran api dan akhirnya menyetop proses pembakaran di
35
dekat dinding.
Pembakaran abnormal:
terjadi pd mesin SI yg berhubungan dgn dua fenomena
pembakaran: 1) knock dan 2) surface ignition.
Knock terjadi pd akhir proses pembakaran jika porsi akhir dari
campuran yg belum nyala menyulut sendiri secara prematur
sebelum front api mencapai padanya. Sebuah pelepasan energi yg
tiba2 dan sebuah gelombang tekanan yg dahsyat menyebar maju
mundur di dalam ruang pembakaran dan menyebabkan vibrasi
dari beberapa bagian, mengeluarkan bunyi logam yg tajam yg
disebut knock.
Jika knock bertahan utk beberapa saat akan menyebabkan
pembakaran tak terkontrol serta penyulutan pd permukaan. Ini
disebabkan oleh overheating dari spark plug electrode (busi) atau
penyulutan dari deposit karbon dalam ruang pembakaran yg
menyebabkan loss of power dan kerusakan mesin.
36
Faktor2 yg meningkatkan probabilitas knock termasuk:
1. suhu campuran meningkat dgn meningkatnya suhu masuk
muatan (charge), meningkatnya rasio kompresi atau
turbo/supercharging
2. meningkatnya densitas campuran oleh turbo/supercharging, atau
meningkatnya beban
3. dipercepatnya spark timing
4. meningkatnya waktu penundaan dari porsi akhir campuran tak
terbakar sampai kondisi autoignition dgn meningkatkan
panjangnya perjalanan api atau menurunnya kecepatan mesin
dan turbulen
5. pemakaian bahan bakar oktan rendah dan daya maximal rasio
bahan bakar – udara.
Design dari bentuk ruang pembakar dan lokasi busi serta katup
keluar relatif terhadap lokasi dari porsi akhir dari campuran tak
terbakar merupakan faktor yg mempengaruhi knock.
37
- pembakaran diawali dgn percikan api yg dihasilkan oleh elektrode busi.
- langkah asupan (intake) maupun kompresi didesign menyediakan campuran utk
pembakaran dgn campuran bahan bakar yg telah menguap semuanya dan pemanasan
- utk ekonomi bahan bakar terbaik, proses pembakaran harus selesai sedekat mungkin
41
Emisi Exhaust:
Unsur yg berbahaya: CO, UHCs (unburned hydrocarbon), NOx dan partikel
(particulates) (dari mesin Diesel).
- CO: gas tanpa warna, tanpa bau dan rasa, sangat berracun
terhadap manusia, jika dihirup dgn konsentrasi volumetrik 0,3%
44
Bahan bakar utk mesin SI dan CI:
- mesin SI memakai bensin, alkohol, gas alam, propane, gas
arang dan gas batu bara dan pembakarannya homogeneous,
penyulutan bahan bakar pracampur dgn percikan api.
- mesin CI memakai bahan bakar Diesel, gas alam, biogas dan
bahkan bubur batu baru (slurries) dan pembakarannya
heterogeneous, autoignited premixed period diikuti oleh diffusion
combustion period.
Bensin diperoleh dari fraksi ringan dari minyak mentah dan juga
dari fraksi ygh lebih berat setelah diproses secara kimiawi seperti
coking dan catalytic cracking.
Bahan bakar Diesel didapat dari fraksi ringan sampai berat virgin
gas oil dan dari proses kimia lanjutan dari reduced crude.
45
Supercharging dan Turbocharging:
- supercharging: kompresor dijalankan secara mekanikal dgn
bantuan crankshaft utk menekan udara yg masuk.
- turbocharging: kompresor dijalankan oleh sebuah turbin gas yg
dijalankan oleh exhaust gas hasil pembakaran, dimana energi
exhaust gas diextraksi dari aliran gas yg keluar.
Melalui tekanan lebih tinggi dari udara intake, densitasnya juga
ditingkatkan dan dengan demikian laju aliran massa dari
campuran intake dan ia dapat memproduksi daya tambahan.
46
Mesin Stirling:
Dipaten pd 1816 oleh Robert Stirling dan pd 1930 teknologi utk
mesin tsb ditingkatkan oleh Phillips Research Laboratory di
Eindhoven, Belanda, dgn tujuan memproduksi genset yg kecil, yg
sunyi, yg dipakai dgn perangkat tabung elektronik yg
mengkonsumsi daya yg tinggi.
Ia juga dapat digunakan sebagai solar electric power generation
dan aplikasi hybrid utk automotif.
Umumnya mesin Stirling merupakan mesin yg dipanaskan secara
external, maka banyak macam sumber panas dapat dipakai utk
menjalankannya. Ia memiliki secara teoretik efisiensi thermal
tertinggi utk konversi energi panas ke kerja mekanik. Dengan
regenerasi panas efisiensi thermalnya sama dengan efisiensi
Carnot. Ia dapat diaplikasikan utk pembangkit daya, propulsion
dan juga utk tujuan pendinginan.
47
Prinsip kerja:
gas seperti H atau He dipanaskan dan didinginkan secara bergantian
oleh karena ia ditekan dan diexpansi. Medium kerja memungkinkan
transfer panas yg cepat dan tidak terjadi perubahan wujud. Ia
mengkombinasikan 4 proses, 2 isotherm dan 2 isokor. Udara tak dpt
dipakai karena adanya O2 yg dapat merusak bahan dgn cepat. H dan He
memiliki kapabilitas heat transfer yg tinggi tapi densitas yg kecil, maka dari
itu tekanan rata2 dari gas hrs ditingkatkan ke tekanan tinggi sebelum operasi.
He dipakai disebabkan masalah kompatibilitas bahan yg lebih sedikit dan
lebih aman dari pada H. Tekanan operasi berada pd kisaran dari 5-20 MPa
(50-200 bar) dan ini membuat sealing jadi sulit.
Regenerator manangkap panas dari medium sewaktu pendinginan secara
isokor dan menggantikannya ketika gas tsb dipanaskan secara isokor.
Regenerator adalah sebuah ruangan yg dikemas dgn fine-mesh screen wire
atau porous metal structures utk menyimpan semua panas yg perlu utk
meningkatkan suhu gas. Panas yg disimpan pd umumnya lebih tinggi banyak
kali dari pd bagian panas yg dipindahkan dari heater.
48
Kontrol daya:
kontrol daya yg cepat direalisasikan dgn dikeluarkan atau
dimasukkannya medium gas dari siklus sehingga macam2
densitas gas (tekanan) dapat dicapai, tergantung dari daya yg
diinginkan. Sistem tsb sangat komplex dan memerlukan katup2,
sebuah tangki penyimpan sementara dan sebuah kompresor.
49
Umumnya dikategorikan sebagai:
- kinematic
- mesin free-piston (piton bebas)
Daya piston mesin kinematik Stirling disambung secara mekanikal dgn
output shaft yg berputar. Di dalam mesin free-piston daya piston memantul
bergantian antara ruang yg mengandung medium kerja dan sebuah pegas
(umumnya pegas gas)
11.09.19
52