7 Solar Energy Bahasa Indo
7 Solar Energy Bahasa Indo
1
Beginn vom 16.10.19
2
Pada permukaan matahari terjadi reaksi inti dari Deuterium (2H)
dan Tritium (3H) yang disebut fusi inti atom H menjadi atom
4
He, dengan melepaskan panas yang suhunya dapat mencapai
5500 °C. Panas atau sinar tersebut merupakan gelombang
elektromagnetik yang terdiri dari banyak macam panjang
gelombang (wave lengths atau spektrum) yang dimulai dari γ-ray
(radioactive: sekitar 10-12 m atau 10-3 nm), x-ray, UV, visible (1
micrometer/μm: 10-6 m), infrared dan radio-waves (105 m) serta
neutrinos yang netral secara elektris namun dengan massa yang
sangat kecil.
Neutrinos adalah sebutan partikel elementar untuk Model Standar
pada Fisika Partikel Elementar (Elementarteilchenphysik).
Phonon adalah eksitasi (perangsangan) elementar atau “Quant”
sebuah medan elastic; sebuah phonon adalah quantum dari
radiasi electromagnetic, terkadang phonon disebut gelombang
vibrasi.
3
Spektrum: - tampak (visible),
- berdekatan dgn infrared (IR),
- sebagian ultraviolet (UV)
4
Solar energy
Panas dari Matahari terbentuk sebagai hasil dari proses fusi nuklir, reaksi
nuklir antara nucleus-nucleus 2H yang bersatu (fusi) menjadi nucleus 4He
atau Helium.
5
Solar energy
6
Photon adalah partikel elementar (Quant) dari medan
elektromagnetik, jadi untuk memperjelas dapat dikatakan radiasi
elektromagnetik dibentuk oleh Quant tsb., maka kadang-kadang
disebut juga sebagai “Lichtquant” atau quant cahaya (light
quantum).
Untuk dapat menangkap energi sinar dan mengkonversikannya
ke energi elektrik diperlukan solar cell.
Gambar berikut memperlihatkan konfigurasi letaknya electron
untuk 4 macam bahan:
7
8
Elektron bebas baru dapat mengantarkan arus listrik jika
energinya yang dirangsang oleh medan elektrik cukup besar (>
energi Fermi, Callister P. 617).
Gambar berikut adalah untuk bahan logam:
9
Pada umumnya energi eksitasi datangnya dari sumber nonelektrik
misalnya panas atau cahaya. Band gap (celah pita) pada semikonduktor
lebih besar dari pada bahan insulator. Oleh karena ikatan pada bahan
semikonduktor adalah ikatan ion dan covalen (utama) yang relatif
lemah, sehingga elektronnya dapat lebih mudah dieksitasi secara
thermal dari pada insulator.
Pada gambar berikut diperlihatkan letak electron pada semikonduktor
atau insulator:
10
Sel PV (photovoltaic) tsb terdiri dari 2 lapisan tipis silicon yang
berasal dari pasir.
11
Salah satu dari lapisan tsb. diberikan sedikit boron yang bersifat untuk
menarik (attract) elektron, lapisan lainnya diberikan sedikit phosphorous yang
memiliki kelebihan elektron (free electron).
Lapisan yang menarik electron disebut p-type (p-doped) yaitu hole dan yang
lainnya disebut n-type yaitu electron, sehingga dapat ditulis:
Electron + hole energy
Apabila kedua lapisan tersebut diletakkan bersama maka akan timbul medan
elektrik. Jika dikenai sinar matahari, radiasi akan mengaktifkan elektron bebas
tersebut dan akan menimbulkan tegangan dengan arus listrik yang mengalir
dari n-layer ke p-layer melalui sebuah kabel.
12
Biasanya 1 sel bisa produksi daya 1,5 W. Sel2 individu dikoneksi
untuk membentuk panel solar atau modul yang dapat
menghasilkan daya 3 W sampai 110 W. Panel2 dapat
dihubungkan secara seri atau parallel untuk membentuk sebuah
array (susunan/ barisan). Modul2 didesign untuk mensupply
listrik dengan 12 V. PV dinilai berdasarkan puncak output W-nya
pada siang hari dengan cuaca terang.
Listrik dari solar dirubah dari DC ke AC dan dari tegangan 12 V
atau 24 V menjadi 220 V serta disinkronisasikan menjadi 50 Hz
dengan bantuan Inverter.
13
Teknik energi matahari dapat dibagi dalam dua cara pemakaian,
yaitu:
• Aktif yang termasuk: teknik Photovoltaik, Concentrated Solar
Power (CSP) dan pemanasan air dengan tenaga surya (Solar
Water Heating).
• Passiv yaitu a.l. cara seorang Arsitek mendesain gedung yang
berorientasi pada posisi matahari atau menggunakan bahan
bangunan (material) yang dapat menyerap panas matahari atau
sinar matahari, selain itu juga teknik yang membuat sirkulasi
udara dalam ruangan.
14
Pemanfaatan energi surya juga dapat dibagi dalam 2 macam
berikut:
• Pemanfaatan secara langsung atau direct seperti penggunaan
energi surya utk menghasilkan listrik atau panas umpama
dengan instalasi Photo-voltaik, Solar Concentrated Power
(SCP) atau penggunaan Solar kolektor untuk memanaskan air
(Solar Heating)
• Pemanfaatan secara indirect seperti Pembuatan Listrik dengan
Tenaga Air (PLTA), maupun dengan Tenaga Angin atau
Windenergy selain itu penggunaan Bio-mass, berhubung
komponent-komponent ini adalah semua hasil ciptaan dari
energi surya.
16
Solar energy
(Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Tenaga Angin)
17
Solar energy
( Solar cooker)
18
Solar energy
Matahari adalah pembangkit listrik nuklir yang besar (vast) dari berbagai
(fussion variety = Vielfalt) fusi yang dalam bentuk energi radiasi pada tingkatan
3,8·1023 kW.
Fraksi yang sangat kecil dicegat (abgefangen) oleh Bumi, meskipun demikian
bagian kecil ini jumlahnya sebesar 1,8·1014 kW. Rata-rata sekitar 60% dari
energi di tepi luar (am äuβeren Rand) dari atmosfer yang masuk ini mencapai
permukaan.
19
Solar energy
- Energi elektromagnetik yang dipancarkan sebagai cahaya matahari
dengan panjang gelombang 0,3 μm - lebih dari 3 μm (1 μm = 10-6 m)
- Ultraviolet < 0,4 μm, cahaya terlihat: 0,4 - 0,7 μm, inframerah > 0,7 μm
- Non polusi, tak terbatas, dapat diandalkan dan tak perlu biaya
Kekurangan:
- Sangat encer aliran energi matahari rendah
- Tidak konstan untuk aplikasi terrestrial (permukaan bumi)
- diperlukan kolektor dengan area permukaan besar
- Sistem untuk mengumpulkan dan memfokuskan energi cukup mahal
- Sistem penyimpanan energi yang dibutuhkan atau sistem konversi
energi lain sebagai cadangan diperlukan jika cahaya matahari berkurang
Pencahayaan (solar insolation) adalah jumlah total energi surya jatuh secara
vertikal pada satuan luas yang terdiri dari:
- komponen sorotan langsung (direct beam)
- komponen yang tersebar (diffuse-scattered)
- radiasi gelombang pendek (solar) yang terefleksi dari sekitar permukaan
bumi
25
Daily constant capacity supply
26
Sudut surya (solar angle)
Pusat bumi mengelilingi matahari pada sebuah bidang yang
disebut bidang ekliptika dan sumbu rotasi (disebut sumbu polar)
yang selalu berkemiringan dengan sudut 23,45º dari normal
terhadap bidang elips. Sumbu polar pada dasarnya searah dengan
Polaris (Bintang Utara). Kemiringan dari sumbu kutub ini
menyebabkan bumi goyah ketika bergerak mengelilingi matahari
dan ini menghasilkan variasi musiman dan sudut deklinasi.
Sudut deklinasi didefinisikan sebagai sudut antara sinar matahari dan bidang
ekuator bumi. Hal ini juga sama dengan lintang di bumi pada jam 12 siang
(waktu matahari yang jelas) ketika sinar matahari adalah tegak lurus ke
permukaan horisontal. Untuk lintang utara, sudut deklinasi berkisar dari 0º di
Maret (vernal equinox = Frühlingspunkt) ke + 23,45º di Juni (summer solstice
= Sommersonnenwende) dan 0º di September (autumnal equinox =
Herbstliche Tag-und-nachtgleiche) ke -23,45º di Desember (winter solstice =
Wintersonnenwende = titik balik matahari musim dingin).
27
28
Dibandingkan dengan sumber lain, seperti bahan bakar
fosil atau pembangkit listrik tenaga nuklir, energi surya
memiliki kepadatan energi yang sangat rendah. Namun,
radiasi matahari dapat difokuskan untuk mencapai
kepadatan energi yang sangat tinggi. Dimana, suhu
setinggi 3000 K telah dicapai dalam tungku surya.
29
Photovoltaic Plants.
30
Photovoltaic
Solar pertama (perusahaan AS), dengan Cadmium Telluride
(CdTe) sebagai bahan dasar, lapisan tipis sel surya, efisiensi:
20,4%> GE-solar cell (19,6%).
31
32
33
34
35
36
37
38
Concentrated Solar Power Plants
(CSP)
39
Typical solar thermal power plant
40
Schematic diagrams of solar energy conversion
41
Concentrated flux
42
Different types of solar receiver:
43
A heliostat field focusing sunlight onto a receiver
44
45
46
Parabolic trough (Mulde) reflector
47
48
49
Receiver tube
50
51
52
53
Different types of process
54
55
Steam generation by solar field for industrial processes
56
Thermal storage system with oil tanks for industrial process
57
Storage system with molten salt
58
Steam generation of a parabolic trough solar power plant
59
60
61
62
63
Solar combined cycle system
inclination
64
16.10.17
65