Anda di halaman 1dari 17

Wind Turbines

1
Turbin bayu
Turbin bayu atau penggilingan angin (windmill) mengkonversi-
kan energi bayu menjadi kerja mekanik. Agar dapat menghasil-
kan elektrik AC (alternating current atau arus bolak-balik),
sistem tsb harus didisain untuk mengoperasikan kecepatan sudut
konstan atas jangkauan luas dari kecepatan bayu.

Terdahulu energi macam ini digunakan untuk pompa-air,


penggiling gandum dll., hampir semuanya usaha mekanikal.
Sekarang sistem ini dipakai untuk menghasilkan listrik. Pada
tahun 1985, sekitar setengah dari produksi elektrik dengan
bantuan turbin bayu dihasilkan di Altamont Pass Area,
California. Di ladang bayu ini terdapat 6700 turbin bayu dengan
total kapasitas nominal setinggi 630 MW. Pass area, California.

2
Angin merupakan udara yang bergerak. Terjadinya dikarenakan
pemanasan permukaan bumi oleh matahari yang tidak merata.
Permukaan bumi berbentuk perairan serta daratan yang mengabsorbsi
radiasi matahari dengan tidak merata. Ketika siang hari udara di atas
permukaan daratan menjadi panas lebih dulu dari pada udara di atas
permukaan air laut, dengan demikian udara di atas daratan akan
mengexpansi dan naik ke atas (konveksi, sebab densitas berbeda).
Udara di atas permukaan air yang lebih dingin mengalir ke daratan
untuk menempati ‘kekosongan’, yang disebut ‘local wind atau Brise
dalam bahasa Jerman. Pada malam hari angin berbalik arah, sebab
udara di atas daratan mengalami pendinginan lebih cepat.

Selain itu angin timbul oleh karena perputaran bumi. Udara pada
katulistiwa dipanaskan lebih banyak dari pada udara pada kedua kutub.
Sekitar 2% dari energi matahari yang diterima oleh atmosfer bumi
mengkonversi energi pergerakan udara. Daya tsb dapat dihitung secara
teoretis sebesar 4·106 GW.

3
4
Sejak ribuan tahun lalu manusia telah memanfaatkan energi pergerakan udara
yaitu angin. Pada tahun 1750 sebelum Masehi energi untuk prnggilingan telah
digunakan di Babylon. Pemanfaatan tenaga bayu untuk dikonversikan ke
energi mekanik adalah ide yang telah menua, akan tetapi memanfaatkan energi
bayu untuk memenuhi keperluan akan energi pada masa akan datang
merupakan ide yang baru. Pada akhir abad ke 19 pembangkit listrik tenaga
bayu yang pertama telah dibangun dan pada tahun 2007 ditentukan 15. Juni
setiap tahunnya sebagai „Wind day“ oleh European Wind Energy Association
(EWEA) dan pada 2009 bersama dengan Global Wind Energy Council
ditentukan pada tgl tsb „Global Wind Day“. Eropa mengimpor sekitar 54%
energi yang terproduksi dari bahan bakar non-renewable seperti batu bara dll.

5
Growian merupakan PLTB Jerman yang terbesar pada masanya
(1987), yaitu dengan kapasitas 3 MW.
Sekarang ada yang lebih besar dan pada 2050 Jerman akan
memperoleh listriknya sebesar 45 GW dari energi bayu.

6
Horse Hollow Windkraftwerk in USA
(735,5 MW)

7
Sampai akhir 2007 PLTB di dunia telah terpasang 91,4 GW (sebesar
57,1 GW di Eropa dan 22,2 GW di Jerman).
Gerakan udara atau angin dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
elektrik dengan cara melambatkan gerakannya. Angin bergerak melalui
baling2 yang dibentuk menjadi kerjang udara (airfoil, lihat gambar) yang
akan mengangkat (mendorongnya) seperti sayap pada pesawat, sehingga
baling2 berputar.
Kecepatan di bagian atas airfoil lebih tinggi dari pada kecepatan di
bawahnya sehingga tekanan statik di bawah lebih tinggi yang
menyebabkan ‘lift’.

p = pdyn + pstat; dimana pdyn: tekanan dynamis dan pstat: tekanan statis
Jika pdyn berkurang maka pstat akan meningkat (lift) dan sebaliknya,
sehingga baling-baling terdorong untuk berputar, demikian juga sayap
pesawat terangkat sehingga pesawat dapat ‘terbang’.
8
Keterangan tentang prinsip kerja sebuah baling2 atau
sayap pesawat terbang:

9
Model Momentum
Model aerodinamik yang paling sederhana untuk sebuah
turbin tenaga bayu dengan sumbu horisontal adalah
actuator disk atau Model Momentum.
Model tersebut dengan teori baling2 (propeller) yang
dikembangkan oleh Froude dan Lanchester dipakai oleh
Betz untuk menganalisis turbin tenaga bayu.

10
Persyaratan untuk model ini:
a) gaya axial pada rotor = perubahan momentum (impuls) dari debit massa
udara yang melalui rotor
b) massa udara tersebut diperlambat sebab dipisahkan dari massa udara di
lingkungannya
c) tidak ada udara yang mengalir ke samping pipa udara, sehingga massa
udara
sepanjang pipa konst
d) udara dianggap inkompresibel maka berkurangnya kecepatan melalui disk
harus disertai dengan peningkatan luas penampang dari pipa aliran untuk
mempertahankan debit massa yang konstan.
e) kecepatan hulu (upstream) menurun secara bertahap ketika mendekati
turbin, sehingga kecepatan udara tsb sudah lebih kecil dari kecepatan angin
(windspeed) free-stream
f) tekanan statik meningkat secara bertahap untuk mengkompensasi turunnya
energi kinetik dan pada akhirnya mencapai tekanan keseimbangan dan
kecepatannya menurun setimpal.

11
Dengan memakai hukum2 berikut dapatlah diturunkan rumus
untuk daya dimana turbin bayu dapat produksi:
a) kontinuitas massa
b) konservasi momentum axial
c) persamaan Bernoulli
d) Hukum ke 1 Thermodinamika
e) isotherm
Dari b) didapat Gaya dorong (thrust)
T= (u – vw) = ρ∙A∙v∙(u – vw)
dengan : debit massa = ρAv,
u: kecepatan angin (windspeed, free stream)
vw: kecepatan angin di belakang turbin
v: kecepatan angin pada rotor turbin

12
Gaya pendorong dapat juga diexpresi dengan pressure drop pada
rotor:
T = A(pu – pd) dengan pu : tekanan di depan rotor
pd : tekanan setelah rotor
Persamaan Bernoulli: diberlakukan di dekat awal dan akhir rotor
p∞ + ½ρu2 = pu + ½ρvu2
pd + ½ρvd2 = pw + ½ρvw2

tekanan jauh dari awal dan akhir rotor: p∞ = pw


kecepatan pada awal dan akhir rotor: vu = vd 
T = A[(½ρu2 – ½ρvu2) – (½ρvd2 – ½ρvw2) = ½ρA(u2 - vw2) 
T = ρ∙A∙v∙(u – vw) = ½ρA(u2 - vw2)  v = ½(u + vw)
kecepatan pada rotor adalah kecepatan rata-rata dari free stream
dan wake (belakang) velocity 
Daya P = T∙v = ½ρA(u2 - vw2)∙v; = ½ρA(u - vw)(u + vw)∙v =
½ρA[2(u – v)]2vv; = 2ρA(u – v)v2  di definisi
a = (u – v)/u  P = 2ρA(au)(1 – a)2u2 = 2ρAu3a(1 – a)2
13
Koefisien daya (power coefficient) Cp adalah sebuah koefisien
untuk turbin:
CP = 4a(1 – a)2
Cp menjadi maximum apabila a =1/3, sehingga Cp,max = 16/27 =
0,593 sebagai batas atas performansi dari lift-type machine, yang
juga disebut Betz limit.

14
15
Tidak semua lokasi dapat memanfaatkan tenaga bayu, maka
dengan penilaian sumber daya (resource assessment) dapat
diestimasi banyaknya energi angin yang dapat diproduksi. Untuk
itu digunakan index Wind Power Density (WPD), yaitu
perhitungan dari daya rata2 tahunan per m2 area penyapuan sudu
(swept area) dari turbin [kW/m2] dan ditabulasi berdasarkan
ketinggian dari dasar. Kalkulasi dari densitas daya termasuk efek
dari kecepatan angin dan densitas udara, contoh: Kelas 1: 200
W/m2 pada ketinggian < 50 m, kelas 2: 800 – 2000 W/m2. Ladang
angin (wind farm) biasanya terletak di atas kelas 3 atau area lebih
luas.
Tabel berikut adalah sebuah contoh:

16
10 m (33 ft) 30 m (98 ft) 50 m (164 ft)

Class Wind power Speed m/s Wind power Speed m/s Wind power Speed m/s
density (W/m2) (mph) density (W/m2) (mph) density (W/m2) (mph)

0 - 4.4 0 - 5.1 0 - 5.6


1 0 – 100 0 – 160 0 – 200
(0 - 9.8) (0 - 11.4) (0 - 12.5)

4.4 - 5.1 5.1 - 5.9 5.6 - 6.4


2 100 – 150 160 – 240 200 – 300
(9.8 - 11.5) (11.4 - 13.2) (12.5 - 14.3)

5.1 - 5.6 5.9 - 6.5 6.4 - 7.0


3 150 – 200 240 – 320 300 – 400
(11.5 - 12.5) (13.2 - 14.6) (14.3 - 15.7)

5.6 - 6.0 6.5 - 7.0 7.0 - 7.5


4 200 – 250 320 – 400 400 – 500
(12.5 - 13.4) (14.6 - 15.7) (15.7 - 16.8)

6.0 - 6.4 7.0 - 7.4 7.5 - 8.0


5 250 – 300 400 - 480 500 – 600
(13.4 - 14.3) (15.7 - 16.6) (16.8 - 17.9)

6.4 - 7.0 7.4 - 8.2 8.0 - 8.8


6 300 – 400 480 - 640 600 – 800
(14.3 - 15.7) (16.6 - 18.3) (17.9 - 19.7)

7.0 - 9.4 8.2 - 11.0 8.8 - 11.9


7 400 - 1000 640 - 1600 800 - 2000
(15.7 - 21.1) (18.3 - 24.7) (19.7 - 26.6)

17

Anda mungkin juga menyukai