Cooling Technology

1
Tujuan dari pendinginan adalah untuk:
- mengkondisikan udara ruangan
- memperlambat reaksi kimia, misalnya pada makanan
- memproduksi es, es krim dll

Aplikasi:
- peralatan rumah tangga (kulkas, freezer, AC)
- peralatan industri, produksi, transportasi
- lab atau penelitian

2
Mesin pendingin kompresi uap (vapor-compression) pertama
dibuat pada pertengahan 1750, namun secara komersial baru pada
thn 1854 dan untuk rumah tangga baru pada thn 1913. Setelah itu
berkembang pesat, dimana sekarang refrigerator dibagi menjadi
dua kompartemen: yaitu untuk makanan biasa yang suhunya
sekitar 0°C dan freezer suhunya di bawah 0°C untuk pembekuan.

Fluida kerjanya menggunakan Freon (R-12) yang konon merusak

lapiasan ozon, sehingga diganti dengan ammonia (R-717), sulfur
dioxide (R-764) atau refrigerant yang tidak ada kandungan Fluor,
Chlor lagi.
Suhu Freezer dipertahankan pada -23 sampai -18°C (ada yang
sampai -34°C).
Pemakaian energi: > 4 kWh/hari.

3
Factor utama yang mempengaruhi suhu dalam sebuah ruangan:
a) kuantitas rata2 radiasi yang diterima
b) suhu lingkungan (juga panas yang timbul di dalam gedung)

Metode yang diaplikasikan pada pendinginan dengan matahari

(solar cooling) dan air conditioning:
1) siklus kompresi uap digunakan paling banyak
2) siklus pendinginan absorpsi

Penggerak kompresor untuk mesin compresion cooling:

- motor elektrik dengan listrik dari jaringan
- digerakkan dengan bantuan sistem photovoltaik
- sebagai energi mekanik dari sebuah mesin kalor (heat engine)
yang digerakkan oleh tenaga matahari

4
Air conditioning
Rankine process for vapor compression cycle: p,h diagram of most
used diagrams

5
Siklus pendingin kompresi uap:
1  2 kompresi adiabatik, keadaan uap refrigeran panas lanjut
(overheated)
2  3 pendinginan secara isobar (panas sensibel) dalam
kondensor
3  4 pendinginan isobar dan isotherm (panas laten)
4  5 expansi secara isenthalp (adiabatik) (throttling)
5  6 penguapan (evaporasi) secara isobar dan isotherm sampai
keadaan uap jenuh

Energi input yang diperlukan untuk kompresi yang merupakan

listrik dari jaringan PLN, sistem photovoltaik atau energi
mekanikal dari sebuah heat engine yang dijalankan oleh solar
Sebagai medium kerja biasanya dipakai refrigeran F22.
Apabila air yang didinginkan maka disebut chiller, dan air tsb
mendinginkan udara dalam ruangan. Pendinginan lainnya disebut
kulkas, freezer atau AC
6
7
8
9
10
Daya yang diperlukan:
Kapasitas pendinginan dalam evaporator: = ·

Kapasitas kondenser:Q&
= ·  m& (h - h )
cond 4 2

Q&
Index performansi: ε RF  &eva

Index performansi juga disebut COP (Coefficient of

Performance). Pada perhitungan fraksi uap x diperlukan:
m&v
x=
&v  m
m &l = massa uap/massa total
Q&eva = m& h  hi = h’ + xi·(h” – h’),
h’: enthalpi spesifik dari cairan didih (boiling liquid),
h”: enthalpi spesifik dari uap jenuh
11
Absorption system:
Apa yang disebut Absorption Chiller dan bagaimana cara
kerjanya?
Absorption chiller tidak memakai energi kinetik melainkan panas
untuk menghasilkan pendinginan. Sebuah kompresor thermal
terdiri dari sebuah absorber, sebuah generator, sebuah pompa dan
sebuah katub expansi (throttling device) dan menggantikan
kompresor uap mekanikal.

Di dalam chiller, uap refrigeran dari evaporator diabsorbsi oleh

sebuah larutan campuran di dalam absorber. Larutan ini dipompa
ke generator, dimana refrigeran diuapkan kembali dengan
bantuan misalnya waste heat dari sebuah sumber panas. Lalu
larutan dengan sedikit refrigeran balik ke absorber melalui
sebuah throttling valve (katub expansi). Dua macam campuran
refrigeran/absorban yang umum dipakai pada absorption chiller
adalah air/lithium bromide dan ammonia/air.     12
13
Dibandingkan dengan chiller mekanikal, maka absorption chiller
memiliki COP yang rendah (COP = beban chiller/ heat input).
Namun absorption chiller dapat menurunkan operating cost
secara signifikan, sebab alat tsb didukung oleh panas buang kelas
rendah. Chiller kompresi uap sebaliknya harus dijalankan dengan
motor listrik atau mesin pembakaran dalam.
Absorption chiller yang digerakkan uap bertekanan rendah sudah
ada dengan kapasitas dari 100 sampai 1500 ton. Absorption
chiller disediakan dengan dua macam design untuk pasaran yaitu
single-effect dan double-effect. Mesin single-effect menyediakan
COP sekitar 0,7 dan memerlukan sekitar 18 pound uap yang
bertekanan 15 pound/sq in (psig) per ton-jam pendinginan.

14
Sistem absorsi:
- refrigeran diuapkan atau disuling (distilled) dari absorban yang
kurang volatil (stabil)
- dicairkan di dalam sebuah kondenser yang didinginkan oleh air
atau udara
- fraksi cair dialirkan melalui sebuah katup expansi untuk bagian
pendinginan (cooling section atau evaporator)
- refrigeran dari evaporator diabsorpsi kembali di dalam cairan
penyerap pada absorber.
- dipompa balik ke generator yang telah dipanaskan

Panas penguapan yang diperlukan untuk refrigeran dalam generator

dapat disupply langsung dari energi solar atau oleh pembakaran
gas.

15
16
17
Absorption Air Conditioning:
- For better refrigeration cycle performance higher temperature is

preferred, however, solar heated hot water with 80ºC can be

used.
- key difference between a conventional gas fired absorption
chiller and one used for solar applications is the larger heat
transfer area required to make the cycle work using the lower
driving temperatures available in solar applications.

Method of compressing:
refrigerant in the liquid (absorbent) is pressurized by dissolving
in the absorber section and then accomplished by pumping it to
high pressure.
The low boiling point of refrigerant is driven from solution by
the addition of heat in generator, therefore the refrigerant vapor
is compressed without the large input of high-grade shaft work
that the vapor compression cycle demands. 18
Desirable characteristics for refrigerant-absorbent pair:
1) absence of solid-phase sorbent
2) refrigerant more volatile than the absorbent so that seperation
from the absorbent occurs easily in the generator
3) absorbent has a strong affinity for the refrigerant under
conditions in which absorption takes place
4) high degree of stability for long term operations
5) nontoxic and nonflamable
6) refrigerant has large latent heat so that the circulation rate can
be kept low
7) a low fluid viscosity that improves heat and mass transfer and
reduces pumping power
8) no long-term environmental effects

19
Most commercially used refrigerant-absorbent pair:
1) LiBr-H2O (lithium bromide-water)  refrigerant: H2O, absorbent: LiBr
2) NH3-H2O (ammonia-water)  refrigerant: NH3, absorbent: H2O

Volatility ratio of LiBr-H2O > Volatility of NH3-H2O so that it can operate at

lower pressures and generator temperature achievable by plate collectors

Disadvantages:
1) crystallization in the stream returning from the generator.
To avoid this: a) careful design
b) additives usage
c) system can’t be operated at or lower than 0ºC but at t ≈ 5ºC
2) NH3-H2O system can be operated by much lower temperature but water
vapor must be removed from ammonia as much as possible to prevent ice
crystals from forming. This requires a rectify column after the boiler.
It can’t use a direct expansion evaporator due to the restriction for indoor
usage. (Fig. 18.66)

20
Due to the boiling point of NH3 tNH3 < tH2O  higher fraction of
NH3 is boiled off than that of water fraction and then it is cooled
in the rectifier by the countercurrent flow of the strong NH3-H2O
solution from the absorber, therefore some moisture is
condensed. The weak ammonia –water solution goes through a
pressure reducing valve to the absorber, where it absorbs the
ammonia vapor from the evaporator. The high pressure ammonia
from the rectifier is condensed by rejecting heat to the
atmosphere. It may be further sub cooled before expanding in a
throttle valve. The two-phase low temp. ammonia from the
throttle valve provides refrigeration in the evaporator. The vapor
from the evaporator is recombined with the weak ammonia
solution in the absorber. Operating pressures are primarily
controlled by the ambient temp. for an air cooled condenser, the
evaporator temp., and the concentration of the ammonia solution
in the absorber.
21
Multieffect system
Solar collector becomes very important part, while
- to improve the economics of a solar absorption system, the efficiency of a solar
absorption system, the efficiency of the solar collectors must be improved in
addition to the COP of the absorption system thus reducing the required collector

area.
- COP of a single effect absorption system amounts to around 0,7
- for higher COP double-effect systems are used, which operate at higher temp.
than single-effect system requiring higher concentration solar collectors to
provide the heat input. (Fig. 18.67)
- a double-effect LiBr cycle has two generators at two different pressure levels
and
vapor is generated using solar heat source in the first generator, and it is
condensed in the second generator. The condensation heat is used to produce
more vapor (condenser-coupled system)
- thus the double-effect absorption cycle is a triple pressure cycle
- it uses the internal heat recovery to produce more vapor than is possible in a
single-effect system
- it requires a much higher driving temp. (> 140°C) to operate efficiently. 22
Other refrigerant-absorbent pair:
1. ammonia – salt
2. methylamine – salt
3. alcohol – salt
4. ammonia – organic solvent
5. sulfur dioxide – organic solvent
6. halogenated hydrocarbons – organic solvent
7. water – alkali nitrate
8. ammonia – water – salt
Efficiency: COP = coefficient of performance
cooling enthalpy qe
COP = input enthalpy = q qe = ∆heva, qg = ∆hg (Fig. 18.65)
g

COP for small, single stage unit 0,5 and

for a double-stage, steam-fired unit 0,85

23
Contoh:
Dalam sebuah pabrik sementara ini uap dengan tekanan rendah
dibuang ke atmosfir, maka utk memanfaatkannya dipasang
sebuah chiller mekanikal yang COP nya = 4.0/tahun untuk
menghasilkan rata2 300 t pendinginan. Pengeluaran pabrik untuk
listrik adalah $0.05 setiap kWh (kilo Watt-hour). (enthalpi
spesifik pendinginan = 12,000 Btu/ton)

Sebuah unit chiller absorbsi memerlukan 5400 lbs/h uap dengan

tekanan 15-psig yang dapat menggantikan chiller mekanikal tsb,
sehingga penghematan utk listrik setiap tahunnya:
Annual Savings = 300 tons x (12,000 Btu/ton / 4.0) x 4,000 hrs/yr
x $0.05/kWh x 1 kWh/3,413 Btu = $52,740

24
Ende vom 06.11.19

25