Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PEMBENTUKAN PERATURAN


DAERAH DI MASA PANDEMIK COVID-19

YULANTO ARAYA., S.H,M.H.


KASI FASILITASI PERANCANGAN PERDA I

DIREKTORAT FASILITASI PERANCANGAN


PERDA DAN PEMBINAAN PERANCANG PUU
DITJEN PERATURAN PERUDANG-UNDANGAN
TAHUN 2020
LATAR BELAKANG

bahwa penyebaran COVID-19 yang dinyatakan oleh Organisasi


Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai pandemi
pada sebagian besar negara-negara di seluruh dunia, termasuk
di Indonesia, menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu
dan telah menimbulkan korban jiwa, dan kerugian material yang
semakin besar, sehingga berimplikasi pada aspek sosial,
ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Dampak penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah
mengakibatkan terjadi keadaan tertentu sehingga perlu
dilakukan upaya penanggulangan, salah satunya dengan tindakan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Bahwa pelaksanaan PSBB tersebut juga mengakibatkan


terganggunya fungsi pembentukan PUU, sehingga diperlukan
langkah-langkah.

Bahwa sistem kerja pada “the new normal” tersebut disesuaikan


status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah
masing-masing
New Normal
Presiden mengingatkan, dalam situasi yang sulit seperti
ini ASN harus memberikan pelayanan yang maksimal
terbaik kepada masyarakat memperhatikan protokol
Kesehatan.
tatanan normal baru atau new normal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) sudah berlaku di
seluruh daerah. Artinya PNS di seluruh daerah sudah mulai bekerja di kantor (work from office/WFO)
dengan kapasitas maksimal 50%. Sedangkan sisanya bekerja dari rumah (work from home/WFH).
bekerja dengan teknologi;
menertapkan best practice yang dapat diterapkan dalam rutinitas bekerja, serta menguasai
teknologi yang memudahkan dalam berkoordinasi dan berkolaborasi;
Bahwa teknologi menyederhanakan pekerjaan sehari-hari dan menghubungkan pekerja dengan
efisien.
Menyederhanakan proses bisnis, prosedur operasional standar (SOP) layanan, dan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi;
DASAR HUKUM KEBIJAKAN DI MASA
PADEMI COVID 19 DLM PEMBENTUKAN PERATURAN PUU
A. UU No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;
B. UU No. 14 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
C. PP No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam
Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
D. Keppres No.11 Tahun 2020 Tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
E. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 12 Tahun 2020
Tentang Percepatan Pengharmonisasian Rancangan Peraturan
Menteri/Lembaga Terkait Pandemik Covid-19;
F. Peraturan Kepala Daerah setempat Ttg Penanganan Wabah Covid 19;
G. Peraturan Kementerian/ Lembaga Lain Terkait Penanganan Wabah Covid
19;
H. Surat Edaran Menteri PANRB No. 58/2020 tentang Sistem Kerja Pegawai
Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan Normal Baru;
Permenkumham Nomor 12 Tahun 2020
Tentang Percepatan Pengharmonisasian Rancangan Peraturan
Menteri/Lembaga Terkait Pandemik Covid-19

Menimbang:
bahwa Covid-19 telah ditetapkan statusnya sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat dan mengakibatkan terganggunya pelaksanaan pengharmonisasi
rancangan Peraturan Menteri/Lembaga, sehingga perlu menetapkan mekanisme
percepatan;

Rapat harmonisasi dilakukan dengan menghindari pertemuan dan tatap muka


secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Dalam hal terdapat kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan pertemuan secara
langsung, dapat diselenggarakan rapat harmonisasi dengan kehadiran peserta dan
wajib memenuhi ketentuan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Pengharmonisasian harus selesai dilaksanakan paling lama 2 (dua) hari.
ARAH KEBIJAKAN PENATAAN REGULASI
DI DAERAH

Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun


2019 tentang Perubahan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan akan memperkuat peran dari Kewenangan baru diberikan
kepada Menteri Hukum dan
kementerian Hukim dan Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia melakukan
dalam melakukan Pengharmonisasian Pengharmonisasian terhadap
Peraturan Perundang-undangan, mulai dari Rancangan Peraturan Daerah
Undang-Undang sampai Peraturan Daerah. dengan tujuan untuk
mencegah banyaknya
Peraturan daerah yang
bertentangan baik secara
vertikal maupun horizontal
Pengharmonisasian
Rancangan Peraturan Daerah

01

Tujuan: :
Daerah sa si
Menciptakan Peraturan ni
o
rm
yang berkualitas, tidak k Ha ral; n
bertentangan dengan Pe
raturan s pe sedu i; da unan
A ro ns yus
ng lain a
Perundang-undangan ya 02 P
a. ubs Pen t
dan ketertiban umum, da
n b.S eknik
bermanfaat bagi masyara
kat. c. T

8
PERUBAHAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

UU 15/2019
UU 12/2011
TTG
TTG
PERUBAHAN ATAS
PEMBENTUKAN PUU
UU NO.12 TAHUN 211

PERPRES NO.87/2014 RANCANGAN


TTG PERPRES TTG
PELAKSANAAN UU NO PERUBAHAN ATAS
12/2011 PERPRES NO.87/2014
Pengharmonisasian Raperda

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019


Pasal 58 ayat (2)
“Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan
Peraturan
Daerah Provinsi yang berasal dari Gubernur dilaksanakan oleh kementerian
atau lembaga
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Kewenangan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM

“Pada saat pembentukan kementerian atau


lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
belum terbentuk, tugas dan fungsi Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan tetap dilaksanakan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.”

(KETENTUAN PERALIHAN UU No.15 Tahun 2019)


Pelaporan

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


wajib menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal Peraturan
Perundang-undangan mengenai kegiatan Pengharmonisasian,
Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan
Daerah di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia setiap 1 (satu) tahun sekali.

Mekanisme dan ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan tersebut


mengacu pada surat edaran Nomor PPE.PP.04.01-954 Tahun 2019
tentang Pelaksanaan dan Penyampaian Laporan Kegiatan Fasilitasi
Pembentukan Produk Hukum Daerah dan Pembinaan Perancang
Peraturan Perundang-undangan Pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
OPTIMALISASI PEMBENTUKAN
PERATURAN DEERAH

Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah


untuk menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.

HARUS ADA
pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan MEMASTIKAN PERDA YG
yang menjadi kewenangan Daerah BERKUALITAS DAN REPONSIF.

® Ditjen Otda_2015
TERTIB REGULASI DALAM PENYUSUNAN PERDA
MASYARAKAT berhak memberikan masukan secara lisan dan/atau tertulis
dalam pembentukan PERDA, PERKADA, PB KDH dan/atau Peraturan DPRD

MASUKAN MASYARAKAT DPT DILAKUKAN :


a.Rapat Dengan Pendapat
b.Kunjungan Kerja
c.Sosialisasi
d.Seminar, Lokakarya dan/atau diskusi

Dengan memanfaatkan TEKNOLOGI INFORMASI


yang tepat dan berdasarkan PUU yg berlaku.

Anda mungkin juga menyukai