Anda di halaman 1dari 50

Selamat Datang PESERTA /

WELCOME PARTICIPANTS

PENGELOLAAN KAIDAH TEKNIS


PERTAMBANGAN

By : Ir. HADI SOERAHMAN, MT


 Eksplorasi / Exploration
 Studi Kelayakan / Feasibility study
 Konstruksi / Construction
 Pengujian Alat Pertambangan / Commisioning
 Pemanfaatan Teknologi, Kemampuan Rekayasa, Rancang
Bangun, Pengembangan, Dan Penerapan Teknologi
Pertambangan / Technology Utilization, Engineering
Capability, Design, Development, and Application of Mining
Technology
 Pemasangan Tanda Batas / Installation of Boundaries
 Penambangan / Mining
 Pengolahan Dan/Atau Pemurnian / Processing and / or
Purification
 Pengangkutan / Transportation
 Pengelolaan Teknis Pascatambang / Post-mining Technical
Management.
a. Pengalaman Paling Kurang 5 (Lima) Tahun Di Bidang
Pelaporan Hasil Eksplorasi Dan/Atau Estimasi Sumber Daya
Dan/Atau Estimasi Cadangan Untuk Komoditas Yang Sama /
Experience of at least 5 (five) years in the field of
reporting the results of exploration and / or estimation of
resources and / or estimates of reserves for the same
commodity;
b. Memiliki Sertifikat Kompetensi / Have a Competency
Certificate.
c. Orang Yang Berkompeten Bertanggung Jawab Terhadap
Laporan Yang Dibuatnya / Competent Person Responsible
for Reports Made.
a. Pengalaman Paling Kurang 3 (Tiga) Tahun Di Bidangnya / Experience at least 3 (three)
years in the field
b. Memiliki Sertifikat Kompetensi Sesuai Bidang Pekerjaaan / Have a certificate of
competence in accordance with the field of employment.
c. Tenaga Teknis Pertambangan Yang Berkompeten Bertanggung Jawab Kepada Kepala
Teknik Tambang / Mining Technical Personnel who are competent to be responsible to
the Head of Mining Engineering.
d. Perencanaan Kegiatan Teknis Pertambangan Wajib Disusun/Dirancang Oleh Tenaga
Teknis Pertambangan Yang Berkompeten / Planning of Mining Technical Activities
Must be Compiled / Designed by Competent Mining Technical Personnel.
e. Pelaksana Kegiatan Teknis Pertambangan Yang Berhubungan Survei, Pemetaan, dan
Pengelolaan Peta-peta Dilakukan Juru Ukur Tambang Selaku Tenaga Teknis
Pertambangan Yang Berkompeten / Implementing Technical Activities for Mining
Related Surveys, Mapping, and Management of Maps Done by Mining Measurers as
Competent Mining Technical Personnel.
f. Kepala Teknik Tambang menetapkan Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten
yaitu ahli geologi, ahli penambangan, dan ahli pengolahan dan/atau pemurnian / The Head
of Mining Engineering establishes Competent Mining Technical Personnel namely
geologists, mining experts, and experts in processing and / or refining.
g. Memiliki kartu Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten yaitu ahli geologi, ahli
penambangan, dan ahli pengolahan dan/atau pemurnian yang disahkan oleh Kepala
Inspektur Tambang / Has a competent Mining Technical Worker card, namely a
geologist, mining expert, and processing and / or purification expert authorized by
the Chief Mining Inspector.
1) Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi, Pengelolaan Conto, Dan Bangunan Tempat
Penyimpanan Conto / Implementation of Exploration Activities, Management of
Contents, and Buildings for Containers;
2) Pembersihan Lahan, Pengupasan Batuan Penutup, Dan Pengupasan Material
Lumpur / Land Cleaning, Stripping, and Stripping Mud Material;
3) Pekerjaan Pengeboran Lubang Ledak Termasuk Evakuasi Terhadap Kejadian
Meledaknya Bahan Peledak Karena Petir / Explosion Hole Drilling Works
Including Evacuation Against the Occurrence of Explosives due to Lightning;
4) Penimbunan, Pemantauan, Pemeriksaan, Dan Pemeliharaan Kestabilan Timbunan
Batuan Penutup, Penimbunan Inpit, Dan Penimbunan Material Lumpur / Hoarding,
Monitoring, Inspection, and Maintenance of Stability of Cover Rocks, Inpit
Stockpiling, and Mud Material Stockpiling;
5) Pemantuan Kestabilan Tanggul Laut dan Langkah Tindak Lanjut / Monitoring of Sea
Dyke and Follow-Up Steps;
6) Pemantauan, Pemeriksaan, Dan Pemeliharaan Kestabilan Lereng Penambangan
Dan Lereng Akhir Penambangan / Monitoring, Inspection, and Maintenance of the
Stability of Mining and Final Slopes;
7) Pengelolaan Air Tambang / Mine Water Management;
8) Penggalian Mineral Dan Batubara / Mineral and Coal Excavation;
9) Penggalian Termasuk Kontrol Kualitas Mineral Bukan Logam Dan Batuan Sebelum
Dilakukan Penggalian / Excavation Includes Quality Control of Nonmetallic
Minerals and Rocks Before Excavation;
10) Penumpukan Mineral Dan Batubara Yang Mencakup Kestabilan Dan Pemantauan
Tumpukan / Mineral and Coal Stacking that includes Stability and Stack
Monitoring;
11) Penumpukan Mineral Bukan Logam Dan Batuan / Stacking of Nonmetallic Minerals
and Rocks;
12) Peralatan Penambangan Mineral Bukan Logam Dan Batuan Termasuk Pemeliharaan
Dan Perawatan Peralatan / Non-metal and rock mineral mining equipment
including equipment maintenance and Treatment;
13) Kegiatan Tambang Semprot Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan /
Spray Mine Activities Including Maintenance and Treatment of Equipment;
14) Pembuatan, Pemeliharaan, Dan Perawatan Lubang Bukaan / Manufacture,
Maintenance and Treatment of Openings;
15) Pemeliharaan Dan Perawatan Serta Pemantauan Penyangga / Maintenance and
Treatment and Monitoring of Supporting;
16) Pemeliharaan Dan Perawatan Sistem Ventilasi / Maintenance and Treatment of
Ventilation Systems;
17) Pemeliharaan Dan Perawatan Dalam Sistem Pengelolaan Air Tambang Bawah
Tanah / Maintenance and Treatment in Underground Mine Water Management
Systems;
18) Pengelolaan Lumpur / Mud Management (Wet Muck);
19) Penambangan Bawah Tanah Dengan Metode Longwall Mining / Underground Mining
with the Longwall Mining Method;
20) Pengawasan Surface Subsidence Paling Kurang Terdiri Atas Metode Pemantauan,
Program Pemantauan, Evaluasi, Dan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi / The Lesser
Surveillance of Surface Subsidence Consisting of Monitoring Methods, Monitoring
Programs, Evaluations, and Follow-Up Evaluation Results;
21) Penambangan Bawah Air Dengan Kapal Keruk Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan /
Underwater Mining with Dredgers including Maintenance and Treatment;
22) Operasional Alat Gali-muat Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan /
Operations of Digging-Loading Tools Including Maintenance and Treatment of
Equipment;
23) Operasional Alat Angkut Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan / Operation
of Transport Equipment including Maintenance and Treatment of Equipment;
24) Pengangkutan Dengan Derek Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan / Crane
Transport including Equipment Maintenance and Treatment.
25) Pengunaan Load Haul Dump (LHD) Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan
Peralatan / Use of Load Haul Dump (LHD) Including Maintenance and Treatment of
Equipment;
26) Truk Tambang Bawah Tanah Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan /
Underground Mining Trucks Including Maintenance and Treatment of Equipment;
27) Peralatan Pendukung Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan /Supporting
Equipment Including Maintenance and Treatment of Equipment;
28) Alat Gali Mekanis Kontinyu Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan /
Continuous Mechanical Digging Tools Including Maintenance and Treatment of
Equipment;
29) Pengoperasian, Pemeliharaan Dan Perawatan Terhadap Fasilitas Pengolahan
Dan/Atau Pemurnian, Serta Penanganan Material / Operation, Maintenance and
Treatment of Processing and / or Purification Facilities, and Material Handling;
30) Peremukan Batubara Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan Fasilitas
Peremukan / Coal Crushing including Maintenance and Treatment of Crushing
Equipment Facilities;
31) Penempatan Sisa Hasil Pengolahan Dan/Atau Pemurnian / Residual Placement of
Results of Processing and / or Purification;
32) Pengolahan Mineral Logam Yang Meliputi Pencatatan Kadar Dan Kuantitas Produk,
Pencatatan Kadar Dan Kuantitas Sisa Hasil Pengolahan, Dan/Atau Kegiatan
Pemeliharaan Dan Perawatan Fasilitas Pengolahan Mineral Logam / Processing of
Metal Minerals Including Recording of Levels and Quantities of Products,
Recording Levels and Quantities of Remaining Processing Results, and / or
Activities for Maintenance and Maintenance of Metal Mineral Processing Facilities;
33) Pengecilan Ukuran, Pemantauan Ukuran Umpan Dan Produk, Termasuk Pemeliharaan
Dan Perawatan Peralatan / Reduction in Size, Monitoring of Bait Size and Products,
including Maintenance and Maintenance of Equipment;
34) Peningkatan Kadar (Concentrating), Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan
Peralatan / Concentrating, including Maintenance and Maintenance of Equipment;
35) Pengurangan Kadar Air termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan / Reduction
of moisture content (dewatering), including maintenance and treatment of
equipment;
36) Pemurnian Mineral Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan / Mineral
Purification Including Maintenance and treatment of Equipment;
37) Parameter Operasi, Pengambilan Logam Berharga Dari Mineralnya (Extracting),
Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan / Operational Parameters,
Extracting Precious Metals from Mineral (Extracting), Including Maintenance and
treatment of Equipment;
38) Pengangkutan, Pemeliharaan. Dan Perawatan Serta Pengaturan Lalu Lintas Di Jalur
Angkut / Transportation, Maintenance. And Care And Setting Traffic On Transport
Lines;
39) Alat Angkut Menggunakan Truk Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan /
Transport Equipment Using Trucks Including Maintenance and treatment of
Equipment;
40) Pengangkutan Menggunakan Konveyor Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan
Peralatan / Transportation Using Conveyors Including Maintenance and treatment
of Equipment;
41) Pengangkutan Dengan Pipa Termasuk Pemeliharaan Dan Perawatan Peralatan Yang
Paling Kurang Meliputi Pencegahan Korosi / Pipeline Transportation Including the
Most Insufficient Maintenance and treatment of Corrosion Prevention;
42) Pengawasan Terhadap Kestabilan Permukaan Dari Area Amblesan / Supervision of
Surface Stability of the Ambleside Area
 Perencanaan / Planning
1) pemegang IUP Eksplorasi menyusun rencana eksplorasi / Exploration IUP holders
compile exploration plans.
2) rencana eksplorasi sesuai dengan perizinan eksplorasi yang dimiliki / exploration plan in
accordance with exploration licenses owned.
3) rencana eksplorasi paling kurang terdiri atas / exploration plan consisting of at least :
a) Tujuan / purpose;
b) Tahapan / stages;
c) Lokasi / location;
d) Metode dan Pelaksana / method and implementers;
e) Waktu dan Biaya / time and costs;
 Pelaksanaan / Implementation
1) Pelaksanaan Eksplorasi / Exploration Implementation
pemegang IUP Eksplorasi melaksanakan kegiatan sesuai rencana eksplorasi / Exploration
IUP holders carry out activities according to the exploration plan.
2) Eksplorasi pendahuluan dan rinci / Preliminary and detailed exploration
a) Eksplorasi pendahuluan terdiri atas / Preliminary exploration consists of :
i. studi pustaka / literature review;
ii. survei tinjau : hasil kegiatan survei tinjau digambarkan dalam peta skala minimal 1 : 50.000 /
review survey: the results of the survey activities are described on a map of a
minimum scale of 1: 50,000;
iii. prospeksi: hasil kegiatan prospeksi digambarkan dalam peta skala minimal 1 : 25.000 /
prospecting: the results of prospecting activities are described on a map of a scale of
at least 1: 25,000.
b) Eksplorasi rinci meliputi :
i. teknik eksplorasi;
pemetaan geologi, penyelidikan geofisika, penyelidikan geokimia, pembuatan
parit uji, pembuatan sumur uji, pengeboran, pemercontoan harus
mempertimbangkan tipe endapan, jenis komoditas, metode, lokasi
pengambilan, waktu pengambilan, pengelolaan conto, analisa conto.
ii. survei eksplorasi
Pemetaan topografi, survei titik bor
iii. estimasi sumber daya.
pengelolaan data hasil eksplorasi, pemodelan geologi dan estimasi sumber
daya.
 Pernyataan Sumber daya dan Cadangan

1) Mineral
a) rekonsiliasi data sumber daya dan cadangan disusun/dilakukan setiap tahun dan
rekonsiliasi tersebut selesai pada bulan Juli;
b) pemegang IUP dan IUPK dalam waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak rekonsiliasi
memberikan pernyataan sumber daya dan cadangan kepada Menteri melalui Direktur
Jenderal atau gubernur sesuai;

2) Pencatatan di bursa saham (listing)


a) pemegang IUP menyampaikan pernyataan sumber daya dan cadangan yang akan
dicatatkan di bursa saham (listing) kepada Direktur Jenderal atas nama Menteri;
b) tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap suatu pernyataan sumber daya dan
cadangan berada pada Orang yang Berkompeten dan pemegang IUP dan IUPK
 pemegang IUP Eksplorasi wajib melakukan studi kelayakan yang mengacu kepada laporan
lengkap eksplorasi / Exploration IUP holders must conduct a feasibility study that refers
to the full exploration report;
 kegiatan studi kelayakan dilakukan setelah pelaksanaan eksplorasi mencapai sekurang-
kurangnya 70% dari total luasan WIUP dan telah diperoleh sumber daya terunjuk dan/atau
terukur / feasibility study activities carried out after the exploration has reached at least
70% of the total WIUP area and indicated and / or measurable resources have been
obtained;
 kegiatan studi kelayakan dilakukan Tenaga Teknis Pertambangan berkompeten / feasibility
study activities conducted by competent Mining Technical Personnel;
 kajian kelayakan teknis dalam studi kelayakan paling kurang terdiri atas / the technical
feasibility study in the feasibility study consists of at least :
a) keadaan umum / general circumstances;
b) geologi dan keadaan endapan / geology and state of sediment;
c) sumber daya dan cadangan / resources and reserves;
d) kajian geoteknik tambang / mining geotechnical studies;
e) infrastruktur yang telah tersedia / available infrastructure;
f) kajian hidrologi dan hidrogeologi / hydrological and hydrogeological studies;
g) kajian air asam tambang / study of acid mine drainage;
h) perencanaan tambang / mine planning;
i) perencanaan pengolahan dan pemurnian / planning of processing and refining;
j) perencanaan pengangkutan dan penumpukan / transportation and stacking planning;
k) kajian risiko / risk assessment;
 Perubahan Studi Kelayakan / Change in Feasibility Study
Studi kelayakan diperbaharui/direvisi apabila dilakukan / The feasibility study is updated /
revised if it is done :
i. perubahan dan/atau penambahan lokasi penambangan termasuk perubahan jenis
dan/atau karakteristik komoditas tambang;
ii. perubahan urutan penambangan yang mengubah rona akhir;
iii. perubahan umur tambang
iv. perubahan sistem dan/atau metode penambangan;
v. perubahan metode pengolahan dan/atau pemurnian; dan/atau
vi. peningkatan kapasitas produksi.
i. changes and / or additions to mining locations including changes in the types and /
or characteristics of mining commodities;
ii. mining order changes that change the final hue;
iii. changes in mine life
iv. changes in mining systems and / or methods;
v. changes in methods of processing and / or refining; and / or
vi. increased production capacity.
 pemegang IUP menyusun rencana konstruksi mengacu dokumen studi kelayakan yang disetujui
/ the IUP holder prepares a construction plan referring to the approved feasibility study
document;
 konstruksi terdiri atas pembangunan sarana, prasarana, dan instalasi termasuk penyediaan alat
pertambangan dan pengujian alat pertambangan (commissioning) / construction consists of
the construction of facilities, infrastructure and installations including the provision of
mining equipment and commissioning testing;
 pengujian alat pertambangan (commissioning) meliputi pengujian terhadap unit dan/atau alat
berat yang akan digunakan dalam operasional penambangan / mining testing includes
testing of units and / or heavy equipment to be used in mining operations;
 pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan rencana kerja teknis / construction is carried
out in accordance with the technical work plan;
 pelaksanaan konstruksi terlebih dahulu dilakukan pemasangan tanda batas WIUP / the
implementation of construction must first be installed with WIUP boundaries;
 pemasangan tanda batas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan / the
installation of boundary marks is carried out in accordance with the provisions of the law;
 Perencanaan / Planning :
1) pemegang IUP menggunakan instalasi dan peralatan pertambangan yang memenuhi kelaikan
teknis / IUP holders use mining installations and equipment that fulfill technical feasibility;
2) dalam rangka pemenuhan kelaikan teknis dilakukan pengujian alat pertambangan
(commissioning) oleh Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten yang ditunjuk Kepala
Teknik Tambang / in the context of fulfilling technical feasibility, a commissioning test is
conducted by a competent Mining Technical Worker appointed by the Head of Mining
Engineering;
3) rencana kerja teknis konstruksi untuk pembangunan sarana, prasarana, dan instalasi disusun
detail engineering design yang paling kurang memuat / the technical construction work plan
for the construction of facilities, infrastructure, and installations is arranged in
engineering design detail which at least contains :
a) peta situasi/site plan/lay out/tata lingkungan / situation map / site plan / layout /
environmental arrangement;
b) jenis sarana, prasarana, dan instalasi / types of facilities, infrastructure and installations;
c) gambar rancang bangun / design drawings;
d) spesifikasi teknis / technical specifications;
e) jadwal pelaksanaan / implementation schedule;
4) rencana kerja teknis konstruksi untuk penyediaan alat pertambangan paling kurang memuat /
construction technical work plan for the supply of mining equipment to at least contain :
a) jenis dan kapasitas / type and capacity;
b) spesifikasi teknis / technical specifications;
c) jadwal pengadaan / procurement schedule;
5) rencana kerja teknis konstruksi untuk pengujian alat pertambangan paling kurang memuat /
construction technical work plan for mining equipment testing to at least contain :
a) jenis, jumlah, dan kapasitas sarana, prasarana, serta instalasi / type, amount and capacity of
facilities, infrastructure, and installation;
b) tenaga teknis pertambangan yang berkompeten / competent mining technical personnel;
c) jadwal pelaksanaan / implementation schedule;
d) standar pengujian yang akan digunakan / testing standards to be used;
6) sarana dan prasarana untuk kepentingan pemeliharaan dan atau perawatan peralatan
pertambangan memiliki kapasitas yang ditetapkan berdasarkan hasil kajian teknis / facilities
and infrastructure for the benefit of maintenance and / or maintenance of mining
equipment have the capacity determined based on the results of technical studies;
 Pelaksanaan
1) pembangunan sarana, prasarana, dan instalasi yang dilakukan di luar WIUP untuk menunjang usaha
kegiatan pertambangan wajib memiliki izin wilayah;
2) pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi :
a) Kepala Teknik Tambang memastikan bahwa pelaksanaan konstruksi telah memenuhi kelaikan teknis;
b) inspektur tambang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi berpedoman kepada rencana
kerja teknis konstruksi, RKAB Tahunan dan/atau studi kelayakan;
c) inspektur tambang dalam melakukan pengawasan dapat menghentikan sementara pelaksanaan konstruksi
yang tidak sesuai.
3) Kelaikan teknis :
a) konstruksi dan alat pertambangan dinyatakan laik teknis untuk beroperasi apabila hasil pengujian,
pemeriksaan, dan uji coba operasi menunjukkan kemampuan beroperasi sekurang-kurangnya 70% (tujuh puluh
persen) dari kapasitas terpasang;
b) dalam hal kemampuan beroperasi konstruksi dan alat pertambangan kurang dari 70% (tujuh puluh persen)
dari kapasitas terpasang maka menyampaikan laporan khusus upaya pemenuhan kelaikan teknis;
c) inspektur tambang melakukan pengawasan pelaksanaan pengujian, pemeriksaan hasil
pengujian, serta uji coba operasi terhadap konstruksi, dan alat pertambangan dalam rangka
memenuhi kriteria kelaikan teknis;
4) Perubahan dan/atau penambahan terhadap konstruksi perubahan dan/atau penambahan
terhadap konstruksi yang sudah ada (existing construction) berdasarkan kajian teknis dan
tertuang dalam persetujuan RKAB Tahunan.
 pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun, pengembangan, dan penerapan
teknologi pertambangan dengan teknologi baru untuk pertambangan hanya dapat dilakukan
berdasarkan hasil kajian teknis / the use of technology, engineering capabilities, design,
development, and application of mining technology with new technology for mining can only be
done based on the results of technical studies;
 kajian teknis paling kurang memuat / technical studies contain at least :
1) latar belakang pemilihan teknologi / background of technology selection;
2) jenis dan spesifikasi peralatan / types and specifications of equipment;
3) pertimbangan kesesuaian teknologi dengan karakteristik pertambangan Indonesia / consideration of
technological suitability with the characteristics of Indonesian mining;
4) analisis risiko / risk analysis;
5) tingkat produktivitas atau efisiensi yang ditawarkan / the level of productivity or efficiency offered;
6) kriteria keberhasilan penerapan teknologi / criteria for success in applying technology;
 kajian teknis pertambangan disampaikan dalam laporan khusus kepada Kepala Inspektur Tambang
paling lambat 90 (Sembilan puluh) hari sebelum didatangkan ke lokasi kegiatan usaha pertambangan /
mining technical studies are submitted in a special report to the Head of the Mining Inspector no
later than 90 (ninety) days before being brought to the location of the mining business;
 evaluasi terhadap kajian teknis tersebut dapat dilakukan melalui peninjauan lapangan / evaluation of
the technical study can be done through a field review;
 Direktur Jenderal memberikan persetujuan terhadap penggunaan peralatan pertambangan dengan
teknologi baru yang terdapat dalam Dokumen RKAB Tahunan / The Director General provides
approval for the use of mining equipment with new technologies contained in the Annual RKAB
Document;
A. Kompilasi Data Wilayah Dan Persiapan Teknis / Compilation of
Regional Data and Technical Preparation;
B. Pengukuran Titik Batas / Limit Point Measurement;
C. Pemasangan Tanda Batas / Installation of boundary signs;
D. Pemeliharaan Tanda Batas / Maintenance of boundary signs;
E. Kompetensi Tenaga Pelaksana Pengukuran / Competence of
Measuring Executives.
 Wajib menyusun rencana penambangan mengacu studi kelayakan yang disetujui / Must prepare a mining plan
referring to an approved feasibility study;
 Rencana penambangan meliputi tahunan, triwulanan, dan bulanan / The mining plan includes annual, quarterly,
and monthly;
 Rencana penambangan triwulan dan bulanan dituangkan dalam rencana kerja teknis penambangan yang dapat
diperiksa sewaktu-waktu oleh Inspektur Tambang / Quarterly and monthly mining plans are included in the
mining technical work plan that can be inspected at any time by the Mining Inspector ;
 Rencana penambangan dan rencana kerja teknis penambangan paling kurang memuat / The mining plan and
mining technical work plan must at least contain :
a) Letak dan geometri cadangan / Location and backup geometry
b) Sistem dan tata cara penambangan / System and procedure for mining
c) Urutan penambangan : lokasi, luas, elevasi dan tata waktu / Mining order: location, area, elevation and timeline
d) Urutan penimbunan batuan penutup / Sequence of landfill overburden
e) Metode pemberaian batuan penutup dan volume batuan penutup yang dibongkar / Methods for overburden
removal and the volume of disassembled overburden
f) Metode pengangkutan di jalan tambang / Method of transporting on the mine road
g) Rencana produksi : tonase/volume, kualitas /kadar, cog, stripping ratio, mining recovery, sisa umur tambang /
Production plan: tonnage / volume, quality / grade, cog, stripping ratio, mining recovery, mine life
h) Urutan penumpukan komoditas / Order of commodity stacking
i) Sistem pengelolaan air tambang / Mine water management system
j) Sistem pengelolaan geoteknik / Geotechnical management system
k) Jenis, jumlah dan kapasitas peralatan / Type, amount and capacity of equipment
 urutan penambangan disajikan pada bentuk peta dilengkapi dengan penampang melintang ( cross section) / the
mining sequence is presented in the form of a map equipped with a cross section (cross section)
 urutan penimbunan batuan penutup disajikan dalam bentuk peta yang dilengkapi dengan penampang melintang
(cross section) dan tabel yang berisi : i. kemajuan dan arah penimbunan; dan ii. lokasi, luas, elevasi, dan
kapasitas timbunan / the sequence of stockpiling of overburden is presented in the form of a map equipped with
a cross section and a table containing: i. progress and direction of stockpiling; and ii. location, area, elevation,
and embankment capacity.
 dalam hal pemberaian batuan penutup menggunakan metode peledakan, rencana peledakan paling kurang
memuat : a) geometri dan dimensi pengeboran dan jumlah lubang ledak; b) powder factor; c) fragmentasi; dan
d) pola peledakan yang mempertimbangkan arah, hasil, dan dampak peledakan / in the case of cover rock
using a blasting method, the blasting plan must at least contain: a) geometry and dimensions of drilling and the
number of explosive holes; b) powder factor; c) fragmentation; and d) blasting patterns that consider the
direction, results, and effects of blasting.
 sistem pengelolaan air tambang disajikan dalam bentuk peta dan tabel yang memuat : a) saluran penyaliran dan
arah penyaliran; b) lokasi, dimensi, dan kapasitas fasilitas penampungan dan pengelolaan air tambang; c)
jumlah dan kapasitas pompa yang mempertimbangkan debit air tambang; dan d) data curah hujan dan durasi
hujan yang diukur secara terus-menerus sejak dimulainya kegiatan kontruksi / the mine water management
system is presented in the form of maps and tables that contain: a) the drainage channel and the direction of
distribution; b) location, dimensions, and capacity of shelter facilities and mine water management; c) the
number and capacity of the pump that considers the mine water discharge; and d) rainfall data and rain duration
which are measured continuously since the commencement of construction activities ;
 Pelaksanaan kegiatan penambangan dilakukan oleh Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten / The
mining activities are carried out by competent Mining Technical Workers.
 Tambang Permukaan / Surface Mine :
a. Mineral / Minerals
dalam melaksanakan penambangan permukaan paling kurang memuat: i) metode dan tata
cara penambangan; ii) sekuen penambangan; iii) pengembangan bukaan tambang; iv)
sistem pengelolaan air tambang; v) sistem pengelolaan geoteknik; vi) rencana produksi
meliputi tonase dan/atau volume, kualitas atau kadar, cut off grade, stripping ratio, dan
mining recovery serta sisa umur tambang; dan/atau vii) jenis, jumlah dan kapasitas
peralatan / in carrying out surface mining at least contains: i) mining methods and
procedures; ii) mining sequences; iii) development of mine openings; iv) mine water
management system; v) geotechnical management system; vi) production plan includes
tonnage and / or volume, quality or grade, cut off grade, stripping ratio, and mining
recovery and the remaining life of the mine; and / or vii) type, quantity and capacity of
equipment;
 Pelaksanaan / Implementation :
a) Mineral / Mineral
i. Pembersihan Lahan / Land Clearing
(i) pembersihan lahan dilakukan setiap pengupasan tanah pucuk / land clearing is carried out for every
stripping of topsoil;
(ii) tanaman hasil pembersihan lahan ditempatkan pada tempat khusus yang tersendiri / plants resulting
from land clearing are placed in separate special places;
(iii) saluran penyaliran dan/atau pengelolaan air tambang tersedia dalam area pembersihan lahan /
mine drainage and / or water management channels available in the land clearing area;
ii. Penanganan Tanah Pucuk / Handling of Top Soil
Penempatan tanah pucuk dilakukan dengan cara / Placement of top soil is done by :
(a) tidak boleh ditempatkan di area yang terdapat cadangan mineral atau batubara, kecuali
dimanfaatkan sebelum penggalian pada area tersebut / may not be placed in areas with mineral or
coal reserves, unless used before excavation in the area;
(b) tidak menimbulkan longsor / does not cause landslides;
(c) material dasar tempat penyimpanan memiliki daya dukung yang memadai / basic material for
storage has adequate carrying capacity;
iii. Pemerian batuan / Rock breakage
(i) geometri dan dimensi pengeboran dan pola peledakan ditetapkan oleh Tenaga Teknis
Pertambangan yang Berkompeten / geometry and dimensions of drilling and blasting
patterns determined by competent Mining Technical Personnel;
(ii) perbandingan kedalaman lubang ledak terhadap burden (stiffness ratio) tidak boleh
kurang dari 2 (dua) dan tidak boleh lebih dari 4 (empat) / the comparison of the stiffness
ratio should not be less than 2 (two) and may not exceed 4 (four);
iv. Pengupasan Batuan Penutup / Stripping of Cover Rocks
(i) geometri dan dimensi pengupasan batuan penutup berdasarkan rekomendasi hasil
kajian geoteknik / geometry and dimensions of stripping stripping based on
recommendations from the results of geotechnical studies;
(ii) kemajuan pengupasan batuan penutup didokumentasikan dalam bentuk peta dengan
skala paling kurang 1:1.000 / progress of stripping stripping is documented in the form of
maps with a scale of at least 1: 1,000;
(iii) saluran penyaliran dan/atau pengelolaan air tambang tersedia di area pengupasan
batuan penutup / mine drainage channels and / or management of water are available in
the stripping stripping area;
v. Pengupasan Material Lumpur / Stripping Mud Material
(i) pengupasan material lumpur hanya dapat dilakukan setelah ada kajian
teknis / stripping mud material can only be done after a technical study;

vi. Penimbunan Batuan Penutup di Luar Bukaan Tambang / Backfill Cover Outside
the Out Pit Dump
(i) penimbunan batuan penutup tidak boleh ditempatkan pada area yang terdapat
sumber daya dan/atau cadangan mineral atau batubara / stockpiling of
overburden should not be placed in areas where there are resources and / or
mineral or coal reserves;
(ii) dalam hal penimbunan batuan penutup ditempatkan pada area yang terdapat
sumber daya mineral dan batubara maka menyampaikan kajian teknis kepada
Kepala Inspektur Tambang / in the case of overburden dumping placed in an
area of ​mineral and coal resources, then submit a technical study to the Head
of Mining Inspector;
vii. Penimbunan Batuan Penutup Di Dalam Bukaan Tambang /Hoarding of Cover Rocks Inside Pit Dumps
(i) dalam hal area penimbunan batuan penutup berada di lokasi yang belum selesai ditambang, jarak antara
kaki timbunan batuan penutup dengan area kerja aktif sekurang kurangnya 3 (tiga) kali tinggi total
timbunan atau berdasarkan hasil kajian teknis / in the case of the overburden dumping area at a location
that has not yet been mined, the distance between the foot of the overburden heap with the active work
area is at least 3 (three) times the total heap height or based on the results of technical studies ;
(ii) hasil kajian teknis disampaikan dalam laporan khusus kepada Kepala Inspektur Tambang / the results of
technical studies are submitted in a special report to the Head of the Mining Inspector ;
viii. Penimbunan Material Lumpur / Stockpiling of Mud Material
(i) dalam hal batuan penutup berupa lumpur dilakukan penanganan untuk mengurangi kandungan air
sebelum dilakukan kegiatan penimbunan / in the case of overburden in the form of mud, handling is
carried out to reduce the water content before the stockpiling activity is carried out ;
(ii) penanganan material dilakukan dengan cara mencampurkannya dengan material kering / material
handling is carried out by mixing it with dry material;
(iii) fasilitas penampungan material lumpur dibuat berdasarkan kajian teknis dan bisa mengalirkan air secara
gravitasi / mud material storage facilities are made based on technical studies and can drain water by
gravity;
(iv) hasil kajian teknis disampaikan dalam laporan khusus kepada Kepala Inspektur Tambang / the results of
technical studies are submitted in a special report to the Head of the Mining Inspector;
ix. Penggunaan Tanggul Laut Dalam Penambangan / Use of Sea Dyke in
Mining
(i) penambangan di laut dengan menggunakan tanggul laut (sea dyke)
memperhatikan rencana tata ruang wilayah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan / mining in the sea using sea dyke takes
into account regional spatial plans in accordance with the provisions of
legislation;

x. Pengalihan Sungai / River diversion


(ii) dalam hal penambangan perlu melakukan pengalihan sungai untuk
optimasi cadangan dan keberlanjutan umur tambang maka
mempertimbangkan orde dan sempadan sungai, serta mendapatkan
persetujuan prinsip dari instansi yang berwenang / in the case of mining
needing to divert the river to optimize reserves and the sustainability of
the life of the mine, consider the order and border of the river, and obtain
principle approval from the authorized agency.
xi. Pengalihan Jalan Umum / Transfer of Public Roads
(i) Dalam hal melakukan pengalihan jalan umum dalam rangka keberlanjutan umur
tambang maka menyusun kajian teknis yang paling kurang mencakup / In the case of
transferring public roads in the context of the continuity of the life of the mine,
preparing a technical study which at least includes :
(a) cadangan yang ditambang / reserves that are mined;
(b) lokasi, panjang, dan kelas jalan yang akan dialihkan / location, length, and class of
road to be transferred;
(c) desain dan konstruksi (daya dukung) jalan yang baru / new road design and
construction (carrying capacity);
(d) jarak aman antara batas akhir penambangan dengan jalan yang baru / buffer between
the mining deadline and the new road;
(e) dampak lingkungan terhadap pengalihan jalan / environmental impacts on road
transfers;
(f) analisis ekonomi pengalihan jalan / economic analysis of road transfers;
(ii) hasil kajian teknis disampaikan dalam laporan khusus kepada Kepala Inspektur
Tambang / the results of technical studies are submitted in a special report to the
Head of the Mining Inspector;
xii. Penambangan Bersama Perbatasan WIUP / Joint Mining Border WIUP
(i) dalam hal dilakukan penambangan bersama antar pemegang IUP Operasi Produksi untuk
keberlanjutan umur tambang wajib memenuhi persyaratan : (a) berbatasan langsung dan tidak
dipisahkan koridor; (b) sudah dilakukan pemasangan tanda batas pada masing-masing WIUP;
(c) memiliki kajian teknis penambangan / in the case of joint mining between holders of
Production Operation IUPs for the continuity of the life of the mine, it must fulfill the following
requirements: (a) the corridor is directly and not separated; (b) boundary signs have been
installed for each WIUP; (c) has a technical study of mining;
(ii) hasil kajian teknis tersebut disampaikan dalam laporan khusus kepada KAIT / the results of the
technical study are submitted in a special report to the KAIT;
xiii. Penempatan Batuan Penutup Di Luar WIUP / Placement of Covered Rocks Outside WIUP
(i) dalam hal dilakukan penempatan batuan penutup di luar WIUP karena tidak tersedianya area
yang cukup wajib memenuhi persyaratan : (a) keberlanjutan umur tambang; (b) perlindungan
lingkungan; (c) sudah dilakukan pemasangan tanda batas WIUP; dan (d) memiliki kajian
teknis penimbunan / in the case of placement of overburden outside the WIUP due to the
unavailability of areas that are sufficiently obliged to meet the requirements: (a) the
sustainability of the mine; (b) environmental protection; (c) already installed WIUP boundaries;
and (d) have a technical assessment of stockpiling;
(ii) hasil kajian teknis tersebut disampaikan kepada Kepala Inspektur Tambang / the results of the
technical study are submitted to the Head of the Mining Inspector;
xiv. Penggalian Mineral / Mineral Excavation
(i) penggalian sesuai rencana penambangan / excavation according to planned
mining;
(ii) rencana kerja teknis penggalian mineral meliputi rencana harian dan mingguan /
the technical work plan for extracting minerals includes daily and weekly plans;
(iii) kemajuan pengalian didokumentasikan dalam bentuk peta kemajuan / excavation
progress documented in the form of progress maps;

xv. Lereng Penambangan / Mining slopes


(i) setiap kejadian longsor pada lereng penambangan dilakukan pemeriksaan dan
melakukan analisis ulang geoteknik / every landslide incident on the mining slope
is examined and re-analyzed (geotechnical back);
(ii) pada setiap lereng penambangan memiliki sistem penyaliran yang mampu
mengalirkan debit air larian tertinggi / on each mining slope has a drainage
system that is able to drain the highest runoff water flow;
xvi. Lereng Akhir Penambangan / End of Mining Slope
(i) pengaturan lereng akhir penambangan sesuai dengan dokumen studi
kelayakan yang telah disetujui / regulation of the final slope of mining in
accordance with the approved feasibility study document;
(ii) dalam hal lereng akhir penambangan tidak sesuai dengan rencana, dilakukan
berdasarkan hasil kajian teknis untuk memastikan kestabilan lereng dan
batas akhir penambangan / in the case of the final slope the mining is not in
accordance with the plan, carried out based on the results of technical studies
to ensure slope stability and the deadline for mining;
(iii) pemantuan kestabilan lereng akhir penambangan dilakukan secara terus
menerus dengan menggunakan alat pantau yang memadai / monitoring of
the final slope stability of mining is carried out continuously using adequate
monitoring tools;
(iv) Kepala Teknik Tambang menetapkan kriteria hasil pemantauan kestabilan
lereng akhir penambangan dan langkah tindak lanjut / The Head of Mining
Engineering establishes the criteria for the results of monitoring the final slope
stability and follow-up steps;
xvii. Pengelolaan Air Tambang / Mine Water Management
(i) fasilitas penampungan air tambang, serta fasilitas pengendapan memiliki
kapasitas sekurang-kurangnya 1,25 (satu koma dua puluh lima) kali volume
air tambang pada curah hujan tertinggi selama 84 jam / mine water storage
facilities, and deposition facilities have a capacity of at least 1.25 (one point
twenty five) times the volume of mine water in the highest rainfall for 84 hours ;
(ii) pengendalian isi fasilitas penampungan dan pengelolaan air tambang
dilakukan apabila telah terisi 80% (delapan puluh persen) atau lebih dari
kapasitas penampungan / control of the contents of shelter facilities and mine
water management is carried out if it has filled 80% (eighty percent) or more
of the holding capacity ;
(iii) KTT menjamin daya dukung fasilitas pengendapan terhadap air dan material
endapan / The summit guarantees the carrying capacity of deposition facilities
for water and sediment material;
xviii. Penumpukan Mineral dan Batubara / Mineral and Coal Stacking
(i) dalam hal penumpukan ditempatkan pada area yang terdapat sumber daya mineral dan batubara maka
menyampaikan kajian teknis kepada Kepala Inspektur Tambang selambat-lambatnya 2 (dua) minggu
sebelum penumpukan / in the case of stacking placed in an area that has mineral and coal resources, then
submit a technical study to the Head of the Mining Inspector no later than 2 (two) weeks before stacking ;
xix. Jalan Pertambangan / Road of Mining
(i) lebar jalan tambang/produksi paling kurang tiga setengah kali lebar alat angkut terbesar untuk jalan
tambang dua arah dan dua kali lebar alat angkut terbesar untuk jalan tambang satu arah / the width of the
mine / production road is at least three and a half times the width of the conveyance for two-way mining
roads and twice the width of the largest conveyance for one-way mining roads .
(ii) pada setiap jalan tambang/produksi tersedia tanggul pengaman di sisi luar badan jalan dengan tinggi
sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) diameter roda kendaraan terbesar dan memperhitungkan potensi
air limpasan dan/atau material lepas yang dapat masuk ke jalan / on every mine / production road there is
a safety dike on the outside of the road body with a height of at least ¾ (three-quarters) the largest wheel
diameter and calculates the potential of runoff water and / or loose material that can enter the road ;
(iii) di sepanjang jalan tambang/produksi memiliki sistem penyaliran yang mampu mengalirkan debit air larian
tertinggi dan dipelihara dengan baik / along the mine / production road it has a drainage system that is able
to drain the highest run-off and well-maintained discharge ;
(iv) sudut belokan pada pertigaan jalan tidak boleh kurang dari 70° (tujuh puluh derajat) / the angle of the turn at
the fork in the road must not be less than 70 ° (seventy degrees);
 Tambang Bawah Tanah / Underground Mine :
1) penambangan bawah tanah membuat rencana penambangan dan rencana kerja
teknis penambangan paling kurang memuat / underground mining plans for
mining and technical mining work plans at least include :
a) metode dan tata cara penambangan / methods and procedures for mining;
b) sekuen penambangan / mining sequences;
c) pengembangan lubang bukaan tambang / development of mine openings;
d) sistem ventilasi / ventilation system;
e) sistem pengelolaan air tambang / mine water management system;
f) sistem pengelolaan geoteknik / geotechnical management system;
g) sistem penyanggaan / supporting system;
h) rencana produksi meliputi tonase dan/atau volume / production plan includes
tonnage and / or volume;
i) jenis, jumlah, dan kapasitas peralatan / type, amount and capacity of equipment.
2) Pelaksanaan / Implementation
a. Pembuatan Jalan Masuk / Making an Entrance
1) pembuatan jalan masuk mengacu pada dokumen studi kelayakan yang sudah disetujui / the construction of
the entrance road refers to the approved feasibility study document ;
2) lokasi jalan masuk pada massa batuan yang kuat, kompak, dan mampu menahan beban alami / the location of
the entrance to rock masses that are strong, compact and able to withstand natural loads ;
3) jalan masuk memiliki dimensi dengan ukuran paling kurang lebar 2 (dua) meter dan tinggi 2,5 (dua koma
lima) meter / the access road has dimensions of at least 2 (two) meters wide and 2.5 (two point five) meters
high;
b) Lubang Bukaan / Openings
1) rencana kerja teknis penambangan lubang bukaan meliputi rencana harian dan mingguan yang dapat
diperiksa sewaktu-waktu oleh inspektur tambang / open pit mining technical work plan includes daily and
weekly plans that can be inspected at any time by the mine inspector ;
2) geometri dan dimensi lubang bukaan sesuai rekomendasi hasil kajian geoteknik / geometry and opening hole
dimensions according to recommendations from the results of geotechnical studies ;
3) kemajuan lubang bukaan didokumentasikan dalam peta skala paling kurang 1:100 / progress of opening
holes is documented on a scale map of at least 1: 100;
4) tersedia sarana mengalirkan air setiap lubang bukaan menuju kolam penampung / available means of flowing
water from each opening to the reservoir;
5) Kepala Teknik Tambang menetapkan tata cara baku pembuatan dan pemeliharaan lubang bukaan / The
Head of Mining Engineering establishes the standard procedure for making and maintaining openings;
c) Penyanggaan / Supporting
1) pelaksanaan penyanggaan mengacu pada dokumen studi kelayakan yang sudah disetujui /
implementation of buffer refers to the approved feasibility study document ;
2) jenis dan tipe penyangga diuji kekuatannya dan hasil uji kekuatan penyangga disimpan serta
dapat diperiksa sewaktu-waktu oleh Inspektur Tambang / the type and type of buffer is tested for
strength and the buffer strength test results are stored and can be inspected at any time by the Mine
Inspector;
3) Kepala Teknik Tambang menetapkan standar penyangga dan penyanggaan berdasarkan hasil
kajian teknis dan hasil uji kekuatan penyangga / The Head of Mining Engineering establishes buffer
and buffer standards based on the results of technical studies and buffer strength test results ;
4) Kepala Teknik Tambang melakukan evaluasi secara berkala terhadap Quality Assurance sistem
penyanggaan / Head of Mining Engineering conducts regular evaluations of the Quality Assurance
buffer system;
5) dalam hal kegiatan penambangan melakukan pengambilan penyangga alami (pillar robbing)
maka Kepala Teknik Tambang melakukan kajian teknis dan menyampaikan kajian teknis tersebut
kepada Kepala Inspektur Tambang / in the case of mining activities taking pillar robbing, the Head of
Mining Engineering conducts a technical study and submits the technical study to the Head of the
Mining Inspector;
6) kajian teknis tersebut disampaikan dalam laporan khusus kepada Kepala Inspektur Tambang /
the technical study was submitted in a special report to the Chief Mining Inspector
d) Ventilasi / Ventilation
1) sistem ventilasi mengacu pada dokumen studi kelayakan yang sudah disetujui / the ventilation system
refers to the approved feasibility study document;
2) kapasitas kipas angin utama mampu mengalirkan udara ke seluruh area tambang bawah tanah sesuai
kebutuhan maksimum ditambah 15% (lima belas persen) / the capacity of the main fan is capable of
flowing air throughout the underground mine area according to the maximum requirement plus 15%
(fifteen percent);
3) kipas angin cadangan yang mampu mengalirkan udara untuk kebutuhan udara minimal tambang bawah
tanah tersedia / a backup fan capable of flowing air for the minimum air requirements of an
underground mine is available;
4) KTT menetapkan tata cara baku pemeliharaan dan perawatan sistem ventilasi / KTT stipulates the
standard procedures for the maintenance and maintenance of the ventilation system ;
e) Pengelolaan Air Tambang Bawah Tanah / Underground Mine Water Management
1) pengelolaan air tambang bawah tanah mengacu pada dokumen studi kelayakan yang sudah disetujui /
underground mining water management refers to the approved feasibility study document ;
2) lapisan batuan pembawa air termasuk cebakan air dipetakan paling kurang terdiri atas lokasi, debit air,
dan arah aliran / water-bearing rock layers including water deposits mapped at least consisting of
location, water discharge, and flow direction;
3) Kepala Teknik Tambang menetapkan tata cara baku pemeliharaan dan perawatan dalam sistem
pengelolaan air tambang bawah tanah / The Head of Mining Engineering establishes standard
procedures for maintenance and maintenance in the underground mine water management system;
f) Pengelolaan Lumpur / Mud Management (Wet Muck)
(1) Kepala Teknik Tambang menetapkan kriteria lumpur basah dan perubahannya serta yang dapat ditarik
dari lubang pemuatan / The Head of Mining Engineering establishes the criteria for wet sludge and its
changes as well as those that can be drawn from loading holes ;
(2) Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten menentukan jumlah lumpur basah yang dapat ditarik
berdasarkan hasil sampling / Competent Mining Technical Workers determine the amount of wet
sludge that can be withdrawn based on sampling results;
(3) Kepala Teknik Tambang menetapkan tata cara baku pengelolaan lumpur / The Head of Mining
Engineering establishes the standard procedure for managing mud (wet muck);
g) Penyangga Alami / Natural Supporting
(1) Kepala Teknik Tambang membuat kajian teknis untuk menentukan dimensi dan jumlah penyangga
alami / The Head of Mining Engineering makes a technical study to determine the dimensions and
number of natural supporting;
(2) kajian teknis tersebut paling kurang memuat : (a) peruntukkan lubang bukaan; (b) sifat fisik dan
mekanik massa batuan; (c) dimensi lubang bukaan; (d) beban yang disangga; (e) struktur geologi;
(f) hidrogeologi; (g) jumlah minimum dan kekuatan tiap penyangga alami; dan (h) rekomendasi hasil
kajian teknis / the technical study shall at least contain: (a) aperture hole openings; (b) physical and
mechanical properties of rock mass; (c) opening hole dimensions; (d) supported load; (e) geological
structure; (f) hydrogeology; (g) the minimum amount and strength of each natural buffer; and (h)
recommendations on the results of technical studies;
(3) kajian teknis tersebut disampaikan dalam laporan khusus kepada Kepala Inspektur Tambang / the
technical study is submitted in a special report to the Head of the Mining Inspector;
 pemegang IUP Operasi Produksi menyusun rencana pengolahan dan/atau pemurnian / the
holder of the Production Operation IUP prepares a plan for processing and / or refining;
 rencana pengolahan dan/atau pemurnian wajib disusun oleh Tenaga Teknik yang Kompeten /
plans for processing and / or refining must be prepared by competent engineering
personnel;
 konstruksi pabrik pengolahan dan pemurnian mempertimbangkan faktor kegempaan yang paling
kurang terdiri atas koefisien gempa (Peak Ground Acceleration) perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan sesuai SNI 1726:2012 atau perubahannya, dan penanggulangan pasca
gempa / processing and refining plant construction considering seismic factors which
consist of at least the earthquake coefficient (Peak Ground Acceleration) earthquake
resistance planning for building structures according to SNI 1726: 2012 or changes, and
post-earthquake countermeasures;
 pengoptimalan unjuk kerja pabrik pengolahan dan/atau pemurnian dapat dilakukan dengan
cara / optimization of processing and / or refining plant performance can be done by :
a) menjaga laju umpan sesuai kapasitas peralatan yang digunakan / maintain the feed rate
according to the capacity of the equipment used;
b) meningkatkan utilitas peralatan / increase equipment utility;
c) memantau dan memperbaiki parameter proses / monitor and improve process parameters;
d) pengoptimalan recovery / recovery optimization;
e) pengoptimalan konsumsi energi dan air / optimization of energy and water consumption;
f) mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan / reduce negative impacts on the
environment;
 dalam hal terdapat perubahan jumlah dan kapasitas peralatan utama serta penggunaan teknologi baru
maka menyampaikan kajian teknis kepada Kepala Inspektur Tambang / in the event that there is a
change in the number and capacity of the main equipment and the use of new technology, then
submit a technical study to the Head of the Mining Inspector;
 Perencanaan / Planning :
1) rencana pengolahan tahunan, triwulan dan bulanan / annual, quarterly and monthly processing plans;
2) rencana triwulan dan bulanan dituangkan dalam rencana kerja teknis pengolahan dan/atau pemurnian
yang dapat diperiksa sewaktu-waktu oleh Inspektur Tambang / quarterly and monthly plans are
included in the technical work plan for processing and / or refining which can be inspected at any
time by the Mining Inspector;
3) dan rencana kerja teknis pengolahan dan/atau pemurnian paling kurang memuat / and technical work
plans for processing and / or refining at least include :
a) umpan) / feeds;
b) produk hasil pengolahan dan/atau pemurnian / products resulting from processing and / or refining;
c) recovery pengolahan dan/atau persen ekstrasi pemurnian / processing recovery and / or percent
purification extract;
d) pengelolaan air proses / process water management;
e) penempatan produk hasil pengolahan dan/atau pemurnian / placement of products resulting from
processing and / or refining;
f) sisa hasil pengolahan dan/atau pemurnian / the remaining proceeds from processing and / or refining;
g) peralatan utama pengolahan dan/atau pemurnian / the main equipment for processing and / or
refining;
h) material balance, water balance, energy balance dan metallurgical balance / material balance, water
balance, energy balance and metallurgical balance;
 Penggunaan peralatan utama / Use of main equipment :
Nilai unjuk kerja peralatan utama pengolahan dan/atau pemurnian terdiri atas / The
performance value of the main equipment for processing and / or refining consists
of :
1) ketersediaan fisik atau Physical Availability (PA) paling kurang 90% (sembilan puluh
persen) / physical availability or Physical Availability (PA) of at least 90% (ninety
percent); PA = (W+S)/(W+S+R)x 100% Dimana:
W = Waktu kerja atau working hours (jam), R = Waktu perbaikan atau repair hours (jam), S = Waktu
tidak operasi/tunggu atau standby hours (jam)
2) ketersediaan Mekanik atau Mechanical Availability (MA) paling kurang 85% (sembilan
puluh persen) / availability of Mechanical or Mechanical Availability (MA) of at least
85% (ninety percent); MA =(W)/(W+R) x 100%
3) ketersediaan penggunaan atau Utilization of Availability (UA) paling kurang 75%
(sembilan puluh persen) / availability of use or Utilization of Availability (UA) of at
least 75% (ninety percent); UA = (W)/(W+S) x 100%
4) efektifitas penggunaan atau Effective Utilization (EU) paling kurang 65% (delapan puluh
persen) / effectiveness of use or Effective Utilization (EU) of at least 65% (eighty
percent); EU = (W)/(W+R+S) x 100%
5) pencapaian produktivitas peralatan pengolahan sekurang-kurangnya mencapai 85%
(delapan puluh lima persen) dari target produktivitas yang telah ditetapkan / the
achievement of processing equipment productivity reaches at least 85% (eighty
five percent) of the predetermined productivity target; (Produktivitas Aktual/Target
Produktivitas) x 100%
 Pelaksanaan / Implementation :
1) Pengolahan dan Pemurnian Mineral Logam / Processing and Purification of Metal Minerals
a) pelaksanaan kegiatan pemurnian mineral dilakukan dengan cara pengambilan logam berharga dari
mineralnya (extracting) dan pemurnian (refining) / the implementation of mineral purification activities
is carried out by extracting precious metals from its minerals (extracting) and refining (refining);
b) penggunaan reagen dalam proses pengolahan dan/atau pemurnian menerapkan prinsip recycle dan
reused / the use of reagents in the processing and / or refining process applies the principle of
recycle and reused;
c) dalam hal pengolahan dan/atau pemurnian menggunakan reagen maka sisa hasil pengolahan dan/atau
pemurnian dilakukan detoksifikasi sebelum ditempatkan di kolam penampungan / in the case of
processing and / or refining using reagents, the remainder of the results of processing and / or
purification is detoxified before being placed in a holding pond;
d) penggunaan sianida sebagai reagen mengacu pada standar pengelolaan sianida sebagaimana diatur
dalam International Cyanide Management Code / the use of cyanide as a reagent refers to the cyanide
management standard as stipulated in the International Cyanide Management Code;
e) tempat penampungan sisa hasil pengolahan memiliki rancangan teknis/desain yang menggambarkan daya
dukung, dimensi, dan kapasitas tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan / the
remaining storage place for processing results has a technical / design design that describes
certain carrying capacity, dimensions and capacities in accordance with the provisions of the
legislation;
f) rancangan teknis/desain disampaikan kepada Kepala Inspektur Tambang / technical / design designs
submitted to the Head of Mine Inspector;
g) dalam hal pengolahan dan/atau pemurnian mineral menggunakan air tanah wajib mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan air tanah / in the case of processing and /
or refining minerals using ground water must follow the provisions of laws and regulations
governing groundwater management;
 Rencana pengangkutan mengacu studi kelayakan yang disetujui / The transportation plan referring to an approved feasibility
study;
 Rencana pengangkutan triwulan dan bulanan dituangkan dalam rencana kerja teknis pengangkutan yang dapat diperiksa
sewaktu-waktu oleh Inspektur Tambang / Quarterly and monthly transportation plans are included in the technical work plan of
transportation that can be inspected at any time by the Mine Inspector ;
 Rencana pengangkutan dan rencana kerja teknis pengangkutan paling kurang memuat / Transportation plan and technical
transportation work plan must at least contain :
a) sistem pengangkutan : paling kurang memuat metode dan pertimbangan penetapan jenis pengangkutan / transportation system: at
least contains the method and consideration for determining the type of transportation .
b) kapasitas pengangkutan : paling kurang memuat target pengangkutan, jenis material dan kapasitas angkut / transport capacity: at
least contains the transportation target, type of material and carrying capacity .
c) jalur dan jarak pengangkutan : paling kurang dimensi, peta jalur, lokasi, & jarak angkut / lane and distance of transportation: at least
dimensions, lane map, location & hauling distance.
d) daya dukung jalur pengangkutan : paling kurang terdiri atas sifat fisik dan mekanik tanah/litologi, jenis, dan profil perkerasan serta
kekuatan jalur angkut / carrying capacity of the transport line: at least consisting of the physical and mechanical properties of the
soil / lithology, type, and pavement profile and the strength of the haul path .
e) peralatan pengangkutan : paling kurang memuat jenis, jumlah, kapasitas, dan unjuk kerja peralatan / transportation equipment: at
least includes the type, amount, capacity and performance of the equipment .
f) perawatan dan pemeliharaan jalan tambang/produksi : paling kurang memuat jadwal pemeliharaan dan perawatan rutin, dan/atau
perkerasan jalan / maintenance and maintenance of mining / production roads: at least contains routine maintenance and
maintenance schedules, and / or road pavement.
g) unjuk kerja peralatan : terdiri atas physical availability (PA), kesediaan mekanik atau mechanical availability (MA), utilization of
availability (UA), effective utilization (EU), dan produktivitas / equipment performance: consists of physical availability (PA),
mechanical availability (MA), utilization of availability (UA), effective utilization (EU), and productivity.
 Pelaksanaan Pengangkutan / Transportation Implementation :
1) Ketentuan / Conditions :
a) pelaksanaan pengangkutan tidak boleh melebihi 80% (delapan puluh persen) dari kapasitas jalur
pengangkutan / the implementation of transportation must not exceed 80% (eighty percent) of the
capacity of the transportation line;
b) pelaksanaan pengangkutan tidak boleh melebihi kekuatan daya dukung jalur pengangkutan / the
carrying out of transportation must not exceed the carrying capacity of the transport line ;
c) dalam hal pengangkutan menggunakan atau melewati jalur angkutan umum maka mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan / in the case of transportation using or passing public
transportation lines then following the provisions of the legislation ;
d) volume dan berat komoditas tambang/mineral yang diangkut dilakukan pengukuran dan pencatatan /
the volume and weight of the mining / mineral commodities transported is carried out by
measurement and recording;
e) Kepala Teknik Tambang menetapkan tata cara baku pelaksanaan pengangkutan, pemeliharaan dan
perawatan serta pengaturan lalu lintas di jalur angkut / The Head of Mining Engineering establishes
the standard procedures for carrying out transportation, maintenance and maintenance as well as
regulating traffic on the transport lane;
2) Pengangkutan Dengan Truk / Trucking
a) dalam rangka sinkronisasi peralatan, kapasitas truk pengangkut dari permuka kerja mampu memuat
material tidak boleh lebih dari 5 (lima) kali pengisian dan tidak boleh kurang dari 3 (tiga) kali
pengisian dari alat gali-muat / in the context of equipment synchronization, the capacity of the
transport truck from the work surface capable of loading material must not exceed 5 (five) times of
filling and may not be less than 3 (three) times the filling of the digging-loading tool ;
b) pengangkutan material dengan menggunakan truk tidak boleh melebihi kapasitas muat dan beban
muat serta tidak boleh kurang dari 90% (sembilan puluh persen) kapasitas angkut dan beban muat /
transportation of materials using trucks may not exceed the loading capacity and loading load and
must not be less than 90% (ninety percent) of carrying capacity and load load ;
c) jalan tambang/produksi menggunakan truk dapat dibuat tempat istirahat dan jalur putar berdasarkan
kebutuhan, jarak jalan, dan kepadatan kendaraan yang melintas / mining roads / production using
trucks can be made for resting and turning points based on needs, road distance, and density of
passing vehicles;
d) Kepala Teknik Tambang menetapkan tata cara baku alat angkut menggunakan truk / The Head of
Mining Engineering determines the standard procedure for transportation using trucks ;
e) efisiensi pengangkutan dengan truk dapat diukur berdasarkan hasil kajian teknis yang sekurang-
kurangnya meliputi waktu edar, jumlah ritase, dan kecepatan / the efficiency of truck transportation
can be measured based on the results of technical studies which at least include circulation time,
number of ritase, and speed;
3) Pengangkutan Dengan Konveyor / Transport with conveyors
a) perbedaan kemiringan antara head and tail konveyor tidak boleh lebih dari 250 kecuali
permukaan belt dilengkapi dengan penahan luncuran material / the difference in slope
between the head and tail of the conveyor must not be more than 250 unless the belt
surface is equipped with a material sling barrier ;
b) konstruksi konveyor kukuh dan mampu menahan beban yang diangkut / the conveyor
construction is firm and able to withstand the loads carried ;
c) konveyor dapat dilengkapi dengan atap yang melindungi material dari hujan dan angin serta
alat monitor kecepatan angina / conveyors can be equipped with a roof that protects
material from rain and wind and wind speed monitors;
d) dalam hal pengangkutan menggunakan konveyor yang melintasi di atas jalan maka
memperhitungkan posisi penyanggaan, tinggi dari jalan ke konveyor serta memasang
penangkap material / in the case of transportation using conveyors that cross over the
road, take into account the buffer position, height from the road to the conveyor and install
material catchers;
e) Kepala Teknik Tambang menetapkan tata cara baku pengangkutan menggunakan
konveyor termasuk pemeriksaan dan pemeliharaan / The Head of Mining Engineering
establishes the standard procedures for transportation using conveyors including
inspection and maintenance.
4) Pengangkutan Dengan Pipa / Pipeline Transport
a) konstruksi jalur pipa kukuh dan mampu menahan beban yang diangkut / the
construction of the pipeline is strong and able to withstand the loads carried;
b) dalam hal pengangkutan menggunakan pipa yang melintasi di atas jalan umum
maka memperhitungkan posisi penyanggaan, tinggi dari jalan ke pipa / in the case
of transportation using a pipe that crosses over a public road then calculates the
buffer position, height from the road to the pipe.
c) alat dilakukan kalibrasi secara berkala / periodic calibration tools are carried out.
d) Kepala Teknik Tambang menetapkan tata cara baku pengangkutan dengan pipa
termasuk pemeriksaan dan pemeliharaan yang paling kurang mencakup
pencegahan korosi / The Head of Mining Engineering determines the standard
procedure for pipeline transportation including inspection and maintenance which
at least covers corrosion prevention;
5) Pengangkutan Dengan Tongkang / Transport with barges
a) penentuan kapasitas pelabuhan sarana penunjang didasarkan pada jumlah komoditas
tambang yang akan diangkut / the determination of the capacity of supporting facilities
is based on the number of mining commodities to be transported;
b) jalur pengangkutan merupakan area perairan umum / transportation lines are public
water areas;
c) rencana pemasaran/produksi memperhitungkan pasang & surut area jalur
pengangkutan / the marketing / production plan takes into account the tides & ebbs of
the transport lane area;
d) pelabuhan yang dioperasikan mendapatkan izin dari instansi yang menyelenggarakan
urusan pemerintah di bidang perhubungan / the port operated gets permission from
the agency that administers government affairs in the transportation sector;
e) tongkang yang akan berlayar memenuhi persyaratan keselamatan pelayaran dan
mendapatkan persetujuan dari otoritas pelabuhan setempat atau syahbandar / barges
that will sail to meet shipping safety requirements and obtain approval from the local
port authority or the port authority.
 Wajib menyusun rencana pascatambang mengacu pada dokumen studi kelayakan dan dokumen pascatambang yang sudah
disetujui / Must prepare a post-mining plan referring to the feasibility study document and the approved post-mining document
 Pelaksanaan / Implementation :
1) Pelaksanaan Pengelolaan Teknis Pascatambang Tambang Permukaan / Implementation of Technical Management of Surface
Mining Post Mining
a) Kepala Teknik Tambang menetapkan geometri dan dimensi lereng akhir penambangan dan timbunan berdasarkan hasil kajian
teknis / The Head of Mining Engineering establishes the geometry and dimensions of the final slope of mining and heap based
on the results of technical studies;
b) dalam hal lubang bekas tambang ditinggalkan maka kestabilan dinding lubang tambang tersebut dipastikan stabil / in the event
that the ex-mine pit is abandoned, the stability of the wall of the mine pit will be stable ;
c) Kepala Teknik Tambang melakukan upaya penstabilan lereng akhir penambangan dan timbunan sesuai persetujuan dokumen
pascatambang / The Head of Mine Engineering attempts to stabilize the final slope of the mine and heap according to the
approval of the post-mining document;
2) Pelaksanaan Pengelolaan Teknis Pascatambang Tambang Bawah Tanah / Implementation of Technical Management of
Underground Mine Post Mining
a) Kepala Teknik Tambang menetapkan batas area amblesan berdasarkan hasil kajian teknis / The Head of Mining Engineering
establishes the limit of the subsidence area based on the results of technical studies ;
b) dalam hal lubang bukaan tambang bawah tanah ditinggalkan maka akses menuju lubang bukaan tersebut ditutup / in the event
that the underground mine openings are abandoned, access to the openings is closed ;
c) Kepala Teknik Tambang mendata dan memetakan lokasi dan kedalaman lubang bekas tambang bawah tanah yang
ditinggalkan / The Head of Mining Engineering records and maps the location and depth of abandoned underground mining
holes;
d) KTT melakukan upaya pengamanan lubang bekas tambang bawah tanah dan area amblesan sesuai persetujuan dokumen
pascatambang / KTT made efforts to secure underground mining holes and subsidence areas according to the approval of
post-mining documents.

Anda mungkin juga menyukai