Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 6

Point 13
Clausewitz W. Masala – 16061050 – Kelas C

16061050@unikadelasalle.ac.id
- Jenis-jenis konflik di ruang
rawat
- Tahapan konflik
- Teknik manajemen konflik
dalam pengelolaan ruang rawat
Defenisi Konflik
Konflik memiliki banyak arti diimana
konflik dapat diartikan
pertentangan, persaingan,
ketidaksepakatan, atau sesuatu
yang bertentangan antara apa yang
diharapkan oleh sesorang terhadap
orang lainnya dan/atau organisasi
dengan kenyataan.

Konflik biasanya terjadi dikarenakan


adanya perbedaan ide, pandangan,
proritas, pilihan, kepercayaan nilai
dan tujuan bisa menyebabkan
ketidaksetujuan baik orang
perseorangan maupun kelompok
tertentu di organisasi
Jenis – jenis konflik
Konflik Intrapersonal
konflik yang terjadi pada individu sendiri. Keadaan ini merupakan masalah internal untuk
mengklasifikasinilai dan keinginan dari konflik yang terjadi. Hal ini sering dimanifestasikan sebagai
akibat dari kompetisi peran. Misalnya seorang manajer mungkin merasa konflik intrapersonal
dengan loyalitas terhadap profesi keperawatan, loyalitas terhadap pekerjaan, dan loyalitas kepada
pasien.
Konflik Interpersonal
terjadi antara dua orang atau lebih, dimana nilai, tujuan, dan keyakinan berbeda. Konflik ini
sering terjadi karena seseorang secara konstan berinteraksi dengan orang lain sehingga 14
ditemukan perbedaan-perbedaan. Sebagai contoh seorang manajer sering mengalami konflik
dengan teman sesame manajer, atasan, dan bawahannya
Konflik Intra Kelompok
terjadi ketika seseorang didalam kelompok melakukan kerja berbeda dari tujuan, dengan
contoh seorang perawat tidak mendokumentasikan rencana tindakan perawatan pasien
sehingga akan mempengaruhi kinerja perawat lainnya dalam satu tim untuk mencapai tujuan
perawatan di ruangan tersebut.

Konflik Antar Kelompok


Konflik ini dapat timbul ketika masing-masing kelompok bekerja untuk
mencapai tujuan kelompoknya. Sumber konflik jenis ini adalah hambatan
dalam mencapai kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa layanan),
keterbatasan prasarana.
Akibat yang ditimbulkan oleh konflik

Secara tidak langsung berisi tentang


Tahapan Konflik Menurut Marquis & Huston (2010)
mungkin lebih terlihat daripada konflik
itu sendiri jika konflik itu tidak ditangani
secara konstruktif. Konflik akan selalu

kondisi yang menyebabkan konflik, menimbulkan dampak positif ataupun


Terjadi ketika konflik melibatkan emosi. Emosi Konflik yang memerlukan dampak negatif. Jika konflik dikelola
misalnya kurangnya tenaga perawat dan
yang dirasakan antara lain rasa bermusuhan, tindakan berupa menarik secara baik, orang yang terlibat konflik
perubahan yang cepat. Dalam tahap ini,
takut, tidak percaya dan marah. Konflik ini diri, berdebat,bersaing akan percaya bahwa ia akan
kondisi tersebut siap berkembang
mungkin juga dipersepsikan bukan dirasakan diperlakukan secara adil. Jika konflik
menjadi konflik, walaupun belum ada atau mencari
( yaitu tidak ada emosi yang terkait dengan dikelola secara buruk, isu konflik
konflik yang benar-benar terjadi dan Konflik intelektual dan penyelesaian konflik. Jika
konflik dan orang yang terlibat hanya seringkali tetap ada dan dapat terulang
mungkin tidak akan pernah terjadi. Akan sering melibatkan isu serta konflik mencapai tahap ini
peran. Konflik ini dikenal memandangnya sebagai masalah yang perlu serta menyebabkan lebih banyak
ada lebih banyak konflik yang tidak akan sulit mencari
secara logis dan tidak diselesaikan). Orang juga dapat merasakan
perlu terjadi karena dapat dicegah atau konflik.
melibatkan perasaan orang penyelesaian tanpa
yang terlibat konflik. Kadang konflik, tetapi tidak mengetahui masalahnya
dikurangi jika manajer dapat mengkaji
konflik dapat diatasi pada (yaitu mereka tidak mampu mengidentifikasi menggunakan sumber
secara lebih seksama adanya kondisi
tahap ini sebelum lain
penyebab konflik yang dirasakan.
yang dapat menyebabkan terjadinya diinternalisasi atau
konflik. dirasakan.

Akibat konflik
Konflik yang
dimanifestasikan
Konflik yang (Konflik Jelas)
Konflik yang dirasakan
dipersepsikan
Konflik Laten
(Substansif)
Manajer perawat yang
Menghindar adalah suatu merupakan kelompok dari
strategi yang konflik dapat memungkinkan
memungkinkan kelompok kelompok yang lain
konflik menjadi dingin. menghasilkan dan
menempatkan kebutuhan- Mengambil jalan tengah
Kepala ruangan dapat memecahkan konflik.
melakukan pendekatan kebutuhan lainnya terlebih
dulu. Hal ini terutama Hal ini merupakan strategi
kepada pihak yang sementara bila memerlukan
mengalami konflik agar merupakan strategi yang Seorang manajer
baik apabila isu lebih waktu untuk mendapatkan Apabila kedua kelompok
mengumpulkan informasi. perawat sebagai bekerja sama untuk
penting bagi yang lainnya. posisi permanen yang
Menghindar dapat penyelia dapat memecahkan konflik,
Hal ini dapat memelihara memuaskan. Suatu
digunakan apabila isu menunjukkan maka keduanya akan
kerja sama secara harmonis kompromi yang
tidak gawat atau bila kekuasaan posisinya merasa puas (Kaitelidou
dan mengembangkan menimbulkan ketidakpuasan
kerusakan yang potensial pada bawahan. Hal ini et al. 2012). Hal ini
bawahan dengan pada kedua kelompok
tidak akan terjadi dan memperkuat aturan- membutuhkan waktu dan
memungkinkan mereka adalah bukan sesuatu yang
lebih banyak aturan disiplin. Ini tenaga. Kerja sama
untuk membuat keputusan. baik.
menguntungkan. Pada adalah posisi asertif menimbulkan kepuasan
akhirnya manajer perawat yang tidak membantu diantara perawat. Kerja
sebagai pihak ketiga perlu mengembangkan sama dapat dicapai
dilibatkan dalam tanggung jawab pada dengan lebih baik melalui
mengumpulkan informasi. pemecahan konflik pada faktor-faktor
kelompok bawahan kepemimpinan
Akomodasi Kompromi

Menghindar Kompetisi Kerjasama

Teknik Manajemen Konflik dalam Pengolahan Ruang Rawat


Contoh
Konflik di
Rumah Sakit
Konflik yang pernah saya temui di rumah sakit adalah Yang pernah saya temui
konflik antar kelompok dimana tim perawat A dan B
kadang memiliki perbedaan pendapat sehingga dalam
penyusunan/ perencanaan asuhan keperawatan pada
pasien sedikit terganggu, Adapun konflik lain yaitu
masalah pribadi seorang perawat yang dibawa pada
saat bekerja sehingga 3S (senyum, sapa, sopan) yang
seharusnya perawat berikan kepada pasien itu tidak
diberikan/dilakukan.
THANK YOU
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai