Anda di halaman 1dari 22

Asma dan PPOK

Section Break
Kelompok :
1)
InsertErlangga
the Sub TitleEka S (1804101008)
of Your Presentation

2) Neng Putri M.N.H (1804101018)


Pengertian Asma Asma adalah jenis penyakit kronis pada
saluran pernapasan yang ditandai dengan
peradangan dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak atau sulit
bernapas.

Penderita asma juga bisa mengalami


gejala lain seperti nyeri dada, batuk-
batuk, dan mengi.

Asma bisa diderita oleh semua golongan


usia, baik muda atau tua.
Penyebab dan Pemicu Asma
Asma dapat disebabkan oleh :
Infeksi seperti sinusitis, pilek, dan flu.
Alergen seperti serbuk sari, spora jamur, bulu hewan
peliharaan, dan tungau debu.
Iritan seperti bau yang kuat dari parfum
Asap tembakau.
Olahraga (dikenal sebagai asma yang diinduksi oleh olahraga).
Cuaca; perubahan suhu dan / atau kelembaban, udara dingin.
Emosi yang kuat seperti kecemasan, tawa atau menangis, stres.
Obat-obatan, seperti asma sensitif aspirin
Mekanisme Terjadinya Asma
Diagnosis Asma

Untuk mengetahui apakah Spirometri


seorang pasien menderita Tes Arus Puncak Ekspirasi (APE)
Misalnya :
penyakit asma, maka Uji Provokasi Bronkus
dokter perlu melakukan Pengukuran Status Alergi
sejumlah tes untuk CT Scan
memperkuat diagnosis Rontgen
Komplikasi Asma

Masalah psikologis (cemas, Status asmatikus (kondisi


stres, atau depresi). asma parah yang tidak respon
Menurunnya performa di dengan terapi normal).
sekolah atau di pekerjaan. Gagal pernapasan.
Tubuh sering terasa lelah. Kerusakan pada sebagian
Gangguan pertumbuhan dan atau seluruh paru-paru.
pubertas pada anak-anak. Kematian.
Pneumonia.
Farmakologi Terapi Obat Asma
Obat untuk asma terbagi menjadi dua kategori, yaitu :

Obat pencegah gejala asma


(controller) Obat asma reaksi cepat
(reliever)
Penderita asma perlu
menggunakan obat asma jenis Obat asma reaksi cepat
setiap hari. Tujuannya adalah digunakan saat serangan asma
untuk mengurangi risiko terjadi. Obat asma jenis ini,
serangan asma, sehingga tidak mampu bekerja dengan cepat
sering kambuh dan asma untuk meredakan gejalanya.
menjadi lebih terkontrol.
Obat Pencegah Gejala Asma (Controller)
Agonis beta kerja lambat (long-acting beta-agonist)
Obat ini merupakan obat jenis bronkodilator yang berfungsi untuk menjaga
agar jalan napas tetap lapang dan tidak menyempit. Obat ini umumnya
digunakan dengan cara dihirup. Ex : Formoterol. Olodaterol, Salmeterol
Kortikosteroid
Untuk menjaga agar gejala asma tidak kambuh, dokter juga akan memberikan
pengobatan kortikosteroid. Obat ini berfungsi untuk mencegah dan
mengurangi peradangan di dalam saluran napas. Ex : Betamethason,
Dexamethason
Pengubah leukotrien (leukotriene modifiers)
Obat ini bekerja dengan cara mencegah alergi dan peradangan yang dapat
menyebabkan penyempitan saluran napas pada penderita asma. Obat ini juga
dapat mengurangi peradangan yang terjadi di saluran pernapasan, sehinga
membuat pernapasan lebih nyaman. Ex : Montelukast, Zafirlukast
Obat Asma Reaksi Cepat (Reliever)

Agonis beta kerja cepat (short-acting beta agonist)


Agonis beta jenis ini juga merupakan jenis obat bronkodilator
yang merupakan obat untuk sesak napas karena asma. Bedanya,
obat ini dapat segera meredakan gejala asma hanya dalam
beberapa menit sejak serangan terjadi. Ex : Salbutamol,
Terbutaline.
Ipratropium
Obat ini berfungsi untuk merelaksasi saluran pernapasan
dengan cukup cepat. Selain sebagai obat sesak napas untuk
asma, ipratropium juga digunakan untuk mengatasi sesak napas
akibat bronkitis kronis dan emfisema. Ex : Atrovent, Atrovent
HFA
Obat Asma Reaksi Cepat (Reliever)
Teofilin
Obat ini digunakan sebagai obat tambahan untuk gejala asma
yang tidak dapat diatasi dengan obat lainnya. Cara kerja
teofilin, yaitu membantu melebarkan saluran pernapasan
dengan mengendurkan otot-otot di sekitarnya, sehingga pasien
asma dapat bernapas dengan lancar. Ex : Asmadex, Teosal
Kortikosteroid
Selain untuk mencegah kekambuhan gejala asma,
kortikosteroid juga dapat digunakan untuk membantu
mengobati serangan asma ketika kumat. Hanya saja bedanya
terdapat pada dosis pemberiannya. Ex : Kortikosteroid inhalasi
beklometason dipropionat
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Pengertian PPOK adalah penyakit peradangan paru yang
berkembang dalam jangka waktu
panjang. Penyakit ini menghalangi
aliran udara dari paru-paru karena
terhalang pembengkakan dan lendir atau
dahak, sehingga penderitanya sulit
bernapas.

Partikel atau gas berbahaya yang utama


adalah asap rokok. Gas berbahaya
lainnya adalah debu, bahan kimia di
tempat kerja, asap dapur. PPOK timbul
pada usia pertengahan (di atas 40 tahun)
akibat kebiasaan merokok dalam jangka
waktu yang lama
Penyebab PPOK
memburuk :

asap rokok perlengkapan


atau polusi pembersih atau
udara. bahan kimia
lainnya.
penyakit (infeksi gas, partikel,
saluran pernapasan) atau debu
seperti pilek, flu, dari dalam
atau pneumonia. rumah.
Mekanisme Terjadinya PPOK
Diagnosis Penyakit Paru Obstruktif Kronis

• Tes darah, untuk memastikan apakah pasien menderita penyakit


lain, seperti anemia dan polisitemia, yang memiliki gejala
serupa dengan PPOK. Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi
ganguan pada paru-paru.
• CT scan, untuk melihat gambaran paru-paru secara lebih detail.
• Elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiogram, untuk
memeriksa kondisi jantung.
• Pengambilan sampel dahak, untuk mengetahui kemungkinan
adanya bakteri atau jamur.
Komplikasi PPOK
Komplikasi pada PPOK yang progresif dan tidak
sepenuhnya reversibel, diantaranya :
Gagal napas (gagal napas kronik, gagal napas akut
pada gagal napas kronik)
Gagal napas kronik ditandai dengan hasil analisis gas
darah PO2 < 60 mmHg, dan PCO2 > 60 mmHg, serta
pH normal.
Hipertensi pulmonal
PPOK yang ditandai oleh P pulmonal pada EKG,
hematokrit > 50% dapat disertai gagal jantung kanan.
Infeksi berulang / eksaserbasi
Jenis Obat-obatan yang digunakan untuk PPOK
Beta2-agonists
Short-acting beta2-agonists (SABA)
Long-acting beta2-agonists (LABA)
Anticholinergics
Short-acting anticholinergics (SAMA)
Long-acting anticholinergics (LAMA)
Combination short-acting beta2-agonists + anticholinergic in one inhaler
Methylxanthines
Inhaled corticosteroids
Combination long-acting beta2-agonists + corticosteroids in one inhaler
•Beta2-agonists
Mekanisme kerja Beta2-agonists yaitu relaksasi otot polos
saluran napas, meningkatkan bersihan mukosilier,
menurunkan permeability pembuluh darah dan modulasi
penglepasan mediator dari sel mast.
Obat yang termasuk golongan ini adalah salbutamol,
terbutalin, fenoterol, dan prokatenol.

• Anticholinergics
Anticholinergic bekerja dengan memblokir
neurotransmitter, yang disebut asetilkolin yang membawa
sinyal otak untuk mengendalikan otot.
Golongan obat yang termasuk antikolinergik adalah
atropine, benzatropin, ipratopium, dimenidrid,
difenidridrina, oxybutin.
•Methylxanthines
Obat golongan metilxantin bekerja dengan menghambat
enzim fosfodiesterase, sehingga mencegah penguraian
siklik AMP, sehingga kadar siklik AMP intrasel meningkat.
Golongan obat yang termasuk metilxantin adalah teofilin,
teobromin, dan kafein.

• Inhaled corticosteroids
Kortikosteroid bekerja dengan memblok enzim fosfolipase-
A2, sehingga menghambat pembentukan mediator
peradangan seperti prostaglandin dan leukotrien.
Contoh inhaled corticosteroids yaitu beclomethasone
dipropionate, budesonide, fluticasone.
Perbedaan Klinis antara PPOK dan Asma

  PPOK Asma
Usia onset penyakit Biasanya > 40 tahun Biasanya < 40 tahun
Riwayat merokok Biasanya > 200 indeks Umumnya tidak merokok
brinkman (jumlah rata-
rata batang rokok/ hari
kali lama merokok dalam
tahun)

Produksi Sering Jarang


Sputum/berdahak
Alergi Jarang Jarang
Perjalanan penyakit Progresif memburuk Stabil (dengan
(dengan eksaserbasi) eksaserbasi)
Sprirometri Dapat membaik tetapi Dapat normal
tidak normal
Gejala klinis Persisten Intermiten/ episodik dan
variabel
Bagan Gejala Gangguan Pernapasan
Deteksi Dini Asma dan PPOK
SALAM

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai