Anda di halaman 1dari 35

NETWORK MODELS

M Hilmy Allam (0518124011)


Richa Virgia (0518124014)
Rifqi Hafizh (0518124002)
Herman Susatyo (0518124026)
Taufiq Ismail Nur Saleh (0518124012)
DEFINITION OF NETWORK MODELS

• Merupakan suatu model yang digunakan untuk menemukan cara yang paling
efisien untuk menghubungkan beberapa lokasi secara langsung maupun tidak
langsung sebagai suatu jaringan yang terdiri dari node dan branch.
NETWORK MODELS

• Minimal Spanning Tree


• Shortest-route Algorithm
• Maximal-flow Algorithm
• CPM and PERT
MINIMAL SPANNING TREE

• Metode menghubungkan beberapa titik (responder) dengan


mempertimbangkan jarak, jarak terdekat akan digunakan sebagai penghubung
dalam sebuah jaringan.
• Dalam pembuatan model minimal-spanning tree carilah nilai penghubung
terkecil, dan jangan membuat suatu alur loop, karena akan terjadi biaya lebih
(pemborosan).
CONTOH SOAL

• Gedung Istec Corporation yang baru


memiliki beberapa ruangan dan tiap
ruangan membutuhkan 1 lubang aliran
listrik (atau biasa disebut sebagai steker).
Teknisi listrik akan menyalurkan listrik
dari ruang bagian depan sampai
keseluruh ruangan dengan total panjang
kabel yang seefisien mungkin.
PENYELESAIAN

• Pilih salah satu node yang dijadikan titik


sumber (awalan). Pada alur ini node yang
dipilih ialah node-1.
• Selanjutnya pilih node selanjutnya yang
dapat tersambung dengan node-1, node
yang dipilih ialah node-3 karena jaraknya
dekat.
PENYELESAIAN

• Kemudian node-node terdekat yang


belum terhubung dengan node 1 dan 3,
yaitu node 7, 6 dan 2. Yang terdekat
dengan node 3 adalah node 7 dengan
jarak 3 meter. Kemudian node 3 dan node
7 dapat dihubungkan
PENYELESAIAN

• Node yang belum terhubung terdekat


dengan node 1, 3 dan 7 adalah node 6
dengan panjang 2 meter.
PENYELESAIAN

• Node yang belum terhubung dan dekat


dengan node 1,3,7 dan 6 adalah 5 dan 2.
Node 5 dapat terhubung dengan node 6
dengan jarak 3 meter, sedangkan node 3
dapat dihubungkan dengan node-1
dengan jarak 3 meter.
PENYELESAIAN

• Sisa node yang belum terhubung adalah


node 8, 4 dan 9. Node 4 dapat
dihubungkan dengan node 5 dengan jarak
3 meter, dan untuk mencapai node 9 total
jarak terdekat lebih pendek jika ditempuh
dari node 8 ke 9 dari pada melalui node
4.
PENYELESAIAN

• Karena seluruh node telah Node yang Jarak Akumulatif


terhubung
terhubung atau telah terkait dalam
1-2 3 meter 3 meter
satu jaringan, maka solusi di atas 1-3 2 meter 5 meter
telah optimum. Dapat dihitung 3-7 3 meter 8 meter
panjang kabel yang dibutuhkan 7-6 2 meter 10 meter
ialah 21 meter. 6-5 3 meter 13 meter
5-4 3 meter 16 meter
6-8 4 meter 20 meter
8-9 1 meter 21 meter
SHORTEST-ROUTE ALGORITHM

• Dijkstra’s algorithm

Metode ini didesain untuk menentukan rute terdekat diantara pada titik dan setiap
titik ke titik lainnya dalam suatu jaringan. Metode ini menggunakan 2 penandaan
yakni permanen dan sementara dalam proses pemilihan rute nya. Rute ini biasanya
tidak menghasilkan siklus.
• Floyd’s algorithm

Suatu metode yang menunjukan jarak terdekat antara 2 titik dalam suatu jaringan.
Floyd’s algorithm mempresentasikan sebuah titik sebagai suatu matriks yang
teridiri dari beberapa kolom dan baris (sesuai nilai n). Nilai(i,j) pada matriks
menunjukan jarak dij dari titik i ke titik j.
CONTOH SOAL

• Frieda Millstone dan keluarganya tinggal


di Roanoke, Virginia. Mereka
merencanakan liburan dengan touring
melintasi kota kota di Virginia dengan
tujuan akhir mereka di Washington DC.
Keluarga telah mengembangkan model
jaringan untuk rute dan kota yang akan
mereka kunjungi selama perjalanan,
modelnya berikut.
PENYELESAIAN
METODE DIJKSTRA

• Iterasi 1. Tetapkan label permanen [0,-] pada


node 1 karena lokasi Frieda ada di Roanoke.
• Iterasi 2. Kemudian menentukan node-node
terdekat dengan label permanen sebelumnya [0 ,
-] yang belum terhubung, sehingga didapatkan :

• Jarak dari node 1 ke node 2 lebih dekat yakni 2


miles sehingga status nya diubah menjadi
permanen.
PENYELESAIAN
METODE DIJKSTRA

• Iterasi 3. Node 3 dan node 5 dapat dilalui


sehingga list diperbaharui

• Jarak dari node 1 ke node 3 lebih dekat


yakni 1 miles sehingga status nya diubah
menjadi permanen.
PENYELESAIAN
METODE DIJKSTRA

• Iterasi 4. Node 6 dapat dilalui, dan node 6


menjadi permanen karena destinasi akhir.
List diperbaharui sebagai berikut

• Sehingga didapatkan rute terdekat yakni


1-2-3-6 dengan total jarak 5 miles.
PENYELESAIAN
METODE FLOYD

• Iterasi 1. Buat matrik D0 dan S0 dan masukan nilai jarak dari jaringan. Matrik D0 dan S0
ialah simetris. Sehingga apabila terjadi perubahan pada matrik D 0 maka matrik S0 juga
berubah.
PENYELESAIAN
METODE FLOYD

• Iterasi 2. Atur k = 1. soroti kolom pertama dan baris pertama dari matriks Jarak dan
membandingkan semua item lainnya dengan jumlah item yang disorot dalam baris dan
kolom yang sama. Jika jumlahnya kurang dari item maka harus diganti dengan jumlah
item yang baru.
PENYELESAIAN
METODE FLOYD

• Iterasi 3. Atur k = 2. Soroti kolom kedua dan baris kedua lalu lakukan hal yang sama
dengan iterasi 1.
PENYELESAIAN
METODE FLOYD

• Iterasi 4. Atur k = 3. Soroti kolom ketiga dan baris ketiga lalu lakukan hal yang sama
dengan iterasi 1.
PENYELESAIAN
METODE FLOYD

• Dikarenakan tidak ada pengembangan


yang mungkin terjadi dalam iterasi. Maka
matrik D3 dan S3 memiliki semua
informasi yang dibutuhkan. Didapatkan
Shortest distance (d15) = 5 miles. Namun
S15 = 3 ≠ 5 maka rute-nya berubah
menjadi 1 » 3 » 5. Kemudian di-cek
kembali S13 = 3 ≠ 2 maka rute-nya
berubah menjadi 1 » 2 » 3 » 5. Kemudian
di-cek kembali S12 = 2 maka rutenya
sudah sesuai.
MAXIMAL-FLOW ALGORITHM
CONTOH SOAL

• Salah satu contoh penyelesaian masalah aliran


maksimum adalah memaksimumkan aliran kendaraan
(maximum flow of cars) yang akan melewati jalan
penghubung antara Mess Karyawan dengan kantor
tempat mereka bekerja. Misalkan terdapat 7 buah
jalan yaitu A, B, C, D, E, F, G yang dihubungkan oleh
rute-rute perjalanan. Huruf A menunjukkan mess
tempat mereka tinggal dan huruf G merupakan kantor
tempat mereka bekerja. Sedangkan B, C, D, E, F
merupakan jalan penghubung keduanya. Sedangkan
angka 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9 (satuan 100 unit/jam)
merupakan arus kendaraan mobil yang melintas pada
setiap jalan yang menghubungkan dari A ® G.
CPM AND PERT

• Untuk menentukan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan


project.
• Untuk menentukan berapa lama aktivitas di dalam project dapat tertunda tanpa
menunda penyelesaian project.
• Early event time (ET): waktu paling awal suatu kegiatan dapat dimulai.
• Late event time (LT): waktu paling akhir suatu kegiatan dapat dimulai tanpa
menunda penyelesaian project secara keseluruhan.
CONTOH SOAL

• Suatu perusahaan manufaktur akan


membuat sebuah Gearbox sederhana. Durasi
Kegiatan Jalur (tanda
Terdiri dari 2 komponen, berikut rencana Aktivitas
sebelumnya
aktivitas
(hari)
panah)
aktifitas yang akan dilakukan. Berapa A : pelatihan pekerja - 6  
B : membeli bahan  
lama waktu yang diperlukan untuk mentah
- 9
C : memproduksi produk  
menyelesaikan projek tersebut.? 1
A, B 8
D : memproduksi produk  
A, B 7
2
E : uji produk 2 D 10  
F: assembly produk 1 dan  
C, E 12
2
PENYELESAIAN SOAL

• Tahapan 1) Buatlah sebuah flow-diagram sesuai dengan data yang diperoleh

• Penentuan Early Event Time (ET)


• Untuk setiap node i:
• Langkah 1:Tentukan semua kegiatan yang berakhir di node i
• Langkah 2: Untuk setiap kegiatan yang berakhir di node i tambahkan ET(j) (j adalah node yang
terhubung ke node i dari kegiatan tsb), dengan durasi aktivitas.
• Langkah 3: ET(i) adalah maksimum dari semua ET(j) yang dihitung di langkah 2
PENYELESAIAN SOAL

•  Untuk node 1: ET(1)=0


• Untuk node 2:
Didahului oleh node 1
Durasi kegiatan A: (1,2) 6 hari
ET(2)=ET(1)+6=6
• Untuk node 3:
Didahului oleh node 1 dan node 2
Durasi kegiatan B: (1,3) 9 hari
Durasi kegiatan Dummy: (2,3) nol hari
PENYELESAIAN SOAL

•  Untuk node 4:
Didahului oleh node 3
Durasi kegiatan D: (3,4) 7 hari

• Untuk node 5:
Didahului oleh node 3 dan node 4
Durasi kegiatan C: (3,5) 8 hari
Durasi kegiatan E: (4,5) 10 hari
PENYELESAIAN SOAL

• Untuk node 6:
Didahului oleh node 5
Durasi kegiatan F: (5,6) 12 hari
ET  6  ET  5  12  26  12  38
• Produk selesai di-assembly paling cepat 38 hari
dari sejak dimulai.
• ET(6) adalah panjang dari the longest path pada
network tsb.
• 1 → 3 → 4 → 5 →6
PENYELESAIAN SOAL

• Penentuan the Late Event Time (LT)


• Ditentukan dari node terakhir sampai ke node yang pertama
• Langkah 1:Tentukan semua kegiatan yang berawal di node i
• Langkah 2: Untuk setiap kegiatan yang berawal di node i, kurangi LT(j) (j
adalah node yang terhubung ke node i dari kegiatan tsb), dengan durasi
aktivitas.
• Langkah 3: LT(i) adalah minimum dari semua LT(j) yang dihitung di langkah 2
PENYELESAIAN SOAL

• Untuk node 6:
Node paling akhir LT (6) = ET (6) =38
• Untuk node 5:
Menuju node 6
Kegiatan F: (5,6) 12 hari
LT  5  LT  6  12  38  12  26
PENYELESAIAN SOAL

• Untuk node 4:
Menuju node 5
Kegiatan E: (4,5) 10 hari
LT  4   LT  5  10
 26  10  16

• Untuk node 3:
Menuju node 4 dan node 5
Kegiatan D: (3,4) 7 hari
Kegiatan C: (3,5) 8 hari

 LT  4   7  16  7  9
LT  3  min  9
 LT  5  8  26  8  18
PENYELESAIAN SOAL

• Untuk node 2:
Menuju node 3
Kegiatan dummy: (2,3) 0 hari
LT  2   LT  3  0  9

• Untuk node 1:
Menuju node 2 dan node 3
Kegiatan A: (1,2) 6 hari
Kegiatan B: (1,3) 9 hari
 LT  2   6  9  6  3
LT 1  min  0
 LT (3)  9  9  9  0


PENYELESAIAN SOAL

• Total Float
• Durasi kegiatan di dalam network project scheduling tadi hanya perkiraan dari implementasi
pengerjaan project. Total float: Ukuran seberapa penting durasi kegiatan harus sesuai perkiraan
i ET(i) LT(i)
1 0 0
2 6 9
3 9 9
4 16 16
5 26 26
6 38 38

• Total float aktivitas (i,j) TF(i,j):


• Berapa lama awal aktivitas (i,j) dapat tertunda dari perkiraan tercepat, tanpa menunda selesainya
project secara keseluruhan
• Asumsi: tidak ada kegiatan lain yang tertunda.
• Tij: durasi kegiatan (i,j), k unit waktu penundaan
• ET  i   k  tij  LT ( j )
PENYELESAIAN SOAL

Anda mungkin juga menyukai