Anda di halaman 1dari 14

Peningkatan Mutu

Keselamatan Pasien

Oleh Tim Komite PMKP


Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien

PMKP merupakan salah satu pokja


dari 15 pokja dalam akreditasi
SNARS.
PMKP terdiri dari 3 bahasan pokok;
1. Mutu
2. Keselamatan pasien
3. Manajemen resiko
Mutu
PELAYANAN KESEHATAN YANG
BERMUTU MERUPAKAN PELAYANAN
KESEHATAN YANG DILAKSANAKAN
SESUAI DENGAN STANDAR
PELAYANAN RS SEBAGAI BAGIAN DARI
TATA KELOLA KLINIS YANG BAIK (PMK
No. 69 TH 2014 TENTANG KEWAJIBAN
RS DAN KEWAJIBAN PASIEN, pada BAB
II KEWAJIBAN RS Pasal 17 ayat 4)
Sasaran mutu
• Mutu asuhan medis
• Mutu asuhan keperawatan
• Meningkatkn kepuasa pasien
• Meningkatkan efisien dan efektifitas
pelayanan
Keselamatan pasien
Keselamatan pasien rumah sakit terfokus
pada pelaporan insiden keselamatan pasien.
Insiden keselmatan pasien terdiri dari;
1.Kejadian Tidak Diharapkan
2. Kejadian Nyaris Cedera
3. Kejadian Tidak Cedera
4. Kondisi Potensial Cedera
5. Kejadian Sentinel
Kejadian Tidak Diharapkan
Insiden yang mengakibatkan cedera pada
pasien

Contoh
Pasien jatuh dari tempat tidur
Kejadian Nyaris Cedera
Suatu insiden sudah terpapar ke pasien

Contoh
Darah transfusi sudah siap dipasang pada
pasien yang salah tetapi kesalahan diketahui
sebelum transfusi dimulai
Kejadian Tidak Cedera
Suatu insiden sudah terpapar ke pasien
tetapi tidak timbul cedera

Contoh
Pasien mnum paracetamol dan tidak ada
reaksi apapun tetapi dokter tidak
meresepkan obat tersebut
Kondisi Potensial Cedera
Kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera tetapi belum terjadi
insiden

Contoh
ICU sangat sibuk tetai jumlah staf kurang
Kejadian Sentinel
• SUATU KTD YANG MENGAKIBATKAN CEDERA
SERIUS, CACAT PERMANEN BAHKAN
KEMATIAN.

• Contoh:
• Operasi pada bagian yang salah sehingga
menyebabkan cacat permanen
Pelaporan insiden
1. Yang harus dilaporkan
Kejadian yang sudah terjadi, potensi
terjadi maupun yang nyaris terjadi

2. Yang membuat pelaporan


Siapa saja atau semua staf RS yang
pertama menemukan kejadian. Siapa
saja atau semua staf yang terlibat
dalam kejadian
3. Pelaporan insiden kepada tim keselamatan
pasien rumah sakit harus dijamin
kkeamanannya bersifat rahasia, anonim,
tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

4. Pelaporan insiden ditujukan untuk


menurunkan insiden dan mengkoreksi sistem
dalam rangka meningkatkan keselamatan
pasien dan tidak untuk menyalahkan orang
Manajemen resiko
Manajemen resiko RS adalah upaya
melakukan identifikasi resiko yang ada
dirumah sakit dan melakukan rencana
perbaikan agar resiko itu tidak terjadi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai