Anda di halaman 1dari 23

Peningkatan Mutu

Keselamatan Pasien

Oleh Tim Komite PMKP


Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien

PMKP merupakan salah satu pokja dari 15


pokja dalam akreditasi SNARS.
PMKP terdiri dari 3 bahasan pokok;
1. Mutu
2. Keselamatan pasien
3. Manajemen resiko
MUTU
APA ITU MUTU ????
 Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda
oleh orang yang berbeda namun berimplikasi
pada superioritas sesuatu hal.
 Penilaian indikator dapat digunakan untuk
menilai mutu berbagai kondisi.
Definisi Mutu
Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan Rumah Sakit sebagai bagian dari tata
kelola klinis yang baik (Permenkes No. 69 Tahun 2014
tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien,
pada Bab II Kewajiban Rumah Sakit Pasal 17 ayat 4).

Upaya kesehatan bermutu merupakan upaya yang


memberikan rasa puas sebagai pernyataan subjektif
pelanggan, dan menghasilkan outcome sebagai bukti
objektif dari mutu layanan yang diterima pelanggan
(Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas, pada Lampiran Bab I
Pendahuluan, poin B Konsep Manajemen)
DIMENSI MUTU

WHO 2017
T
EFEKTIVITAS E EFEKTIVITAS
R
KESELAMAT EFISIENSI
EFISIENSI I
AN
N
DIMENSI MUTU T KEADILAN
E
G MUDAH
KETERPUSAT
KEADILAN R DIAKSES
AN PASIEN
MUDAH A KETERPUSAT
DIAKSES S AN PASIEN
I KESELAMAT
AN
REGULASI

PMK Nomor 11 Tahun 2017


Tentang Keselamatan Pasien STANDAR
PELAYANAN
PMK Nomor 56 Tahun 2014
Tentang Klasifikasi & Perizinan
RS

PMK Nomor
251/MENKES/SK/VII/2012
Tentang Komite Keselamatan
Pasien RS KUALITAS
PELAYANAN
PMK Nomor 34 Tahun2017
Tentang Akreditasi RS
KESELAMATAN
PASIEN
(PATIENT SAFETY)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesian
Nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien

Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah suatu


sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjut serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
TUJUAN PATIENT SAFETY
Terciptanya budaya keselamatan
pasien di RS
Meningkatnya akuntabilitas RS
terhadap pasien dan masyarakat
Menurunnya KTD di RS
Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga KTD tidak
terulang kembali
IMPLEMENTASI PASIEN SAFETY
DI RUMAH SAKIT
DASAR HUKUM
UU. NO.44 THN 2009
Tentang Rumah Sakit
Pasal 43: (1) Rumah Sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
TENTANG KESELAMATAN PASIEN

7 STANDAR KESELAMATAN
PASIEN RS

PROGRAM WHO 7 LANGKAH MENUJU KARS


PATIENT SAFETY KESELAMATAN
PASIEN RS

6 SASARAN KESELAMATAN
9 SOLUTIONS PASIEN RS
IMPLEMENTASI PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT
7 MANFAAT PENERAPAN PATIENT SAFETY DI
RUMAH SAKIT

 Budaya safety meningkat dan berkembang


 Komunikasi dengan pasien terjalin dengan baik
 KTD menurun, peta KTD selalu ada dan terkini
 Resiko klinis menurun
 Keluhan dan litigasi berkurang
 Mutu pelayanan meningkat
 Citra RS dan kepercayaan masyarkat meningkat,
diikuti kepercayaan diri yang meningkat.
Keselamatan pasien rumah sakit
terfokus pada pelaporan insiden
keselamatan pasien.
Insiden keselmatan pasien terdiri dari;
1.Kejadian Tidak Diharapkan
2. Kejadian Nyaris Cedera
3. Kejadian Tidak Cedera
4. Kondisi Potensial Cedera
5. Kejadian Sentinel
Kejadian Tidak Diharapkan
insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil,
dan bukan karena penyakit dasarnya atau
kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh
kesalahan medis atau bukan kesalahan medis.

Contoh
Pasien jatuh dari tempat tidur
Kejadian Nyaris Cedera
Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien.

Contoh
Darah transfusi sudah siap dipasang pada pasien yang salah
tetapi kesalahan diketahui sebelum transfusi dimulai
Kejadian Tidak Cedera
Suatu insiden sudah terpapar ke pasien tetapi
tidak timbul cedera

Contoh
Pasien mnum paracetamol dan tidak ada reaksi
apapun tetapi dokter tidak meresepkan obat
tersebut
Kondisi Potensial Cedera
Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera tetapi belum terjadi insiden

Contoh
ICU sangat sibuk tetai jumlah staf kurang
Kejadian Sentinel
SUATU KTD YANG MENGAKIBATKAN CEDERA
SERIUS, CACAT PERMANEN BAHKAN KEMATIAN.

Contoh:
Operasi pada bagian yang salah sehingga menyebabkan
cacat permanen
PELAPORAN INSIDEN

@ Yang harus dilaporkan


Kejadian yang sudah terjadi, potensi terjadi
maupun yang nyaris terjadi

@ Yang membuat pelaporan


Siapa saja atau semua staf RS yang
pertama menemukan kejadian. Siapa saja
atau semua staf yang terlibat dalam
kejadian tersebut
@ Pelaporan persifat rahasia
Pelaporan insiden kepada tim keselamatan
pasien rumah sakit harus dijamin keamanannya
bersifat rahasia, anonim, tidak mudah diakses
oleh yang tidak berhak

@ Tujuan pelaporan
Pelaporan insiden ditujukan untuk menurunkan
insiden dan mengkoreksi sistem dalam rangka
meningkatkan keselamatan pasien dan tidak
untuk menyalahkan orang
MANAJEME
N RISIKO
Manajemen resiko

Manajemen resiko RS adalah pendekatan


proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan
menyusun prioritas risiko, dengan tujuan
untuk menghilangkan atau meminimalkan
dampaknya.
Manajemen risiko rumah sakit adalah
kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi
untuk mengurangi risiko cedera dan
kerugian pada pasien, karyawan rumah
sakit, pengunjung dan organisasinya sendiri
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai